Anda di halaman 1dari 16

Resume Hukum Wakaf

Tentang

Tujuan, Fungsi dan Keistimewaan Wakaf

Dosen Pengampuh :

Dodon Alfiander, M.A


Oleh : Syafitri Putri Syahnul
Tujuan Wakaf

Wakaf dalam implementasi di lapangan merupakan amal kebajikan, baik yang mengantarkan
seorang muslim kepada inti tujuan dan pilihannya, baik tujuan umum maupun khusus
01
1. Tujuan Umum :
02
Adapun tujuan umum wakaf adalah bahwa wakaf memiliki fungsi sosial. Allah
memberikan manusia kemampuan dan karakter yang beraneka ragam. Dari sinilah, kemudian 03
timbul kondisi dan lingkungan yang berbeda di antara masing-masing individu. Ada yang miskin, 04
kaya, cerdas, bodoh, kuat dan lemah.
05

06
Di balik semua itu, tersimpan hikmah. Di mana, Allah memberikan kesempatan
kepada yang kaya menyantuni yang miskin, yang cerdas membimbing yang bodoh dan
yang kuat menolong yang lemah, yang demikian merupakan wahana bagi manusia untuk
01
melakukan kebajikan sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah, sehingga interaksi
antar manusia saling terjalin. 02

Dari perbedaan kondisi sosial tersebut, sudah sewajarnya memberi pengaruh 03


terhadap bentuk dan corak pembelajaran harta kekayaan. Ada pembelajaran yang bersifat 04
mengikat (wajib), ada juga yang bersifat sukarela (sunnah), ada yang bersifat tetap (paten),
05
dan ada juga yang sekedar memberi manfaat (tidak paten).
06
Namun demikian yang paling utama dari semua cara
tersebut, adalah mengeluarkan harta secara tetap dan langgeng,
dengan sistem yang teratur serta tujuan yang jelas. Di situlah peran
wakaf yang menyimpan fungsi sosial dalam masyarakat dapat
diwujudkan
2. Tujuan Khusus
Sesungguhnya wakaf mengantarkan kepada tujuan yang sangat penting, yaitu
pengkaderkan, regenerasi, dan pengembangan sumber daya manusia. Sebab,
manusia menunaikan wakaf untuk tujuan berbuat baik, semuanya tidak keluar dari 01
koridor maksud-maksud syari‟at Islam, di antaranya : 02
a. Semangat keagamaan
03
b. Motivasi keluarga
04
c. Dorongan kondisional
05
d. dalam UU No. 41 Tahun 2004
06
Semangat keagamaan, yaitu beramal karena Motivasi keluarga, yaitu menjaga dan
untuk keselamatan hamba pada hari akhir kelak. memelihara kesejahteraan orang-orang yang ada
Maka, wakafnya tersebut menjadi sebab dalam nasabnya. Seseorang mewakafkan harta
keselamatan, penambahan pahala, dan bendanya untuk menjamin kelangsungan hidup
pengampunan dosa. Semangat sosial, yaitu anak keturunannya, sebagai cadangan di saat- 01
kesadaran manusia untuk berpartisipasi dalam saat mereka membutuhkannya. 02
kegiatan bermasyarakat. Sehingga, wakaf yang
03
dikeluarkan merupakan bukti partisipasi dalam
pembangunan masyarakat. 04

05

06
Dorongan kondisional, yaitu terjadi jika ada seseorang yang ditinggalkan
keluarganya, sehingga tidak ada yang menanggungnya, seperti seorang perantau yang
jauh meninggalkan keluarga. Dengan sarana wakaf, si wakif bisa menyalurkan
hartanya untuk menyantuni orang-orang tersebut.
 
Tujuan wakaf dalam UU No. 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf Pasal 4 menyatakan
bahwa: Wakaf bertujuan memanfaatkan harta benda wakaf sesuai dengan fungsinya.
Fungsi Wakaf

Fungsi wakaf dalam KHI Pasal 216 adalah: Fungsi wakaf adalah mengekalkan manfaat
benda wakaf sesuai dengan tujuannya. Menurut Pasal 5 UU No. 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf
bahwa Wakaf berfungsi mewujudkan potensi dan manfaat ekonomi harta benda wakaf untuk 01
kepentingan ibadah dan untuk mewujudkan kesejahteraan umum.
02

Jadi fungsi wakaf menurut KHI Pasal 216 dan Pasal 5 UU No. 41 Tahun 2004 03
Tentang Wakaf dimaksudkan dengan adanya wakaf terciptanya sarana dan 04
prasarana bagi kepentingan umum sehingga terwujudnya kesejahteraan bersama
05
baik dalam hal ibadah ataupun dalam hal mu‟amalah.
06
Dengan demikian orang yang kehidupannya di bawah garis
kemiskinan dapat tertolong kesejahteraannya dengan adanya wakaf.
Kemudian umat Islam yang lainnya dapat menggunakan benda wakaf
sebagai fasilitas umum sekaligus dapat mengambil manfaatnya
Keistimewaan Wakaf

Bila dibandingkan dengan sedekah dan hibah, wakaf memiliki banyak keistimewaan, kelebihan
dan keutamaan. Selain memiliki semua keutamaan sebagaimana sedekah dan hibah, wakaf
memiliki keutamaan khusus dibandingkan dengan sedekah dan hibah, antara lain:

01
 Bagi orang yang berwakaf (wakif), pahalanya akan terus mengalir sekalipun ia sudah meninggal dunia.
02
Rasulullah SAW bersabda:“Apabila manusia meninggal dunia, maka terputuslah semua amalnya
kecuali tiga (macam), yaitu: sedekah jariyah (yang mengalir terus), ilmu yang bermanfaat, dan anak 03
shalih yang mendoakannya” (HR Muslim). Dibandingkan sedekah dan hibah, manfaat waqaf jauh
04
lebih panjang dan tidak terputus hingga generasi mendatang, tanpa mengurangi hak atau merugikan
generasi sebelumnya, serta pahalanya yang terus mengalir dan berlipat, walau wakif (orang yang 05
mewakafkan) telah meninggal dunia.
06
 Harta benda yang diwakafkan  Manfaatnya terus dirasakan oleh

tetap utuh terpelihara, terjamin orang banyak, bahkan lintas


kelangsungannya dan tidak bisa generasi, karena kepemilikan harta
hilang atau berpindah tangan. wakaf tidak bisa dipindahkan. Materi 01
Karena secara prinsip barang yang diambil dan dinikmati oleh
02
wakaf tidak boleh ditasarrufkan penerima wakaf adalah manfaat dari
03
(dijual, dihibahkan, atau harta wakaf saja, sementara harta
diwariskan). yang diwakafkan tetap utuh dan 04
langgeng. 05
 
06
 Setiap saat wakaf menebarkan kebaikan  Wakaf akan terus memajukan dakwah,
dan meringankan beban orang-orang menghidupkan lembaga keagamaan,
yang membutuhkan bantuan seperti fakir mengembangkan potensi umat,
miskin, anak yatim, janda, orang yang menyejahterakan umat, memberantas
tidak punya pekerjaan, para pejuang di kebodohan, memutus mata rantai
jalan Allah, pengajar, penuntut ilmu, dan kemiskinan, memupus kesenjangan
lain sebagainya. sosial.
 Balasannya adalah surga “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari
Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan
bagi orang-orang yang bertakwa (yaitu) orang -orang yang menafkahkan
(hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang
menahan kemarahannya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah
menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan” (Qs Ali Imran 133-134).
 Dilipatgandakan hingga 700 kali lipat “Perumpamaan (nafkah yang
dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan
Allah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir,
pada tiap-tiap butir tumbuh seratus biji. Allah melipatgandakan
(ganjaran) bagi siapa saja yang Dia kehendaki, Dan Allah Maha
Kuasa (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui” (Qs Al-Baqarah 261).
Referensi
 Muhammad Abid Abdullah Al-Kabisi, Hukum Wakaf, Depok:
IIMan Press, 2004
 Abdul Nasir Khoerudin, Juli-Desember 2018 “ Tujuan Dan
Fungsi Wakaf Menurut Para Ulama Dan Undang-Undang Di
Indonesia”, Tazkiya Jurna KeIslaman, Kemasyarakatan,
Kebudayaan, Vol. 19, No. 2.
 Badan Wakaf indonesia (Bwi.go.id)
SEKIAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai