(RED-BLUE LESION)
Geubrina Fitriananda
2013501010007
Red-Blue Lesion
Lesi In
tr avasku
lar a sku lar
kstrav
Lesi E
Regezi, JA, dkk. Oral Pathologhy: Clinical Pathologic Correlation. 2016. Hal: 114
01
Lesi Intravaskular
Anomali
Vaskular Abnormalitas
Neoplasma
Kongenital Imunologis
Lesi Kondisi
Reaktif Metabolisme Endokrin
Regezi, JA, dkk. Oral Pathologhy: Clinical Pathologic Correlation. 2016. Hal: 114
Anomali vaskular kongenital
Enchepalotrigeminal
Angiomatosis (Sturge-
Hemangioma kongenital dan Weber Syndrome) Hereditary Hemorrhagic
malformasi vaskular Telangectasia (Rendu-Osler-
kongenital Weber Syndrome)
Hemangioma kongenital dan malformasi vaskular
kongenital
Hemangioma kongenital
Regezi, JA, dkk. Oral Pathologhy: Clinical Pathologic Correlation. 2016. Hal: 114-115
Gambaran Klinis
Lesi hemangioma kongenital biasanya menampilkan
fase pertumbuhan yang cepat, kemudian diikuti dengan
fase involusi (fase kompleks).
Regezi, JA, dkk. Oral Pathologhy: Clinical Pathologic Correlation. 2016. Hal: 114-115
• Jika ditekan menghasilkan blanching
• Lesi bisa datar atau nodul
• Biasanya pada bibir, lidah dan mukosa
labial
• Asimptomatik dan bisa menghilang
seiring pertumbuhan anak
Regezi, JA, dkk. Oral Pathologhy: Clinical Pathologic Correlation. 2016. Hal: 114-115
Histopatologi
Hemangioma kongenital tersusun oleh ruang kapiler
yang melimpah yang dibatasi oleh endotelium tanpa
dukungan otot.
Regezi, JA, dkk. Oral Pathologhy: Clinical Pathologic Correlation. 2016. Hal: 115-116
Diagnosis
Diagnosis dari lesi vaskular kongenital biasanya jelas
dalam pemeriksaan klinis.
Regezi, JA, dkk. Oral Pathologhy: Clinical Pathologic Correlation. 2016. Hal: 115-116
Perawatan
Involusi spontan selama masa kanak-kanak Malformasi vaskular kongenital umumnya
mungkin terjadi pada hemangioma tidak ada involusi, dan hanya memerlukan
kongenital. intervensi bedah untuk mengangkat lesi.
Jika lesi bertahan selama beberapa tahun, Terapi laser juga dapat dilakukan sebagai
tidak ada involusi dan perawatan defenitif perawatan utama, yang mana dilakukan
perlu dilakukan. pada pembuluh darah terpilih.
Regezi, JA, dkk. Oral Pathologhy: Clinical Pathologic Correlation. 2016. Hal: 116
Encephalotrigeminal Angiomatosis (Sturge-Weber
Syndrome)
Regezi, JA, dkk. Oral Pathologhy: Clinical Pathologic Correlation. 2016. Hal: 117
Burket’s Oral Medicine, Hal: 158
Diagnosis Pembanding
• Parkes-Weber syndrome
• Klippel-Trenaunay syndrome (angio-
osteohypertrophy)
Regezi, JA, dkk. Oral Pathologhy: Clinical Pathologic Correlation. 2016. Hal: 117
Hereditary Hemorrhagic Telangectasia (Rendu-
Osler-Weber Syndrome)
Rendu-Osler-Weber Syndrome
Regezi, JA, dkk. Oral Pathologhy: Clinical Pathologic Correlation. 2016. Hal: 117
Etiologi
• Disebabkan oleh mutasi dua gen: endoglin pada kromosom 9 (HHT tipe 1) dan activin
receptor-like kinasi 1 (ALK 1) pada kromosom 12 (HHT tipe 2)
Regezi, JA, dkk. Oral Pathologhy: Clinical Pathologic Correlation. 2016. Hal: 117
Gambaran Klinis
• Adanya dilatasi vaskular yang abnormal pada
pembuluh terminal kulit dan membran mukosa
• Ciri klinis yang ditampilkan adalah makula merah
atau papul
• Lesi muncul pada masa awal pertumbuhan, namun
bisa persisten ketika dewasa
• Pasien punya kecenderungan epistaksis akibat
telengiektasia intranasal
• Beberapa pasien juga diikuti dengan perdarahan
Hereditary Hemorrhagic Telangiektasia intraoral
Papula merah yang diikuti dengan pembuluh
darah yang berdilatasi
Regezi, JA, dkk. Oral Pathologhy: Clinical Pathologic Correlation. 2016. Hal: 117
Diagnosis dan Perawatan
• Diagnosis HHT berdasarkan dengan epistaksis spontan, ada telangiektasia,
malformasi arteriovenus, dan riwayat keluarga
• Diagnosis pembanding kasus ini adalah CREST syndrom
Regezi, JA, dkk. Oral Pathologhy: Clinical Pathologic Correlation. 2016. Hal: 117
Lesi reaktif
Rendu-Osler-Weber Syndrome
Regezi, JA, dkk. Oral Pathologhy: Clinical Pathologic Correlation. 2016. Hal: 118
Gambaran Klinis
• Permukaan melengkung, halus
• Batas: jelas
• Ukuran 2-4mm
• Warna: dominan biru
• Bila ditekan blanching
• Varix pada ventral lidah abnormalitas bawaan
• Varix pada pada bibir bawah orang dewasa paparan kronis
matahari
• Asimptomatis
Regezi, JA, dkk. Oral Pathologhy: Clinical Pathologic Correlation. 2016. Hal: 118
Pyogenic granuloma
Pyogenic Granuloma
Regezi, JA, dkk. Oral Pathologhy: Clinical Pathologic Correlation. 2016. Hal: 118-119
Malformasi vaskular
Etiologi
atau kehamilan.
Regezi, JA, dkk. Oral Pathologhy: Clinical Pathologic Correlation. 2016. Hal: 119
Diagnosis Pembanding
• Lesi ini sangat mirip dengan peripheral giant cell granuloma, yang
mana juga menampilkan masa merah pada gingiva
Scarlet Fever
Kaposi Sarkoma
Eritroplakia
Eritoplakia
eritoplakia
Perawatan
• Bila ada etiologi yang dicurigai hilangkan etiologi
• Bila tidak ada respon (setelah etiologi dihilangkan) biopsi
• Penanganan sesuai dengan diagnosis histopatologis.
Kaposi’s Sarcoma
Perawatan:
• Biopsi bila perlu
• Rujuk apabila ada gejala HIV lainnya.
• KS pada pasien HIV Terapi HIV
• Bedah lesi terlokalisir
Defisiensi Vitamin B
Pernicious Anemia Iron deficiency Anemia
Kaposi’s Sarcoma
Pernicious anemia pada dasarnya adalah defisiensi vitamin B12, yang penting untuk sintesis DNA.
Perawatan:
Pemberian vitamin B12 dapat mengurangi gejala.
Merupakan jenis anemia yang disebabkan oleh kurangnya zat besi. Kondisi ini dapat terjadi akibat
kurangnya dietary intake, kurangnya absorpsi gastrointestinal maladi, akibat perdarahan kronis pada wanita
dengan laju perdarahan menstrual excessive, perdarahan gastrointestinal.
Perawatan:
Menjaga pola makan dan suplemen besi dapat membantu
meningkatkan tingkat hemoglobin sehingga mengurangi
anemia dan menghilankan komplikasi oral
Burning mouth syndrome adalah masalah klinis “non-lesi” yang biasanya menjadi salah satu gejala dari
pasien dengan defisiensi vitamin b, pernicious anemia, iron deficiency anemia, dan kandidiasi kronik
athopik.
Perawatan:
Perawatan dilakukan sesuai dengan penyebab terjadinya
burning mouth syndrome. Jika disebabkan oleh fungi, maka
diberikan clotrimazol. Jika akibat gigi tiruan, maka dicheck
kembali gigi tiruan apakah fit ke rongga mulut dengan baik
atau tidak. Jika disebabkan oleh obat, maka konsultasi
penggantian obat dapat dilakukan
Reaksi alergi terhadap obat yang diminum secara sistemik dapat mempengaruhi kulit dan juga membran mukosa
oral. Banyak agen obat yang dapat menyebabkan kondisi ini
Perawatan
Evaluasi medis termasuk laboratory screening tests.