Anda di halaman 1dari 8

EKONOMI KELEMBA-

GAAN DAN PERTUM-


BUHAN EKONOMI
Kelompok 9 :
Disusun oleh:
1. Prilli Mar’atun Sholihah (2017201162)
2. Dinda Ma’rifatur Rohmania (2017201166)
3. Muhammad Ilham Rusdi (2017201169)
Pendekatan Statis: Spesialisasi
Model pertumbuhan ekonomi milik Harrod – Domar dan Solow merupakan model
pertumbuhan yang paling populer. Fokus dari model pertumbuhan ini adalah faktor –
faktor produksi berupa stok modal dan tenaga kerja. Produk nasional bruto (PNB) pada
level nasional menjadi ukuran dari pendeskripsian fungsi produksi untuk hubungan antara
tenaga kerja dengan stok modal. Sedangkan pada perusahaan, fungsi produksi di
dabstraksikan oleh seberapa banyak peningkatan pada output yang akan dihasilkan
apabila jumlah tenaga kerja dan stok modal yang digunakan meningkat. Sedangkan faktor
produksi yang lainnya dianggap tetap. pada titik ini, pertumbuhan ekonomi ditentukan
oleh variabel ekonomi makro, seperti tabungan, investasi, dan penduduk. Hubungan
ketiganya dapat diilustrasikan seperti berikut. Apabila tingkat tabungan disuatu negara
tinggi, tingkat investasi akan meningkat pula, peningkatan investasi akan menyebabkan
tingginya tingkat penyerapan tenaga kerja, sebagai akibat dari meningkatnya penyerapan
tenaga kerja adalah meningkatnya output di negara tersebut. Peningkatan output ini
menjadi sumber pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi berbasis faktor produksi
menjadi kisah sukses pembangunan ekonomi dinegara – negara kapitalis.
Pendekatan Dinamis: Perubahan Teknologi

Saat ini, proses produksi barang dan jasa dipengaruhi oleh inovasi dan perkembangan
teknologi. Dalam hal ini, teknologi menjadi faktor penting dalam fungsi produksi.
Teknologi dimasukkan kedalam fungdi penting produksi bersama dengan modal, tenaga
kerja, dan tanah. Pertumbuhan ekonomi dengan memasukkan teknologi sebaga salah satu
faktor penting menjadi penyebab lahirnya “teori pertumbuhan baru”. Dalam teori
pertumbuhan baru, model pertumbuhan dinamis mendesain pertumbuhan ekonomi yang
bisa menangkap peran ilu penegtahuan untuk mempercepat inovasi dan perubahan
teknologi.
Diasumsikan perekonomian berjalan secara efisien, maka akan ada dua jalur untuk
meningkkan pertumbuhan ekonomi. Menambah jumlah sumber daya di dalam
perekonomian. Jika didalam proses produksi jumlah input mengalami peningkatan, maka
jumlah output pun akan meningkat. Tipe pertumbuhan ini disebut tipe pertumbuhna
ekstensif.
Hierarki dan Struktur Kepemimpinan Korpo-
rasi
Pemilik sumber daya tersebut meningkatkan produktivitas melalui spesialisasi hingga
hal ini mendorong tuntutan perorganisasian yang memfasilitasi terjadinya kerjasama
(cooperative). Dalam posisi seperti ini, adalah hal yang normal apabila perusahaan dilihat
sebagai etintas yang memiliki kekuatan menempatkan isu-isu strategis, semacam otoritas
atau tindakan disipliner yang superior, yang dapat dilakukan di pasar. Ada dua tuntutan
utama yang diminta oleh organisasi ekonomi supaya dapat berjalan dengan baik, yakni
pengukuran produktivitas input dan pengukuran penghargaan. Masalah pengukuran
tersebut dapat dikerjakan melalui pertukaran produk dalam pasar yang kompetitif
(Alchian dan Demsetz, 1972:777-778). Dengan begitu, pada dasarnya dipandang sebagai
entitas “problem-facing” dan “ problem solving” (Thompson, 1967). Tetapi, organisasi
sering kali tidak jelas sehingga tuntutan terhadap adanya kontrol seringkali
Tata Kelola Perusahaan dan Restrukturisasi
Korporasi

Pendekatan ekonomi biaya transaksi, perusahaan dilihat sebagai struktur tata kelola
perusahaan menggantikan pandangan aliran neoklasik yang melihat perusahaan sebagai
fungsi produksi berdasarkan kuantitas input. Isu penting dalam konteks tata kelola
korporasi untuk mengontrol manajemen dapat dilihat dengan berbagai mekanisme, yaitu:
1. Model komisaris (the board of directors model): pemegang saham memilih
komisaris bertidak mewakili kepentingan mereka, dan badan ini sbeliknya
memonitor manajemen puncak dan meratifikasi keputusan penting. Badan ini juga
terdiri dari eksekutif (yaitu tim manajemen) dan direktur non-eksekutif yang
orang luar,
2. Model perjuangan perwakilan (proxy fights model): tentu saja, jika kinerja
anggota komisaris cukup buruk maka pemegang saham dapat menggantikannya.
Tata Kelola Perusahaan dan Restrukturisasi
Korporasi
3. Model pemegang saham besar (large shareholders model): pemegang saham kecil
memiliki sedikit insetif untuk memonitor manajemen atau meluncurkan model
perjuangan perwakilan.
4. Model pengambilalihan paksa (hostile takeovers model): pengambilalihan paksa
pada prinsipnya merupakan mekanisme yang jauh lebih kuat untuk
mendisiplinkan manajemen, karena model ini memungkinkan seseorang yang
berhasil mengidentifikasi kinerja perusahaan kurang baaik bakal mendapatkan
penghargaan yang besar.
5. Model struktur keuangan (financial structure model): sumber disiplin lain yang
penting bagi manajer adalah adamyaa insentif yang diberikan melalui struktur
keuangan korporasi, khususnya pilihan perusahaan dalm melakukan utang (debt).
Thanks

Anda mungkin juga menyukai