Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN POSTNATAL NORMAL NY.M.

F P2A0 DENGAN
POSTNATAL NORMAL DI RUANG FLAMBOYAN
RSUD BANDUNG
DOSEN PEMBIMBING : NS.DEDEH SRI RAHAYU,MAN
DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS KEPERAWATAN MATERNITAS
Disusun oleh :
Kelompok 5
Andika Aji Maulana E.0105.20.004
Annika Seadra Eugenia Haryanto E.0105.20.005
Devina Rahmadantry E.0105.20.012
Dikin E.0105.20.013
Dita Risa Nirwanti E.0105.20.014
Rosa Ina E.0105.20.038
Sephia Ananda Sukmana E.0105.20.039
KASUS
PASIENNY. M.F BERUSIA 26 TAHUN DI RAWAT DI RUANG FLAMBOYAN RUMAH SAKIT UMUM BANDUNG DENGAN KELUHAN NYERI
KONTRAKSI DI BAGIAN PERUTNYA. NY.M BERAGAMA KRISTEN KATHOLIK, PEKERJAAN IBU RUMAH TANGGA, ALAMAT TINGGAL
KELAPA LIMA , NY. M.F SUDAH MENIKAH DENGAN RIWAYAT OBSTETRI G2P2A0AH2 DENGAN DIAGNOSA MEDIS POST PARTUM
NORMAL. NY. M.F MENGATAKAN BAHWA SELAMA KEHAMILAN NY. M.F PERGI KE PUSKEMAS PASIR PANJANG UNTUK
MELAKUKAN PEMERIKSAAN SEBANYAK 4 KALI PEMERIKSAAN.NY. M JUGA SELAMA KEHAMILAN SUDAH MENDAPAT IMUNISASI
TT, TIDAK PERNAH MENDAPATKAN INFORMASI TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DAN KELUARGA BERENCANA.RIWAYAT
PERSALINAN, IBU DATANG SENDIRI MENGADU KENCANG-KENCANG SEJAK JAM 5 SORE , KELUAR AIR-AIR SEJAK JAM 7 SORE,
KELUAR LENDIR DARAH JAM 9 MALAM , MELAHIRKAN DALAM PERJALANAN KE RS KOTA JAM 01.30, NAMUN RS KOTA FULL
SEHINGGA DI BAWA KE RSU. JALANNYA PERSALINANKALA 1 : VT : V/V KALA, PORTIO TAK TERABA .LENGKAP KEP TH IVKALA 2 :
PARTUM SPONTAN LBK LANGSUNG MENANGIS, BAYI PEREMPUAN, A/5 9/10 BB/ PB 3100/46KALA 3 : PERDARAHAN 50 CC SEBAB
PELEPASAN PLAK PLASENTA LAHIR SPONTAN LENGKAP INSERSI LATERALIS. KALA 4 : PERDARAHAN 50 CC JUMLAH SELURUHNYA
100 CC PERINEUM UTUH KONTRAKSI UTERUS BAIK, PENAMPILAN UMUM BAIK TD 100/60 N: 80 RR : 20 S: 36. KEBUTUHAN DASAR
NUTRISINY. M MENGATAKAN SETELAH BERSALIN IA BELUM ADA NAFSU MAKAN. ELIMINASINY. M MENGATAKAN SETELAH
PERSALINAN IA SUDAH BAK SEBANYAK 1 KALI DENGAN WARNA URINE JERNIH KEKUNINGAN DAN TIDAK ADA KELUHAN PAADA
SAAT BAK. NY. M.F BELUM BAB SETELAH SELESAI MELAHIRKAN. AKTIVITASNY.M.F SUDAH MULAI AKTIVITASNYA 4 JAM
SETELAH MELAHIRKAN YAITU BERJALAN KE TOILET UNTUK BAK. ISTIRAHAT DAN TIDUR, NY. M.F MENGATAKAN SUDAH
BERISTIRAHAT SELAMA ±30 MENIT DAN TIDAK ADA KELUHAN PADA SAAT BERISTIRAHAT. PSIKOSOSIALNY. M.F MENGATAKAN
SENANG DENGAN KEHADIRAN BAYINYA YANG BERJENIS KELAMIN PEREMPUAN DAN KELUARGA PUN MENERIMA BAYI
TERSEBUT DENGAN PENUH KEBAHAGIAAN SERTA TURUT IKUT MEMBANTU DALAM PERAWATAN BAYI. PENGETAHUAN NY. M.F
MENGATAKAN TIDAK PERNAH MENDAPATKAN INFORMASI APAPUN BAIK ITU PERAWATAN PAYUDARA DAN KB.SPIRITUALNY M
MENGATAKAN SELALU MENGIKUTI KEGIATAN KEAGAMAAN SEPERTI IBADAH RUMAH TANGGA, LATIHAN KOR DI GEREJA
DANLAIN SEBAGAINYA.
ASUHAN KEPERAWATAN

IDENTITAS PASIEN
NAMA : NY. M.F
UMUR : 26 TAHUN
JENIS KELAMIN : PEREMPUAN
AGAMA : KRISTEN KATHOLIK
PENDIDIKAN : -
PEKERJAAN : IBU RUMAH TANGGA
SUKU BANGSA: INDONESIA
STATUS PERKAWINAN : SUDAH MENIKAH
DIAGNOSE MEDIS : POST PARTUM NORMAL
ALAMAT : KELAPA LIMA
STATUS KESEHATAN
>RIWAYAT MENSTRUASI : -
>RIWAYAT KEHAMILAN YANG LALU : -
>RIWAYAT KEHAMILAN INI : KEHAMILAN YANG KE : 2
>RIWAYAT PERSALINAN SEKARANG :
>TEMPAT MELAHIRKAN : RS UMUM PROF. DR. W.Z JOHANES KUPANG
>JENIS PERSALINAN : NORMAL
>PLASENTA : SPONTAN LENGKAP INSERSI LATERALIS
>PERINIUM : UTUH
>PENDARAHAN
KALA 3 : PERDARAHAN 50 CC SEBAB PELEPASAN PLAK
KALA 4 : PERDARAHAN 50 CC JUMLAH SELURUHNYA 100 CC
>LAMA PERSALINAN : -
>KETUBAN PECAH : -
>KOMPLIKASI KALA I, II : -
>KEADAAN BAYI : LAHIR PIKIL 01.30, LBK LANGSUNG MENANGIS, BAYI PEREMPUAN, A/5 9/10 BB/ PB 3100/46
>KELUHAN UTAMA :
KELUAR AIR-AIR SEJAK JAM 7 SORE, KELUAR LENDIR DARAH JAM 9 MALAM, MELAHIRKAN
DALAM PERJALANAN MENUJU RS
>RIWAYAT KELUHAN SEKARANG : NY.M MENUJU KE RS KOTA PADA JAM 5 SORE KELUAR AIR -AIR SEJAK JAM
7 SORE, KELUAR LENDIR DARAH JAM 9 MALAM, MELAHIRKAN DALAM PERJALANAN KE RS KOTA JAM 01.30,
NAMUN RS KOTA FULL SEHINGGA DI BAWA KE RSU. PROF. DR. W.Z JOHANES KUPANG
KEADAAN POSTNATAL

1. TEMPAT PERSALINAN : RS. UMUM BANDUNG


2. JALANNYA PERSALINAN :

KALA I KALA II KALA III KALA IV


VT : v/v kala, portio tak partum spontan LBK langsung perdarahan 50 cc sebab pelepasan plak perdarahan 50 cc
teraba .. lengkap kep TH menanggis, bayi perempuan,
IV Plasenta lahir spontan lengkap jumlah seluruhnya 100 cc
A/5 9/10
insersi lateralis perineum utuh
BB/ PB 3100/46
kontraksi Uterus baik, penampilan umum
baik

TD 100/60

N: 80

RR : 20 S: 36
PEMERIKSAAN FISIK

5. DADA
1. TTV : TD : 100/60 MMHG
BENTUK PAYUDARA : TAMPAK MEMBESAR, TIDAK ADA LESI AEROLA
NADI : 80X/MENIT MELEBER BERWARNA COKLAT KEHITAMAN
SUHU : 36°C PUTTING SUSU : MASUK KE DALAM/ DATAR
RR : 20X/MENIT PIGMENTASI : BERWARNA COKLAT KEHITAMAN
2. PEMERIKSAAN UMUM : KOLOSTRUM : SUDAH MEMPRODUKSI KOLOSTRUM
KEADAAN UMUM : PASIEN TERLIHAT PUCAT KEBERSIHAN PAYUDARA : PAYUDARA TAMPAK BERSIH
KESADARAN : COMPOSMENTIS 6. PERUT :
KELAINAN BENTUK BADAN : TIDAK ADA TINGGI FUNDUS UTERI : 2 JARI DI BAWAH PUSAT
3. KEPALA / MUKA :
DIASTESIS RECTUS ABDOMINALIS : PANJANG : 1 CM, LEBAR : 5 CM
KULIT KEPALA : TERLIHAT KOTOR
MATA : CONJUNGTIVA ANEMIS
7. VULVA :
TELINGA : SIMETRIS ANTARA KIRI DAN KANAN DAN JUGA TERLIHAT LOCHEA : JUMLAH : 25 ML
BERSIH TIDAK ADA LESI JENIS : RUBRA
HIDUNG : TIDAK ADA POLIP DAN BERSIH BAU : BAU AMIS
MUKOSA MULUT / GIGI : WARNA MUKOSA PUCAT, GIGI BERSIH KEBERSIHAN : TERLIHAT BERSIH
4. LEHER : 8. PERINEUM : UTUH
KELENJAR TYROID : TIDAK ADA PEMBESARAN KELENJAR TYROID 9. HAEMOROID : TIDAK ADA
KELENJAR LIMFE : TIDAK ADA PEMBESARAN KELENJAR LIMFE
DATA PENGETAHUAN

1. TANDA BAHAYA POSTNATAL : PASIEN BELUM MENGETAHUI MASALAH YANG SEDAH DIHADAPINYA
2. POLA HUBUNGAN SEKSUAL : -
3. KEBUTUHAN NUTRISI : BELUM TERPENUHI
4. SENAM NIFAS : -
5. PERSONAL HYGIENE : PASIEN MAMPU MEMBERSIHKAN DIRINYA DENGAN BAIK
6. PERAWATAN BAYI : PASIEN MAMPU MELAKUKAN PERAWATAN BAYI DENGAN BAIK
7. TEKNIK MENYUSUI YANG BAIK : PASIEN MAMPU MENYUSUI DENGAN BAIK
 
DATA PENUNJANG

1. LABOLATORIUM DARAH : HB 9.5 L G/DL


2. JUMLAH ERITROSIT 3.63 L 10^6/UL
3. JUMLAH LEKOSIT 34.93 H 10^3/UL
4. JUMLAH TROMBOSIT 490 H 10^3/UL
ANALISIS DATA
No Data Etiologi Masalah
1 Ds Post partum Deficit Pengetahuan
-Menanyakan masalah yang dihadapi  
Do Perubahan psikologi
-Menunjukan persepsi yang keliru terhadap masalah  
Bayi lahir
menyusui
 
Taking hold
 
Belajar mengenai perawatan dirii dan bayi
 

Butuh informasi
 
Kurang Pengetahuan
2. Ds Post partum normal Nyeri Akut
-Mengeluh nyeri  
  Perubahan fisiologis
Do  
-Tampak meringis Proses involusi
-Proses berfikir terganggu  
-Berfokus pada diri sendiri
Peningkatan kadar ocytosin
 

Peningkatan kontraksi uterus


 
Nyeri akut
3 Ds Post partum Deficit nutrisi
-Kram atau nyeri abdomen  
-Nafsu makan menurun
Perubahan fisiologis
 
 
Do
Vagina dan perineum
-Otot pengunyah lemah
 
-Otot menelan lemah
-Membran mukosa pucat Reptur jaringan
-Rambut rontok berlebihan  
  Personal hygiene
 
Kurang baik
 
Perdarahan
 
Deficit nutrisi
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. DEFISIT PENGETAHUAN B.D KETERBATASAN KOGNITIF, KURANG TERPAPAR


INFORMASI, D.D MENANYAKAN MASALAH DIHADAPI, MENUNJUKAN PERSEPSI YANG
KELIRU TERHADAP MASALAH.
2. NYERI AKUT B.D AGEN PENCEDERA FISIOLOGIS, D.D MENGELUH NYERI, TAMPAK
MERINGIS, PROSES BERFIKIR TERGANGGU, BERFOKUS PADA DIRI SENDIRI.
3. DEFISIT NUTRISI B.D KETIDAKMAMPUAN MENELAN MAKANAN, KETIDAKMAMPUAN
MENCERNA MAKANAN, KETIDAKMAMPUAN MENGABSORBSI NUTRIENT D.D KRAM
ATAU NYERI ABDOMEN, NAFSU MAKAN MENURUN, OTOT PENGUNYAH LEMAH, OTOT
MENELAN LEMAH, MEMBRAN MUKOSA PUCAT, RAMBUT RONTOK BERLEBIHAN.
INTERVENSI
KEPERAWATAN
No Hari / tanggal Dx kep Tujuan (SMART) Intervensi Rasional
1. Rabu/27 april Defisit pengetahuan b.d Setelah dilakukan tindakan Intervensi utama Intervensi Utama
2022 keterbatasan kognitif, kurang keperawatan selama 1 X 24 jam (Edukasi kesehatan) (Edukasi kesehatan)
terpapar informasi, d.d maka tingkat pengetahuan membaik
menanyakan masalah dihadapi, dengan kritreria hasil: Observasi Observasi
Menunjukan persepsi yang 1.Menanyakan masalah yang 1.Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi 1.Untuk mengetahui kesiapan dan kemampuan pasien dalam menerima
keliru terhadap masalah. dihadapi menurun 2. Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan motivasi informasi
  2. menunjukkan persepsi yang keliru perilaku hidup bersih dan sehat 2.Untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan
terhadap masalah menurun motivasi perilaku hidup bersih dan sehat
  Terapeutik
1. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan Terapeutik
2. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan 1. Agar mudah dalam menyampaikan pendidikan kesehatan
3. Berikan kesempatan untuk bertanya 2. Agar pasien bisa hadir saat pendidikan kesehatan
3. Agar pasien bisa bertanya jika ada yang tidak dimengerti
Edukasi  
1.Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan Edukasi
2. Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat 1. Agar pasien mengetahui faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
3. Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku hidup bersih 2. Agar pasien bisa menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat
dan sehat 3. Agar pasien bisa menggunakan strategi untuk meningkatkan perilaku hidup
bersih dan sehat
Intervensi pendukung
(Edukasi nutrisi anak) Intervensi pendukung
  (Edukasi nutrisi anak)
Observasi  
1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi Observasi
  1. Untuk mengetahui kesiapan dan kemampuan pasien dalam menerima
Terapeutik informasi
1. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan  
2. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan Terapeutik
3. Berikan kesempatan untuk bertanya 1. Agar mudah dalam menyampaikan pendidikan kesehatan
  2. Agar pasien bisa hadir saat pendidikan kesehatan
Edukasi 3. Agar pasien bisa bertanya jika ada yang tidak dimengerti
1. Jelaskan kebutuhan gizi seimbang
2. Ajarkan ibu mengidentifikasi makanan dengan gizi seimbang Edukasi
3. Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) (mis. Cuci tangan sebelum dan 1. Agar pasien mengerti tentang kebutuhan gizi seimbang
sesudah makan kau mau cuci tangan dengan sabun setelah ke toilet) 2. Agar Ibu bisa mengetahui makanan dengan gizi seimbang
3. Agar pasien bisa menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat
 
2. Rabu/27 april Nyeri akut b.d agen Setelah dilakukan tindakan ntervensi Utama (Manajemen Nyeri) Intervensi Utama (Manajemen Nyeri)
2022 pencedera fisiologis, d.d keperawatan selama 1 X 24 jam
Mengeluh nyeri, Tampak maka tingkat nyeri menurun Observasi Observasi
meringis, Proses berfikir dengan kritreria hasil: 1. Identifikasi lokasi, karakteratik, durasi, Frekuensi, kualitas, intensitas 1. Untuk mengetahui lokasi, karakteratik, durasi, Frekuensi, kualitas,
terganggu, Berfokus pada 1.Mengeluh nyeri menurun nyeri intensitas nyeri
diri sendiri. 2. Tampak meringis menurun 2. Identifikasi skala nyeri 2. Untuk mengetahui skala nyeri
  3.Broses berfikir terganggu 3. Identifikasi respon nyeri non verbal 3. Untuk mengetahui respon nyeri non verbal
menurun 4. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri 4. Untuk mengetahui faktor yang memperberat dan memperingan
4. Berfokus pada diri sendiri 5. ldentifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri nyeri
menurun 6. Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri 5. Untuk mengetahui pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
7. Identifikasi pengaruh nyeri terhadap kualitas hidup 6. Untuk mengetahui pengaruh budaya terhadap respon nyeri
8. Identifikasi keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan 7. Untuk mengetahui pengaruh nyeri terhadap kualitas hidup
9. Monitor efek samping penggunaan analgesic 8. Untuk mengetahui keberhasilan terapi komplementer yang sudah
  diberikan
Terapeutik 9. Untuk memantau efek samping penggunaan analgesic
10. berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri(mis.  
TENS, hipnosis, akupresur, terapi musik, biofeedback, terapi pijat, Terapeutik
aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin, 10. Untuk mengurangi rasa nyeri
terapi bermain) 11. Untuk mencegah hal yang bisa menimbukan dan memperberat
11. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. Suhu ruangan, nyeri
pencahayaan, kebisingan) 12. Untuk pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur
12. Fasilitasi istirahat dan tidur 13. Untuk pemilihan strategi dalam meredakan nyeri
13. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi  
meredakan nyeri  
  Intervensi Pendukung (Aromaterapi)
Intervensi Pendukung (Aromaterapi)
Observasi
Observasi 14. Untuk mengetahui pilihan aroma yang disukai dan tidak disukai
14. Identifikasi pilihan aroma yang disukai dan tidak disukai 15. Untuk mengetahui tingkat nyeri, stres, kecemasan, dan alam
15. Identifikasi tingkat nyeri, stres, kecemasan, dan alam perasaan sebelum perasaan sebelum dan sesudah aromaterapi
dan sesudah aromaterapi 16. Untuk memantu ketidaknyamanan sebelum dan setelah pemberian
16. Monitor ketidaknyamanan sebelum dan setelah pemberian (mis, mual, (mis, mual, pusing)
pusing) 17. Untuk memantau masalah yang terjadi saat pemberian
17. Montor masalah yang terjadi saat pemberian aromaterapi (mis. aromaterapi (mis. dermatitis kontak, asma)
dermatitis kontak, asma) 18. Untuk memantau tanda-tanda vital sebelum dan sesudah
18. Monilor tanda-tanda vital sebelum dan sesudah aromaterapi aromaterapi
   
Terapeutik Terapeutik
19. Pilih minyak esensial yang tepat sesuai dengan indikasi 19. Untuk mengurangi rasa nyeri
 
Edukasi Edukasi
20. Ajarkan cara menyimpan minyak ensesial dengan tepat 20. untuk menambah pengetahuan pasien tentang cara menyimpan
21. Anjurkan menggunakan minyak esensial secara bervariasi minyak ensesial dengan tepat
22. Arjurkan menghindarkan kemasan minyak esensial dari jangkauan 21. Untuk meningkatkan kenyamanan pasien
anak-anak 22. Untuk menghindari adanya dampak minyak esensial terhadap
  anak-anak
 
3. Rabu/ Defisit nutrisi b.d Setelah dilakukan Intervensi Utama Intervensi Utama
27 april ketidakmampuan tindakan keperawatan ( Manajemen Nutrisi ) ( Manajemen Nutrisi )
2022 menelan makanan, selama 1 X 24 jam maka
ketidakmampuan status nutrisi membaik Observasi Observasi
mencerna makanan, dengan kritreria hasil: 1. Identifikasi status nutrisi 1. untuk memantau status nutrisi pada pasien
ketidakmampuan 2. Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien 2. Untuk memantau kebutuhan kalori dan jenis nutrient
mengabsorbsi 1.Kram/nyeri abdomen 3. Monitor asupan makanan 3. Untuk memantau asupan makanan
nutrient d.d Kram menurun 4. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium 4. Untuk memantau hasil pemeriksaan laboratorium
atau nyeri abdomen, 2. Nafsu makan  
Nafsu makan meningkat Terapeutik  Terapeutik 
menurun, Otot 3. Otot pengunyahan 1. Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi 5. Untuk mencegah konstipasi
pengunyah lemah, meningkat 2. Berkan makanan tinggi kalori dan tinggi protein 6. Untuk memelihara status gizi yang baik
Otot menelan lemah, 4. Otot menelan    
Membran mukosa meningkat Edukasi Edukasi
pucat, Rambut 5. Membran mukosa 1. Ajarkan diet yang diprogramkan 7. Untuk menjaga asupan nutrisi
rontok berlebihan. pucat menurun    
  6. Rambut rontok Kolaborasi Kolaborasi
berlebihan menurun 1. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (mis. pereda nyeri, antiemetik), jika 8. Jika perlu, berikan medikasi pada pasien sebelum makan seperti pereda nyeri atau
pertu antiemietik agar tidak ada masalah saat makan seperti mual atau nyeri
 
Intervensi pendukung Intervensi pendukung
( Edukasi Diet ) ( Edukasi Diet )
Observasi Observasi
1. Idenifikasi kemampuan pasien dan keluarga menerima infomasi 9. Untuk mengetahui kemampuan pasien dan keluarga menerima infomasi
2. ldentifikasi tingkat pengetahuan saat ini -Identifikasi kebiasaan pola makan saat ini dan 10. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan saat ini  
masa lalu 11. Untuk mengetahui kebiasaan pola makan saat ini dan masa lalu
3. Identifikasi persepsi pasien dan keluarga tentang diet yang diprogramkan 12. Untuk mengetahui persepsi pasien dan keluarga tentang diet yang diprogramkan
4. Identifikasi keterbatasan finansial untuk meyediakan makanan  
  Terapeutik
Terapeutik 1. Untuk persiapan sebelum melakukan Tindakan
1.Persiapkan materi, media dan alat peraga 2. Untuk mencari waktu yang tepat dalam memberikan pendidikan Kesehatan
2.Jadwakan waktu yang tepat untuk mermberikan pendidikan kesehalan 3. Untuk meningkatkan keaktifan pasien dan keluarga
3.Berikan kesempatan pasien dan keluarga bertanya 4. Untuk mengontrol asupan nutrisi
4.Sediakan rencana makan tertulis, jika perlu   
  Edukasi
Edukasi 13. Untuk menambah wawasan pasien tentang diet
5.Jelaskan tujuan kepatuhan diet terhadap kesehatan 14. Untuk menjaga makanan yang dimakan pasien
6.Infomasikan makanan yang diperbolehkan dan dilarang 15. Untuk menambah pengetahuan pasien tentang interaksi obat dan makanan
7.Infomasikan kemungkinan interaksi obat dan makanan, jika perlu 16. Untuk meningkatkan kenyamanan pasien
8.Anjurkan mempertahankan posisi semi Fowler (30-45 derajat) 20-30 menit setelah 17. Untuk menyesuaikan asupan nutrisi sesuai yang telah di programkan
makan 18. Untuk mencegah kekakuan pada sendi dan otot
9.Anjurkan mengganti bahan makanan sesuai dengan diet yang diprogramkan 19. Untuk menambah pengetahuan pasien dalam pemilihan makanan
10.Anjurkan melakukan olahraga sesuai toleransi 20. Untuk mengatur asupan nutrisi pada pasien
11.Ajarkan cara membaca label dan memilih makanan yang sesual 21. Untuk mengatur asupan nutrisi sesuai program
12.Ajarkan cara merencanakan makanan yang sesuai program  
13.Rekomendasikan resep makanan yang sesuai dengan diet, jika perlu Kolaborasi
  1. Untuk mengatur pemasukan gizi pada pasien
Kolaborasi
1. Rujuk ke ahli gizi dan sertakan keluarga, jika perlu
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Implementasi
No Diagnosa Kep Tanggal/jam Evaluasi Paraf
(Respon/ hasil)
1. Defisit pengetahuan b.d keterbatasan Rabu 27/April 2022   S : klien mengatakan tidak tau tentang
  kognitif, kurang terpapar informasi, d.d perawatan persalinan
  menanyakan masalah dihadapi, 08:00 1.menganjurkan pasien seminggu sekali ke klinik O : klien tanpak berusaha untuk
  Menunjukan persepsi yang keliru   atupuskesmas terdekat mengetahui informasi tentang perawatan
terhadap masalah. 08:10 2. menjelaskan tentang perawatan persalian persalinan
Kel 5
  08:20 3.menjelaskan tanda dan gejala yang mungkin akan A :masalah telah teratasi
08:30 terjadi P :intervensi di hentikan
4. memberi dukungan positif pada keluarga  

2. Nyeri akut b.d agen pencedera Rabu/27 april 2022   S: klien mengatakan nyeri kontraksi di
fisiologis, d.d Mengeluh nyeri, Tampak     bagian perutnya
meringis, Proses berfikir terganggu, 08:40 1.Melakukan pengkajian nyeri, lokasi O: klien tanpak tenang tidak gelisah
Berfokus pada diri sendiri.   nyeri,karakteristik nyeri,skala nyeri. karna klien sudah bisa mengontrol nyeri
  08:50 2. memberikan klien posisi yang nyaman pada saat tidur A: masalah sudah teratasi Kel 5
  atau duduk. P: intevensi di hentikan
09:00 3. mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam , kompres
dingin/ hangat.

3. Defisit nutrisi b.d ketidakmampuan Rabu/27 april 2022   S: klien mengatakan setelah bersalin ia
menelan makanan, ketidakmampuan     belum ada nafsu makan
mencerna makanan, ketidakmampuan 09:10 1.Menganjurkan klien untukmeningkatkan intek protein O: setelah bersalin pasien baru 1 kali
mengabsorbsi nutrient d.d Kram atau   dan vitamin supaya nafsu makan BAB DAN Makan masihsedikit tapi
nyeri abdomen, Nafsu makan menurun, 09:20 2.Menganjurkan pasien banyak minum air putih udah nafsu makan
Otot pengunyah lemah, Otot menelan 09:30 3.Memberikan klien posisi semi powler atu powler A: masalah sudah teratasi
lemah, Membran mukosa pucat, tinggi serat makanan P: intevensi di hentikan
Rambut rontok berlebihan. Kel 5
 
CATATAN PERKEMBANGAN
   
No Dx Kep Hari / tanggal
Catatan Perkembangan Paraf
1. Defisit pengetahuan b.d keterbatasan kognitif, Rabu/27 april S : : klien mengatakan tidak tau tentang perawatan persalinan
kurang terpapar informasi, d.d menanyakan 2022 O : klien tanpak berusaha untuk mengetahui informasi tentang perawatan persalinan
masalah dihadapi, Menunjukan persepsi yang   A : masalah telah teratasi
keliru terhadap masalah. P : intervensi di hentikan
  I :menganjurkan untuk mempertahankan implementasi
E :ke adaan umum pasien membaik
R : intervensi di hentikan Kel 5

2. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis, d.d Rabu/27 april S: klien mengatakan nyeri kontraksi di bagian perutnya
Mengeluh nyeri, Tampak meringis, Proses 2022 O: : klien tanpak tenang tidak gelisah karna klien sudah bisa mengontrol nyeri
berfikir terganggu, Berfokus pada diri sendiri.   A: masalah sudah teratasi
  P: intervensi di hentikan
I: menganjurkan untuk mempertahankan implementasi
E: ke adaan umum pasien membaik
R: intervensi di hentikan Kel 5

3. Defisit nutrisi b.d ketidakmampuan menelan Rabu/27 april S: klien mengatakan setelah bersalin ia belum ada nafsu makan
makanan, ketidakmampuan mencerna 2022 O: setelah bersalin pasien baru 1 kali BAB Dan Makan masih sedikit tapi nafsu makan udah
makanan, ketidakmampuan mengabsorbsi   meningkat
nutrient d.d Kram atau nyeri abdomen, Nafsu A: masalah sudah teratasi
makan menurun, Otot pengunyah lemah, Otot P: intervensi di hentikan
menelan lemah, Membran mukosa pucat, I: menganjurkan untuk mempertahankan implementasi Kel 5
Rambut rontok berlebihan. R: intervensi di hentikan
 
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai