Anda di halaman 1dari 2

DISKUSI 4 (NURINDAH MAHARANI 030054455)

1. Teori hierarki kebutuhan Maslow adalah teori yang diungkapkan oleh


Abraham Maslow. Ia beranggapan bahwa kebutuhan-kebutuhan di tingkat
rendah harus terpenuhi atau paling tidak cukup terpenuhi terlebih dahulu
sebelum kebutuhan-kebutuhan di tingkat lebih tinggi menjadi hal yang
memotivasi.
Konsep Teori Hierarki Kebutuhan Maslow
Konsep hierarki kebutuhan dasar ini bermula ketika Maslow melakukan
observasi terhadap perilaku monyet. Berdasarkan pengamatannya,
didapatkan kesimpulan bahwa beberapa kebutuhan lebih diutamakan
dibandingkan dengan kebutuhan yang lain. Contohnya jika individu merasa
haus, maka individu akan cenderung untuk mencoba memuaskan dahaga.
Individu dapat hidup tanpa makanan selama berminggu-minggu. Tetapi
tanpa air, individu hanya dapat hidup selama beberapa hari saja karena
kebutuhan akan air lebih kuat daripada kebutuhan akan makan.
Kebutuhan-kebutuhan ini sering disebut Maslow sebagai kebutuhan-
kebutuhan dasar yang digambarkan sebagai sebuah hierarki atau tangga
yang menggambarkan tingkat kebutuhan. Terdapat lima tingkat kebutuhan
dasar, yaitu : kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan
akan rasa memiliki dan kasih sayang, kebutuhan akan penghargaan dan
kebutuhan akan aktualisasi diri Maslow memberi hipotesis bahwa setelah
individu memuaskan kebutuhan pada tingkat paling bawah, individu akan
memuaskan kebutuhan pada tingkat yang berikutnya. Jika pada tingkat
tertinggi tetapi kebutuhan dasar tidak terpuaskan, maka individu dapat
kembali pada tingkat kebutuhan yang sebelumnya. Menurut Maslow,
pemuasan berbagai kebutuhan tersebut didorong oleh dua kekuatan yakni
motivasi kekurangan (deficiency motivation) dan motivasi perkembangan
(growth motivation). Motivasi kekurangan bertujuan untuk mengatasi
masalah ketegangan manusia karena berbagai kekurangan yang ada.
Sedangkan motivasi pertumbuhan didasarkan atas kapasitas setiap manusia
untuk tumbuh dan berkembang. Kapasitas tersebut merupakan pembawaan
dari setiap manusia.

2. Di dalam dunia lembaga pendidikan, banyak perilaku individu yang bersifat


positif dan negative, hal tersebut tentunya juga berhubungan dengan gaya
kepemimpinan. Hal tersebut dapat dilihat pada teori perilaku yang
dipaparkan oleh Douglas McGregor yaitu teori X dan Y. Teori ini menyebutkan
bahwa individu terbagi menjadi dua karakteristik yang berbeda.
Teori X
Teori ini menyatakan bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk pemalas
yang tidak suka bekerja serta senang menghindar dari pekerjaan dan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Pendidik/tenaga kependidikan
memiliki ambisi yang kecil untuk mencapai visi, misi dan tujuan dari
tugasnya, namun menginginkan balas jasa serta jaminan hidup yang tinggi.
Oleh karena itu, teori X memberikan pengawasan yang ketat, tugas-tugas
yang jelas, dan menetapkan imbalan atau hukuman, dan juga diancam serta
diarahkan agar dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan oleh lembaga.
Teori Y
Teori ini memiliki anggapan bahwa kerja adalah kodrat manusia seperti
halnya kegiatan sehari-hari lainnya. Pekerja tidak perlu terlalu diawasi dan
diancam secara ketat karena mereka memiliki pengendalian serta
pengerahan diri untuk bekerja sesuai visi, misi dan tujuan pendidikan.
Pendidik/tenaga kependidikan memiliki kemampuan, kreativitas, imajinasi,
kepandaian serta memahami tanggung jawab dan prestasi atas pencapaian
tujuan kerja. Pendidik/tenaga kependidikan juga tidak harus mengerahkan
segala potensi diri yang dimiliki dalam bekerja.
Menurut asumsi teori Y, orang-orang ini pada hakikatnya menganggap
bahwa:
Pekerjaan itu pada hakekatnya seperti bermain, dapat memberikan kepuasan
kepada orang lain. Sehingga di antara keduanya tidak ada perbedaan, jika
keadaan sama-sama menyenangkan.
Manusia dapat mengawasi diri sendiri, dan hal itu tidak bisa dihindari dalam
rangka mencapai tujuan-tujuan organisasi.
Kemampuan untuk berkreativitas di dalam memecahkan persoalan-persoalan
organisasi secara luas didistribusikan kepada seluruh pendidik/tenaga
kependidikan.
Motivasi tidak saja berlaku pada kebutuhan-kebutuhan sosial, penghargaan
dan aktualisasi diri tetapi juga pada tingkat kebutuhan-kebutuhan fisiologi
dan keamanan.
Orang-orang dapat mengendalikan diri dan kreatif dalam bekerja jika
dimotivasi secara tepat.

Anda mungkin juga menyukai