BELAJAR BERSAMA

PENYUSUNAN RENCANA
SKP
OLEH:
MUHAMAD FAUZAN
PERENCANAAN KINERJA

PENYUSUNAN RENCANA SKP

PENETAPAN SKP
PERJALANAN SKP

 JANUARI-JUNI 2021: MASIH MENYUSUN SKP DENGAN e-SKP, DIREALISASIKAN

DALAM 6 BULAN DAN TELAH DITUANGKAN DALAM PENILAIAN MODEL LAMA
 JULI- DESEMBER 2021: MENGGUNAKAN REGULASI BARU (PP 30/2019, PERMEN-
PANRB 8/2021, SE MENPANRB NO 3 /2021).
 JAN-DESEMBER 2022: SAMA SEPERTI JULI-DESEMBER 2021, MODEL INISIASI/
DASAR
 JANUARI 2023- DST: MODEL PENGEMBANGAN
(APLIKASI e-SKP KENDAL PER JULI 2021 SUDAH TIDAK DIPAKAI LAGI, SELANJUTNYA
JULI 2021 DST ADALAH SEMENTARA PAKAI MANUAL/MENYUSUN SENDIRI)
*) Beda model inisiasi dan pengembangan adalah pada tahapan penyusunannya
(model dasar hanya 6 langkah, kalua pengembangan sampai 8 langkah)
BEBERAPA PERBEDAAN
SKP PP 46/ 2011 SKP PP 30/2019
KATA KERJA / AKTIVITAS: KATA KEBERHASILAN/ PENCAPAIAN:
MELAKSANAKAN, MEWUJUDKAN, TERLAKSANANYA, TERWUJUDNYA,
MENYEDIAKAN TERSEDIANYA, DST. *)
SKOR MAKSIMAL 100 SKOR MAKSIMAL 120 (+ADA IDE BARU)
PERILAKU KERJA : ADA NILAI PERILAKU KINERJA: INTEGRITAS DAN
INTEGRITAS DAN DISIPLIN DISIPLIN (HAPUS), DIGANTI INISIATIF
KINERJA
PERENCANAAN MENGINTERVENSI
KINERJA PEJABAT PENILAI
AKAN DIKEMBANGKAN APLIKASI e-
KINERJA PNS OLEH KEMENTERIAN
PRESTASI KERJA KINERJA PNS

RENCANA KERJA DAN TARGET HASIL KERJA

KINERJA UTAMA

 MEMUAT SASARAN, INDIKATOR, TARGET PADA PERJANJIAN KERJA

 DAPAT DITAMBAHKAN DENGAN PENUGASAN DARI PIMPINAN
 INISIATIF/ RENCANA AKSI
KINERJA TAMBAHAN

 development commitment merupakan komitmen dalam meningkatkan

pengetahuan/ kompetensi/ keterampilan bagi pegawai yang bersangkutan
maupun orang lain. Contoh: mengikuti seminar, mengajar/ melatih pada
pendidikan dan pelatihan, mengikuti pendidikan dan pelatihan dll;
 community involvement merupakan keikutsertaan dalam kegiatan sosial baik
di lingkungan instansi maupun di luar lingkungan instansi. Community
involvement bertujuan agar setiap pegawai melibatkan dirinya secara aktif
dalam memberikan dampak positif (value added) terhadap lingkungannya.
Contoh: keikutsertaan dalam satuan tugas pengendalian Covid-19 dll.
SKP

 SKP JPT (JABATAN PIMPINAN TINGGI) : SEKDA, KA DINAS, ESELON 2

 SKP JA DAN JF
 JA : JABATAN ADMINISTRATUR: ESELON 3: KABID, ESELON 4: KASI PELAKSANA
PENGAWAS
 JF: FUNGSIONAL PENGAWAS SEKOLAH, KEPALA SEKOLAH, GURU
JENIS/ MACAM SKP BERDASARKAN
REGULASI
 JANUARI-JUNI 2021: SKP (SASARAN KERJA PEGAWAI) MODEL REGULASI PP 46 TH
2011, SUDAH DIRENCANAKAN DAN SUDAH DISUSUN PRESTASI KERJANYA.
(DIBUAT DENGAN e-SKP KENDAL) TINGGAL DIKONVERSIKAN
 e-SKP KENDAL (TIDAK TERPAKAI LAGI)
 1 JULI- 31 DESEMBER 2021: SKP DENGAN MENGGUNAKAN REGULASI BARU YAITU
PP 30/2019, MODEL INISIASI/ DASAR (HARUSNYA KITA TELAH
MERENCANAKAN/MELANJUTKAN RENCANA YANG BELUM TEREALISASI)
 1 JANUARI 2022-31 DESEMBER 2022: SKP DENGAN REGULASI PP 30/2019,
MODEL INISIASI/ DASAR, DAN DIBUAT MANUAL, BELUM /TIDAK ADA APLIKASI
DARI KEMENTERIAN
 1 JANUARI -31 DESEMBER 2023: SKP DENGAN REGULASI PP 30/2019, MODEL
PENGEMBANGAN
 CARA MENGKONVERSI:
Periode Januari- Juni, hasilnya berapa? Misal Prestasi kerja: 92, Perilaku Kerja 96,
rata-rata (60%+40%): 93,6. Ini harus dikonversi ke peraturan baru sbb:
Nilai Prestasi Kerja PNS
SB
B
C
K
SK Nilai Kinerja PNS
91-99 110-120
76-90 90-109
61-75 70-89
51-60 50-69
0-50 0-49

Rumus: Nilai Kinerja PNS =

PERSENTASE NILAI KINERJA DAN NILAI
PERILAKU KINERJA
 BAGI UNIT KERJA YANG MENERAPKAN PENILAIAN PERILAKU KINERJA 360
DERAJAT/ MELIBATKAN REKAN KERJA DAN BAWAHAN, MAKA DITERAPKAN 60% -
40%
 BAGI UNIT KERJA YANG BELUM, MAKA DITERAPKAN 70% - 30%
“ AYO….. BERLATIH
(BELAJAR BERSAMA, JANGAN
TAKUT SALAH)
”
CONTOH YANG SAYA BUAT:

BENAR MENURUT SAYA, BELUM

TENTU BENAR MENURUT PESERTA
LANGKAH-LANGKAH:

 RENCANA SKP JPT DARI PK JPT

 REVIU SKP JPT
 PENETAPAN SKP JPT
 PERAN HASIL
 SKP ADMINISTRATOR
 SKP JABATAN ADMINISTRASI / FUNGSIONAL
 KETERKAITAN JABATAN FUNGSIONAL
BAGI KS DAN GURU

 KS MENYUSUN RENCANA KINERJA DENGAN MENGINTERVENSI PEJABAT PENILAI

YAITU KABID PEMBINAAN KETENAGAAN (DALAM HAL INI BAPAK BEJO
SARTONO), SEDANG PAK KABID MENGINTERVENSI RENCANA KINERJANYA PAK
KEPALA DISDIKBUD, SEDANG PAK KEPALA DISDIKBUD ADALAH SASARAN
STRATEGIS YANG TELAH DIBUAT PADA PERJANJIAN KERJA DENGAN BUPATI
KENDAL.
 GURU MENGINTERVENSI PEJABAT PENILAI YAITU RENCANA KINERJA KEPALA
SEKOLAH, KS MENGINTERVENSI KINERJA KABID PEMBINAAN KETENAGAAN
(DALAM HAL INI BAPAK BEJO SARTONO), SEDANG PAK KABID MENGINTERVENSI
RENCANA KINERJANYA PAK KEPALA DISDIKBUD, SEDANG PAK KEPALA
DISDIKBUD ADALAH SASARAN STRATEGIS YANG TELAH DIBUAT PADA
PERJANJIAN KERJA DENGAN BUPATI KENDAL.
KHUSUS JABATAN FUNGSIONAL (JF)

 HARUS ADA LEMBAR KETERKAITAN DENGAN PENILAIAN ANGKA KREDIT

 DIKOMUNIKASIKAN DENGAN TIM PENILAI ANGKA KREDIT
 DIVERIFIKASI ADA/TIDAKNYA KETERKAITAN KINERJA YANG DISUSUN DENGAN
ANGKA KREDIT
 KINERJA UTAMA…. (TERNYATA SETELAH DICERMATI DI REGULASI:TIDAK
OTOMATIS DIAMBIL DARI UNSUR UTAMA)
 PENGEMBANGAN DIRI, PUBLIKASI ILMIAH MASUK KE KINERJA TAMBAHAN
 KEIKUTSERTAAN PADA KEGIATAN SOSIAL MASUK KINERJA TAMBAHAN
 PENILAIAN
PERILAKU KERJA
(PERMENEG PAN-RB 8/2021 HAL.57-
60 DAN 128-137)
PENILAIAN PERILAKU KERJA
 ASPEK YANG DINILAI
ORIENTASI PELAYANAN
KOMITMEN
INISIATIF
KERJA
KERJASAMA
 KEPEMIMPINAN (untuk jabatan fungsional guru, KS, Pengawas
tidak termasuk karakteristik kegiatan yang membutuhkan aspek
kepemimpinan)
STANDAR PERILAKU KERJA

 BERDASARKAN PADA INDIKATOR PERILAKU KERJA PADA PENCAPAIAN LEVEL

INDIKATOR PADA 5 SITUASI KETIKA PERILAKU ITU DITUNJUKKAN
 JABATAN FUNGSIONAL KEAHLIAN
 GURU PERTAMA: LEVEL 2-3
 GURU MUDA : LEVEL 3-4
 GURU MADYA : LEVEL 4-5
 GURU UTAMA: LEVEL 5-6
 PENGUKURAN DIDASARKAN PADA STANDAR LEVEL TERSEBUT DITAMBAH SATU
LEVEL DI ATASNYA
CONTOH
 MATURNUWUN
(lanjut workshop menyusun SKP dan
penilaiannya dengan aplikasi)