Anda di halaman 1dari 44

SOSIALISASI HUKUM KEPADA

PARA CAKADES KABUPTEN PULAU MOROTAI

POLRES PULAU MOROTAI


SIAP MENGAMANKAN JALANNYA
PELAKSANAAN PILKADES
KABUPATEN PULAU MOROTAI
1
Curiculum Vitae :

NAMA : JAMALUDDIN.

PANGKAT : AJUN KOMISARIS POLISI (AKP)

NRP : 73120223

JABATAN : KABAGOPS POLRES PULAU MOROTAI

RIWAYAT JABATAN :- ANGGOTA POLRES HALMAHERA SELATAN

- KANIT IDIK POLRES HALBAR

- KBO RESKRIM POLRES TERNATE

- KAPOLSEK PULAU TERNATE

- KASAT SABHARA POLRES HALTENG & HALSEL

- KABAGOPS POLRES HALTIM

- KABAG SDM POLRES PULAU MOROTAI 1


SITUASI UMUM PULAU MOROTAI
ASTA GATRA
GEOGRAFIS JUMLAH PERUSAHAAN
- Berbatasan dg Negara Filphina dan 1. PT.MOROTAI MARINE CULTURE
Negara Republik Palau (UDANG DAN MUTIARA)
- 2. PT.LABROSCO (MINERAL
LUAS WILAYAH 4.301,53 Km2
- BATUAN)
DARATAN 2.337,15 Km2
- 3. PT.HARTA SAMUDRA MOROTAI
6 KECAMATAN
- (IKAN TUNA)
88 DESA

DEMOGRAFI
JUMLAH PENDUDUK 67.284 JIWA
TERDIRI DARI
- NELAYAN DAN PETANI 60 %
- PEDAGANG SWASTA 15 %
- ASN ( TNI DAN POLRI) 15 %
- KARYAWAN / BURUH 10 %
KEPADATAN PENDUDUK 15,82 JIWA / KM2
MATERI SOSIALISASI

1. TINDAK PENGANIAYAAN
2. HAK & KEWAJIBAN SAAT UNJUK RASA
3. UU RI No.23 Thn 2004 TTG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM
RUMAH TANGGA ( PKDRT)
4. UU RI No.13 Thn 2006 TTG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN
5. UU RI No. 35 Thn 2014 TTG PERLINDUNGAN ANAK
6. UU NO 35 Thn 2009 TTG NARKOTIKA
7. UU RI No.19 Thn 2016 TTG INFORMASI DAN TRANSAKSI
ELEKTRONIK
8. PASAL UJARAN KEBENCIAN (HATE SPEECH)
TINDAK PENGANIAYAAN
ADALAH SUATU PERBUATAN YANG
DENGAN SENGAJA
PENGANIAYAAN MENGAKIBATKAN RASA SAKIT,
LUKA ATAU MERUSAK KESEHATAN
ORANG LAIN

 PENGANIAYAAN BIASA ANCAMAN 2 TAHUN 8 BULAN


PASAL 351  KORBAN LUKA BERAT ANCAMAN 5 TAHUN
 KORBAN MATI ANCAMAN 7 TAHUN

PENGANIAYAAN RINGAN, ANCAMAN 3 BULAN


PASAL 352 PENJARA DITAMBAHKAN 1/3 APABILA KEJAHATAN
DILAKUKAN OLEH ORANG YG BEKERJA PADA NYA
ATAU YG ADA DIBAWAH PERINTAHNYA
TINDAK PENGANIAYAAN

PENGANIAYAAN DGN RENCANA

ANCAMAN 4 TAHUN
PASAL 353 KORBAN LUKA BERAT ANCAMAN 7
TAHUN
KORBAN MATI ANCAMAN 9 TAHUN

 PENGANIAYAAN BERAT DGN ACAMAN 8


PASAL 354
TAHUN
 KORBAN MATI ANCAMAN 10 TAHUN
HAK DAN KEWAJIBAN SAAT
UNJUK RASA
1 HAK :
1. MENGELUARKAN PIKIRAN SECARA BEBAS

2. MEMPEROLEH PERLINDUNGAN HUKUM

KEWEJIBAN
2 :

1. MENGHORMATI HAK - HAK DAN KEBEBASAN ORANG LAIN

2. MENGHORMATI ATURAN – ATURAN MORAL YG DIAKUI UMUM

3. MENAATI HUKUM DAN KETENTUAN PERATURAN UU YG BERLAKU

4. MENJAGA DAN MENGHORMATI KEAMANAN DAN KETERTIBAN UMUM

5. MENJAGA KEUTUHAN PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA


PENYAMPAIAN PENDAPAT DI MUKA UMUM
DAPAT DI BUBARKAN APABILA :
Melanggar :
 Pasal 6
1. menghormati hak-hak dan kebebasan orang lain
2. menghormati aturan moral yg diakui
3. menaati hukum dan UU yg berlaku
4. menjaga & menghormati keamanan dan ketertiban
5. menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan Bangsa

 Pasal 9 ayat 2 Tempat terbuka utk Umum, kecuali :

1. Lingkungan Istana Kepresidenan, 6. Stasiun kereta api


2. Tempat Ibadah 7. Terminal Angkutan Darat
3. Instalasi Militer 8. Obyek-obyek Vital Nasional
4. Rumah Sakit 9. Hari Besar Nasional
5. Pelabuhan Udara atau Laut
PENYAMPAIAN PENDAPAT DI MUKA UMUM
DAPAT DI BUBARKAN APABILA :

 Pasal 9 Ayat 3
Pelaku Peserta pemyampaian pendapat dimuka umum “DILARANG” membawa benda-
benda yang dapat membahayakan keselamatan Umum.

 Pasal 10
1. Wajib beritahu secara tertulis kepada Polri
2. Pemberitahuan secara tertulis oleh penjab kelompok,
3. Pemberitahuan selambat-lambat 3 x 24 Jam kpd Polri sebelum giat dimulai

 Pasal 11 Surat Pemberitahuan sebagaimana Pasal 10 memuat


1. maksud dan tujuan
2. tempat, lokasi dan route
3. waktu dan lama
4. bentuk
5. penanggung jawab
6. nama dan alamat organisasi, kelompok, perorangan
7. alat peraga yang dipergunakan
8. Jumlah peserta,
DOKUMENTASI KEGIATAN UNJUK RASA YANG
MENGGANGGU KETERTIBAN UMUM
DOKUMENTASI KEGIATAN UNJUK RASA YANG
MENGGANGGU KETERTIBAN UMUM
DOKUMENTASI KEGIATAN UNJUK RASA YANG
MENGGANGGU KETERTIBAN UMUM
DOKUMENTASI KEGIATAN UNJUK RASA YANG
MENGGANGGU KETERTIBAN UMUM
UU RI No.23 Thn 2004 TTG PENGHAPUSAN
KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA ( PKDRT)

1. LARANGAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA


PASAL 5 SETIAP ORANG DILARANG MELAKUKAN KEKERASAN DALAM RUMAH
TANGGA TERHADAP ORANG DALAM LINGKUP RUMAH TANGGANYA, DENGAN
CARA : KEKERASAN FISIK,KEKERASAN PSIKIS, KEKERASAN SEKSUAL ATAU
PENELANTARAN RUMAH TANGGA.
2. HAK-HAK KORBAN
PASAL 10 KORBAN BERHAK MENDAPATKAN :
a. PERLINDUNGAN DARI PIHAK KELUARGA, KEPOLISIAN, KEJAKSAAN,
PENGADILAN, ADVOKAT, LEMBAGA SOSIAL, ATAU PIHAK LAINNYA BAIK
SEMENTARA MAUPUN BERDASARKAN PENETAPAN PERINTAH PERLINDUNGAN
DARI PENGADILAN;
b. PELAYANAN KESEHATAN SESUAI DENGAN KEBUTUHAN MEDIS;
c. PENANGANAN SECARA KHUSUS BERKAITAN DENGAN KERAHASIAAN KORBAN;
d. PENDAMPINGAN OLEH PEKERJA SOSIAL DAN BANTUAN HUKUM PADA SETIAP
TINGKAT PROSES PEMERIKSAAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN; DAN
e. PELAYANAN BIMBINGAN ROHANI.
UU RI No.23 Thn 2004 TTG PENGHAPUSAN
KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA ( PKDRT)

KETENTUAN PIDANA
PASAL 44
(1) Setiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan fisik dalam lingkup rumah
tangga dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau denda
paling banyak Rp 15.000.000,00 (lima belas juta rupiah).

(2) mengakibatkan korban mendapat jatuh sakit atau luka berat, dipidana dengan
pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun atau denda paling banyak Rp
30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah).

(3) mengakibatkan matinya korban, dipidana dengan pidana penjara paling lama 15
(lima belas) tahun atau denda paling banyak Rp 45.000.000,00 (empat puluh lima
juta rupiah).

(4) Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh suami
terhadap isteri atau sebaliknya yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan
untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau mata pencaharian atau kegiatan sehari-
hari, dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) bulan atau denda
paling banyak Rp 5.000.000,00 (lima juta rupiah).
UU RI No.23 Thn 2004 TTG PENGHAPUSAN
KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA ( PKDRT)
KETENTUAN PIDANA
PASAL 45
(1) Setiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan psikis dalam lingkup rumah
tangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b dipidana dengan pidana
penjara paling lama 3 (tiga) tahun atau denda paling banyak Rp 9.000.000,00
(sembilan juta rupiah)
(2) Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh suami
terhadap isteri atau sebaliknya yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan
untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau mata pencaharian atau kegiatan sehari-
hari, dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) bulan atau denda
paling banyak Rp 3.000.000,00 (tiga juta rupiah).
PASAL 46 : Setiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan seksual sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 huruf a dipidana dengan pidana penjara paling lama 12 (dua
belas) tahun atau denda paling banyak Rp 36.000.000,00 (tiga puluh enam juta
rupiah).
PASAL 47 : Setiap orang yang memaksa orang yang menetap dalam rumah tangganya
melakukan hubungan seksual sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf b dipidana
dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan pidana penjara paling lama
15 (lima belas) tahun atau denda paling sedikit Rp 12.000.000,00 (dua belas juta
rupiah) atau denda paling banyak Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).
UU RI No.23 Thn 2004 TTG PENGHAPUSAN
KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA ( PKDRT)

KETENTUAN PIDANA
PASAL 48 : Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 dan Pasal 47
mengakibatkan korban mendapat luka yang tidak memberi harapan akan sembuh
sama sekali, mengalami gangguan daya pikir atau kejiwaan sekurangkurangnya selama
4 (empat) minggu terus menerus atau 1 (satu) tahun tidak berturut-turut, gugur atau
matinya janin dalam kandungan, atau mengakibatkan tidak berfungsinya alat
reproduksi, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan pidana
penjara paling lama 20 (dua puluh) tahun atau denda paling sedikit Rp 25.000.000,00
(dua puluh lima juta rupiah) dan denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus
juta rupiah).
PASAL 49 : Dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun atau denda
paling banyak Rp 15.000.000,00 (lima belas juta rupiah), setiap orang yang :
a. menelantarkan orang lain dalam lingkup rumah tangganya sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 9 ayat (1);
b. menelantarkan orang lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2).
UU RI No.13 Thn 2006 TTG PERLINDUNGAN
SAKSI DAN KORBAN
PASAL 5
(1) Seorang Saksi dan Korban berhak:
a. memperoleh perlindungan atas keamanan pribadi, keluarga, dan harta bendanya,
serta bebas dari Ancaman yang berkenaan dengan kesaksian yang akan, sedang,
atau telah diberikannya;
b. ikut serta dalam proses memilih dan menentukan bentuk perlindungan dan
dukungan keamanan;
c. memberikan keterangan tanpa tekanan;
d. mendapat penerjemah;
e. bebas dari pertanyaan yang menjerat;
f. mendapatkan informasi mengenai perkembangan kasus;
g. mendapatkan informasi mengenai putusan pengadilan;
h. mengetahui dalam hal terpidana dibebaskan;
i. mendapat identitas baru;
j. mendapatkan tempat kediaman baru;
k. memperoleh penggantian biaya transportasi sesuai dengan kebutuhan;
l. mendapat nasihat hukum; dan/atau
m. memperoleh bantuan biaya hidup sementara sampai batas waktu perlindungan
berakhir.
(2) Hak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan kepada Saksi dan/atau Korban
tindak pidana dalam kasus-kasus tertentu sesuai dengan keputusan LPSK.
UU RI No.13 Thn 2006 TTG PERLINDUNGAN
SAKSI DAN KORBAN
KETENTUAN PIDANA
PASAL 37
(1) Setiap orang yang memaksakan kehendaknya baik menggunakan kekerasan
maupun cara-cara tertentu, yang menyebabkan Saksi dan/atau Korban tidak
memperoleh perlindungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf a
atau huruf d sehingga Saksi dan/atau Korban tidak memberikan kesaksiannya pada
tahap pemeriksaan tingkat mana pun, dipidana dengan pidana penjara paling
singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5 (lima) tahun dan pidana denda paling
sedikit Rp.40.000.000,00 (empat puluh juta rupiah) dan paling banyak
Rp.200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
(2) Setiap orang yang melakukan pemaksaan kehendak sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) sehingga menimbulkan luka berat pada Saksi dan/atau Korban, dipidana
dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 7 (tujuh)
tahun dan pidana denda paling sedikit Rp.80.000.000,00 (delapan puluh juta
rupiah) dan paling banyak Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
(3) Setiap orang yang melakukan pemaksaan kehendak sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) sehingga www.antikorupsi.org 8 mengakibatkan matinya Saksi dan/atau
Korban, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling
lama seumur hidup dan pidana denda paling sedikit Rp.80.000.000,00 (delapan
puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
UU RI No.13 Thn 2006 TTG PERLINDUNGAN
SAKSI DAN KORBAN
KETENTUAN PIDANA
PASAL 38 : Setiap orang yang menghalang-halangi dengan cara apapun, sehingga Saksi
dan/atau Korban tidak memperoleh perlindungan atau bantuan, sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf a dan huruf d, Pasal 6, atau Pasal 7 ayat (1),
dipidana dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 7 (tujuh)
tahun dan pidana denda paling sedikit Rp.80.000.000,00 (delapan puluh juta rupiah)
dan paling banyak Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
PASAL 39 : Setiap orang yang menyebabkan Saksi dan/atau Korban atau keluarganya
kehilangan pekerjaan karena Saksi dan/atau Korban tersebut memberikan kesaksian
yang benar dalam proses peradilan, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 2
(dua) tahun dan paling lama 7 (tujuh) tahun dan pidana denda paling sedikit
Rp.80.000.000,00 (delapan puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp.500.000.000,00
(lima ratus juta rupiah).
PASAL 40 : Setiap orang yang menyebabkan dirugikannya atau dikuranginya hak-hak
Saksi dan/atau Korban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Pasal 6, atau Pasal 7 ayat
(1) karena Saksi dan/atau Korban memberikan kesaksian yang benar dalam proses
peradilan, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling
lama 3 (tiga) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp.30.000.000,00 (tiga puluh juta
rupiah) dan paling banyak Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
UU RI No.13 Thn 2006 TTG PERLINDUNGAN
SAKSI DAN KORBAN

KETENTUAN PIDANA
PASAL 41 Setiap orang yang memberitahukan keberadaan Saksi dan/atau Korban yang
tengah dilindungi dalam suatu tempat khusus yang dirahasiakan oleh LPSK
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf j, dipidana dengan pidana penjara
paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 7 (tujuh) tahun dan pidana denda paling
sedikit Rp.80.000.000,00 (delapan puluh juta rupiah) dan paling banyak
Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
PASAL 42 : Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37, Pasal 38,
Pasal 39, Pasal 40, dan Pasal 41 dilakukan oleh pejabat publik, ancaman pidananya
ditambah dengan 1/3 (satu per tiga).
PASAL 43
(1) Dalam hal terpidana tidak mampu membayar pidana denda sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 37, Pasal 38, Pasal 39, Pasal 40, Pasal 41, dan Pasal 42
pidana denda tersebut diganti dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun
dan paling lama 3 (tiga) tahun.
(2) Pidana penjara sebagai pengganti pidana denda sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dicantumkan dalam amar putusan hakim.
UU RI No.35 Thn 2014 TTG
PERLINDUNGAN ANAK

PASAL 76A Setiap orang dilarang:


a. memperlakukan Anak secara diskriminatif yang mengakibatkan Anak mengalami
kerugian, baik materiil maupun moril sehingga menghambat fungsi sosialnya; atau
b. b. memperlakukan Anak Penyandang Disabilitas secara diskriminatif
PASAL 76B Setiap Orang dilarang menempatkan, membiarkan, melibatkan, menyuruh
melibatkan Anak dalam situasi perlakuan salah dan penelantaran.
PASAL 76C Setiap Orang dilarang menempatkan, membiarkan, melakukan, menyuruh
melakukan, atau turut serta melakukan Kekerasan terhadap Anak.
PASAL 76D Setiap Orang dilarang melakukan Kekerasan atau ancaman Kekerasan
memaksa Anak melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain.
PASAL 76E Setiap Orang dilarang melakukan Kekerasan atau ancaman Kekerasan,
memaksa, melakukan tipu muslihat, melakukan serangkaian kebohongan, atau
membujuk Anak untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul.
PASAL 76F Setiap Orang dilarang menempatkan, membiarkan, melakukan, menyuruh
melakukan, atau turut serta melakukan penculikan, penjualan, dan/atau perdagangan
Anak.
PASAL 76G Setiap Orang dilarang menghalang-halangi Anak untuk menikmati
budayanya sendiri, mengakui dan melaksanakan ajaran agamanya dan/atau
menggunakan bahasanya sendiri tanpa mengabaikan akses pembangunan Masyarakat
dan budaya.
UU RI No.35 Thn 2014 TTG
PERLINDUNGAN ANAK

PASAL 76H Setiap Orang dilarang merekrut atau memperalat Anak untuk kepentingan
militer dan/atau lainnya dan membiarkan Anak tanpa perlindungan jiwa.

PASAL 76I Setiap Orang dilarang menempatkan, membiarkan, melakukan, menyuruh


melakukan, atau turut serta melakukan eksploitasi secara ekonomi dan/atau seksual
terhadap Anak.

PASAL 76J
(1) Setiap Orang dilarang dengan sengaja menempatkan, membiarkan, melibatkan,
menyuruh melibatkan Anak dalam penyalahgunaan, serta produksi dan distribusi
narkotika dan/atau psikotropika.
(2) Setiap Orang dilarang dengan sengaja menempatkan, membiarkan, melibatkan,
menyuruh melibatkan Anak dalam penyalahgunaan, serta produksi dan distribusi
alkohol dan zat adiktif lainnya.
UU RI No.35 Thn 2014 TTG
PERLINDUNGAN ANAK

KETENTUAN PIDANA
PASAL 77 : Setiap Orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 76A dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda
paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

PASAL 77A
(1) Setiap Orang yang dengan sengaja melakukan aborsi terhadap Anak yang masih
dalam kandungan dengan alasan dan tata cara yang tidak dibenarkan oleh
ketentuan peraturan perundang-undangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
45A, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda
paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah kejahatan.

PASAL 77B : Setiap Orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 76B, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda
paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
UU RI No.35 Thn 2014 TTG
PERLINDUNGAN ANAK

KETENTUAN PIDANA
PASAL 80
(1) Setiap Orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76C,
dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun 6 (enam) bulan
dan/atau denda paling banyak Rp72.000.000,00 (tujuh puluh dua juta rupiah).
(2) Dalam hal Anak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) luka berat, maka pelaku
dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling
banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
(3) Dalam hal Anak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mati, maka pelaku dipidana
dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan/atau denda paling
banyak Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah).
(4) Pidana ditambah sepertiga dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
ayat (2), dan ayat (3) apabila yang melakukan penganiayaan tersebut Orang
Tuanya.
PASAL 81
(1) Setiap orang yang melangggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76D
dipidana dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 15 (lima
belas) tahun dan denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
UU RI No.35 Thn 2014 TTG
PERLINDUNGAN ANAK

KETENTUAN PIDANA
PASAL 81
(2) Ketentuan pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku pula bagi Setiap
Orang yang dengan sengaja melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan,
atau membujuk Anak melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain.
(3) Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Orang
Tua, Wali, pengasuh Anak, pendidik, atau tenaga kependidikan, maka pidananya
ditambah 1/3 (sepertiga) dari ancaman pidana sebagaimana dimaksud pada ayat
(1).
PASAL 82
(1) Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76E
dipidana dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 15
(lima belas) tahun dan denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar
rupiah).
(2) Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Orang
Tua, Wali, pengasuh Anak, pendidik, atau tenaga kependidikan, maka pidananya
ditambah 1/3 (sepertiga) dari ancaman pidana sebagaimana dimaksud pada ayat
(1).
UU RI No.35 Thn 2014 TTG
PERLINDUNGAN ANAK

KETENTUAN PIDANA
PASAL 83 : Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
76F dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 15
(lima belas) tahun dan denda paling sedikit Rp60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah)
dan paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).

PASAL 86A : Setiap Orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 76G dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda
paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah)

PASAL 87 : Setiap Orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 76H dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda
paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

PASAL 88 : Setiap Orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 76I, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
UU RI No.35 Thn 2014 TTG
PERLINDUNGAN ANAK

KETENTUAN PIDANA
PASAL 89
(1) Setiap Orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76J
ayat (1), dipidana dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau
pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun
dan pidana denda paling sedikit Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan
paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

(2) Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76J
ayat (2), dipidana dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan paling
lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling sedikit Rp20.000.000,00 (dua puluh juta
rupiah) dan denda paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
UU NO 35 Thn 2009 TTG NARKOTIKA

KETENTUAN PIDANA
Pasal 111
(1) Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menanam, memelihara,
memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I dalam
bentuk tanaman, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun
dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan pidana denda paling sedikit
Rp800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) dan paling banyak
Rp8.000.000.000,00 (delapan miliar rupiah).

(2) Dalam hal perbuatan menanam, memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai,


atau menyediakan Narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) beratnya melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi 5 (lima)
batang pohon, pelaku dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana
penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan
pidana denda maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditambah 1/3
(sepertiga).
UU NO 35 Thn 2009 TTG NARKOTIKA

KETENTUAN PIDANA
Pasal 112
(1) Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan,
menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman, dipidana
dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 12 (dua
belas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp800.000.000,00 (delapan ratus
juta rupiah) dan paling banyak Rp8.000.000.000,00 (delapan miliar rupiah).

(2) Dalam hal perbuatan memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan


Narkotika Golongan I bukan tanaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
beratnya melebihi 5 (lima) gram, pelaku dipidana dengan pidana penjara seumur
hidup atau pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua
puluh) tahun dan pidana denda maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditambah 1/3 (sepertiga)
UU NO 35 Thn 2009 TTG NARKOTIKA

KETENTUAN PIDANA
Pasal 113
1. Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum memproduksi, mengimpor,
mengekspor, atau menyalurkan Narkotika Golongan I, dipidana dengan pidana
penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun dan
pidana denda paling sedikit Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dan paling
banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).

2. Dalam hal perbuatan memproduksi, mengimpor, mengekspor, ataumenyalurkan


Narkotika Golongan I sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam bentuk tanaman
beratnya melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi 5 (lima) batang pohon atau
dalam bentuk bukan tanaman beratnya melebihi 5 (lima) gram, pelaku dipidana
dengan pidana mati, pidana penjara seumur hidup, atau pidana penjara paling
singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda
maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditambah 1/3 (sepertiga).
UU NO 35 Thn 2009 TTG NARKOTIKA

KETENTUAN PIDANA
Pasal 114
1. Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual,
menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau
menyerahkan Narkotika Golongan I, dipidana dengan pidana penjara seumur
hidup atau pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua
puluh) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp1.000.000.000,00 (satu miliar
rupiah) dan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).

2. Dalam hal perbuatan menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menjadi


perantara dalam jual beli, menukar, menyerahkan, atau menerima Narkotika
Golongan I sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang dalam bentuk tanaman
beratnya melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi 5 (lima) batang pohon atau
dalam bentuk bukan tanaman beratnya 5 (lima) gram, pelaku dipidana dengan
pidana mati, pidana penjara seumur hidup, atau pidana penjara paling singkat 6
(enam) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda maksimum
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditambah 1/3 (sepertiga).
UU NO 35 Thn 2009 TTG NARKOTIKA

KETENTUAN PIDANA
Pasal 115
1. Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum membawa, mengirim,
mengangkut, atau mentransito Narkotika Golongan I, dipidana dengan pidana
penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan
pidana denda paling sedikit Rp800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) dan
paling banyak Rp8.000.000.000,00 (delapan miliar rupiah).

2. Dalam hal perbuatan membawa, mengirim, mengangkut, atau mentransito


Narkotika Golongan I sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam bentuk tanaman
beratnya melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi 5 (lima) batang pohon beratnya
melebihi 5 (lima) gram, pelaku dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau
pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun
dan pidana denda maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditambah 1/3
(sepertiga).
UU NO 35 Thn 2009 TTG NARKOTIKA

KETENTUAN PIDANA
Pasal 116
1. Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menggunakan Narkotika
Golongan I terhadap orang lain atau memberikan Narkotika Golongan I untuk
digunakan orang lain, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima)
tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun dan pidana denda paling sedikit
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dan paling banyak Rp10.000.000.000,00
(sepuluh miliar rupiah).

2. Dalam hal penggunaan narkotika terhadap orang lain atau pemberian Narkotika
Golongan I untuk digunakan orang lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mengakibatkan orang lain mati atau cacat permanen, pelaku dipidana dengan
pidana mati, pidana penjara seumur hidup, atau pidana penjara paling singkat 5
(lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda maksimum
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditambah 1/3 (sepertiga).
UU NO 35 Thn 2009 TTG NARKOTIKA

KETENTUAN PIDANA
Pasal 117

1. Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan,
menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan II, dipidana dengan pidana
penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 10 (sepuluh) tahun dan
pidana denda paling sedikit Rp 600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah) dan paling
banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

2. Dalam hal perbuatan memiliki, menyimpan, menguasai, menyediakan Narkotika


Golongan II sebagaimana dimaksud pada ayat (1) beratnya melebihi 5 (lima) gram,
pelaku dipidana dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling
lama 15 (lima belas) tahun dan pidana denda maksimum sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) ditambah 1/3 (sepertiga).
UU NO 35 Thn 2009 TTG NARKOTIKA

KETENTUAN PIDANA
Pasal 118
934 KOMPILASI KETENTUAN PIDANA DI LUAR KUHP
1. Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum memproduksi, mengimpor,
mengekspor, atau menyalurkan Narkotika Golongan II, dipidana dengan pidana
penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan
pidana denda paling sedikit Rp800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) dan
paling banyak Rp8.000.000.000,00 (delapan miliar rupiah).

2. Dalam hal perbuatan memproduksi, mengimpor, mengekspor, atau menyalurkan


Narkotika Golongan II sebagaimana dimaksud pada ayat (1) beratnya melebihi 5
(lima) gram, pelaku dipidana dengan pidana mati, pidana penjara seumur hidup,
atau pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh)
tahun dan pidana denda maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditambah 1/3 (sepertiga).
UU NO 35 Thn 2009 TTG NARKOTIKA

KETENTUAN PIDANA
Pasal 128
1. Orang tua atau wali dari pecandu yang belum cukup umur, sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 55 ayat (1) yang sengaja tidak melapor, dipidana dengan pidana
kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau pidana denda paling banyak
Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah).

2. Pecandu Narkotika yang belum cukup umur dan telah dilaporkan oleh orang tua
atau walinya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 ayat (1) tidak dituntut pidana.

3. Pecandu Narkotika yang telah cukup umur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55
ayat (2) yang sedang menjalani rehabilitasi medis 2 (dua) kali
UU RI No.19 Thn 2016 TTG INFORMASI DAN
TRANSAKSI ELEKTRONIK
KETENTUAN PIDANA
PASAL 45
(1) Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau
mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik
dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara
paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00
(satu miliar rupiah).
(2) Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau
mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik
dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan perjudian sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 27 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6
(enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar
rupiah).
(3) (3) Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau
mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik
dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau
pencemaran nama baik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (3) dipidana
dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah).
UU RI No.19 Thn 2016 TTG INFORMASI DAN
TRANSAKSI ELEKTRONIK
KETENTUAN PIDANA
Pasal 45
(4) Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau
mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik
dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan pemerasan dan/atau
pengancaman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (4) dipidana dengan
pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)
(5) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan delik aduan.
Pasal 45A
(1) Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan
menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam Transaksi Elektronik
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara
paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00
(satu miliar rupiah).
(2) (2) Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang
ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau
kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan
antargolongan (SARA) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (2) dipidana
dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
UU RI No.19 Thn 2016 TTG INFORMASI DAN
TRANSAKSI ELEKTRONIK

KETENTUAN PIDANA
PASAL 45B : SETIAP ORANG YANG DENGAN SENGAJA DAN TANPA HAK MENGIRIMKAN
INFORMASI ELEKTRONIK DAN/ATAU DOKUMEN ELEKTRONIK YANG BERISI ANCAMAN
KEKERASAN ATAU MENAKUT-NAKUTI YANG DITUJUKAN SECARA PRIBADI
SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 29 DIPIDANA DENGAN PIDANA PENJARA
PALING LAMA 4 (EMPAT) TAHUN DAN/ATAU DENDA PALING BANYAK RP750.000.000,00
(TUJUH RATUS LIMA PULUH JUTA RUPIAH)
PASAL UJARAN KEBENCIAN (HATE SPEECH)

UJARAN KEBENCIAN ADALAH TINDAKAN KOMUNIKASI YANG


DILAKUKAN OLEH SUATU INDIVIDU ATAU KELOMPOK DALAM BENTUK
PROVOKASI, HASUTAN, ATAUPUN HINAAN KEPADA INDIVIDU ATAU
KELOMPOK YANG LAIN DALAM HAL BERBAGAI ASPEK SEPERTI RAS,
WARNA KULIT, ETNIS, GENDER, CACAT, ORIENTASI SEKSUAL,
KEWARGANEGARAAN, AGAMA DAN LAIN-LAIN.

PASAL 311 KUHP : JIKA YG MELAKUKAN KEJAHATAN PENCEMARAN ATAU


PENCEMARAN TERTULIS DIBOLEHKAN UNTUK MEMBUKTIKAN APA YG
DITUDUHKAN ITU BENAR, TIDAK MEMBUKTIKANNYA, DAN TUDUHAN
DILAKUKAN BERTENTANGAN DENGAN APA YANG DIKETAHUI, MAKA DIA
DIANCAM MELAKUKAN FITNAH DENGAN PIDANA PENJARA SELAMA
4 TAHUN
PASAL UJARAN KEBENCIAN (HATE SPEECH)

PASAL 317 KUHP : BARANG SIAPA DENGAN SENGAJA MENGAJUKAN


PENGADUAN ATAU PEMBERITAHUAN PALSU KEPADA PENGUASA, BAIK
SECARA TERTULIS MAUPUN UNTUK DITULISKAN, TENTANG SESEORANG
SEHINGGA KEHORMATAN ATAU NAMA BAIKNYA TERSERANG, DI ANCAM
DENGAN PIDANA PENJARA SELAMA 4 TAHUN

PASAL 318 KUHP : BARANG SIAPA DENGAN SESUATU PERBUATAN


SENGAJA MENIMBULKAN SECARA PALSU PERSANGKAAN TERHADAP
SESEORANG BAHWA DIA MELAKUKAN SUATU PERBUATAN PIDANA,
DIANCAM KARENA MENIMBULKAN PERSANGKAAN PALSU, DENGAN
PIDANA PENJARA SELAMA 4 TAHUN
DATA KERAWANAN
KEC. MORJA KEC. MORUT
6 Desa Terisolasi yang hanya dapat 2 Desa jalur yang dilalui
dilalui oleh jalur Laut dan Rawan Longsor.
Terisolasi. (Lusuo, Korago)
(Libano, Hapo, Bere-Bere Kecil,
Titigogoli, Podimor, Cempaka)

KEC. MORTIM
3 Desa jalur yang dilalui
Rawan Longsor.
(Hino, Seseli Jaya, Buho-
Buho)
KEC. MORSELBAR
.
3 Desa Terisolasi yang
hanya dapat dilalui oleh jalur Laut.
(Cio Gerong, Cio Dalam, Cio
Maloleo) KEC. MORSEL
6 Desa yang berada di 3 Pulau
Rawan Gelombnag. 2 Desa yang berada di 2
1. Pulau Ngele-Ngele; Pulau Rawan Gelombang.
1. Pulau Rao. 1. Pulau Koloray;
( Ngele2, Loumadoro, Aru Burung, Posi-
Posi, Leo-Leo) 2. Pulau Galo-Galo.
SEKIAN & TERIMA KASIH
POLRES PULAU MOROTAI

Anda mungkin juga menyukai