Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN PADANY.

N
DENGAN DIABETES MELITUS
Definisi
◦ Diabetes melitus merupakan sekumpulan gangguan metabolik yang ditandai
dengan peningkatan kadar glukosa darah(hiperglikemia) akibat kerusakan pada
sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya (smelzel dan Bare,2015)
◦ Kondisi yang dikatakan lansia (lanjut usia) yaitu kondisi bertambahnya harapan
hidup manusia yang semakin tahun semakin
◦ meningkat. Usia lanjut selalu diiringi dengan kondisi penuaan yang ditandai
dengan adanya kemunduran biologis yang terlihat sebagai gejala-gejala
kemunduran fisik, kulit mulai mengendur, timbul keriput, rambut beruban, gigi
mulai ompong, pendengaran dan penglihatan berkurang, mudah lelah, gerakan
menjadi lamban dan kurang lincah, serta obesitas
Faktor yang Mempengaruhi Diabetes
Mellitus
◦ Genetik
◦ Usia
◦ Jenis Kelamin
◦ Obesitas
◦ Depresi
◦ Aktivitas Fisik
Pengkajian
◦ Nama: Ny . Napisa P
◦ Tempat&tanggal lahir :19 Agustus 1960 Gol.Darah: O
◦ Pendidikan terakhir : Sd sederajat
◦ Agama :islam
◦ Status perkawinan :Janda (cerai:hidup/mati)
◦ Alamat : Labu Kuris
Telp :
◦ Orang yang dekat dihubungi :ibu tuti P
◦ Hubungan dengan lansia :menantu pasien
◦ Alamat :labu kuris Telp :
Next
◦ Keluhan utama:
◦ Pasien mengatakan sering mengalami nyeri pada pinggul , keram dan
kesemutan pada kaki, waktu berjalan.
◦ P : nyeri pada pinggul , keram dan kesemutan pada kaki, waktu berjalan.
◦ Q : Seferti tertusuk-tusuk
◦ R : Pinggul dan kaki
◦ S : sedang 6
◦ T : beransur-ansur
◦Nutrisi : Pasien mengatakan makan 2 kali sehari dan sering haus
◦Eliminasi :BAB= 2 x/hari
◦ BAK= pasien mengatakan sering BAK lebih dari 10x/hari
◦Aktivitas : pasien mengatakan jika sakitnya tidak kambuh dia masi melakukan berbagai aktivitas
menyapu,masak dll
◦Istirahat/tidur : Pasien mengatakan tidur 1x/sehari dari jam 8 malam tapi Ia sering terbangun
untuk kencing dan tidur kembali
◦Personal Hygiene :Pasien dapat membersihkan badannya sendri
◦Seksual :pasien mengatakan hasrat seksualnya sudah tidak ada sejak suaminya meninggal
◦Rekreasi :Pasien jarang keluar untuk rekreasi
◦Psikologis :psikologis pasien tampak cukup baik
◦Persepsi Klien :Pasien masih gelisah karna baru kehilangan suaminya
◦Konsep diri :Pasien mengatakan pandangan pada dirinya sendiri sedikit kecewa karna beliau tidak
memiliki anak dan hanya tinggal dengan anak tirinya
◦Emosi :emosi pasien stabil
◦Adaptasi :baik
◦Mekanisme pertahanan diri: mekanisme pertahanan pasien tampak baik karna walaupun terkena DM
ia tidak ada luka gangren
Analisa data
◦ Ds:
◦ Pasien mengatakan bahwa dirinya sangat menyukai makanan manis
seperti the manis, sejak menderita penyakit diabetes mellitus.dan sering
keram pada ujung jari kaki.
◦ Pasien mengatakan sering BAK dan selalu merasa haus
◦ Pasien mengatakan nyeri sedang pada pinggul,
◦ Pasien mengatakan keram dan kesemutan pada kaki, waktu berjalan
DO:
◦ Pasien tampak mengalami poliuria,
◦ saat di cek GDS hasilnya 211 mg/dL
◦ Pasien tampak kesusahan saat berdiri dalam jangka waktu lama, postur tubuh tidak lurus.
◦ wajah tampak tidak rilex
◦ Tampak skala nyeri 6
◦ Tanda-tanda vital :
◦ TD :120/20 mmHg
◦N : 71 x/mnt
◦S : 36,5 x/mnt
◦ RR: 26 x/mnt
DIAGNOSA

◦ Ketidakstabilan glukosa darah ditandai dengan pasien mengatakan mengalami


poliuria dan selalu merasa haus saat di cek GDS hasilnya 211 mg/dL
◦ Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera biologis ditandai dengan
Pasien mengatakan nyeri sedang pada pinggul dan skala nyeri 6
Intervensi dan implementasi
KetiDak stabilan glukosa darah
Observasi
◦ 1.identifikasi kemungkinan penyebab hiperglekemia
◦ 2.monitor tanda dan gejala hiperglekemia
◦ 3.monitor intake dan output cairan
Terapeutik
◦ 1.berikan asupan cairan oral
◦ 2.konsultasi dengan medis jika tanda dan gejala hiferglekemia tetap ada atau memburuk
Edukasi
◦ 1.Anjurkan monitor gula darah secara mandiri
◦ 2.anjurkan menghindari olahraga saat kadarglukosa darah lebih dari 250 mg/dl
Kolaborasi
◦ 1.kolaborasi pemberian cairan iv jika perlu
Nyeri Akut
Observasi
1.identifikasi skala nyeri
2.identifikasi factor yang memperberat dan memperingan nyeri
3.identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
Terapeutik
1.kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
2.fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi
1.jelaskan strategi meredakan nyeri
2.anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
Kolaborasi
1.kolaborasi pemberian analgetik jika perlu
Evaluasi
Ketidak stabilan glukosa darah
◦ S ;Pasien mengatakan kesemutan beserta keram pada kaki waktu berjalan
sudah teratasi
◦ O ; Kadar glukosa darah membaik(180 mg/dl)
◦ A ; Ketidakstabilan kadar glukosa darah teratasi
◦ P ; Intervemsi dihentikan
◦ Nyeri Akut
◦ P ; Pasien mengatakan merasakan nyeri pada kaki dan pinggul saat berjalan
◦ Q ; nyeri seperti di tusuk – tusuk
◦ R ; pasien mengatakan nyeri pada pinggul dan kaki
◦ S; skala nyeri 2
◦ T; nyeri yang di rasakan secara berangsur – angsur

Anda mungkin juga menyukai