Anda di halaman 1dari 40

KELOMPOK 2A

G1B119005 HANIF RIYELDI RAMADHAN


G1B11 9015 RATI ELVI AGUSTINA
G1B11 9019 HANI FRANSISKA PURBA
G1B11 9037 SORCHA OPHELIA NANDA
G1B11 9049 WINDI FRISTIA
G1B11 9071 FIQRI GUMILANG
G1B11 9073 RANI RIZMAAL FATIHA H
G1B11 9087 TIARAANNISA
PENDAHULUAN
Lukamerupakanrusakatauhailngnyasebagiandajariringanutbuh.Penyebabkeadaanindiapaterjadikarenaadanyatraumabendatajmatautumpupl,erubahansuhu,zatkimiae,ldakans,engatanslitrikmaupungigaitnhewan(Pusponegoro2,005).
Lukadapadtbiagm
i enjad2iy,atuilukaakutdankronik.Lukadikatakanakuatpablaipenyembuhanlukaterjadaintara2-3mniggu,sedangkanlukakronisadalahlukayangdtiakadatanda-tandauntuksembuhdalamjangkawaktulebihda4 ri-6minggu.
PenyembuhanlukamerupakanprosesyangkompelksdenganmebliatkanbanyakseP l.rosesyangdimaksuddimulaidarhiemosatsn i,flamasb
,firobalsa,ngiogenesisdiakhd
irenganpeningkatanserabutkoalgen(Suarid2i,004).
ALAT
PERAWATAN
LUKA MODERN
Arthery Clamp / Artery Forceps / Pean (Klem Arteri)
KLEM ARTERI LURUS KLEM ARTERI BENGKOK
FUNCTION
Klem arteri baik
yang lurus
ataupun yang
bengkok
berfungsi untuk
mengklem arteri
(memfiksasi)
pembuluh arteri
yang terputus
baik karena luka
sayatan operasi,
maupun karena
insiden
kecelakaan atau
karena benda
lainnya.
Gunting Jaringan / Gunting Debridement /
Gunting Nekrotomi
Bengkok Lurus
FUNCTION

Memotong dan
membentuk
bidang jaringan
atau jaringan
yang lembut
yang juga dapat
dipotong secara
tajam.
PINSET
FUNCTION
PINSET ANATOMIS PINSET SIRUGIS

Untuk memegang kassa dan kapas Untuk membersihkan sisa-sisa luka


pada saat membersihkan luka dan jahitan, menjepit kassa saat
juga berfungsi untuk mengambil, menekan luka, membentuk pola
menggenggam, dan memindahkan jahitan serta digunakan untuk
objek atau jaringan kecil dengan menjepit jaringan yang tipis dan
cepat dan mudah. lunak
Gunting Up Hecting / Gunting
Littauer / Naald Vourder

FUNCTION

Untuk membuka
jahitan dengan
cara memotong
benang hecting
pada luka bekas
jahitan.
Bak Instrumen

FUNCTION
Untuk membuka
jahitan dengan
cara memotong
benang hecting
pada luka bekas
jahitan.
KOM IODIN / CUCING

FUNCTION

Wadah untuk
menaruh cairan
iodin ataupun
betadine untuk
mencegah infeksi
pada luka.
JARUM BEDAH / JARUM CUTTING

FUNCTIO
N
Jarum bedah
berfungsi untuk
menjahit luka.
BENANG BEDAH

FUNCTION
Untuk ligasi
(mengikat)
pembuluh darah
atau aproksimasi
(menyatukan dan
mengikat jaringan).
PISAU BEDAH STERIL / SCALPEL

FUNCTION
Untuk memotong
jaringan dan
memisahkan
jaringan dengan
trauma sekecil
mungkin terhadap
jaringan sekitarnya.
SPUIT GUNTING
PERBAN

FUNCTION FUNCTION
Untuk menyuntikkan obat anastesi Untuk memotong perban, balutan
dan menyedot eksudat. dan plester.
BENGKOK PENGGARIS
FUNCTION FUNCTION
Wadah sementara untuk Untuk mengukur panjang, lebar
meletakkan instrument (gunting, serta kedalaman luka.
klem, pinset dan lain-lain) yang
telah terkontaminasi darah,
kotoran, atau cairan lainnya saat
melakukan perawatan luka.
Bahan-bahan Perawatan Luka Modern
Hidrogel

Funngsinya untuk melunakkan jaringan luka yang telah mati. Berbahan dasar
gliserin/air yang dapat memberikan kelembaban; digunakan
sebagai dressing primer dan memerlukan balutan sekunder (pad / kasa
dan transparent fi lm). Topikal ini tepat digunakan untuk luka nekrotik / berwarna
hitam / kuning dengan eksudat minimal atau tidak ada.
Tranparant Film
Jenis balutan ini lebih sering digunakan sebagai secondary dressing dan untuk
luka-luka superfi sial dan non-eksudatif atau untuk luka post-operasi. Terbuat
dari polyurethane film yang disertai perekat adhesif; tidak menyerap eksudat.
Berfungsi untuk menyediakan lingkungan yang lembab untuk membantu dalam
proses penyembuhan luka, fleksibel jadi dapat menyesuaikan diri dengan luka di
daerah yang sulit untuk diterapkan di tubuh, tahan terhadap bakteri dan
kontaminan, dan meskipun tahan air, uap air berlebih dan karbon dioksida dapat
keluar melalui bagian satu arah, Selain itu, kualitas tahan air berarti mereka tidak
akan rusak saat mandi. Indikasi : luka dengan epitelisasi, low exudate, luka insisi.
Kontraindikasi : luka terinfeksi, eksudat banyak.
Hydrocolloid

Balutan ini berfungsi mempertahankan luka dalam suasana lembab, melindungi


luka dari trauma dan menghindarkan luka dari risiko infeksi, mampu menyerap
eksudat tetapi minimal; sebagai dressing primer atau sekunder, support
autolysis untuk mengangkat jaringan nekrotik atau slough. Terbuat dari pektin,
gelatin, carboxy-methylcellulose, dan elastomers. Indikasi : luka berwarna
kemerahan dengan epitelisasi, eksudat minimal. Kontraindikasi : luka terinfeksi
atau luka grade III-IV.
Calcium Alginate

Digunakan untuk dressing primer dan masih memerlukan balutan sekunder.


Membentuk gel di atas permukaan luka; berfungsi menyerap cairan luka yang
berlebihan dan menstimulasi proses pembekuan darah. Terbuat dari rumput laut
yang berubah menjadi gel jika bercampur dengan cairan luka. Indikasi : luka
dengan eksudat sedang sampai berat. Kontraindikasi : luka dengan jaringan
nekrotik dan kering. Tersedia dalam bentuk lembaran dan pita, mudah diangkat
dan dibersihkan.
Foam / absorbant dressing
Balutan ini berfungsi untuk menyerap cairan luka yang jumlahnya sangat banyak
(absorbant dressing), sebagai dressing primer atau sekunder. Terbuat
dari polyurethane; non-adherent wound contact layer, highly absorptive. Indikasi :
eksudat sedang sampai berat. Kontraindikasi : luka dengan eksudat minimal, jaringan
nekrotik hitam.
Dressing Antimikrobial
Balutan mengandung silver 1,2% dan hydrofiber dengan spektrum luas termasuk bakteri
MRSA (Methicillin-Resistant Staphy-Lococcus Aureus). Balutan ini digunakan untuk luka
kronis dan akut yang terinfeksi atau berisiko infeksi. Fungsinya dapat menghambat
pertumbuhan bakteri hingga membunuh bakteri. Balutan antimikrobial tidak disarankan
digunakan dalam jangka waktu lama dan tidak direkomendasikan bersama cairan NaCl 0,9%.
Medical Collagen Sponge
Terbuat dari bahan collagen dan sponge. Digunakan untuk merangsang
percepatan pertumbuhan jaringan luka dengan eksudat minimal dan memerlukan
balutan sekunder.
Contanct Layer
Contanct layer adalah lembaran tipis yang tidak melekat dan ditempatkan pada dasar
luka terbuka yang fungsinya untuk melindungi jaringan dari kontak langsung dengan
agen lain atau pembalut yang diterapkan pada luka. Bentuknya sesuai dengan luka dan
berpori untuk memungkinkan eksudat melewatinya untuk diserap oleh pembalut
sekunder diatasnya. Indikasi, untuk luka sebagian atau seluruh ketebalan, luka yang
terinfeksi, situs donor, dan cangkok kulit. Kontaindikasi, luka bakar tingkat tiga, individu
dengan sensitivitas terhadap silikon, bukan untuk implantasi bedah. Dapat digunakan
dengan obat topikal.
Composite Dressing
Composite dreesing adalah penutup luka yang menggabungkan komponen yang
berbeda secara fisik menjadi satu produk untuk memberikan beberapa fungsi
seperti penghalang bakteri, penyerapan dan adhesi. Biasanya, terdiri dari
beberapa lapisan dan menggabungkan bantalan semi atau non-perekat yang
menutupi luka. Composite dreesing dapat berfungsi sebagai pembalut primer atau
sekunder pada berbagai macam luka dan dapat digunakan dengan obat topikal.
Hydrofiber
Terbuat dari serat carboxymethylcellulose (CMC) yang fungsinya mampu
menyerap banyak eksudat dan berubah menjadi gel sehingga tidak menimbulkan
trauma jaringan saat pergantian balutan.
Metcovazin
Metcovazi merupakan salep yang dioleskan pada bagian luka untuk mempercepat
epitalisasi dan membuat moist pada luka.
Kasa
Kasa fungsinya untuk membersihkan luka dan membalut luka.
Antimicrobial Hydrophobic
Fungsinya untuk memperlambat metabolisme bakteri, akibatnya replika bakteri
menjadi minimal sehingga membantu terbentuknya kondisi luka yang optimal
untuk penyembuhan secara alami.
Honey
Berfungsi untuk meningkatkan proses granulasi dan epitelisasi, mengurangi
jumlah eksudat, dan sterilisasi luka dari mikroba, karena madu memiliki
kandungan antibiotika dan antiviralnya yang menekan pertumbuhan kuman pada
luka serta memiliki nutrisi yang dibutuhkan untuk penyembuhan luka.
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
PROSES PENYEMBUHAN
LUKA
1. ALBUMIN
2. CAIRAN
3. NUTRISI
4. GULA DARAH
ALBUMIN
Protein utama dalam plasma adalah albumin.
Fungsi albumin antara lain memelihara tekanan onkotik, mengusung hormon
tiroid, asam lemak, bilirubin, obat-obatan dan sebagai protein radang fase
akut, sebagai respon kekebalan tubuh terhadap infeksi, sehingga albumin
berperanan penting dalam proses penyembuhan luka.
Albumin berperan dalam pembentukan jaringan sel baru serta pemulihan
jaringan tubuh yang rusak. Kadar albumin yang rendah memperlambat respon
kekebalan tubuh dalam menghadapi infeksi sehingga proses penyembuhan
luka menjadi terlambat.
Oleh karena itu, nutrisi yang tidak adekuat akan memperlambat proses
penyembuhan luka operasi yang tidak adekuat akan memperlambat proses
penyembuhan luka.
CAIRAN
Cairan yang maksimal dapat membantu proses penyembuhan luka, sirkulasi
dalam tubuh menjadi maksimal dan kebutuhan pada tingkat terkecil atau sel
menjadi terpenuhi sehingga metabolisme sel untuk rgenerasi menjadi
adekuat.
Cairan intraselluler berkisar 60 dengan tercukupinya kebutuhan cairan
tersebut maka tidak akan terjadi vasokonstriksi, sirkulasi akan lancar,
peredaran darah untuk mengakut oksigen ke sel menjadi adekuat, kebutuhan
sel untuk melakukan metabolisme menjadi terpenuhi sehingga sel mampu
melakukan regenerasi untuk membentuk jaringan baru.
NUTRISI
Nutrisi berfungsi untuk membentuk dan memelihara jaringan tubuh,
mengatur proses-proses dalam tubuh, serta sebagai sumber tenaga.
Penyembuhan luka secara normal memerlukan nutrisi yang tepat.
Proses fisiologi penyembuhan luka bergantung pada tersedianya protein,
vitamin terutama A dan C serta mineral renik zink dan tembaga. Kolagen
adalah protein yang terbentuk dari asam amino yang di peroleh fibroblas dari
protein yang di makan.
Nutrisi mempengaruhi kecepatan penyembuhan luka, nutrisi yang buruk
mempengaruhi sistem kekebalan tubuh yang memberi perlindungan terhadap
penyakit infeksi, seperti penurunan sekretori imuno globulin A (AIgA) yang
dapat membe rikan kekebalan permukaan membren mukosa, gangguan sistem
fagositosis, ganguan pembentukan kekebalan humoral tertentu, berkurangnya
sebagian komplemen dan berkurangnya thymus sel T.
GULA DARAH
Tingkat gula darah adalah faktor utama seberapa cepat perawatan luka
diabetes dapat disembuhkan.
Tingginya kadar gula dalam darah dapat berpengaruh terhadap nutrisi dan
oksigen yang semestinya dapat memberikan energi terhadap sel dan sistem
kekebalan tubuh (imunitas), tidak dapat berfungsi secara normal.
Sehingga mudah terjadi peradangan terhadap sel-sel tubuh yang berakibat
pada perlambatan penyembuhan luka pada penderita diabetes
KESIMPULAN
Penyembuhan luka adalah respon organisme terhadap kerusakan jaringan atau organ serta usaha mengembalikan dalam kondisi homeostasis sehingga dicapai kestabilan fisiologis
jaringan atau organ yang pada kulit terjadi penyusunan kembali jaringan kulit ditandai dengan terbentuknya epitel fungsional yang menutupi luka. Penyembuhan luka adalah suatu proses
yang terjadi secara normal. Artinya, tubuh yang sehat mempunyai kemampuan alami untuk melindungi dan memulihkan dirinya. Peningkatkan aliran darah ke daerah yang rusak,
membersihkan sel dan benda asing dan perkembangan awal proses penyembuhan. Meskipun demikian, terdapat beberapa perawatan yang dapat membantu untuk mendukung proses
penyembuhan luka. Seperti melindungi area yang luka terbebas dari kotoran dengan menjaga kebersihan untuk membantu meningkatkan penyembuhan jaringan.
DAFTAR PUSTAKA
https://rsupsoeradji.id/perawatan-luka-dengan-modern-dressing/
https://text-id.123dok.com/document/rz3xg88zx-teknik-perawatan-
luka-modern.html Suyati. (2021).
Hubungan Hidrasi Luka dan Penyakit Penyerta DM dengan Lamanya
Penyembuhan Luka pada Pasien Post Sectio Caesarea di RSUD Batara
Guru Belopa.
Jurnal Kesehatan Luwu Raya, 8(1), 72-77 Suharjono, Sakinah Annura,
dkk. (2016). Evaluasi Penggunaan Albumin pada Pasien Luka Bakar di
RSUD DR.Soetomo. Prosiding Rakernas dan PIT. 92-98

Anda mungkin juga menyukai