Anda di halaman 1dari 34

PLKH

PRAKTEK HUKUM PERDATA 2022


Dr. IGAA. GITA DINAR, SH. MH.
PROFESI
Sudarwan Danim yang merujuk pendapat Howard M. Vollmer dan Donald L. Mills,
berpendapat bahwa profesi adalah suatu pekerjaan yang menuntut kemampuan
intelektual khusus yang diperoleh melalui kegiatan belajar dan pelatihan, yang
bertujuan untuk menguasai keterampilanatau keahlian dalam melayani atau
memberikan advis atau nasehat pada orang lain dengan memperoleh upah atau gaji
dalam jumlah tertentu
Kriteria atau syarat untuk menyebut sebuah pekerjaan sebagai profesi,
yaitu antara lain:

Profesi harus dilengkapi


dengan kecakapan diagnotik
dan kompetensi aplikatif.

02
Profesi harus memiliki Memiliki kode
suatu keahlian yang
khusus.
01 03 etik.
Cyril O Hale yang dikutip David Newlyn menyebutkan 14 karakteristik
dari profesi, yaitu:

1 2 3 4
Conceptual characteristics Mastery of theoretical knowledge Capacity to solve problems Use of practical knowledge
(penguasaan pengetahuan (mempunyai kapasitas untuk (penggunaan pengetahuan
(karakteristik intelektual) teoritis) menyelesaikan masalah) praktis)

5 6 7 8
Self-enhancement Formal training Credentialing Creation of a subculture
(peninngkatan diri) (pelatihan formal) (dengan mandat) (penciptaan subkultur)
Cyril O Hale yang dikutip David Newlyn menyebutkan 14 karakteristik
dari profesi, yaitu:

9 10 11 12
Legal reinforcement Public acceptance Ethical practice Penalties
(penguatan hukum) (penerimaan publik) (berpraktik dengan etika) (ada saksi)

13 14
Relations to other vocations Relations to users of service
(berhubungan dengan (berhubungan dengan
pekerjaan lain) penggunaan layanan)
Prinsip-Prinsip Profesi

Integritas Kompeten Komitmen


Integritas adalah konsitensi dan Kemampuan intelektual Komitmen merupakan pengakuan
keteguhan yang tidak tergoyahkan (knowledge) dan kecakapan seutuhnya, sebagai sikap yang
dalam menjunjung tinggi nilai-nilai sebenarnya yang berasal dari
prakis (skill) yang dimiliki,
luhur dan keyakinan. Integrita adalah watak yang keluar dari dalam diri
dihayati, dikuasai, dan
konsep yang menunjuk konsistensi diaktualitasikan oleh seseorang bahwa dirinya sebagai
antara tindakan dengan nilai dan pengemban profesi berjanji
seorang pengemban profesi
prinsip. Integritas juga bisa dimaknai dalam melaksanakan sepenuh hati akan menjalankan
sebagai kejujuran dan kebenaran dari wewenangan, tugas, dan wewenang, tugas dan tanggung
tindakan seseorang. Lawan dari tanggungjawab profesi. jawab profesi dengan
integritas adalah hipocrisy (hipokrit sungguh-sungguh atas dasar
atau munafik). nilai-nilai kebaikan.
Prinsip-Prinsip Profesi

Memegang Bertanggung
Disiplin
Teguh Rahasia jawab
Pengemban profesi harus Seorang pengamban profesi Pengemban profesi harus
memiliki jiwa dan pikiran untuk harus menghormati bertanggung jawab terhadap
petuh pada aturan, pada etika, kerahasiaan informasi atau data wewenang, tugas dan tanggung
pada janji, pada waktu, pada yang jawab profesi dengan
tempat yang tercermin dalam diperolehnya sebagai hasil dari mengerjakan pekerjaan
ucapan dan tindakan. Seorang hubungan profesionalnya profesionalnya sebaik-baiknya
pengemban profesi yang tidak dengan pengguna profesi dengan standar tinggi sehingga
taat aturan, etika, janji, waktu dan (klien) dan tidak boleh menghasilkan capaian yang
tempat sesungguhnya telah mengunggkapkannya kepada maksimal bagi pengguna profesi
kehilangan basis moralnya untuk pihak ketiga tanpa izin yang serta mendatangkan
mengemban profesi. benar dan spesifik, kecuali kepercayaan dari pengguna
terdapat kewajiban hukum atau profesi atas
terdapat hak professional untuk pribasi pengemban profesi dan
mengungkapkannya. profesi itu sendiri.
Prinsip-Prinsip Profesi

Objektif

Objektif adalah kejernihan dalam berpikir dan


bertindak terhadap sesuatu masalah atas dasar
kaidah-kaidah ilmiah atau normatif yang secara
umum dimengerti dan diterima akal dan banyak
orang. Seorang pengemban profesi tidak boleh
membiarkan terjadinya bias, konflik kepentingan,
atau dibawah pengaruh orang lain sehingga
mengesampingkan pertimbangan professional.
Pengertian Hukum Acara Perdata

Hukum acara perdata juga disebut hukum perdata


formal, yaitu semua kaidah hukum yang menentukan dan mengatur cara bagaimana melaksanakan
hak-hak dan kewajiban-kewajiban perdata sebagaimana yang diatur dalam hukum perdata materiel.
Sumber Hukum Acara Perdata
Berbicara tentang sumber hukum, maka di dalam ilmu hukum
dikenal beberapa sumber hukum dalam arti formal, yaitu:

1 Undang-undang

2 Perjanjian (antarnegara)

3 Kebiasaan

4 Doktrin

5 Yurisprudensi
Asas-asas Hukum Acara Perdata

01 02

03 04
05 06

07 08
Pengertian Gugatan

Pengertian gugatan Menurut Rancangan


adalah suatu tuntutan Undang-Undang Hukum
seseorang atau beberapa Acara Perdata pada
orang selaku penggugat Pasal 1 angka (2),
yang berkaitan dengan gugatan adalah tuntutan
permasalahan perdata hak yang mengandung
yang mengandung sengketa dan diajukan
sengketa antara dua ke pengadilan untuk
pihak atau lebih yang mengadakan putusan.
diajukan kepada Ketua Menurut Sudikno
Pengadilan Negeri di Mertokusumo, tuntutan
mana salah satu pihak hak adalah tindakan yang
sebagai penggugat untuk bertujuan memperoleh
menggugat pihak lain perlindungan yang
sebagai tergugat. diberikan oleh pengadilan
untuk mencegah main
hakim sendiri
(eigenrichting).
1 2 3
Pihak materiel, yaitu pihak Pihak formal, yaitu mereka Turut tergugat yaitu pihak
yang mempunyai kepentingan yang beracara di pengadilan, yang tidak menguasai
langsung, yaitu penggugat dan yaitu penggugat, tergugat, objek perkara tetapi akan
tergugat.sering juga disebut dan kuasa hukum terikat dengan putusan
dengan penggugat in hakim
person dan tergugat
in person
Ciri Khas Gugatan Adalah:

1 2 3 4
Permasalahan hukum yang Terjadi sengketa Bersifat partai (party), dengan Tidak boleh dilakukan
diajukan ke pengadilan di antara para komposisi pihak yang satu secara sepihak
mengandung sengketa pihak, minimal di bertindak dan berkedudukan (ex-parte), hanya pihak
(disputes, diffrences). antara dua pihak. sebagai penggugat dan pihak penggugat atau
yang tergugat saja.
lainnya berkedudukan sebagi
penggugat.

5 6 7
Pemeriksaan sengketa harus dilakukan secara Diajukan oleh orang Diajukan ke pengadilan
kontradiktor dari permulaan siding sampai putusan yang berkepentingan. yang berwenang
dijatuhkan, tanpa mengurang kebolehan mengucapkan (kompetensi).
putusan tanpa kehadiran salah satu pihak.
GUGATAN
Tahap Pemeriksaan Permohonan atau Gugatan
4.

3.
Penggugat dan tergugat
hadir, maka
2. Pemeriksaandilanjutkan
Apabila terdapat beberapa
sesuai
tergugat yang hadir ada
dengan hukum yang
1. yang tidak hadir,
Tergugat tidak hadir, berlaku.
pemeriksaan tetap
maka pemeriksaan
dilakukan dan kepada
dilanjutkan dengan
Penggugat tidak hadir yang tidak hadir dianggap
putusan verstek atau
maka penggugat gugur. tidak menggunakan
putusan tanpa hadirnya
haknya untuk membela diri.
pihak tergugat.
Pencabutan Gugatan, Perubahan Gugatan,
Pengguguran Gugatan

Alasan pencabutan bervariasi, Perubahan surat gugatan dapat


bisa disebabkan gugatan yang dilakukan dengan syarat:
diajukan tidak sempurna atau
dasar dalil gugatan tidak kuat 1.Tidak boleh mengubah kejadian
atau barangkali dalil gugatan 2.Material menjadi dasar gugatan
bertentangan dengan hukum. (MA tanggal 6 Maret 1971 Nomor
209 K/Sip/1970).
3. Bersifat mengurangi atau tidak
menambah tuntutan.
Disamping pencabutan gugatan, dikenal pula istilah pengguguran
gugatan. Pengguguran gugatan diatur dalam Pasal 124 HIR, sebagai berikut

“jika penggugat tidak dating menghadap PN pada


hari yang ditentukan itu, meskipun ia dipanggil
dengan patut, atau tidak pula menyuruh orang lain menghadap mewakilinya maka surat gugatannya dianggap gugur dan penggugat diihukum biaya
perkara;akan tetapi penggugat berhak memasukkan gugatannya sekali lagi, sesudah membayar biaya
perkara yang tersebut tadi.”
Supaya pengguguran gugatan sah menurut hukum,
harus memenuhi syarat sebagai berikut:

Penggugat telah dipanggil secara


patut. Dipanggil oleh jurusita Rasio pengguguran gugatan sebagai hukuman
secara resmi untuk menghadap kepada penggugat.pengguguran gugatan oleh
pada hari dan tanggal siding hakim, merupakan hukuman kepada penggugatan
yang telah ditentukan. Maksimal atas kelalainan/keingkarannya menghadiri atau

A C
tiga hari sebelum sidang. menghadap di persidangan.

Penggugat tidak hadir tanpa


alasan yang sah (unreasonable
B D Membebaskan tergugat dari kesewenangan.
Sangat ironis memang apabila membolehkan
default)Penggugat tidak hadir penggugat berlarut-larut dan terus-menerus secara
atau tidak menghadap persidangan berlanjut lalai menghadiri sidang yang mengakibatkan
yang ditentukan tanpa alasan yang persidangan mengalami jalan buntu. Di sisi lain
sah, dan juga tidak tergugat dengan patuh terus-menerus datang
menyuruh kuasa atau orang lain menghadirinya sedangkan persidangan gagal
untuk mewakilinya disebabkan penggugat tidak hadir tanpa alasan
yang sah.
Cara Mengajukan
Gugatan dapat diajukan secara lisan (Pasal 120 HIR) dan juga secara tertulis (Pasal 118 HIR). HIR
maupun Rbg tidak mangatur persyaratan yang diharuskan mengenai isi dari suatu gugatan (introductief
rekest). Mengenai hal tersebut kita temukan didalam Pasal 8 No. 3 RV yang mengharuskan gugatan
memuat:

01 02 03
Identitas dari pihak-pihak Dalil-dalil konkrit tentang adanya Gugatan atau Petitum
yang berperkara. hubungan hukum yang merupakan
dasar serta alasan-alassan gugatan Yang dimaksud dengan identitas
(middelen van den eis), atau dikenal meliputi ciri-ciri dari pihak Penggugat
dengan istilah Fundamentum maupun Tergugat. Nama, alamatnya,
pekerjaan dan sebagainya.
Petendi atau Posita.
Penggugat atau apa yang diharapkannya agar diputus oleh
Hakim harus terdapat dalam Petitum. Karena itu Petitum harus jelas
serta tegas. Pentitum tidak boleh pernyataan-pernyataan yang saling
bertentangan (obscuur libel). Gugatan yang obscuur libel kemungkinan
besar akan ditolak oleh Hakim.
Petitum terdiri dari:

1. Petitum Primer 2. Petitum Subsider

“Agar Hakim mengadili menurut keadilan yang benar atau mobon putusan yang
seadil-adilnya”
SURAT
KUASA
Menunjuk Pasal 1792 BW, yang dimaksud dengan
kuasa adalah: “Suatu persetujuan di mana seseorang
bertindak sebagai pemberi kuasa dan pihak lain
berindak sebagi penerima kuasa untuk melakukan
suatu perbuatan, untuk dan atas nama pemberi
kuasa”.
Surat kuasa dapat dilimpahkan apabila dalam pemberian
kuasanya disertai dengan hak untuk melimpahkan (surat
kuasa dengan hak subsitusi), apabila tidak dicantumkan
kalimat “surat kuasa ini diberikan dengan hak
subsitusi”, kemudian ternyata disubsitusikan, maka
pelimpahan ini
tidak sah. Pelimpahan bisa unuk seluruhnya atau sebagai
dari apa yang dikuasakan. Apabila surat kuasa sudah
dilimpahkan seluruhnya, maka penerima kuasa pertama
tidak berhak lagi, lain hanya bila hanya sebagian saja
yang dilimpahkan.
Contoh surat kuasa khusus
serta kuasa subsitusi:
SURAT KUASA

Yang bertanda tangan di bawah ini:

dengan ini menerangkan dan mengaku telah memberi kuasa kepada Pengacara, berkantor di Jalan……… No., telp No. , Denpasar

KHUSUS:

Untuk :
Kepada :
di dalam perkara No. di
Antara :
Perihal :
Untuk jelasnya pemegang surat kuasa tersebut, dikuasakan penuh untuk mewakili diri saya/kami, menghadap dan berbicara di muka Pengadilan
Negeri 1A Denmpasar, membuat dan menandatangani surat-surat yang berhubungan dengan perkara tersebut di atas, melakukan perdamaian
memberikan jawaban-jawaban, meminta keterangan-keterangan, mendengar, meyangkal, menolak atau mengajukan saksi-saksi dan bukti-bukti
lainnya, meminta keputusan, melukan segala tindakan-tindakan yang diperbolehkan menurut hukum atau pada pokoknya berbuat segala
sesuatu yang dianggap perlu dan berguna di dalam perkara itu. Kekuasaan ini dapat dioperkan/dipindahkan kepada orang lain dengan hak
substitute.

Yang diberi kuasa Yang memberi kuasa

(........................) (………..……..)
SURAT KUASA SUBSITUSI

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama :
Pekerjaan : Advokat
Alamat kantor : Jl.

dalam kedudukannya dan atas dasar kuasa dari:


Nama :
Pekerjaan :
Alamat :

Berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal degan ini, melimpahkan kuasa tersebut di atas kepada:
Nama :
Pekerjaan :
Alamat : Jl.
Jl.
KHUSUS:
Untuk
Jakarta
Penerima Kuasa Pemegang Kuasa/Pemberi
Subsitusi Subsitusi:
Pemeriksaan Perkara

Pasal 39 UU Nmor 2 Tahun 1986 mengatur Surat pemanggilan harus disampaikan kepada orang yang bersangkutan itu
tentang juru sita juga juru sita pengganti, dan sendiri di tempat kedamaiannya atau tempat tinggalnya. Jika tidak bertemu
mengemukakan bahwa juru sita diangkat dan langsung dengan orangnya maka dapat disampaikan melalui Kepala
diberhentikan oleh Menteri Kehakiman, Desanya (Pasal 390 HIR). Akan tetapi dalam hal tidak berjumpa dengan
sedangkan juru sita pengganti diangkat dan bersangkutan maka lebih efektif bila surat panggilan (relaas) ersebut
diberhentikan oleh Ketua Pengadikan Negeri. disampaikan padaisteri atau anak sah dari yang bersangkutan (berumur minimal
Demikian pula menurut Pasal 388 ayat 1 HIR, 12 tahun).
pemanggilan para pihak yang berperkara Apabila merekapuntidak ada baru minta bantuan RT setemoat, dengan tidak lupa
dilakukan oleh juru sita. membubuhkan tada tangan dari penerima surat panggilan tersebut. Dalam hal
orang nya sudah meninggal, maka panggilan itu disampaikan pada ahli
warisnya (Pasal 390 ayat 2 HIR).
Contoh surat panggilan atau
relaas:
PENGADILAN NEGERI DENPASAR

SURAT PANGGILAN SIDANG


Nomor :

Pada hari ini ______ tanggal _______saya selaku Wkl. Jurusita pada Pengadilan Negeri Bandung atas perintah Hakim Ketua Pengadilan
Negeri tersebut,
TELAH MEMANGGIL DAN MEMBERITAHUKAN KEPADA
______alamat______ Bandung, sebagai Tergugat; agar ia dating menghadap di persidangan Pengadilan Negeri Kl.I Bandung, Jl. Laks. Laut R.E.
Martadinata No. 74-80 Bandung, pada hari ini: untuk diperiksa dalam persidangan perkara perdata no___ yang diajukan oleh _______, sebagai
Penggugat; Kemudian kepadanya telah saya serahkan 1 exp. fotocopy surat gugatan penggugat dengan diberitahukan pula kepadanya, bahwa
gugatan tersebut dapat dijawab secara tertulis yang ditandatangani olehnya atau oleh kuasanya yang sah dan diajukan di persidangan;
Pekerjaan ini saya jalankan di tempatyang berkepentingan, di tempat tersebut saya bertemu dan berbicara dengan _______

Yang dipanggil Wakil Jurusita tersebut,

(_____________) (______________)

Perincian biaya:
-panggilan Rp
-pemberitahuan Rp
-penyerahan fc surat gugatan Rp

Jumlah Rp
Semoga Sukses

Anda mungkin juga menyukai