MOUNTENERING
DI KAWASAAN KONSERVASI GUNUNG
TALAGA BODAS
NTAH-20-008-002 CA
Castha Auriga
Latar Belakang Masalah
1995
Bapak H.Ade Darmo
dengan dilandasi minat, bakat serta kepedulian beliau 2005
terhadapat alam dan lingkungan dirintis kembali oleh saudara bapak Imam
dan kawan-kawan,
pradiksar diklatrsar
Olahraga
1 april 2012 00.01 WIB di 2.818
Lingkungan Hidup
Gunung Hutan
Rock Climbing mdpl
Dirintis kembali oleh
1. Jajang rosadin
Mabim 2. Kiki lestari
mabim season/ 3. Dias
pengembaraan
4. Muhlisul miftah
5. Ridho dermawan
dan dikukuhkan secara resmi
pada 09 oktober 2014
“Mendaki gunung merupakan suatu olahraga keras
penuh petualangan dan kegiatan ini membutuhkan
keterampilan, Kecerdasan, kekuatan, dan daya juang yang tinggi.
Bahaya dan seakan hendak memngungguli merupakan daya trik dari kegiatan ini″.
01
Apa saja alat yang digunakan dalam
penebasan menggunakan metode
02
navigasi?
Bagaimana langkah-langkah dalam penebasan
menggunakan metode navigasi penerapan di
gunung talaga bodas?
03
Bagaiman potensi untuk penerapan survival di
kawasan konservasi gunung talaga
bodas?
Alat-alat yang di butuhkan dalam ekspedisi penebasan
01 02 03
04 05 06
07 08 09
Membuat jalur yang lebih aman Menyiapkan rapia untuk Mulai bergerak dan melakukan
dengan membaca kontur medan membuat tanda jejak atau penebasan menggunakan
di peta petunjuk arah. tramontina apabila jalan yang
akan di lewati terhalang oleh
semak atau pohon kecil.
langkah-langkah dalam penebasan menggunakan metode navigasi
penerapan di gunung talaga bodas
10 11
Kawasan konservasi gunung talaga bodas mempunyai karakteristik hutan hujan tropis rendah yang artinya di
dalam hutan tersebut masih terdapat flora fauna. Sebenarnya dimanapun kita ketika dalam keadaan
darurat harus bertahan hidup (survival). Sesuai dengan ekspedisi dan penelitian saya menemukan
potensi survival di kawasan tersebut. Mengingat ada 5 hal utama yang harus di perhatikan dalam
survival yaitu; bivak, air, api, makanan dan komunikasi. Semua potensi survival ada di kawasan
konservasi gunung talaga bodas. Dengan kerimbunan hutan dan termasuk hutan jhujan tropis sangatlah
mudah membuat bipak karna terdapat banyak unsur untuk di jadikan sebuah bivak. Tetapi selama
dalam perjalanan penebasan saya tidak menemukan potensi untuk di jadikan bivalk alami seperti goa,
cekungan dll. Kemudian sumber air terdapat dalam kawasan itu dan saya menemukan saluran pipa air
di titik peristirahatan yaitu pada titik 07◦12″44’ LS dan 108◦3″28’ BT. Untuk perapian tidak ada sejenis
rotan bambu yang akan memudahkan dalam pembuatan perapian, disini mebutuhkan ekstra dalam
pembuatan perapian. Selain itu sumber makanan adalah hal peting, selama penebasan saya hanya
menemui dari botani yaitu begonia genus dan daun paku (pteridophyta). Tetapi dari zologi saya tidak
menemukan apapun.
kesimpulan
Survival berarti beradaptasi dengan
segala masalah dan navigasi darat berarti
mampu menemukan jalan keluar dari
segala masalah
Saran
pelaksanaan ekspedisi penebasan ini dilakukan
oleh lebih dari 3 orang, mengingat dalam
kegiatan di alam ini memerlukan mental dan
fisik yang kuat.
Terimakasih