1
KB 1 Definisi Bilangan Rasional
Bilangan Operasi Perkalian & Pembagian
Bilangan Rasional
Rasional
Urutan Bilangan Rasional
Kurang Tahu Makna dari Pecahan
KB 2 Kurang Memahami Perkalian Bilangan Asli dengan Pecahan
Kesulitan Belajar & Kesulitan dalam Memahami Pecahan-pecahan yang Senilai
Bilangan Pembelajaran
Bulat Bilangan Rasional Kesulitan dalam Membandingkan
Bilbut dengan
dan Mengurutkan Pecahan
Pecahan Biasa
Kesulitan untuk Mencari Hasil Pembagian
Kesulitan dalam Mencari Penjumlahan Pecahan Biasa
dan Pengurangan Pecahan dengan
KB 3 Pecahan Biasa
Desimal
Perluasan Nilai Persen
Tempat Desimal
Rasio & Proporsi
KB 1
1. Pecahan Sederhana
Definisi 4.4
Jika FPB dari p & q sama dengan 1, (p,q) = 1, maka
𝑝
pecahan disebut dengan pecahan sederhana
𝑞
Contoh :
1
1. adalah pecahan sederhana karena (1,5) = 1
5
3
2. 4
adalah pecahan sederhana karena (3,4) = 1
4
3. 8
bukan pecahan sederhana karena (4,8) ≠ 1 tapi = 4
18
4. 54
bukan pecahan sederhana karena (18,54) ≠ 1 tapi = 18
2. Pecahan Senilai
Definisi 4.5
Pecahan senilai dapat dilakukan dengan mengalikan
pembilang dan penyebut dengan sebarang bilangan
𝑝 𝑝 ×𝑟
= untuk semua bilangan bulat p, q ≠ 0 dan r ≠ 0
𝑞 𝑞 ×𝑟
Contoh :
2 2 ×2 4
1. Pecahan senilai dari = =6
3 3 ×2
3 9
2. Pecahan senilai dari =
4 12
3 18 1
3. Pecahan senilai dari = =
9 54 3
Operasi Penjumlahan &
Penurangan Bilangan Rasional
12 6
4. . 15 − = …………………………………
9
𝑝 𝑞 𝑝+𝑞
6. Jika r ≠ 0 , maka + =
𝑟 𝑟 𝑟
Operasi Perkalian & Pembagian
Bilangan Rasional
1 2 2 1 1) 3
× = × Sifat komutatif
2 3 3 2 2) -4
1 2 3 1 2 3 4
× × = × × Sifat assosiatif 3) 9
2 3 4 2 3 4
3
1 1 1 4) 24
×1=1× = Sifat identitas perkalian
2 2 2
Sifat distributif penjumlahan
3 4 3 4
Invers dari = 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 × =1 Sifat invers & pengurangan
4 3 4 3
1 2 3 1 2 1 3 1 2 3 1 3 2 3
× + = × + × dan + × = × + ×
2 3 4 2 3 2 4 2 3 4 2 4 3 4
1 2 3 1 2 1 3 1 2 3 1 3 2 3
× − = × − × dan − × = × − ×
2 3 4 2 3 2 4 2 3 4 2 4 3 4
Urutan Bilangan Rasional
Definisi 4.8
𝑝 𝑟
Jika 𝑞 dan 𝑠 adalah sebarang dua bilangan rasional yang penyebutnya positif , yaitu (q > 0
𝑝 𝑟 𝑝 𝑟 𝑝
dan s > 0), maka sama dengan atau = 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑑𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑝𝑠 = 𝑞𝑟, 𝑑𝑎𝑛
𝑞 𝑠 𝑞 𝑠 𝑞
𝑟 𝑝 𝑟
kurang dari , atau < jika dan hanya jika ps < qr
𝑠 𝑞 𝑠
Misalkan :
3 potongan dari 4 potongan yang sama nilainya
3 3
1 1 1 sama dengan artinya terdiri dari 3 potongan,
4 4 4 4 4
1 3 1 1 1
masing-masing bernilai atau = + +
4 4 4 4 4
Sesuai dengan prinsip perkalian maka bentuk
1 1 1 1 1 3
+ + dapat dikalikan sebagai 3x jadi 3x =
4 4 4 4 4 4
senilai 4 4 4 4
2) 9
+ +
9 9
=3×
9
Untuk siswa dapat memahami gunakan potongan
karton seperti dibawah ini: 1
a. Karton dengan nilai dua perempat dapat menutup 1
2
karton dengan nilai setengah
1 1 1
1/4 1/4 1/2 4 4 4
1 1
𝟏 𝟏 𝟏 𝟏 𝟏 𝟏 𝟏 𝟏 𝟑
> 𝟑 𝟑
<
𝟐 𝟐 𝟐 𝟑 𝟑 𝟑 𝟓
Atau 𝟏 𝟏 𝟏 𝟏 𝟏 Atau
𝟏 𝟏 𝟏 1×3> 𝟏×𝟐 1×5< 𝟑×𝟑
𝟓 𝟓 𝟓 𝟓 𝟓
𝟑 𝟑 𝟑
5. Siswa mengalami kesulitan untuk mencari hasil pembagian pecahan.
Untuk mengatasi kesulitan pembagian diatas, gunakanlah potongan-potongan karton
sesuai dengan keperluannya
Contoh :
1
1) 1 : 𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑎𝑟𝑡𝑖𝑛𝑦𝑎 mencari banyaknya nilai perduaan (tengahan) dalam satu satuan, atau dengan kata
2
lain ada berapa nilai perduaan dalam satu satuan
𝟏 𝟏
1 :
𝟐 𝟐
Contoh :
1 1 1.3 + 2.1 3 + 2 5
+ = = =
2 3 2×3 6 6
2 1 2.4 − 3.1 8 − 3 5
− = = =
3 4 3×4 12 12
KB 3
Bilangan desimal ada yang desimalnya berulang dan ada yang tidak berulang
Bilangan desimal yang berulang dan tidak berakhir disebut bilangan rasional
Bilangan desimal yang tidak berulang dan tidak berakhir disebut bilangan irrasional
Mengubah pecahan desimal kedalam pecahan biasa
Pembulatan bilangan pecahan dilakukan berdasarkan pendekatan yang diinginkan
Mengubah bentuk pecahan ke dalam bentuk persen
Rasio atau perbandingan
Proporsi
Tugas Partisipasi
2
1. Tunjukkan susunan karton yang menyatakan 4 : 3
2. Tentukan hasil operasi pada pecahan berikut:
4 3
a. 5 + 8 =
9 4
b. 6 × 10 =
10 3
c. 12 : 2 4 =
3. Bulatkan 256,3468 sampai dengan:
a. satuan terdekat
b. Dua satuan terdekat
c. dua tempat desimal
d. Perseribuan terdekat