Anda di halaman 1dari 57

Lesi Non Putih


Zaza Yunda Putri
2013501010008
Melanocytic Lesions

Oral Pathology : Clinical Pathologic
Correlations. P134-144
Physiologic Pigmentation

 Merupakan perubahan warna pada mukosa rongga
mulut di akibatkan oleh aktivitas produksi melanin
pada sel epitel.

Oral Pathology : Clinical Pathologic Correlations, P134-135


Physicological
Pigmentation

 Ciri klinis
 Patchy
 Simetris, presisten, tidak mengubah bentuk struktur
jaringan
 Dapat di jumpai pada segala usia dan gender
 Sering dijumpai pada gingiva

 Histopatologi
 terdapat melanin disekitar basal lapisan keratin dan
dibawah jaringan ikat makrofag (melanophages)

Oral Pathology : Clinical Pathologic Correlations, P134-135


Physicological
Pigmentation

DD
Smoking-associated melanosis
Peutz-Jeghers Syndrome
Addison disease
Melanoma

Oral Pathology : Clinical Pathologic Correlations, P134-135


Physicological
Pigmentation

 Meski masuk golongan variasi normal, terkadang
pigmentasi mengganggu estetika pasien, meski
berpotensi rekurensi. Pilihan perawatannya ialah
 Gingvectomi
 Terapi laser
 cyrosurgery

Burket’s Oral Medicine 12ed, p. 133


Smoking-Associated Melanosis

 Muncul akibat pigmentasi abnormal melanin pada
jaringan yang dipengaruhi rokok
 Lebih sering terlihat pada wanita
 Mengkonsumsi rokok lebih dari 9 batang per hari
diduga kuat dapat menyebabkan deposisi melanin
gingiva

Oral Pathology : Clinical Pathologic Correlations, P134-135


Smoking-Associated Melanosis

Oral Pathology : Clinical Pathologic Correlations, P134-135


Smoking-Associated Melanosis

 Ciri klinis
 Lesi plak berwarna kecoklatan dan ireguler
 Sering di temukan pada anterior gingiva labial
anterior

 Histopatologi
 Terlihat peningkatan produksi melanin pada
basal keratin

Oral Pathology : Clinical Pathologic Correlations, P134-135


Smoking-Associated Melanosis

 DD
 Physiologic pigmentation
 Diffuse melanoacanthoma
 Peutz-jeghers syndrome
 Addison’s disease
 Melanoma

 Perawatan
 Intruksi pasien untuk berhenti merokok

Oral Pathology : Clinical Pathologic Correlations, P134-135


Oral Melanotic Macule

 Merupakan berubahan warna pada mukosa
berbentuk bintik kecoklatan
 Tidak ada potensi keganasan, tetapi sering menjadi
ciri klinis beberapa penyakit lain
 Trauma diduga sebagai penyebab dari lesi ini
 Juga muncul pada bagian kulit yg terpapar matahari
seperti tangan dan wajah (lentigo)

Oral Pathology : Clinical Pathologic Correlations, P136-137


Oral Melanotic Macule

 Ciri klinis
 Lesi makula kecoklatan dan cendrung kecil (<1 cm),
berbatas jelas atau ireguler
 Sering muncul di vermilion bibir dan gingiva
 Asimptomatik
 Sering dijumpai pada usia dewasa

Oral Pathology : Clinical Pathologic Correlations, P136-137


Oral Melanotic Macule

 Histopatologi
 Melanotic macule dicirikan oleh akumulasi melanin
pada basal keratinosit dan jumlah melanosit yang
normal.

Oral Pathology : Clinical Pathologic Correlations, P136-137


Oral Melanotic Macule

DD
Blue nevi
Amalgam tatto

Oral Pathology : Clinical Pathologic Correlations, P136-137


Oral Melanotic Macule

Perawatan
Biopsi mungkin diperlukan untuk
menegakkan diagnosis pasti dari lesi ini.
Jika tidak, tidak ada pengobatan yang
diindikasikan

Oral Pathology : Clinical Pathologic Correlations, P136-137


Café-au-Lait Macules

 Merupakan lesi makula berupa lapisan berwarna
kecoklatan dengan batas yang tidak jelas
 Muncul sejak lahir
 Biasanya merupakan gejala dari penyakit genetik

Oral Pathology : Clinical Pathologic Correlations, P137-138


Café-au-Lait Macules

 Ciri klinis
 Lesi makula berwarna kecoklatan
 Ireguler dan ukuran bervariasi

 Histopatologis
 Secara histopatologis, Café-au-Lait macules cendrung
tidak menampilkan penampakan yang khas
 Terlihat jumlah melanin yang melebihi normal pada
basal dari keratinosit. Penambahan melanosit hanya
sedikit lebih banyak dari normal

Oral Pathology : Clinical Pathologic Correlations, P137-138


Café-au-Lait Macules

 DD
 Neurofibromatosis
 McCune-Albright syndrome
 Polyostotic fibrous displasia
 Endocrin abnormalities

Oral Pathology : Clinical Pathologic Correlations, P137-138


Pigmented Neuroectodermal
Tumor of Infancy

 Merupakan tumor langka yang terbentuk dari sel
yang mengandung melanin dan sel menyerupai
neuroblast

Oral Pathology : Clinical Pathologic Correlations, P138-139


Pigmented Neuroectodermal
Tumor of Infancy

 Ciri klinis
 90% kasus terjadi pada usia anak-anak dibawah usia 1
tahun dan dewasa muda
 Sering di jumpai pada maksila
 Merupakan lesi non ulser yang mengalami lapisan
pigmen bermasa yang gelap

Oral Pathology : Clinical Pathologic Correlations, P138-139


Pigmented Neuroectodermal
Tumor of Infancy

 Histopatologi
 Sel tumor tersebut menampilakan bentuk menyerupai
alveolar (sarang dari sel tumor dengan sedikit
jaringan ikat)
 Bentuk dari sarang sel tumor bervariasi mulai dari sel
bulat hingga oval

 DD
 Neuroblastoma
 Rhabdomyosarcoma

Oral Pathology : Clinical Pathologic Correlations, P138-139



Pigmented Neuroectodermal
Tumor of Infancy

Perawatan
Dilakukan bedah eksisi pada lesi

Oral Pathology : Clinical Pathologic Correlations, P138-139


Melanocytic Nevus

 Merupakan lesi pigmen yang terbentuk dari
kumpulan sel nevus atau sel melanotik yang
berkembang dan berproliferasi dan biasanya terlihat
dalam pola bersarang

Oral Pathology : Clinical Pathologic Correlations, P139


Melanocytic Nevus

 Ciri klinis
 Lesi intraoral berupa papula, makula atau nodula dgn
ukuran <0.5cm
 Lesi soliter, asimptomatik, relatif kecil (<1cm), warna
biru atau coklat berbatas jelas
 Banyak dijumpai pada wanita
 Sering di temukan pada palatum, juga ditemukan di
mukosa bukal, mukosa labial, alveolar ridge dan
vermilion

Oral Pathology : Clinical Pathologic Correlations, P139



Melanocytic Nevus

 Histopatologi
 Melanocytic nevus merupakan kumpulan dari sel
nevus dengan pola segilima atau bulat yang
membentuk pola sarang
 Ketika sel nevus di jumpai diantara sel epitel dan
jaringan ikat, maka disebut junctional nevus, jika sel
nevus dijumpai pada jaringan ikat saja maka disebut
intramucosal nevus. Jika sel nevus dijumpai pada
kedua zona, maka disebut compund nevus

Oral Pathology : Clinical Pathologic Correlations, P140



Melanocytic Nevus

 Tipe ke 4, yaitu sel nevus dengan bentuk seperti poros
dan berada di dalam jaringan ikat disebut blue nevus

 DD
 Melanotic macule
 Amalgam tatto
 melanoma

Oral Pathology : Clinical Pathologic Correlations, P140


Melanocytic Nevus

 Perawatan
 Dikarenakan bentuk melanocytic menyerupai
melanoma secara klinis, dan dengan ukurannya
yg <1cm, maka biasanya lesi diindikasikan untuk
dilakukan biopsi eksisi

Oral Pathology : Clinical Pathologic Correlations, P140


Melanoacanthoma

 Merupakan lesi pigmen jinak dengan ciri khususnya
terdapat proliferasi dendritic melanosit pada epitel
acanthotic dengan gambaran permukaannya
terbentuk hyperkeratosis
 Penyebabnya adalah trauma

Oral Pathology : Clinical Pathologic Correlations, P141


Melanoacanthoma

 Ciri klinis
 Lesi makula, soliter berwarna gelap, batas tidak jelas
 Asimptomatik
 Perkembangan cepat
 Sering dijumpai di mukosa bukal, juga terdapat pada
palatum dan gingiva

Oral Pathology : Clinical Pathologic Correlations, P141




 Perawatan
 Lesi dapat hilang dengan sendirinya, atau juga
bisa dengan setelah dilakukannya biopsi
insisional

Oral Pathology : Clinical Pathologic Correlations, P141


Oral Melanoma

 Oral melanoma merupakan jenis lesi melanoma
ganas yang langka
 Eksposur sinar matahari yang akut, kelainan imun,
riwayat keluarga merupakan faktor resiko penyebab

Oral Pathology : Clinical Pathologic Correlations, P141


Melanoma

 Ciri klinis
 Sering ditemukan pada orang dewasa; jarang
terjadi pada anak-anak
 Biasa dijumpai pada palatal, dan bagian mukosa
lainnya
 Lesi oral melanoma tidak memiliki ciri klinis tetap
 Ulserasi, nyeri, kegoyangan gigi, exofoliation
spontan, resorbsi akar gigi, resorbsi tulang

Burket’s Oral Medicine 12ed, P. 130


Oral Pathology : Clinical Pathologic Correlations, P141

Melanoma

 Histopatologi
 Secara mikroskopis, oral melanoma menampilkan
pola radial atau vertikal pada proses
perkembangannya
 Pola radial atau superfisial sering terlihat pada
melanoma dengan lesi makular

Burket’s Oral Medicine 12ed, P. 132


Oral Pathology : Clinical Pathologic Correlations, P142-3

Melanoma

 DD
 Melanocytic nevus
 Amalgam tattoo
 Physiologic pigmentation
 Oral melanotic macule
 Kaposi sarcoma

Oral Pathology : Clinical Pathologic Correlations, P144


Melanoma

Perawatan
Bedah radikal dengan ekstensif margin
Kemoterapi dan imunoterapi

Oral Pathology : Clinical Pathologic Correlations, P144


Clinical Outline of Oral Diagnosis and Treatment 4ed, P. 83
Nonmelanocytic Lesions

Oral Pathology : Clinical Pathologic
Correlations, P 144-146
Amalgam Tatto (Focal Argyrosis)

 Merupakan lesi iatrogenik yang merupakan hasil
dari trauma jaringan lunak akibat partikel amalgam

Oral Pathology : Clinical Pathologic Correlations, P 144


Amalgam Tatto (Focal Argyrosis)

 Ciri klinis
 Lesi cendrung berukuran kecil
 Asimptomatik
 Lesi makula
 Berwarna abu-abu kebiruan atau hitam
 Dapat ditemukan pada seluruh permukaan
mukosa, terutama gingiva, mukosa bukal,
palatum, dan lidah

Burket’s Oral Medicine 12ed, P. 143


Amalgam Tatto (Focal Argyrosis)

 Histopatologis
 Secara mikroskopis, amalgam memicu diskolorasi
kolagen dan fiber elastis, menjadi warna hitam atau
coklat keemasan

Oral Pathology : Clinical Pathologic Correlations, P 145


Amalgam Tattoo

Differential Diagnosis
Melanotic macule
Nevus
Superficial melanoma

Oral Pathology : Clinical Pathologic Correlations, P 145


Burket’s Oral Medicine 12ed, P. 143
Amalgam Tatto (Focal Argyrosis)

 Perawatan
 Jika mengganggu estetika, dilakukan
pembedahan (laser surgery-subephitelial
connective tissue graft)

Burket’s Oral Medicine 12ed, P. 143


Drug-Induced Pigmentation

 Diskolorasi terjadi diakibatkan penggunaan
antibiotik golongan tetrasiklin dalam waktu lama
dan dosis tinggi
 Pigmentasi dapat terlihat pada area yg terekspos
oleh matahari dikarenakan adanya peningkatan
produksi melamin

Oral Pathology : Clinical Pathologic Correlations, P 145


Drug-Induced Pigmentation

 Jenis obat yang berpotensi menimbulkan dikolorasi
pada mukosa oral

Oral Pathology : Clinical Pathologic Correlations, P 145


Drug-Induced Pigmentation

 Ciri klinis
 Patchy, diffuse
 Lesi berwarna abu-abu, coklat atau hitam
 Lokasi di gingiva dan palatum

Burket’s Oral Medicine 12ed, P. 145


Drug-Induced Pigmentation

 Differential Diagnosis
 Addison’s Disease
 Superficial melanoma
Drug-Induced Pigmentation

 Histopatologi
 Terdapat melanitosit pada basal sel, serta terdapat
partikel coklat keemasan pada jaringan submukosa

 Perawatan
 Penghentian konsumsi obat-obatan terkait
 Terapi laser

Burket’s Oral Medicine 12ed, P. 145


Heavy-Metal Pigmentation

 Beberapa jenis metal berat seperti arsenic, bismut,
platinum, dan merkuri mampu mengakibatkan
perubahan pigmentasi mukosa oral
 Hal ini terjadi terutama setelah terpapar uap logam
di tempat kerja

 Histopatologi
 Terdapat kristal metalic pada fiber submukosa jaringan
ikat hingga ke epitel
Oral Pathology : Clinical Pathologic Correlations, P 146

Clinical Outline of Oral Diagnosis and Treatment 4ed, P. 790


Heavy-Metal Pigmentation

 Ciri klinis
 Sering di jumpai pada kulit dan mukosa mulut
terutama gingiva
 Warna abu-abu hingga hitam
 Ditemukan di sepanjang margin gingiva

Oral Pathology : Clinical Pathologic Correlations, P 146


Heavy-Metal Pigmentation

Oral Pathology : Clinical Pathologic Correlations, P 146


Heavy-Metal Pigmentation

 Perawatan
 Tidak diperlukan

Oral Pathology : Clinical Pathologic Correlations, P 146


TERIMA KASIH ^^

Anda mungkin juga menyukai