Anda di halaman 1dari 24

IDENTIFIKASI INTERAKSI OBAT PADA PASIEN

DIABETES MELLITUS TIPE II DI PUSKESMAS


SENTOLO 2 PERIODE JUNI – AGUSTUS 2016

DAMAI IRA SARASWATI


1300023157

Pembimbing utama : Penguji 1: Penguji 2:


Adnan, M.Sc., Apt Haafizah Dania, M.Sc., Apt Muh. Muhlis, S.Si., Sp.FRS., Apt
LATAR BELAKANG
Pada tahun 2012 menurut WHO diabetes merupakan penyebab langsung dari 1,5 juta
kematian. Berdasarkan laporan Survilans Terpadu Penyakit (STP) puskesmas DIY pada tahun
2012 penyakit Hipertensi (29.546) & Diabetes Mellitus (7.434) masuk urutan ke tiga dan
kelima dari distribusi 10 besar penyakit berbasis STP puskesmas.

Pasien Diabetes Mellitus Tipe II sering diikuti dengan penyakit lainnya seperti penyakit
jantung, stroke, hipertensi, osteoporosis, dan penyakit degenaratif lainnya sehingga pada
pemberian terapi tidak hanya diberikan obat antidiabetik saja sehingga pada peresepan
terdapat lebih dari satu obat dan dapat memicu terjadinya interaksi obat.

Adanya interaksi obat perlu di kaji karena menyangkut keefektifan dan keamanan obat yang
akan diserahkan kepada pasien.
RUMUSAN MASALAH
1. Berapa persentase pasien diabetes mellitus tipe II yang mengalami interaksi obat pada
rekam medik pasien yang berisikan resep pasien di Puskesmas Sentolo II Kulonprogo
periode Juni-September 2016?

2. Jenis obat apa saja yang sering menimbulkan interaksi pada pasien diabetes mellitus
tipe II di Puskesmas Sentolo II Kulonprogo periode Juni-September 2016 ?

3. Bagaimana kajian interaksi potensial obat berdasarkan tingkat signifikansi, severity,


dan dokumentasi berdasarkan Drug Interaction facts oleh David S. Tatro, Medscape,
WebMD,dan Drugs.com ?
Tujuan Penelitian
1. Mengetahui persentase interaksi obat pada rekam medik pasien yang
berisikan resep pasien diabetes mellitus tipe II di puskesmas Sentolo II
Kulonprogo pada periode bulan Juni – September 2016

2. Mengetahui jenis obat yang sering menimbulkan interaksi pada pasien


diabetes mellitus tipe II di Puskesmas Sentolo II Kulonprogo

3. Mengetahui kejadian interaksi potensial obat berdasarkan tingkat


signifikasi dan severity berdasarkan Drug Interaction facts oleh David S.
Tatro, Medscape, WebMD,dan Drugs.com
Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat Hasil penelitian diharapkan dapat


memberikan informasi tambahan Hasil penelitian ini dapat dikembangkan dan menjadikan
mengenai interaksi obat yang menambah wawasan peneliti dalam reverensi tambahan dalam
terjadi pada pasien diabetes dunia farmasi klinis mengenai memberikan masukan data dan
mellitus tipe II kepada dokter, potensi interaksi obat yang terjadi informasi yang dapat digunakan
apoteker dan tenaga medis lainnya dalam penggunaan terapi sebagai bahan pustaka dalam
dengan harapan dapat mengatasi antidiabetik oral, sehingga peneliti pengembangan ilmu kefarmasian
cikal bakal masalah kesehatan dapat menerapkan dan dapat lebih terutama mengenai kajian interaksi
dengan adanya potensi interaksi teliti. obat pada pasien diabetes mellitus
obat dalam peresepan obat tipe II.
antidiabetik oral.
Interaksi Obat

Interaksi Obat merupakan dua atau lebih obat


yang diberikan pada waktu bersamaan dapat
memberikan efek masing – masing atau saling
berinteraksi. Interaksi dapat bersifat potensiasi
atau antagonis satu obat oleh obat lainnya atau
kadang dapat memberikan efek lain (Anonim,
2015).
Dampak Klinik Interaksi Obat
Level Skala Interaksi Obat

Level signifikan Level /Severity Level dokumentasi

1 Major Established, probable atau


suspected

2 Moderat Established, probable atau


suspected

3 Minor Established, probable atau


suspected

4 Major dan Moderat Possible

5 Minor untuk seluruh kelas Possible dan Unlikely


Diabetes melitus tipe 2 merupakan kondisi saat gula darah dalam tubuh tidak
terkontrol akibat gangguan sensitivitas reseptor sel β pankreas untuk menghasilkan
hormon insulin yang berperan sebagai pengontrol kadar gula darah dalam tubuh.
Diagnosis Diabetes Mellitus

Kadar AIC > 6.5 % GDP > 126 mg/dl

G2PP > 200 mg/dl


Penelitian Yang Relevan

Pada penelitian yang dilakukan oleh


Pada penelitian yang dilakukan oleh M.
Khalida Handayani tahun 2015 tentang
Fachrur Razy Umarella tahun 2016
Analisis Potensi Interaksi Obat Diabetes
tentang Identifikasi Interaksi obat pada
Melitus pada Resep Obat Pasien Rawat
resep pasien DM Tipe II di Puskesmas
Jalan di RSAL dr. Mintohardjo, gambaran
Kotagede I Yogyakrta periode Juli –
potensi interaksi obat pada lembar resep
Agustus 2015 hasilnya menunjukan bahwa
pasien DM rawat jalan yaitu jenis obat ≥5
pasien yang mengalami kejadian interaksi
obat lebih potensi menyebabkan interaksi
obat sebanyak 131 pasien (59,5 %).
obat dengan presentase 85,80 %
Metode Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian observasional, dengan


pendekatan deskriptif

Pengumpulan data diambil secara retrospektif dengan melihat data rekam medik
yang berisikan resep pasien diabetes mellitus tipe 2 dengan kode ICD E11 pada
periode Juni - September 2016.

Data yang diperoleh dianalisis dan disajikan secara deskriptif untuk mengetahui
jumlah pasien dan persentase kejadian interaksi obat yang terjadi dan
mengetahui obat apa saja yang mengalami interaksi pada pasien Diabetes Melitus
tipe II
Pengambilan sampel berdasarkan kriteria
Inklusi & Eksklusi

Kriteria Eksklusi :
Kriteria Inklusi :
1. Resep tidak terbaca
1. Pasien diabetes mellitus dengan jelas
tipe II dengan kode ICD E.11
2.Resep yang terdiri ≥ 2 2. Pada pasien yang
macam obat. terdiagnosa diabetes
3. Resep yang mengandung mellitus namun tidak
minimal satu obat terdapat obat
antidiabetik oral antidiabetik oral
Jumlah Sampel
Diketahui jumlah pasien diabetes mellitus tipe II pada
priode Juni – Agustus sebanyak 150 pasien.

Yang masuk dalam kriteria Inklusi 95 pasien dan kriteria


eksklusi 55 pasien

Menggunakan rumus Solvin n =

Jadi jumlah minimal sampel yang dibutuhkan n = = 77


pasien
Prosedur Penelitian
Melaksanakan studi penelitian untuk mengetahui jumlah populasi pasien DM
tipe 2

Persiapan (permohonan izin penelitan) meliputi permohonan izin ke Fakultas


Farmasi UAD, Kepala Puskesmas dan Bapedda Yogyakarta, DINKES wates, dan
BPMPT wates

Mengumpulkan data rekam medik yang berisikan resep pasien Diabetes


Mellitus tipe II dengan kode ICD E11 sesuai dengan kriteria inklusi

Mengidentifikasi sampel yang diperoleh dan pengolahan data


(persentase)
Analisis Data
Hasil data yang diperoleh kemudian dilakukan analisis deskriptif

Karakteristik subyek penelitian berdasarkan jenis kelamin, usia, penyakit


penyerta, jumlah obat yang diterima

Hasil pengelolaan data dari hasil kejadian interaksi obat mengacu pada :

Drug Interaction
Medscape online Drugs.com WebMD
Fact oleh Tatro
Hasil Penelitian

Total
kejadian
Terjadi
interaksi
interaksi 58
97 pasien obat
pasien
sebanyak
127 kejadian

Metformin dan Vitamin B12 yang paling banyak terjadi interaksi


sebanyak 18 kejadian
I
Interaksi obat anatara obat antidiabetik dan non antidiabetik oral

Signifikansi Interaksi Obat Dokumentasi Severity Total


1 - - - -
2 Glimepiride dan Captopril Suspected Moderate 12
Glimepirid dan Rifampisin Possible Moderate 1
 
3 Metformin dan Isoniazid Unlikely Minor 1
Metformin dan Vit-B12 Unlikely Minor 18
Glimepiride dan Piroxicam Possible Moderate 7
Glimepirde dan Ibuprofen Unlikely Minor 3
Metformin dan Ranitidin Probable Moderate 5
Glimepiride dan Isoniazid Unlikely Minor 1
Metformin dan Captopril Possible Moderate 12
4 Glimepiride dan Hidroklortiazid Possible Moderate 2
Gemfibrozil dan Glimepiride      
Glimepiride dan Na diclofenak Possible Moderate 4
Glibenklamid dan Na diclofenak      
Glibenklamid dan Meloxicam Possible Moderate 4
Glibenklamid dan Ranitidin      
Possible Moderate 1
     
Possible Moderate 1
     
Possible Moderate 1
 
 
5 Glimepirid dan Bisoprolol Unlikely Minor 1
       
Glimepiride dan Niacin Unlikely Minor 2
Metformin dan Niacin Unlikely Minor 1
Glimepirid dan Omeprazol Unlikely Minor 1
Interaksi obat antara obat non ADO
dan non ADO
Signifikansi Interaksi Obat Dokumentasi Severity Total

1 Isoniazid dan Rifampisin Probable Major 1

2 Bisoprolol dan Ibuprofen Probable Moderate 3


Amlodipin dan Simvastatin Supected Major 1
 

3 Bisoprolol dan Amlodipine Probable Moderate 1


     

4 Piroxicam dan Captopril Possible Moderate 3


Dexamethason dan Piroxicam Possible Moderate 1
Metilprednisolon dan Piroxicam      
Possible Moderate 1

5 Captopril dan Amlodipin Possible Moderate 9


Ranitidin dan Antasida Possible Minor 1
Ibuprofen dan Amlodipin Unlikely Moderate 2
Amlodipin dan Dexamethasone Unlikely Minor 1
Amlodipin dan Meloxicam      
Ranitidin dan Na Diclofenac Unlikely Minor 1
Unlikely Minor 1
Jumlah kejadian interaksi dalam satu resep pasien DM Tipe 2 di
Puskesmas Rawat Jalan Sentolo 2 Kulonprogo periode juni-
september 2016
Jumlah Kejadian Jumlah Jumlah Presentase (%)
Interaksi Dalam Satu (Resep)
Kejadian
Resep

1 25 25 19.68

2 14 28 22.05

3 8 24 18.90

4 6 24 18.90

5 4 20 15.75

6 1 6 4.72

Total 58 127 100%


Persentase kejadian berdasarkan
Signifikansi
Signifikansi Interaksi Obat yang Terjadi Presentase (%)

1 1 0.92

2 17 15.60

3 38 34.86

4 30 27.52

5 23 21.10

Total 109 100%


Persentase Kejadian berdasarkan ,
Severity dan Dokumentasi
Severity Kejadian(Presentase) Dokumentasi Kejadian(Presentase)

Probable 18 kejadian (14.17%)


Mayor 3 kejadian (2.36%) Established 1 kejadian ( 0.79%)
Moderate 80 Kejadian (62.99%) Possible 64 kejadian (50.39%)
Minor 44 Kejadian (34.65%) Suspected 1 kejadian ( 0.79%)
Unlikely 43 kejadian (33.86%)
KESIMPULAN
1. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Puskesmas Sentolo II Kulonprogo
jumlah pasien yang mengalami kejadian interaksi obat sejumlah 58 pasien
(59.79%)

2. Obat yang sering menimbulkan interaksi yaitu penggunaan metformin dan


vitamin B12 sebanyak 18 kejadian.

3.. Berdasarkan tingkat signifikansi jumlah interaksi obat yang terjadi adalah
signifikansi 1 sebesar 0.92 %, signifikansi 2 sebesar 15.60 %, signifikansi 3
sebesar 34.86 %, signifikansi 4 sebesar 27.52 %, dan signifikansi 5 sebesar 21.10
%. Berdasarkan severity jumlah yang paling banyak yaitu moderate sebesar
62.99 % dan berdasarkan dokumentasi jumlah paling banyak yaitu possible
sebesar 50.39%.
SARAN
• Apoteker diharapkan lebih memperhatikan dalam pemilihan
obat yang akan diberikan kepada pasien dan dalam melayani
resep dokter yang memiliki kemungkinan terjadinya interaksi
obat sehingga yang menjadi tujuan utama terapi pada pasien
DM Tipe 2 dapat tercapai dengan baik serta tidak
menimbulkan kerugian pada pasien
• Perlunya penelitian lebih lanjut mengenai interaksi obat untuk
penyakit yang lebih spesifik dan mengenai evaluasi dan
monitoring terhadap efek samping yang ditimbulkan dari
interaksi obat yang terjadi
Trima Kasih 

Anda mungkin juga menyukai