Anda di halaman 1dari 19

Teknologi Bahan Alam

Simplisia
Ghina Ainatul Ma’wa
(D1A191860)
Pendahuluan
Dalam buku Materia Medika Indonesia, ditetapkan
definisi simplisia adalah
bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang
belum mengalami pengolahan apapun
juga dan kecuali dikatakan lain, berupa bahan yang telah
dikeringkan.
Praktik Pengumpulan
Yang Baik Untuk
Tanaman Obat
1. Izin untuk mengumpulkan
Izin pengumpulan dan dokumen lain dari otoritas pemerintah dan pemilik
tanah harus diperoleh sebelum mengumpulkan tanaman apa pun dari alam liar.

2. Perencanaan teknis
teknik pengumpulan yang baik, transportasi, lokasi dan penanganan peralatan dan bahan tanaman obat,
termasuk pembersihan, pengeringan dan penyimpanan, harus dibentuk. Pelatihan personel harus
dilakukan secara teratur. Tanggung jawab semua orang yang terlibat dalam pengumpulan harus
ditetapkan dengan jelas dalam dokumen tertulis.

3. Pemilihan tanaman obat untuk koleksi


Spesies atau varietas botani yang dipilih untuk koleksi harus sama dengan yang
ditentukan dalam farmakope nasional atau yang direkomendasikan oleh dokumen nasional
resmi lainnya dari negara pengguna akhir, sebagai sumber obat herbal yang bersangkutan.
4. Koleksi
Rencana pengelolaan harus mengacu pada spesies dan bagian tanaman (akar, daun, buah,
dll.) yang akan dikumpulkan dan harus merinci tingkat pengumpulan dan praktik
pengumpulan. Pemerintah atau otoritas lingkungan berkewajiban untuk memastikan bahwa
pembeli bahan tanaman yang dikumpulkan tidak membahayakan spesies yang dikumpulkan.

5. Personil
Pakar lokal yang bertanggung jawab untuk pengumpulan lapangan harus memiliki
pendidikan dan pelatihan praktis formal atau informal dalam ilmu tanaman dan
memiliki pengalaman praktis dalam kerja lapangan.
Aspek Teknis Umum Dari Praktik
Pertanian Yang Baik Untuk
Tanaman Obat
dan Praktik Pengumpulan Yang
Baik Untuk
Tanaman Obat
Pengolahan Pasca Panen
1. Pemeriksaan dan pemilahan
- Pemeriksaan visual terhadap kontaminasi silang oleh tanaman obat dan atau bagian
tanaman yang tidak ditargetkan
- Inspeksi visual untuk benda asing
- Evaluasi organoleptik seperti kenampakan kerusakan, ukuran, warna, bau, dan
kemungkinan rasa.

2. Pemrosesan primer
Langkah-langkah yang tepat dari pemrosesan primer tergantung pada
masing-masing bahan. Proses ini harus dilakukan sesuai dengan standar,
peraturan dan norma kualitas nasional dan/atau regional.
Lanjutan…
3. Pengeringan
Ketika bahan tanaman obat disiapkan untuk digunakan dalam bentuk kering, kadar air
bahan harus dijaga serendah mungkin untuk mengurangi kerusakan dari jamur dan
infestasi mikroba lainnya.

4. Pemrosesan khusus
Beberapa bahan tanaman obat memerlukan pengolahan khusus untuk: meningkatkan
kemurnian
bagian tanaman yang digunakan; mengurangi waktu pengeringan; mencegah
kerusakan dari jamur,
mikroorganisme lain dan serangga; detoksifikasi bahan beracun asli; dan
meningkatkan kemanjuran
terapi.
Lanjutan…
5. Fasilitas pemrosesan
Fasilitas harus diperhatikan ketika menetapkan sistem jaminan kualitas dan
disesuaikan dengan langkah-langkah produksi dan lokasi produksi yang berbeda.
Fasilitas pada pemrosesan tersebut antara lain seperti: Lokasi, bangunan, area
penanganan bahan tanaman obat, persediaan air, pembuangan limbah, pencahayaan
dll.
Pengemasan dan Pelabelan Massal
Bahan tanaman obat yang diproses harus dikemas secepat mungkin untuk mencegah
kerusakan produk dan untuk melindungi dari paparan yang tidak perlu terhadap potensi
serangan hama dan sumber kontaminasi lainnya.

Label yang dibubuhkan pada kemasan harus dengan jelas menyebutkan nama ilmiah
tanaman obat, bagian tanaman, tempat asal (tempat budidaya atau pengumpulan),
tanggal budidaya atau pengumpulan dan nama penanam/pengumpul dan pengolah,
dan informasi kuantitatif. Label juga harus berisi informasi yang menunjukkan
persetujuan mutu dan memenuhi persyaratan pelabelan nasional dan/atau regional
lainnya.
Penyimpanan dan Transportasi
Alat angkut yang digunakan untuk mengangkut bahan tanaman obat curah dari tempat
produksi ke penyimpanan untuk diproses harus dibersihkan di antara muatan. Pengangkutan
massal, seperti kapal atau gerbong kereta, harus dibersihkan dan, jika sesuai, berventilasi
baik untuk menghilangkan kelembapan dari bahan tanaman obat dan untuk mencegah
pengembunan.

Bila diperlukan dan bila memungkinkan, bahan tanaman obat segar harus disimpan
pada suhu rendah yang sesuai, idealnya pada 2-8 C; produk beku harus disimpan
pada suhu kurang dari -20 C.
Peralatan
1. Bahan
Semua peralatan dan perlengkapan yang digunakan dalam penanganan tanaman obat harus
terbuat dari bahan yang tidak mentransmisikan zat beracun, bau atau rasa, tidak menyerap,
tahan terhadap korosi dan mampu menahan pembersihan dan desinfeksi berulang.

2. Desain, konstruksi dan instalasi


Semua peralatan dan perkakas harus dirancang untuk mencegah bahaya higienis dan
memungkinkan pembersihan dan disinfeksi yang mudah dan menyeluruh. Semua ruang
berpendingin harus dilengkapi dengan alat pengukur suhu atau alat perekam

3. Identifikasi
Peralatan yang digunakan untuk limbah atau bahan tanaman obat yang tidak dapat
digunakan hendaklah diidentifikasi dan tidak digunakan untuk bahan tanaman obat yang
dapat digunakan.
Jaminan Kualitas
Kepatuhan terhadap langkah-langkah jaminan kualitas harus diverifikasi melalui
kunjungan audit rutin ke lokasi budidaya atau pengumpulan dan fasilitas pemrosesan
oleh perwakilan ahli dari produsen dan pembeli dan melalui inspeksi oleh otoritas
pengatur nasional dan/atau lokal.
Dokumentasi
Prosedur operasi standar harus didokumentasikan. Semua proses dan prosedur yang
terlibat dalam produksi bahan tanaman obat dan tanggal pelaksanaannya hendaklah
didokumentasikan.
Jenis informasi yang harus dikumpulkan meliputi:
- Benih dan bahan perbanyakan lainnya
- Propagasi
- Perbanyakan budidaya atau tempat pengumpulan
- Rotasi tanaman di lokasi
- Budidaya
- Aplikasi pupuk, zat pengatur tumbuh, pestisida dan herbisida
- Keadaan yang tidak biasa yang dapat mempengaruhi kualitas (termasuk komposisi kimia)
dari bahan tanaman obat (misalnya kondisi cuaca ekstrim, paparan untuk zat berbahaya
dan kontaminan lainnya, atau wabah hama)
- Panen atau pengumpulan
- Semua pemrosesan
- Transportasi
- Aplikasi
- Penyimpanan agen fumigasi.
Personil (petani, pengumpul, produsen,
penangan, pengolah)
1. Umum
Untuk menghindari kerusakan bahan tanaman obat yang dipanen selama penanganan pasca panen dan
tahap pemrosesan primer, diperlukan pelatihan yang tepat dari semua personel yang terlibat.
Personil harus diinstruksikan tentang semua masalah yang relevan mengenai perlindungan lingkungan,
konservasi spesies tanaman dan pengelolaan tanah yang tepat untuk melestarikan ladang untuk budidaya
dan untuk pengendalian erosi tanah.
2.Kesehatan, kebersihan dan sanitasi
Semua produksi bahan tanaman obat oleh pertanian dan pengumpulan harus sesuai dengan
peraturan nasional dan/atau regional tentang keselamatan, penanganan bahan, sanitasi dan
kebersihan.
Semua yang terlibat dalam penanganan dan pengolahan tanaman obat yang dibudidayakan
atau dikumpulkan harus dalam semua prosedur pengolahan mematuhi peraturan nasional
dan/atau regional tentang kebersihan.
Proses Pembuatan
Simplisia
01 Sortasi basah
Sortasi basah adalah pemilihan hasil panen ketika tanaman masih segar (Gunawan,
2010). Sortasi basah dilakukan untuk memisahkan kotoran-kotoran atau bahan-bahan
asing seperti tanah, kerikil, rumput, batang, daun, akar yang telah rusak serta
pengotoran lainnya harus dibuang (Melinda, 2014).

02 Pencucian
Pencucian dilakukan untuk menghilangkan tanah dan pengotor
lainnya yang melekat pada bahan simplisia (Gunawan, 2010).

03 Perajangan
Beberapa jenis simplisia perlu mengalami perajangan untuk memperoleh
proses pengeringan, pengepakan dan penggilingan (Gunawan, 2010).
04 Pengeringan
Proses pengeringan simplisia, terutama bertujuan sebagai berikut:
a. Menurunkan kadar air sehingga bahan tersebut tidak mudah ditumbuhi kapang dan bakteri.
b. Menghilangkan aktivitas enzim yang bisa menguraikan lebih lanjut kandungan zat aktif.
c. Memudahkan dalam hal pengolahan proses selanjutnya (ringkas, mudah disimpan,
tahan lama, dan sebagainya). (Gunawan, 2010)

05 Sortasi kering
Sortasi kering adalah pemilihan bahan setelah mengalami proses pengeringan. Pemilihan
dilakukan terhadap bahan-bahan yang terlalu gosong atau bahan yang rusak (Gunawan,
2010).

06 Penyimpanan
Setelah tahap pengeringan dan sortasi kering selesai maka simplisia perlu ditempatkan
dalam suatu wadah tersendiri agar tidak saling bercampur antara simplisia satu dengan
lainnya (Gunawan, 2010).
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai