Anda di halaman 1dari 15

Galaksi dan Alam

Semesta
Disusun oleh
Willy Christofell Abel Poluakan
20503009

Prodi Ilmu Fisika


Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Manado
*Galaksi
* Galaksi adalah sebuah sistem masif yang terikat gaya
gravitasi yang terdiri atas bintang (dengan segala bentuk
manifestasinya, antara lain bintang neutron dan lubang
hitam), gas dan debu medium antarbintang, dan materi
gelap–komponen yang penting namun belum begitu
dimengerti.
* Kata galaksi berasal dari bahasa Yunani galaxias, yang
berarti "seperti susu," yang merujuk pada galaksi Bima
Sakti (bahasa Inggris: Milky Way).
*Hipotesis Fowler (1957)
* Menurut Fowler, 12000 juta tahun yang lalu galaksi kita
tidaklah sepeti sekarang ini, bentuknya berupa kabut gas
hidrogen yang sangat besar yang bentuknya berada diluar
angkasa. Ia bergerak perlahan mengadakan rotasi sehingga
keseluruhannya berbentuk bulat. Karena gaya beratnya ia
mengadakan kontraksi. Pada bagian yang berkisar lambat dan
mempunyai berat jenis yang besar terbentuklah bintang-
bintang itupun semakin turun temperaturnya setelah berpuluh-
puluh ribu tahun. Ia mempunyai bentuk yang dikatakan tetap,
seperti halnya matahari, hipotesis itu diyakinkan oleh suatu
observasi yang ditujukan pada pusat galaksi, tempat
dilahirkannya bintang baru, baik secara perlahan-lahan maupn
secara eksplosif.
* Jenis dan Bentuk Galaksi
Galaksi dapat dikelompokkan dalam tiga jenis utama: eliptis,
spiral dan tak beraturan. Gambaran yang lebih lengkap
mengenai jenis galaksi berdasarkan bentuknya bisa
didapatkan dalam sistem klasifikasi Hubble. Karena sistem
klasifikasi Hubble hanya berdasarkan pada pengamatan visual,
klasifikasi ini mungkin melewatkan beberapa karakteristik
penting dari galaksi, seperti laju pembentukan bintang (di
galaksi starburst) dan aktivitas inti galaksi (di galaksi aktif).
*Eliptis
* Sistem klasifikasi Hubble membedakan galaksi
eliptis berdasarkan tingkat keelipsannya, dari
E0 yang hampir berupa lingkaran, hingga E7
yang sangat lonjong. Galaksi dalam kategori
ini memiliki bentuk dasar elipsoid, sehingga
tampak elips dari berbagai sudut pandang.
Galaksi tipe ini tampak memiliki sedikit
struktur dan sedikit materi antarbintang,
sehingga galaksi demikian memiliki sedikit
gugus terbuka dan laju pembentukan bintang
yang lambat. Galaksi tipe ini didominasi oleh
bintang tua yang beredar mengelilingi pusat
gravitasi dengan arah yang acak. Bintang-
bintang dalam galaksi ini memiliki sedikit
unsur-unsur berat karena pembentukan
bintang sudah berhenti setelah lonjakan
awalnya. Dalam hal tersebut, galaksi tipe ini
mirip dengan gugus bola.
*Spiral
* Galaksi spiral terdiri dari sebuah piringan
bintang-bintang yang berotasi, materi
antarbintang, serta sebuah tonjolan pusat
yang terdiri dari bintang-bintang tua. Selain
itu, terdapat lengan-lengan spiral terang yang
menjulur dari tonjolan pusat. Dalam sistem
klasifikasi Hubble, galaksi spiral digolongkan
sebagai tipe S, diikuti sebuah huruf (a, b, atau
c) yang menunjukkan tingkat kerapatan dari
lengan spiral dan ukuran dari tonjolan pusat.
Galaksi Sa memiliki lengan spiral yang samar
dan bergulung rapat, serta tonjolan pusat
yang relatif besar. Sedangkan galaksi Sc
memiliki lengan spiral yang jelas dan melebar
serta tonjolan pusat yang relatif kecil.[50]
Galaksi spiral dengan lengan yang tidak jelas
terkadang disebut galaksi spiral flocculent.
Sedang galaksi dengan lengan yang jelas dan
menonjol disebut galaksi spiral grand design.
*Bentuk Lain
* Galaksi ganjil (peculiar galaxy) merupakan
galaksi yang memiliki sifat-sifat yang tidak
biasa karena interaksi pasang surut dengan
galaksi lain. Contohnya adalah galaksi
cincin, yang memiliki struktur mirip cincin
berisi bintang dan materi antarbintang yang
mengelilingi inti kosong. Galaksi cincin
diperkirakan terbentuk saat galaksi kecil
melewati inti galaksi yang lebih besar.
* Galaksi lentikular merupakan bentuk
pertengahan yang memiliki sifat baik dari
galaksi eliptis maupun galaksi spiral, dan
dikategorikan sebagai tipe S0 dan memiliki
lengan spiral yang samar-samar serta halo
berisi bintang yang berbentuk eliptis.
*Alam Semesta
* Alam semesta adalah seluruh ruang waktu kontinu tempat kita berada, dengan energi dan
materi yang dimilikinya. Usaha untuk memahami pengertian alam semesta dalam lingkup
ini pada skala terbesar yang memungkinkan, ada pada kosmologi, ilmu pengetahuan yang
berkembang dari fisika dan astronomi.
* Model-model ilmiah awal untuk Alam semesta dikembangkan oleh para filsuf Yunani kuno
dan filsuf India kuno dan bersifat geosentris, menempatkan Bumi di pusat Alam semesta.
Selama berabad-abad, pengamatan astronomi yang lebih tepat membuat Nicolaus
Copernicus mengembangkan model heliosentris dengan Matahari di pusat Tata Surya.
Dalam mengembangkan hukum gravitasi universal, Sir Isaac Newton berdasar pada karya
Copernicus serta pengamatan oleh Tycho Brahe dan hukum gerak planet Johannes Kepler.
* Pada pertengahan terakhir abad ke-20, perkembangan kosmologi berdasarkan pengamatan,
juga disebut fisika kosmologi, mengarahkan pada pembagian kata alam semesta ini, antara
kosmologi pengamatan dan kosmologi teoretis; yang (biasanya) para ahli menyatakan tidak
ada harapan untuk mengamati keseluruhan dari ruang waktu kontinu, kemudian harapan
ini dimunculkan, mencoba untuk menemukan spekulasi paling beralasan untuk model
keseluruhan dari ruang waktu, mencoba mengatasi kesulitan dalam mengimajinasikan
batasan empiris untuk spekulasi tersebut dan risiko pengabaian menuju metafisika.
* Alam Semesta juga dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dianggap ada secara
fisik, seluruh ruang dan waktu, dan segala bentuk materi serta energi. Istilah semesta atau
jagat raya dapat digunakan dalam indra kontekstual yang sedikit berbeda, yang
menunjukkan konsep-konsep seperti kosmos, dunia, atau alam.
*Definisi Luas: Realitas dan
Probabilitas
* Definisi luas dari alam semesta ditemukan dalam naturae De
divisione oleh filsuf abad pertengahan Johannes Scotus Eriugena,
yang didefinisikan sebagai segala sesuatu hanya, segala sesuatu yang
ada, dan segala sesuatu yang tidak ada. Waktu tidak dipertimbangkan
dalam definisi Eriugena's; demikian, definisinya mencakup segala
sesuatu yang ada, telah ada dan akan ada, serta segala sesuatu yang
tidak ada, belum pernah ada dan tidak akan pernah ada. Definisi ini
mencakup segalanya yang tidak diadopsi oleh sebagian besar filsuf di
kemudian hari, tetapi sesuatu yang tidak sepenuhnya berbeda
muncul kembali dalam fisika kuantum, mungkin paling jelas dalam
perumusan jalan-terpisahkan dari Feynman. Menurut formulasi itu,
amplitudo probabilitas untuk berbagai hasil percobaan yang diberikan
sangat ditentukan oleh keadaan awal sistem tersebut yang
termajukan dari awal ke keadaan akhir.
*Definisi Sebagai Kenyataan
* Lebih lazim, Semesta didefinisikan sebagai segala sesuatu yang
ada, telah ada, dan akan ada. Menurut definisi dan pemahaman
kita, Semesta terdiri dari tiga unsur: ruang dan waktu, yang
dikenal sebagai ruang-waktu atau vakum, materi dan berbagai
bentuk energi dan momentum menempati ruang-waktu dan
hukum-hukum alam yang mengatur semesta raya. Elemen-
elemen ini akan dibahas secara lebih rinci di bawah ini. Sebuah
definisi terkait istilah Semesta, segala sesuatu yang ada pada
saat satu waktu kosmologis, seperti saat ini, seperti dalam
kalimat "Jagat Raya sekarang bermandikan seragam dalam
radiasi gelombang mikro".
*Definisi Yang Dikaitkan Ruang
dan Waktu
* Adalah sebuah kemungkinan untuk membayangkan ruang-waktu yang
terputus, masing-masing sudah ada tapi tidak dapat berinteraksi satu
sama lain. Sebuah metafora mudah divisualisasikan adalah sekelompok
gelembung sabun terpisah, di mana pengamat yang tinggal di satu
gelembung sabun tidak dapat berinteraksi dengan orang-orang pada
gelembung sabun lain, bahkan pada prinsipnya. Menurut salah satu
istilah umum, masing-masing "gelembung sabun" ruang-waktu
dilambangkan sebagai alam semesta, seperti yang kita sebut bulan
kami Bulan. Seluruh koleksi ruang ini yang terpisah-dilambangkan
sebagai multiverse. Pada prinsipnya, semesta tidak berhubungan satu
dengan lainnya, yang mungkin memiliki dimensionalitas topologi dan
ruang-waktu yang berbeda. Berbagai bentuk materi, energi, dan
hukum fisik yang berbeda dari fisik konstanta yang kita ketahui,
meskipun kemungkinan tersebut saat ini spekulatif.
*Definisi Sebagai Sebuah
Realitas Yang Diamati
* Menurut definisi yang "masih lebih restriktif", Semesta adalah
segalanya dalam waktu kita yang terhubung ruang untuk bisa
memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan kita dan sebaliknya.
Menurut teori relativitas umum, beberapa daerah ruang mungkin
tidak pernah berinteraksi dengan kita, bahkan dalam seumur hidup,
karena kecepatan cahaya dan ruang ekspansi yang sedang berjalan.
Sebagai contoh, pesan radio yang dikirim dari Bumi tidak pernah
dapat mencapai beberapa daerah ruang, bahkan jika Semesta akan
hidup selamanya; ruang dapat memperluas lebih cepat daripada
cahaya yang melintas. Perlu penekankan bahwa daerah-daerah yang
jauh dari ruang yang diambil ada dan menjadi bagian dari realitas
sebanyak seperti kita; namun kita tidak pernah bisa berinteraksi
dengan mereka. Wilayah spasial di mana kita dapat mempengaruhi
dan akan terpengaruh dilambangkan sebagai alam semesta teramati.
*Quasar
Quasar merupakan inti galaksi aktif yang
sangat energetik dan sangat kuat. Objek ini
memancarkan energi yang sangat besar.
Namun karena jaraknya yang sangat jauh
dari bumi, kuasar akan tampak seperti
bintang biasa jika dilihat melalui teleskop.
Istilah quasar diambil dari singkatan untuk
quasi-stellar [star-like] radio source
("sumber (gelombang) radio mirip bintang"),
karena ketika pertama kali diidentifikasi
pada dekade 1950-an, kuasar dianggap
sebagai sumber emisi gelombang radio yang
tidak diketahui asal-usul fisiknya, dan di
saat diidentifikasi melalui citra fotografi
pada panjang-gelombang tampak
penampakannya menyerupai titik cahaya
menyerupai bintang yang redup.
*Sinar Kosmik
Dalam astrofisika, sinar kosmik adalah radiasi
dari partikel bermuatan berenergi tinggi yang
berasal dari luar atmosfer Bumi. Sinar kosmik
dapat berupa elektron, proton dan bahkan
inti atom seperti besi atau yang lebih berat
lagi. Kebanyakan partikel-partikel tersebut
berasal dari proses-proses energi tinggi di
dalam galaksi, misalnya seperti supernova.
Dalam perjalanannya, sinar kosmik
berinteraksi dengan medium antarbintang
dan kemudian atmosfer Bumi sebelum
mencapai detektor. Hampir 90% sinar kosmik
yang tiba di permukaan Bumi adalah proton,
sekitar 9% partikel alfa dan 1% elektron.
Materi Antar Bintang
* Dalam astronomi, medium antarbintang adalah materi dan
kandungan energi yang terdapat di antara bintang-bintang (atau
di sekitar lingkungan bintang) dalam sebuah galaksi. Interstellar
medium memainkan peranan penting dalam astrofisika karena
perannya sebagai penengah antara skala-skala bintang dan
galaksi.
* Medium antarbintang berisi kandungan dalam jumlah yang sangat
sedikit (jika bersandar pada standar bumi) dari atom, molekul,
debu, radiasi elektromagnetis, sinar kosmik, dan medan magnet.
Materinya biasa terdiri dari 99% partikel gas dan umumnya 1%
debu, dan mengisi ruang antarbintang. Campuran ini biasanya
sangat halus; kepadatan gas yang tipikal berkisar antara puluhan
hingga ratusan partikel per sentimeter kubik. Akibat dari
nukleosintesis primordial, gasnya menjadi sekitar 90% hidrogen
dan 10% helium, ditambah dengan unsur-unsur tambahan ("logam"
dalam sebutan astronomi) yang terdapat dalam jumlah kecil.

Anda mungkin juga menyukai