0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan5 halaman
Reklamasi lahan yang rusak akibat kegiatan pertambangan melibatkan proses pemulihan ekosistem dan pengelolaan lereng untuk meminimalkan kerusakan lebih lanjut. Proses ini mencakup pembentukan agregat tanah secara biologi oleh akar dan jamur untuk meningkatkan ketahanan erosi dan memelihara kandungan karbon dan nitrogen di tanah.
Reklamasi lahan yang rusak akibat kegiatan pertambangan melibatkan proses pemulihan ekosistem dan pengelolaan lereng untuk meminimalkan kerusakan lebih lanjut. Proses ini mencakup pembentukan agregat tanah secara biologi oleh akar dan jamur untuk meningkatkan ketahanan erosi dan memelihara kandungan karbon dan nitrogen di tanah.
Reklamasi lahan yang rusak akibat kegiatan pertambangan melibatkan proses pemulihan ekosistem dan pengelolaan lereng untuk meminimalkan kerusakan lebih lanjut. Proses ini mencakup pembentukan agregat tanah secara biologi oleh akar dan jamur untuk meningkatkan ketahanan erosi dan memelihara kandungan karbon dan nitrogen di tanah.
Reclamation of Mine-Impacted Land for Ecosystem Recovery
Halaman 88-92
Sepia Delen Pahira (D1101191035)
5.3 Pemulihan ekosistem yang rusak Gangguan ekosistem alam yang disebabkan oleh kegiatan pertambangan dan penurunan produktivitas mendorong pengalihan fungsi tanah. Namun, karena meningkatnya tempat penumpukan material berkaitan dengan keruntuhan lereng, maka diperlukan pengelolaan lereng untuk meminimalkan terjadinya kerusakan/gangguan. Proses ini mencakup rekayasa profil area tambang dan kegiatanreklamasi vegetatif. Rumput secara efektif dapat menahan erosi kulit dan erosi alur, sedangkan tanaman, pohon, dan semak yang berakar kuat dapat memberikan penguatan struktural untukmenambang. 5.3.1 Pembentukan makro agregat secara biologi Bibit mengembangkan akar yang padat dan ini disertai dengan pembentukan agregat tanah yang meningkatkan ketahanan erosi, dan memelihara CdanN. Agregat tanah secara fisik melindungi SOM dengan: - Membentuk penghalang fisik antara mikro organisme/mikroba enzim dan substratnya. - Mengontrol interaksi jaring makanan;dan - Mempengaruhi pergantian mikroba Proses yang terlibat dalam pembentukan agregat dan stabilisasi dalam tanah beriklim sedang versus tropis menunjukkan ada hubungan yang erat antara biota tanah dan dinamika SOM. Pembentukan makroagregat yang tidak stabil: Ada beberapa biologis proses yang bertanggung jawab untuk pembentukan makro 'biologis' yang tidak stabil agregat di tanah beriklim sedangdan tropis (Six et al., 2002; Gambar5.3): • Residu yang berasal dari tumbuhan dan akar segar membentuk situs nukleasi untuk pertumbuhan jamur dan bakteri (Puget et al., 1996). Inisiasi hifa jamur pembentukan makro- agregat dengan menjerat partikel halus menjadi makro-agregat (Tisdall dan Oades,1982). Mikroba (bakteri dan jamur) eksudat, yang dihasilkan sebagai hasil dekomposisi residusegar, membentuk agen pengikat yang selanjutnya menstabilkan agregat makro (A1,A), • Agregat makro biologis juga terbentuk di sekitar pertumbuhan aktif akar ditanah yang beriklim sedang dan tropis. Seperti hifa jamur, akar dapat memberikan kerangka mekanis untuk pembentukan awal agregat makro dengan menjerat partikel dan produksi bahan penyemen (eksudat akar), yang merangsang aktivitas mikroba (A0, B–A1, B) (Jastrow et al.,1998). 5.3.2 Pembentukan makroagregatbiologis Bibit mengembangkan komunitas akar yang padat dan ini disertai dengan pembentukan agregat tanah yang meningkatkan ketahanan erosi,dan memelihara C dan N. Agregat tanah secara fisik melindungi SOM dengan: • Membentuk penghalang fisik antaramikroorganisme/mikroba • enzim dan substratnya. Mengontrol interaksi jaring makanan;dan • Mempengaruhi pergantianmikroba