Pasien Diabetes Mellitus Tipe II sering diikuti dengan penyakit lainnya seperti penyakit
jantung, stroke, hipertensi, osteoporosis, dan penyakit degenaratif lainnya sehingga pada
pemberian terapi tidak hanya diberikan obat antidiabetik saja sehingga pada peresepan
terdapat lebih dari satu obat dan dapat memicu terjadinya interaksi obat.
Adanya interaksi obat perlu di kaji karena menyangkut keefektifan dan keamanan obat yang
akan diserahkan kepada pasien.
RUMUSAN MASALAH
1. Berapa persentase pasien diabetes mellitus tipe II yang mengalami interaksi obat pada
rekam medik pasien yang berisikan resep pasien di Puskesmas Sentolo II Kulonprogo
periode Juni-September 2016?
2. Jenis obat apa saja yang sering menimbulkan interaksi pada pasien diabetes mellitus
tipe II di Puskesmas Sentolo II Kulonprogo periode Juni-September 2016 ?
Pengumpulan data diambil secara retrospektif dengan melihat data rekam medik
yang berisikan resep pasien diabetes mellitus tipe 2 dengan kode ICD E11 pada
periode Juni - September 2016.
Data yang diperoleh dianalisis dan disajikan secara deskriptif untuk mengetahui
jumlah pasien dan persentase kejadian interaksi obat yang terjadi dan
mengetahui obat apa saja yang mengalami interaksi pada pasien Diabetes Melitus
tipe II
Pengambilan sampel berdasarkan kriteria
Inklusi & Eksklusi
Kriteria Eksklusi :
Kriteria Inklusi :
1. Resep tidak terbaca
1. Pasien diabetes mellitus dengan jelas
tipe II dengan kode ICD E.11
2.Resep yang terdiri ≥ 2 2. Pada pasien yang
macam obat. terdiagnosa diabetes
3. Resep yang mengandung mellitus namun tidak
minimal satu obat terdapat obat
antidiabetik oral antidiabetik oral
Jumlah Sampel
Diketahui jumlah pasien diabetes mellitus tipe II pada
priode Juni – Agustus sebanyak 150 pasien.
Hasil pengelolaan data dari hasil kejadian interaksi obat mengacu pada :
Drug Interaction
Medscape online Drugs.com WebMD
Fact oleh Tatro
Hasil Penelitian
Total
kejadian
Terjadi
interaksi
interaksi 58
97 pasien obat
pasien
sebanyak
127 kejadian
1 25 25 19.68
2 14 28 22.05
3 8 24 18.90
4 6 24 18.90
5 4 20 15.75
6 1 6 4.72
1 1 0.92
2 17 15.60
3 38 34.86
4 30 27.52
5 23 21.10
3.. Berdasarkan tingkat signifikansi jumlah interaksi obat yang terjadi adalah
signifikansi 1 sebesar 0.92 %, signifikansi 2 sebesar 15.60 %, signifikansi 3
sebesar 34.86 %, signifikansi 4 sebesar 27.52 %, dan signifikansi 5 sebesar 21.10
%. Berdasarkan severity jumlah yang paling banyak yaitu moderate sebesar
62.99 % dan berdasarkan dokumentasi jumlah paling banyak yaitu possible
sebesar 50.39%.
SARAN
• Apoteker diharapkan lebih memperhatikan dalam pemilihan
obat yang akan diberikan kepada pasien dan dalam melayani
resep dokter yang memiliki kemungkinan terjadinya interaksi
obat sehingga yang menjadi tujuan utama terapi pada pasien
DM Tipe 2 dapat tercapai dengan baik serta tidak
menimbulkan kerugian pada pasien
• Perlunya penelitian lebih lanjut mengenai interaksi obat untuk
penyakit yang lebih spesifik dan mengenai evaluasi dan
monitoring terhadap efek samping yang ditimbulkan dari
interaksi obat yang terjadi
Trima Kasih