Anda di halaman 1dari 17

MODUL 4

BILANGAN RASIONAL & DESIMAL


Tutor : Dessy Rasihen, M.Pd.

PROGRAM STUDI S1 PGSD


UPBJJ PEKANBARU
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN PELAJARAN 2022.1

1
KB 1 Definisi Bilangan Rasional
Bilangan Operasi Perkalian & Pembagian
Bilangan Rasional
Rasional
Urutan Bilangan Rasional
Kurang Tahu Makna dari Pecahan
KB 2 Kurang Memahami Perkalian Bilangan Asli dengan Pecahan
Kesulitan Belajar & Kesulitan dalam Memahami Pecahan-pecahan yang Senilai
Bilangan Pembelajaran
Bulat Bilangan Rasional Kesulitan dalam Membandingkan
Bilbut dengan
dan Mengurutkan Pecahan
Pecahan Biasa
Kesulitan untuk Mencari Hasil Pembagian
Kesulitan dalam Mencari Penjumlahan Pecahan Biasa
dan Pengurangan Pecahan dengan
KB 3 Pecahan Biasa
Desimal
Perluasan Nilai Persen
Tempat Desimal
Rasio & Proporsi
KB 1

1. Pecahan Sederhana
Definisi 4.4
Jika FPB dari p & q sama dengan 1, (p,q) = 1, maka
𝑝
pecahan disebut dengan pecahan sederhana
𝑞

Contoh :
1
1. adalah pecahan sederhana karena (1,5) = 1
5
3
2. 4
adalah pecahan sederhana karena (3,4) = 1
4
3. 8
bukan pecahan sederhana karena (4,8) ≠ 1 tapi = 4
18
4. 54
bukan pecahan sederhana karena (18,54) ≠ 1 tapi = 18
2. Pecahan Senilai
Definisi 4.5
Pecahan senilai dapat dilakukan dengan mengalikan
pembilang dan penyebut dengan sebarang bilangan
𝑝 𝑝 ×𝑟
= untuk semua bilangan bulat p, q ≠ 0 dan r ≠ 0
𝑞 𝑞 ×𝑟

Contoh :
2 2 ×2 4
1. Pecahan senilai dari = =6
3 3 ×2
3 9
2. Pecahan senilai dari =
4 12

3 18 1
3. Pecahan senilai dari = =
9 54 3
Operasi Penjumlahan &
Penurangan Bilangan Rasional

Definisi 4.6 Contoh :


𝑝 𝑟
Jika dan adalah sebarang dan bilangan 2 3 2.4+3.3 17
𝑞
𝑝
𝑠
𝑟 𝑝𝑠+𝑞𝑟 𝑝 𝑟 𝑝𝑠− 𝑞𝑟
1. + = =
3 4 3.4 12
rasional, maka + = dan − =
𝑞 𝑠 𝑞𝑠 𝑞 𝑠 𝑞𝑠
4 5 4.10−5.6 40−30 10 1
2. − = = = =
6 10 6.10 60 60 6
Sifat-sifat Penjumlahan &
Pengurangan Bilangan Rasional 3 2
3. + = ………………………………………
8 5

12 6
4. . 15 − = …………………………………
9

12.9 −6.15 108−90 18 6 2


= = = = 45 = 15
15.9 135 135

𝑝 𝑞 𝑝+𝑞
6. Jika r ≠ 0 , maka + =
𝑟 𝑟 𝑟
Operasi Perkalian & Pembagian
Bilangan Rasional

Definisi 4.7 Sifat-sifat Perkalian &


𝑝 𝑟 Pembagian Bilangan Rasional
Jika 𝑞 dan 𝑠 adalah sebarang dua bilangan rasional, maka
1. Sifat tertutup
𝑝
𝑝 𝑟 𝑝𝑟 𝑞 𝑝𝑠 2. Sifat komutatif
𝑞
. =
𝑠 𝑞𝑠
dan =
𝑟
𝑞𝑟 3. Sifat assosiatif
𝑠
4. Sifat identitas
5. Sifat invers
6. Sifat distributif pembagian
terhadap (penjumlahan &
pengurangan)
Pembuktian

1 2 2 Tentukan invers perkalian


× = Sifat tertutup
2 3 6 bilangan-bilangan berikut:

1 2 2 1 1) 3
× = × Sifat komutatif
2 3 3 2 2) -4

1 2 3 1 2 3 4
× × = × × Sifat assosiatif 3) 9
2 3 4 2 3 4
3
1 1 1 4) 24
×1=1× = Sifat identitas perkalian
2 2 2
Sifat distributif penjumlahan
3 4 3 4
Invers dari = 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 × =1 Sifat invers & pengurangan
4 3 4 3

1 2 3 1 2 1 3 1 2 3 1 3 2 3
× + = × + × dan + × = × + ×
2 3 4 2 3 2 4 2 3 4 2 4 3 4

1 2 3 1 2 1 3 1 2 3 1 3 2 3
× − = × − × dan − × = × − ×
2 3 4 2 3 2 4 2 3 4 2 4 3 4
Urutan Bilangan Rasional

Definisi 4.8
𝑝 𝑟
Jika 𝑞 dan 𝑠 adalah sebarang dua bilangan rasional yang penyebutnya positif , yaitu (q > 0
𝑝 𝑟 𝑝 𝑟 𝑝
dan s > 0), maka sama dengan atau = 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑑𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑝𝑠 = 𝑞𝑟, 𝑑𝑎𝑛
𝑞 𝑠 𝑞 𝑠 𝑞
𝑟 𝑝 𝑟
kurang dari , atau < jika dan hanya jika ps < qr
𝑠 𝑞 𝑠

Sebarang dua bilangan rasional


3 6 𝑝
= 14 sebab 3 × 14 = 6 × 7 = 42 memenuhi sifat trikotomi, =
𝑞
7 𝑟 𝑝 𝑟 𝑝 𝑟
, < , 𝑎𝑡𝑎𝑢 >
𝑠 𝑞 𝑠 𝑟 𝑠
KB 2

Kesulitan-kesulitan dalam pembelajaran


1. Siswa kurang tahu makna dari pecahan misalnya ½, ¼ , dst.
2. Siswa kurang memahami perkalian dari bilangan asli dengan pecahan
3. Siswa kurang memahami pecahan senilai
4. Siswa kesulitan membandingkan dan mengurutkan pecahan
5. Siswa kesulitan mencari hasil pembagian pecahan
6. Siswa kesulitan mencari hasil penjumlahan dan pengurangan pecahan
𝟏 𝟐 𝟑
1. Siswa kurang tahu makna dari pecahan 𝟐 , 𝟑 , 𝟒
Kaitannya bisa dengan menggunakan benda-benda manipulatif ( kertas, karton, kelereng, kerikil, manik-
manik, mata uang, buku, pensil, atau butiran
2. Siswa kurang memahami perkalian bilangan asli dengan pecahan.
Untuk memperbaiki kelemahan ini siswa terhadap masalah ini, antara lain dapat dilakukan
kegiatan sebagai berikut:
• Ambil 10 potong karton berukuran ( 1 cmx 10 cm) dengan warna yang berbeda-beda.
• Satu potong karton dengan warna tertentu ditentukan sebagai satuan.
• Potongan karton yang lain dipotong menjadi perduaan, pertigaan, dst..

Misalkan :
 3 potongan dari 4 potongan yang sama nilainya
3 3
1 1 1 sama dengan artinya terdiri dari 3 potongan,
4 4 4 4 4
1 3 1 1 1
masing-masing bernilai atau = + +
4 4 4 4 4
 Sesuai dengan prinsip perkalian maka bentuk
1 1 1 1 1 3
+ + dapat dikalikan sebagai 3x jadi 3x =
4 4 4 4 4 4

 Berdasarkan kasus yang disampaikan, maka


𝟏 𝒑 𝒑𝒙𝟏
siswa dapat melihat pola: p x = =
𝒒 𝒒 𝒒
Contoh

3. Siswa mengalami kesulitan dalam 1) 9 ×


1
=
1
+
1
+
1
+
1
+
1
+
1
+
1
+
1
+
1
=
9
memahami pecahan-pecahan yang 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

senilai 4 4 4 4
2) 9
+ +
9 9
=3×
9
Untuk siswa dapat memahami gunakan potongan
karton seperti dibawah ini: 1
a. Karton dengan nilai dua perempat dapat menutup 1
2
karton dengan nilai setengah
1 1 1
1/4 1/4 1/2 4 4 4

b. Lakukan hal serupa untuk :


𝟏 𝟐 𝟏𝒙𝟐
= = 1 1𝑥𝑞 𝑝
𝟐 𝟒 𝟐𝒙𝟐 = = 1 1
𝑝 𝑝𝑥𝑞 𝑝𝑥𝑞
8 8
𝟏 𝟐 𝟏𝒙𝟐
= = 𝑝
=
𝑝𝑥𝑟
𝟒 𝟖 𝟒𝒙𝟐
𝑞 𝑞𝑥𝑟
𝟐 𝟒 𝟐𝒙𝟐 𝟔 𝟖
= = , =
𝟓 𝟏𝟎 𝟓 𝒙 𝟐 𝟏𝟓 𝟐𝟎
4. Siswa mengalami kesulitan dalam membandingkan dan mengurutkan pecahan.
Untuk memperbaiki kelemahan ini siswa terhadap masalah ini, antara lain dapat dilakukan
kegiatan sebagai berikut:
• Menutup potongan karton dengan nilai pecahan tertentu terhadap potongan karton lainnya, atau;
• Membariskan dua potongan karton tersebut menurut sisi terpanjangnya sehingga akan terlihat potongan
karton yang lebih panjang

1 1

𝟏 𝟏 𝟏 𝟏 𝟏 𝟏 𝟏 𝟏 𝟑
> 𝟑 𝟑
<
𝟐 𝟐 𝟐 𝟑 𝟑 𝟑 𝟓

Atau 𝟏 𝟏 𝟏 𝟏 𝟏 Atau
𝟏 𝟏 𝟏 1×3> 𝟏×𝟐 1×5< 𝟑×𝟑
𝟓 𝟓 𝟓 𝟓 𝟓
𝟑 𝟑 𝟑
5. Siswa mengalami kesulitan untuk mencari hasil pembagian pecahan.
Untuk mengatasi kesulitan pembagian diatas, gunakanlah potongan-potongan karton
sesuai dengan keperluannya

Contoh :
1
1) 1 : 𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑎𝑟𝑡𝑖𝑛𝑦𝑎 mencari banyaknya nilai perduaan (tengahan) dalam satu satuan, atau dengan kata
2
lain ada berapa nilai perduaan dalam satu satuan
𝟏 𝟏
1 :
𝟐 𝟐

Ada 2 nilai perduaan dalam 1 satuan


2
2) 2 : 𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑎𝑟𝑡𝑖𝑛𝑦𝑎 mencari banyaknya nilai dua pertigaan dalam dua satuan
3
𝟏 𝟏 𝟏 𝟏 𝟏 𝟏
𝟑 𝟑 𝟑 𝟑 𝟑 𝟑 Ada 3 nilai dua pertigaan
𝟏 𝟏 𝟏 𝟏 𝟏 𝟏 dalam 2 satuan
𝟑 𝟑 𝟑 𝟑 𝟑 𝟑
𝑝 𝑟 𝑝×𝑠
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, :
𝑞 𝑠
= 𝑞 ×𝑟

Contoh : 6. Siswa mengalami kesulitan untuk mencari


penjumlahan dan pengurangan pecahan
3 2 3 × 7 21
: = = Secara umum dapat disimpulkan bahwa:
4 7 4×2 8 𝑝 𝑟 𝑝.𝑠 + 𝑞.𝑟
• + =
𝑞 𝑠 𝑞𝑥𝑠
2 5 2×4 8 𝑝 𝑟 𝑝.𝑠 − 𝑞.𝑟
: = = • − =
3 4 3 × 5 15 𝑞 𝑠 𝑞𝑥𝑠

Contoh :
1 1 1.3 + 2.1 3 + 2 5
+ = = =
2 3 2×3 6 6
2 1 2.4 − 3.1 8 − 3 5
− = = =
3 4 3×4 12 12
KB 3

Bilangan desimal ada yang desimalnya berulang dan ada yang tidak berulang
Bilangan desimal yang berulang dan tidak berakhir disebut bilangan rasional
Bilangan desimal yang tidak berulang dan tidak berakhir disebut bilangan irrasional
Mengubah pecahan desimal kedalam pecahan biasa
Pembulatan bilangan pecahan dilakukan berdasarkan pendekatan yang diinginkan
Mengubah bentuk pecahan ke dalam bentuk persen
Rasio atau perbandingan
Proporsi
Tugas Partisipasi

2
1. Tunjukkan susunan karton yang menyatakan 4 : 3
2. Tentukan hasil operasi pada pecahan berikut:
4 3
a. 5 + 8 =
9 4
b. 6 × 10 =
10 3
c. 12 : 2 4 =
3. Bulatkan 256,3468 sampai dengan:
a. satuan terdekat
b. Dua satuan terdekat
c. dua tempat desimal
d. Perseribuan terdekat

Anda mungkin juga menyukai