Anda di halaman 1dari 6

Compliance Test dan

Subtantive Test

Kelompok 2
 
Devi Assyiva 041200012
Hernilawati 041200041
Linda 041200007
 Compliance test adalah tes terhadap bukti-bukti pembukuan yang
mendukung transaksi yang dicatat perusahaan untuk mengetahui apakah
setiap transaksi yang terjadi sudah diproses dan dicatat sesuai dengan
sistem dan prosedur yang sudah ditetapkan manajemen.

Dalam melaksanakan compliance test, auditor harus memperhatikan hal-hal


berikut:
a. Kelengkapan bukti pendukung
b. Kebenaran perhitungan matematis
c. Otorisasi dari pejabat perusahaan yang berwenang
d. Kebenaran nomor perkiraan yang didebit/dikredit
e. Kebenaran posting ke buku besar dan sub buku besar
 Substantive test adalah tes terhadapp kewajaran saldo-saldo perkiraan
laporan keuangan (neraca dan laporan L/R).

Prosedur pemeriksaan yang dilakukan dalam substantive test antara lain:


a. Inventarisasi aset tetap
b. Observasi atas stock opname
c. Konfirmasi piutang, utang, dan bank
d. Subsequent collection dan subsequent payment
e. Kas opname
f. Pemeriksaan rekonsiliasi bank
Prosedur Pemeriksaan Untuk
Compliance test

1. Pelajari dan evaluasi internal control atas persediaan dengan ICQ


dan lakukan terst transaksi terhadap order pembelian yang meliputi
kelengkapan bukti pendukung, kebenaran perhitungan matematis,
otorisasi dari pejabat perusahaan yang berwenang, kebenaran nama
perkiraan yang didebet/dikredit, kebenaran posting.
2. Tarik kesimpulan mengenai internal control atas persediaan
Prosedur Pemeriksaan Substantive
1. Lakukan observasi atas stock opname yang dilakukan perusahaan.
2. Minta daftar persediaan akhir dan lakukan prosedur pemeriksaan berikut ini:
Cek mathematical accuracy (penjumlahan dan perkalian), cocokkan quantity per book dengan
stock card, cocokkan quantity per count dengan count sheet, cocokkan total value dengan
buku besar persediaan.
3. Kirimkan konfirmasi untuk persediaan consignment out.
4. Periksa unit price dari raw material, work in process, finished goods dan supplies.
5. Periksa cukup tidaknya allowance for slow moving.
6. Periksa kejadian setelah tanggal neraca
7. Periksa cut-off penjualan dan cut-off pembelian
8. Periksa jawaban konfirmasi dari bank, perjanjian kredit, notulen rapat
9. Periksa apakah ada sales atau purchase commitment per tanggal neraca
10. Seandainya ada barang dalam perjalanan lakukan prosedur berikut ini:
Minta rincian barang dalam perjalanan per tanggal neraca, periksa mathematical accuracy.
11. Periksa apakah penyajian persediaan di laporan keuangan sudah sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia/SAK.
12. Buat kesimpulan dari hasil pemeriksaan persediaan dan buat jurnal adjustment jika
diperlukan
 Contoh compliance tes yaitu tes of control yang merupakan tanya jawab
dengan personel yang tepat, reperform prosedur klien, uji dokumen,
catatan dan laporan, observasi aktivitas control, dan pemeriksaan log
untuk keluar masuk ruang server.

 Contoh substantive tes yaitu menghitung ulang suatu kalkulasi untuk


verifikasi total (internal validity test), melakukan pemeriksaan fisik
terhadap fixed asset untuk memverifikasi fixed asset record (external
validity test).

Anda mungkin juga menyukai