Anda di halaman 1dari 9

BEBAN

KOGNITIF
DALAM
BELAJAR
Kelompok 3
Kelas 4F
Pendidikan Matematika
LAILATUL SULRIYAH (1911050337)
MURNI AULIA NITAMI (1911050136)
NADIA AZ-ZAHRA (1911050138)
NUR INDAH PERMATA (1911050369)
SITI HARDIYANTI (1911050201)
BEBAN KOGNITIF DALAM BELAJAR

Teori beban kognitif merupakan Menurut S. Kalyuga,2011


teori yang pertama kali Teori Beban Kognitif merupakan teori
dikembangkan dalam dunia pembelajaran yang menjelaskan
psikologi, namun penerapannya di keterlibatan dengan instruksional
bidang pendidikan mulai karakteristik arsitektur kognitif manusia.
mendapat banyak perhatian pakar
pendidikan sejak tahun 1987.

 
Teori belajar merupakan bagian
Menurut Sweller Menurut Bandura Jess
penting dalam bidang psikologi dan
Tiga Kompenen Beban Kognitif (Feist & Feist, 2010)
pendidikan agar dapat maju dan
ICL 1. Self efficacy
berkembang serta menyelesaikan
ECL 2. self knowwledge
masalah-masalah yang ditemukan
GCL
dalam lingkup kedua bidang tersebut
Menurut S.Kalyuga
Terdapat lima dimensi yang seharusnya dilalui oleh siswa
Teori beban kognitif
dalam suatu pembelajaran. Kelima dimensi tersebut adalah
membagi beban kognitif
1) sikap dan persepsi yang positif, Kognitif sendiri
menjadi 3 (tiga) yaitu, beban
2) memeroleh dan mengintegrasikan pengetahuan, merupakan istilah
kognitif intrinsic, beban
3) memperluas dan memperhalus pengetahuan, yang mengacu pada
kognitif extraneous, dan
4) menggunakan pengetahuan secara bermakna, dan proses mental yang
beban kognitif germane.
5) kebiasaan berpikir produktif. terlibat dalam
memperoleh
pengetahuan dan
pemahaman,
Nursit (2015) BEBAN KOGNITIF DALAM termasuk berfikir,
mengetahui,
menuliskan bahwa
beban kognitif BELAJAR mengingat, menilai,
ekstrinsik atau dan memecahkan
extraneous cognitive masalah.
load adalah beban
kognitif yang dapat
dimanipulasi.
Menurut Retnowati (2008) Paas, Renkl dan Sweller (2003) dalam jurnalnya
beban kognitif intrinsik tidak yang berjudul Cognitive Load Theory and
dapat dimanipulasi karena Instructional Design: Recent Developments
Beban kognitif intrinsic dalam sudah menjadi karakter dari berpendapat bahwa Beban kognitif yang muncul
pembelajaran disebabkan oleh dua hal interaktifitas elemen-elemen pada seorang bersumber dari tiga hal yaitu, beban
yaitu, elemen interaktivitas (element didalam materi. Sehingga, Kognitif intrinsik (intrinsic cognitive load), beban
interactivity) dan elemen yang beban kognitif intrinsik ini kognitif ekstrinsik (extrinsic Cognitive load), dan
terpisah/berinteraksi (isolated/interacting bersifat tetap. beban kognitif konstruktif (germane cognitive load),
element) (Artino, 2008). di mana ketiganya saling berkaitan.
Sumber-Sumber
Beban Kognitif
Menurut Sweller
1. Beban Kognitif Intrinsic (Intrinsic
Cognitive Load) bergantung pada tingkat
kekompleksan materi yaitu
seberapa banyak unsur yang ada dan
bagaimana unsur-unsur tersebut saling terkait.
2. Beban Kognitif Extraneous (Extraneous
Cognitive Load)  
bergantung pada cara penyajian
materi yang akan dipelajari.
3. Beban Kognitif Germane
(Germae Cognitive Load)  
Proses kognitif germane tersebut
terjadi secara otomatis jika memang ada
muatan di working memory yang kosong
akibat dari minimalnya beban kognitif intrinsic
dan ekstrinsik.
Prinsip-Prinsip Yang Ada
Dalam Sumber-Sumber
Beban Kognitif
Menurut Damayanti (2013) :
● Pengelolaan beban kognitif intrinsic terdiri dari tiga prinsip, yaitu:
(1) segmentasi,
(2) pretraining, dan
(3) modalitas.
● Penguatan beban kognitif germane terdiri dari lima prinsip, yaitu:
(1) kemultimediaan,
(2) perbedaan individu,
(3) aktivitas yang terarah,
(4) umpan balik, dan
(5) refleksi.
● Sedangkan untuk mengurangi dan meminimalisir beban kognitif
extraneous terdiri dari lima prinsip yaitu
(1) koheren,
(2) redundasi,
(3) signalisasi,
(4) keterdekatan waktu, dan
(5) keterdekatan ruang
Penelitian Syakur, Wayan, & Nyoman tentang pengetahuan
awal dalam sudut pandang teori beban kognitif, menemukan
siswa dengan pengetahuan awal rendah lebih cenderung akan
memiliki beban kognitif yang berlebih ketika mempelajari
suatu materi. Sedangkan siswa dengan pengetahuan awal
sedang, cenderung dapat lebih mudah untuk menerima dan
mengolah materi. Sehingga, siswa yang memiliki pengetahuan
awal tinggi cenderung dapat menerima dan mengolah materi
secara optimal sehingga pembelajaran dapat dikatakan efisien
dan efektif.
Haslam dan
Hamilton
(2009)
Menjelaskan bahwa salah satu
yang dapat menurunkan
beban kognitf peserta didik
adalah pembelajaran
terintegrasi.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai