Anda di halaman 1dari 20

MODUL 1

PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN KBK


Tutor : Dessy Rasihen, M.Pd.

PROGRAM STUDI S1 PGSD AKPMM (118)


POKJAR TEMBILAHAN
UPBJJ PEKANBARU
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN PELAJARAN 2022.1

1
KB 1
LANDASAN PEMBELAJARAN
MATEMATIKA KBK
• Kemampuan untuk mengkaji,
menduga, dan memberi alasan
secara logis
• Menyelesaikan soal-soal yang
tidak rutin
• Mengomunikasikan tentang dan
melalui matematika
Kekuatan • Mengaitkan ide-ide di dalam
matematikal matematika dan ide-ide antara
(mathematical matematika dan kegiatan
power) intelektual yang lain
• Mengembangkan percaya diri,
watak atau karakter untuk
mencari, mengevaluasi, dan
menggunakan informasi
kuantitatif dan spesial dalam
menyelesaikan masalah dan
membuat keputusan

2
Guru yang Guru yang Kekuatan
profesional kompeten matematikal

Wawasan landasan Dasar-dasar teori belajar


yang dipakai dalam yang dapat diterapkan
Guru yang
perencanaan dan untuk pengembangan
profesional &
pelaksanaan dan/atau perbaikan
kompeten
pembelajaran pembelajaran
matematika matematika

Guru yang menguasai materi pembelajaran matematika, memahami bagaimana anak-


anak belajar, menguasai pembelajaran yang mampu mencerdaskan peserta didik, dan
mempunyai kepribadian yang dinamis dalam membuat keputusan perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran

3
Teori Behavioristik Teori E.L. Thorndike

Teori Jean Piaget

Teori Kognitif Teori Ausubel


(Meaningful)

Teori Kontruktivistik Teori Jerome Bruner


Dasar-dasar Teori-teori
Belajar dalam Kelompok
Pembelajaran Matematika
Pemecahan Masalah
Teori Vigotsky
(George Polya)

Teori Van Hiele

RME (Realistic Mathematics


Education)

Peta Konsep
4
TEORI BEHAVIORISTIK
(TINGKAH LAKU)
Menurut TEORI THORNDIKE, Belajar sebagai hasil dari pembentukan hubungan antara
rangsangan dari luar (stimulus) seperti ‘2 + 2’ dan balasan atau tanggapan (respons) dari
siswa seperti ‘4’ yang dapat diamati.

Ciri-ciri
• Menekankan pada Drill & Practice (Praktek/pengulangan & Tugas/latihan); bersifat mekanistik
• Menganggap siswa sebagai kertas putih polos dan siap ditulisi
• Tidak mengaitkan antar konsep
• Mengutamakan target (hasil), kurang tekanan pada proses
• Pemberian drill & practice ini diberikan pada akhir pembelajaran
• Semakin sering hubungan antara stimulus dan respon terjadi, maka akan semakin kuatlah
hubungan keduanya (law of exercise). Kuat tidaknya hubungan ditentukan oleh kepuasan
maupun ketidakpuasan yang menyertainya (law of effects).
• Tanggapan yang disertai dengan kepuasan seperti : mendapat pujian guru, akan menyebabkan
siswa ingin mengulanginya
• Contoh :

5
TEORI KOGNITIF PIAGET
 Proses belajar terjadi menurut tahap-tahap
Empat tahap perkembangan kognitif

perkembangan sesuai umur.


Tahap sensori motor  Tahap-tahap:
1. Asimilasi : Penyesuaian pengetahuan baru
(0 -2 tahun) dengan struktur kognitif yang sudah ada
siswa menurut Piaget

(mengidentifikasi persamaan)
Tahap pra-operasional 2. Akomodasi : Penyesuaian struktur kognitif
(schema) dengan pengetahuan baru
(2 – 7 tahun) (mengidentifikasi perbedaan)
3. Equilibrasi : Penyeimbangan mental
setelah terjadi proses asimilasi/akomodasi
Tahap operasional konkret (mengidentifikasi persamaan &
Siswa SD/MI
(7 – 11 tahun) perbedaan)

Siswa dapat membuat kesimpulan dari


Tahap operasional formal suatu situasi nyata atau dengan
menggunakan benda konkret, dan
(11 tahun keatas) mampu mempertimbangkan dua aspek
dari suatu situasi nyata secara bersama-
sama (misalnya, antara bentuk dan
ukuran)

6
Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Kognitif Seseorang
1. Kematangan 2. Pengalaman 3. Transmisi sosial 4. Penyeimbangan
(maturation) (experience) (social transmission) (equilibration)
Kasempurnaan otak Pengalaman terdiri atas: Interaksi dan kerjasama Suatu proses sebagai
dan sistem syaraf akibat ditemuinya
• Pengalaman fisik (psysical yang dilakukan oleh pengalaman
secara fisik experience), yaitu manusia dengan orang (informasi) baru.
interaksi manusia dengan lain.
lingkungannya. Contohnya:
Contohnya:
Contohnya, interaksi Seseorang anak yang
seorang siswa dengan seseorang anak yang sejatinya berbakat
kumpulan batu yang ia dilahirkan di suatu untuk mempelajari
tata keluarga yang lebih matematika, namun
• Pengalaman logika- mengutamakan karena ia tidak
matematis (logico- penalaran (reasoning) mendapat tantangan
mathematical akan menghasilkan anak- yang cukup, maka
experience), yaitu perkembangan
anak yang lebih kognitifnya akan
kegiatan-kegiatan pikiran
yang dilakukan manusia. mengutamakan terhambat
Contohnya, siswa menata kemampuan penalaran
kumpulan batu sambil ketika memecahkan
belajar membilang masalah.

7
Proses perkembangan kognitif seseorang
menurut Piaget harus melalui suatu proses yang
disebut adaptasi dan organisasi seperti diagram
dibawah ini:

Luas daerah bangun datar pada gambar di diatas


adalah 8 satuan luas, karena ada 8 persegi satuan
yang dapat dihitung dengan :
1. Membilang 1, 2, 3, …. , 8
2. Menjumlahkan 2 + 2 + 2 + 2 = 8
3. Menjumlahkan 4 + 4 = 8
4. Mengalikan 2 x 4 = 8
5. Mengalikan 4 x 2 = 8
Cara ke-5 dengan mengalikan adalah cara yang
paling tepat, sehingga rumus luas daerah pada
gambar di sebelah kanan dapat diasimilasi,
disesuikan, ataupun dikaitkan dengan gambar di
sebelah kiri sehingga luas daerah sebelah kanan
adalah mengeneralisasi perkalian 4 x 2 = 8 menjadi
p×l

8
Beberapa hal yang diperhatikan dalam pembelajaran matematika menurut Teori Piaget,
antara lain:

Keabstrakan materi dipertimbangkan dengan tingkat perkembangan intelektual


(kognitif) siswa

Pelajaran baru dikaitkan dengan pelajaran sebelumnya atau prasyarat

Kemampuan siswa diarahkan dapat mencari persamaan dan perbedaan, sehingga


diperlukan adanya contoh dan bukan contoh

Bersifat kontruktivistik, peran guru ditekankan pada fasilitator dan motivator

Siswa memiliki kesempatan yang luas dan beragam untuk mencari, menerima, dan
menghimpun pengetahuan

amrin-btm@ut.ac.id == 0812 700 29


9
007
TEORI AUSUBEL
(MEANINGFUL LEARNING)
Pengertian Ciri-ciri
Proses belajar terjadi
• Pembelajaran bermakna; • Mengutamakan pentingnya melalui tahap-tahap
pemusatan perhatian pada penguasaan konsep
• Memperhatikan
PEMAHAMAN (membuat • Memperhatikan perlunya stimulus yang diberikan
pembelajaran lebih proses
• Memahami makna
bermanfaat dan akan lebih • Meaningful learing diberikan stimulus
mudah dipahami dan diingat untuk mengawali kegiatan
oleh peserta didik) • Menyimpan dan
belajar
menggunakan informasi
• Memanfaatkan peta yang sudah dipahami
konsep/bagan/rangkuman/diag
ram agar tampak keterkaitan
antar konsep
Perhatikan tiga bilangan berikut.
1) 89.107.145
2) 54.918.071
3) 17.081.945
 Manakah bilangan yang paling mudah dan paling sulit diingat siswa?
 Apakah untuk dapat mengingat bilangan-bilangan di atas perlu dikaitkan dengan hal tertentu
yang sudah dimengerti siswa?
 Bagaimana merancang pembelajaran matematika yang bermakna?

10
TEORI JEROME BRUNER
Belajar berdasarkan teori 1. Enaktif
perkembangan mental secara Mempelajari suatu pengetahuan dengan
bertahap dari: menggunakan objek langsung atau
Sederhana Rumit “konkret” atau “nyata”, yang berarti dapat
Mudah Sulit diamati dengan menggunakan panca
PENGERTIAN

TIGA TAHAP TEORI BELAJAR


indera.
Nyata Abstrak

2. Tahap Ikonik
Mempelajari suatu pengetahuan dengan
menggunakan barang tiruan/gambar
sebagai perwujudan dari kegiatan yang
menggunakan benda konkret atau nyata.

3. Tahap Simbolik
Mempelajari suatu pengetahuan dengan
mewujudkan dalam bentuk simbol-simbol
abstrak

11
CONTOH TEORI J. BRUNER

1.Tahap Enaktif
Ketika belajar penjumlahan dua bilangan bulat, para siswa dapat saja memulai proses pembelajarannya dengan
menggunakan beberapa benda nyata sebagai “jembatan” seperti:
• Garis bilangan dalam bentuk dua bilah papan. Gambar ini menunjukkan bahwa posisi “-3” pada bilah papan bagian
bawah sudah disejajarkan dengan posisi “0” pada bilah papan bagian atas, sehingga didapat beberapa hasil
penjumlahan -3 dengan bilangan lainnya. Contohnya :
• -3 + 5 = 2 (lihat tanda ruas garis berpanah) atau -3 + (-2) = -5

2. Tahap Ikonik
Dalam pembelajaran penjumlahan dua bilangan bulat dimulai dengan menggunakan benda nyata berupa garis
bilangan sebagai “jembatan”, maka tahap ikonik untuk 5 + (-3) = 2 dapat berupa gambar atau digaram berikut.

3. Tahap Simbolik
Dengan bantuan guru, siswa diharapkan dapat menyimpulkan bahwa penjumlahan bilangan positif akan menghasilkan
bilangan positif pula. Penjumlahan dua blangan negatif akan mengahsilkan negatif pula.
12
TEORI VIGOTSKY
(TEORI KONTRUKTIVISTIK
KELOMPOK)
Pengertian Ciri-ciri Konsep penting
• Belajar dengan • Diskusi kelompok kecil • ZPD (Zone of Proximal
membangun pengetahuan • Pengerjaan tugas Development):
sendiri, melalui kegiatan kelompok, penyusunan kemampuan pemecahan
beranekaragam seperti laporan dan presentasi masalah dibawah
membaca, diskusi, tanya (untuk kelas atas) bimbingan orang dewasa
jawab, pengamatan, kerja • Memperhatikan, atau melalui kerja sama
kelompok, pencatatan, memahami, dan dengan teman sejawat
dan presentasi dimana membandingkan yang lebih mampu
guru sebagai fasilitator pekerjaan orang lain • Scaffolding: pemberian
• Siswa lebih aktif dan guru sejumlah bantuan kepada
hanya fasilitator seseorang selama tahap-
tahap awal pembelajaran,
kemudian mengurangi
bantuan dan memberikan

13
TEORI – TEORI BELAJAR
PENGERTIAN
Pemecahan Masalah Teori Van Hiele
( George Polya) RME (Realistic Peta Konsep
(Hierarki Belajar Mathematics
• Realisasi dari Geometri) Education) • Kebermaknaan
keiinginan yang ditunjukkan
• Eksistensi dari • Memulai
meningkatkan dengan bagan
lima tingkatan pempelajaran
pembelajaran atau peta
yang berbeda matematika
matematika sehingga sehingga
tentang pemikiran dengan cara
siswa mempunyai hubungan antar
geometrik, yaitu mengaitkan
pandangan/wawasan konsep menjadi
visualisasi, dengan situasi
yang luas dan jelas dan
analisis, informal, dunia nyata
mendalam ketika keseluruhan
deduksi, dan nigor disekitar siswa
menghadapi suatu konsep
masalah. teridentifikasi
• Suatu masalah
merupakan pertanyan
untuk melatih pikiran
melalui kegiatan
Inkuiri, diskusi, dan
penalaran.

14
CIRI-CIRI

Pemecahan Masalah (George Polya)


• Non – Routin Problem (soal tidak rutin)
• Word Problem (soal cerita)
• Real/application problem (soal nyata)
• Menyebabkan seseorang tertantang, tidak memiliki prosedur siap pakai & usaha keras untuk
menyelesaikannya
Teori Van Hiele (Hierarki Belajar Geometri)
• Level 0 : Visualisai / TK – 2 SD (Mengurutkan, mengidentifikasi)
• Level 1 : Analisis/ 3 – 6 SD (Klasifikasi bangun)
• Level 2 : Deduksi Informal/ SMP (Mencari sifat-sifat)
• Level 3 : Deduksi/ SMA (Menyusun pembuktian)
• Level 4 : Rigor/ Dewasa/ Mahasiswa (Mengaitkan sistem)
RME (Realistic Mathematics Education)
• Mengahadirkan masalah nyata/konkret/kontekstual
• Menyelesaikan masalah nyata/konkret/kontekstual
• Mendiskusikan selesaikan masalah konstektual/nyata
• Menyimpulkan materi pembelajaran

Peta Konsep
• Jenis Petanya bisa menyebar/tegak
• Susunan dari konsep umum ke khusus
• Setiap perincian dihubungkan dengan kata kerja
15
KEUNTUNGAN UTAMA DARI
PENERAPAN PEMBELAJARAN
BERBASIS KOMPETENSI (KBK)

1) Keawetan ingatan (LTM) & kecerdasan intelektual meningkat karena terlatih


memperhatikan berbagai aspek & menyeluruh
2) Kemampuan individual & kerjasama meningkat karena kegiatan pembelajaran tidak selalu
klasikal, dan kerja kelompok

16
KB 2
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MATEMATIKA YANG KONTRUKTIVISTIK
Pembelajaran Matematika

Proses pemberian pengalaman belajar kepada peserta didik melalui serangkaian kegiatan
terencana sehingga peserta didik memperoleh kompetensi materi matematika yang diajarkan

Siswa Mengikuti proses Proses


berkompeten pendidikan pembelajaran

Komponen-komponen proses
penyelenggaraan pendidikan Pengetahuan Keterampilan Sikap

Kompetensi individu, kelompok, klasikal


Yang Keberagaman hasil (keluaran)
diharapkan
dari Keluaran Kesesuaian penilaian evaluasi atau assesmen
Pemberdayaan berbagai sumber belajar
Strategi pembelajaran untuk mencapai sasaran
17
Salah satu komponen yang menentukan ketercapaian kompetensi adalah penggunaan
strategi pembelajaran matematika, yang sesuai dengan:

1. Topik yang sedang dibicarakan

2. Tingkat perkembangan intelektual peserta didik

3. Prinsip dan teori belajar

4. Keterlibatan aktif peserta didik

5. Keterkaitan dengan kehidupan peserta didik sehari-hari

6. Pengembangan & pemahaman penalaran matematis

amrin-btm@ut.ac.id == 0812 700 29


18
007
Beberapa Strategi Pembelajaran
Matematika Yang Kontruktivistik Dan
Dianggap Sesuai Pada Saat Ini:
Pemecahan Masalah (Problem Solving) Penemuan Terbimbing
(Guided Discovery)
• Non – Routine Problem
• Tidak ada prosedur/langkah-langkah instan
Ciri Utama Ciri utama
• Banyak selesaian/Multiple Solution
• Extending Problem/Soal diperluas
• Guru membimbing siswa
• Kreatif dalam berpikir mengunakan langkah-langkah yang
Manfaat • Kritis dalam menganalisis data, fakta & informasi sistematis
• Mandiri dalam bertindak dan bekerja • Mendampingi siswa memahami
proses penemuan, melalui
pengamatan, pengukuran langsung
Penyelidikan Matematis (Mathematical Investigation) • Mengarahkan siswa mencari
hubungan/ pola
• Berpusat pada tema tertentu
• Berorientasi pada kajian/eksplorasi mendalam
Ciri Utama • Bersifat Open – Ended Manfaat
• Kegiatan belajar dapat berupa Cooperative
Learning
• Mengajarkan siswa berfikir dan
• Meningkatkan kemampuan komunikasi dan bekerja secara sistematis
diskusi • Mengajarkan siswa menganalisis
• Meningkatkan kemampuan menjelaskan & materi/kasus
Manfaat
mendiskripsikan dalam presentasi • Mendampingi siswa menemukan
• Kesiapan menerima kritikan jika menggunakan jawaban/ pola suatu konsep
cara Trial & Error
19

Anda mungkin juga menyukai