I. R E N U N GA N
Marilah kita renungkan, apa jadinya apabila kita menaiki kendaraan di jalan tidak memiliki
tujuan yang jelas. Kita hanya naik dan tidak tahu akan ke mana. Tentu kita hanya akan
menghambur-hamburkan bahan bakar dan mengganggu perjalanan pengguna jalan yang
lain. Bahkan lama-kelamaan kita bisa tersesat.
Demikian juga dengan kehidupan manusia di dunia ini. Jika hidup ini tidak memiliki arah
yang jelas dan benar, hanya akan menghabiskan usia tanpa memiliki manfaat dan kemudian
tersesat.
Jadi, hidup ini harus memiliki arah atau tujuan yang jelas dan benar. Lalu siapa yang
mengetahui arah atau tujuan hidup yang benar itu? Tentu yang mengetahui secara pasti
adalah Allah Swt., Tuhan yang menciptakan manusia. Mahasuci Allah yang tidak
menghendaki manusia hidup dalam kesesatan. Oleh karena itu, Dia memberikan arah yang
jelas dengan cahaya petunjuk-Nya. Allah memberikan petunjuk mengenai tata cara
mendekatkan diri kepada-Nya. Sehingga kelak di akhirat dapat bertemu dengan- Nya dalam
keadaan menjadi hamba yang dikasihi-Nya. Allah menghendaki hidup kita ini saling
membantu, saling membahagiakan, serta menanam berbagai amal kebaikan selama hidup di
dunia. Sebaliknya, Allah tidak menghendaki manusia saling menyengsarakan dan menyakiti
satu sama lain.
Manusia yang dapat menjalani hidupnya dengan benar dan terarah akan merasakan
kebahagiaan dalam kehidupannya. Sebaliknya, mereka yang menjalani hidup tanpa aturan
dan seenaknya sendiri tentu akan lebih sering mengalami masalah, kesulitan, dan
kegelisahan. Orang yang tidak pernah mengindahkan aturan juga bisa membuat orang lain
di sekelilingnya merasa terganggu bahkan gelisah.
Jadi, petunjuk Allah yang tertuang dalam kitab-kitab yang diturunkan-Nya merupakan
panduan untuk kebahagiaan manusia di dunia sampai akhirat. Sekali lagi, kitab itu benar-
benar berisi cara yang dapat membimbing kita untuk meraih kebahagiaan. Sungguh rugi
manusia yang tidak pernah membaca, memahami, serta memegang teguh isi Kitab Suci itu.
Sungguh rugi, sungguh rugi, dan sungguh merugi.
Kalian tentu sudah pernah mendapatkan pelajaran bahwa Allah mempunyai sifat berfirman
(kalam). Nah, sebagian dari firman-firman Allah itu tertuang atau tertulis dalam Kitab Suci
yang bisa kita baca dan kita pelajari. Karena kita yakin bahwa Allah memiliki sifat berfirman
(kalam), kita wajib meyakini keberadaan kitab-kitab yang telah diturunkan Allah kepada
para Rasul-Nya tersebut. Untuk lebih memahami dan meningkatkan keyakinan akan kitab
Allah Swt., ikutilah pembahasan berikut!
II. BA H A N AJAR
AGAMA
Agama
Kafir,
berhala
Artinya: muslimin
Kaum “Rasul (Nabi Muhammad)
wajib ‘ain telah beriman
mengimani kepada Al-Qur’an
Kitab-kitab Suci agamayang diturunkan
samawi yang
kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman.
diturunkan Alloh SWT dan dilarang mengimani kitab-kitab suci agama ardhi yangSemuanya beriman
kepada Alloh,
bersumber malaikat-malaikat-Nya,
dari pikiran manusia. kitab-kitab-Nya dan rosul-rosul-Nya…” (QS Al-
Baqarah [2] : 285).
Kaum muslimin wajib beriman bahwa Kitab-kitab Alloh SWT itu bukan buatan
manusia dan bukan karangan para Nabi dan Rosul, akan tetapi benar-benar wahyu yang
diturunkan Alloh SWT kepada para Nabi dan Rosul.
Dengan demikian, jika ada yang tidak mengimani keberadaan Kitab-kitab suci yang
diturunkan Alloh SWT kepada para Nabi dan Rosul, maka ia tidak dapat dikatakan
sebagai mukmin (orang yang beriman), bahkan dapat dikatakan sebagai murtad (keluar
dari Islam).
3) Tidak boleh mengamalkan ajaran syari‟atnya, karena syari‟at para nabi dahulu
sudah diganti dengan syariat Islam yang terkandung didalam Al-Qur‟an.
b. Cara mengimani kitab suci Al-Qur‟an :
1) Meyakini bahwa kitab suci Al-Qur‟an itu benar-benar wahyu Alloh SWT, bukan
karangan Nabi Muhammad SAW.
2) Meyakini bahwa isi kandungan Al-Qur‟an dijamin keaslian dan kebenarannya. 3).
Selalu membaca, mempelajari dan memahami isi kandungan Al-Qur‟an.
4). Mengamalkan ajaran Al-Qur‟an dalam kehidupan sehari-hari.
Wahyu Alloh SWT yang diturunkan kepada para Nabi dan Rosul itu ada yang
mereka hafal saja tetapi tidak ditulis, dan ada yang mereka hafal sekaligus mereka tulis.
Wahyu Alloh SWT yang sempat mereka tulis tersebut ada yang disebut Kitab dan ada
yang disebut Shuhuf.
Perbedaannya : Kitab berisi tulisan wahyu dalam bentuk buku (dijilid), sedangkan
Shuhuf berisi tulisan wahyu dalam bentuk brosur atau lembaran-lembaran terpisah (tak
dijilid). Dan dilihat dari segi isinya, Kitab isinya lebih lengkap daripada Shuhuf.
Untuk lebih jelasnya, pada saat menerima wahyu Al-Qur‟an, Rasululloh SAW
menyuruh para sahabat untuk menuliskan wahyu tersebut, ada yang diatas pelepah
kurma, kulit binatang, tulang, batu dan kayu kering. Lembaran-lembaran tulisan wahyu
yang berupa pelepah kurma, kulit, tulang, batu dan kayu inilah yang disebut Shuhuf.
Pada masa kekhalifahan Abu Bakar, lembaran-lembaran tersebut ditulis kembali oleh
Zaid bin Tsabit, kemudian dijilid menjadi satu dalam bentuk buku atau mush-haf. Yang
terakhir inilah yang dimaksud dengan Kitab.
Keseluruhan Kitab dan Shuhuf yang pernah diturunkan Alloh SWT kepada para
Nabi sangat banyak jumlahnya. Kita hanya dituntut untuk mengetahui 2 buah Shuhuf
dan 4 buah Kitab Suci Allah yang namanya telah disebutkan didalam Al-Qur‟an.
Keempat buah Kitab suci tersebut meliputi Taurat, Zabur, Injil dan Al-
Qur‟an.dua buah shuhuf ialah shuhuf yang diturunkan kepada Nabi Ibrahim dan
Sedangkan
Nabi Musa.
Alloh SWT berfirman :
ْ ? س آ ْ هي ْ\ل \ُفا
َ ُُِ ْ\لف ّحِصا\ى
َ َ
ُ ح ف
ِ ِ ِ ْ ُ َ
َ َ َ ُ َ َ ? ذه
Artinya: “Sesungguhnya ini benar-benar ْ terdapat didalam shuhuf-shuhuf َ ّ yang
ل,ص
terdahulu,(yaitu) shuhuf-shuhuf-nyaَ Nabi Ibrahim dan Nabi Musa” (QS Al-A‟la [87] : 18-
19)
Menurut Hadis Nabi, Shuhuf yang pernah diturunkan Alloh SW ada 100 dengan
rincian:
a. 30 shuhuf diterima Nabi Idris
b. 50 shuhuf diterima Nabi Syits (putra Nabi Adam).
c. 10 shuhuf diterima Nabi Ibrahim.
d. 10 shuhuf diterima Nabi Musa (selain Kitab Taurat).
Secara garis besar (ijmali), isi kandungan Kitab-kitab Suci Alloh SWT adalah
mengajarkan aqidah Tauhid (monotheisme) yang benar dan murni, yakni mengajarkan
agar hanya menyembah Alloh SWT dan melarang menyekutukan-Nya dengan Thoghut
(syetan dan apa saja yang dianggap tuhan selain Alloh SWT). Di samping itu juga berisi
hukum syariat sesuai dengan kondisi umatnya.
Dengan demikian, jika ada kitab Suci agama samawi (Taurot, Zabur, Injil) yang isi
kandungannya menyimpang dari aqidah Tauhid, misalnya mengakui adanya tuhan selain
Alloh SWT, maka jelaslah bahwa kitab tersebut tidak asli dari wahyu Alloh SWT, akan
tetapi bikinan manusia, sehingga kaum muslimin tidak boleh mengimaninya.
a. Kitab Taurat
MusaMenurut
a.s., agarpengertian
disampaikan kepada
bahasa bani Israil.kata Taurot berasal dari bahasa Ibrani
(etimologi),
(Hebrew) yang berarti syari‟at atau hukum. Sedangkan menurut pengertian istilah
ًْ ْ ْ ْ
ي
ِ ?ِ \ْ ِ ئTaurot
ل
(terminologi), َ َ\ل6ّ َتadalah
ّخ َت \ ُذsuci
ِ kitab د ِآAlloh
ك ِِن ,َ لżهyang
ِ SWT ُ هditurunkan
ب ِاىZż بkepada
ل اNabi
َ َ
َ ُ َ ُ َ َ َ َ
Zس آ
ُ ََ
\ا ِ َتZżَ َت
ك
Artinya : ”Dan kami berikan kepada Musa Kitab (Taurat) dan kami jadikan Kitab Taurat itu
petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman): "Janganlah kamu mengambil penolong selain aku”
(QS Al-Isra‟,[17] : 2)
Isi pokok kandungan kitab Taurot ialah “Sepuluh hukum Alloh” (The ten
comandement) yang diterima Nabi Musa di bukit Sinai (Thur sina). Kesepuluh
perintah Alloh ini semuanya sesuai dengan ajaran Al-Qur‟an, kecuali perintah
“mensucikan hari sabtu”. Selain itu, kitab Taurot juga berisi tatacara beribadah,
berqurban, dan lain-lain.
Kesepuluh hukum Allah tersebut adalah sebagai berikut :
1). Perintah mengakui Keesaan Alloh SWT
2). Larangan menyembah thoghut (setan, patung atau tuhan selain
Alloh) 3). Larangan menyebut nama Alloh SWT dengan sia-sia
4) Perintah mensucikan hari sabtu
5) Perintah menghormati bapak-ibu
6) Larangan membunuh sesama manusia 7).
Larangan berzina
8) Larangan mencuri
9) Larangan menjadi saksi palsu
10) Larangan menyambil atau menguasai
isteri atau hak orang lain.
Namun yang patut kita sayangkan ialah, bahwa setelah Nabi Musa wafat,
sebagian besar isi kitab Taurot diubah dan dipalsu oleh para rahib (pendeta) Yahudi,
sebagaimana yang disinggung Alloh didalam QS Al-Maidah,[5] : 15, Q.S. Al-An‟am
[6]: 91, QS Al-Baqarah [2]: 75, QS An-Nisa‟ [4]: 46.
b. Kitab Zabur
Kitab Zabur merupakan kumpulan wahyu Alloh SWT yang diturunkan kepada
nabi Dawud a.s, agar disampaikan kepada bani Israil.
Alloh SWT berfirman:
\ ً ْ ُ َز َد ُ \ َدZżَ ْ ت
َ
Artinya: “ … Dan Kami berikan kitab Zabur kepada Dawud.” (QS Al-Isra‟ [17] :
55)
Kitab Zabur berbahasa Ibrani (Hebrew), berisi Mazmur (nyanyian pujian kepada
Alloh) yang melukiskan berbagai nikmat Alloh kepada Bani Israil. Juga berisi dzikir,
doa, nasehat dan kata-kata hikmah. Kitab ini sama sekali tidak berisi syari‟at, karena
Nabi Dawud diperintahkan Alloh SWT untuk mengikuti syari‟at Nabi Musa.
Menurut orang Yahudi dan Nasrani, kitab Zabur sekarang terdapat didalam Bibel
Perjanjian Lama
c. Kitab Injil
Kata Injil semula dari bahasa Yunani “evangelion” yang berarti kabar gembira,
kemudian masuk kedalam bahasa arab menjadi “injil”. Dikatakan sebagai kabar
gembira, karena Nabi Isa a.s. memberitakan kabar gembira kepada kaumnya
tentang akan datangnya seorang Nabi akhir zaman yang diutus Alloh SWT untuk
seluruh umat manusia, yang bernama Ahmad atau Muhammad SAW
Kitab Injil yang asli (sebelum dirubah dan dipalsukan orang) adalah
berbahasa
Aramea (Aramaic) adan berisi kumpulan wahyu yang diterima Nabi Isa.
Beliau mengajarkan Injil kepada para murid (Al-Hawariyyun) dan bani Israil selama 3
tahun, sampai beliau diangkat dan diselamatkan Alloh ke langit dari kejaran kaum
Yahudi yang ingin menyalibnya, akibat pengkhianatan seorang muridnya bernama
Yudas Iskariot.
Kitab Injil berisi ajaran agar umatnya membersihkan jiwanya dari kotoran nafsu
duniawi dengan cara berpola hidup Zuhud, yakni pola hidup yang tidak
mengutamakan kesenangan duniawi. Seperti halnya kitab Zabur, kitab Injil
tidak mengubah hukum dalam kitab Taurat, karena Nabi Isa diperintahkan
mengikuti syari‟at Nabi Musa. Allah berfirman :
ْ ْ ْ i ْ Z اZ ً
ل ْ جِ ْ ِ ل\ ه ْ ْ
َ Zَ ż ِا \ َ ت َّ ا\ َ ِآ, َ َ ت a ِ i َ َ َ َ َ ِ ِّ ِ صَ ُ آ َ لْ َآ
ُ َ
ْ
ْ \ىm ْ
ِ ِ øْ ِ ِ Z َآ َ َاZżَ َّ َ ف
َ
Artinya: “Dan Kami iringkan mereka (para nabi Bani Israil) dengan Isa bin Maryam,
yang membenarkan kitab sebelumnya, yaitu Taurot. Dan Kami telah memberikan kepadanya
kitab Injil sedang di dalamnya ada petunjuk dan cahaya, dan membenarkan kitab sebelumnya,
yaitu Taurot. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.”
(QS Al- Maidah [5]: 46).
Pada perkembangan berikutnya, Kitab Injil diubah dan dipalsukan. (Baca QS Al-
Maidah,[5]:15), sehingga Kitab Injil yang beredar dan menjadi pegangan orang nasrani
sekarang ini tidak asli lagi. Bahkan Kitab Injil yang beredar sekarang ini merupakan
karangan 4 orang, yang berisi kisah atau laporan tentang kehidupan dan ajaran Nabi
Isa, serta doktrin trinitas dari Paulus. Keempat kitab Injil tersebut meliputi:
1) Injil Matius. Dikarang oleh Santo Matius, seorang Yahudi yang semula bekerja
sebagai pegawai pemungut pajak.
2) Injil Markus. Ditulis oleh Markus. Semula ia beragama Yahudi, lalu masuk agama
Kristen. Ia mati dibunuh para penyembah berhala di Mesir pada tahun 62 M.
3) Injil Lukas. Dikarang oleh Lukas, seorang tabib asal Antiokia-Yunani. Ia adalah
murid Paulus, pendiri agama Kristen. Kedua orang (Lukas dan Paulus) ini belum
pernah bertemu dengan Nabi Isa.
4) Injil Yahya atau Yohanes. Menurut Encyclopedia Britanica, Injil ini ditulis oleh
Yahya pada tahun 100 M. Sedangkan menurut Prof. Stadlein, Injil ini ditulis oleh
Yahya, seorang mahasiswa perguruan Iskandariyah Mesir pada abad kedua
masehi. Pendapat yang kedua inilah yang terkuat. Isinya secara tegas
mengajarkan Ketuhanan Yesus Kristus (Nabi Isa), seperti yang diajarkan oleh
Kristen madzhab Iskandariyah.
Keempat Injil tersebut lalu disahkan oleh sidang Synode (Muktamar gereja-
trinitas (ajaran bahwa Tuhan terdiri dari tiga oknum/unsur, meliputi Tuhan Bapa
Allah, Tuhan Putra Yesus Kristus, dan Rohul Kudus).
Pertanyaannya sekarang : Bagaimana seharusnya umat Islam menyikapi keempat
Injil yang menjadi kitab suci agama Kristen sekarang?
Jawabnya : Kita tidak boleh mempercayai keempat Injil tersebut. Kita umat Islam
cukup mempercayai bahwa Alloh SWT pernah menurunkan Kitab Injil kepada Nabi
Isa. Akan tetapi, kitab Injil yang asli ini sekarang sudah tidak ada lagi.
Yang cukup menarik perhatian, terutama bagi umat Islam, bahwa diantara
puluhan Injil yang dianggap tidak sah oleh Gereja (Injil Apocrypha) dan
perlu dimusnahkan tersebut ialah kitab Injil Barnabas. Isi kandungan Injil
Barnabas ternyata banyak kesamaannya dengan isi Al-Qur‟an, diantaranya berisi
informasi tentang akan datangnya seorang Nabi Akhir Jaman yang berasal dari
keturunan Nabi Ismail. Siapa lagi kalau bukan Nabi Muhammad SAW. Naskah tertua
Injil Barnabas yang ditemukan Cremer Toland di Perpustakaan Kepausan
pada tahun 1709 berbahasa Italia, lalu diterjemahkan kedalam bahasa Inggris,
Spanyol dan Arab. Dari bahasa arab, lalu diterjemahkan kedalam bahasa
Indonesia oleh Abu Bakar Basymeleh dan sekarang dicetak oleh penerbit Bina
Ilmu Surabaya, dengan judul Terjemah Injil Barnabas.
1. Pengertian
ْ ْ ْ ْ ل ا ﵀\ َّ ص ي بżا\ ا ْ ْ ْ
ل
ّ َ ك َ ا\م
ب ُت
ُ
فِ ِ َ َ
aِ ِ ِّ َ ُ َ َ َّ َ َ ُ َّ َ ُ ُ \ ا\ ُ جِ ُ اZت
ż ب َ
َ ْ
ْ
ا¤ُ ْا \ هُ ُ ل ك
ِ \
ْ َ ْ
aِ ت ا
ّ ََ\ت
ِ ا\ل
ِ ُ ت ت ب,َت لZ ِ ِ ْ ¤ُ ż َ ِا\ف
َ َّ َ ُ ِ ِ َ َ ِ
ح
ِ Zص َ ا
َ
\
Artinya: “Al-Qur’an ialah Kitab Allah yang bersifat mukjizat, yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad SAW, yang tertulis di mushaf-mushaf, yang diriwayatkan secara
mutawatir, dan membacanya dinilai sebagai ibadah.”
Dari ta‟rif (definisi) diatas, maka dapat kita ketahui ciri khas dan keutamaan Al-
Qur‟an yang membedakannya dari kitab-kitab suci lainnya, sebagai berikut:
a. Al-Qur‟an adalah Kitab Allah, bukan Kitab budaya karangan Nabi Muhammad.
b. Al-Qur‟an merupakan mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW
c. Al-Qur‟an merupakan nama Kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
d. Setiap kali Al-Qur'an turun, Rasululloh SAW memerintahkan para sahabat penulis
wahyu agar menuliskannya pada lembaran-lembaran (shahifah) berupa kulit, kayu,
tulang. lempengan batu, dan pelepah kurma. Kemudian dibukukan dalam bentuk
buku/Kitab pada masa Abu Bakar. Tulisan Al-Qur‟an yang dibukukan ini dapat juga
disebut mush-haf.
e. Periwayatan wahyu Al-Qur‟an dari Alloh adalah secara mutawatir. Maksudnya,
Wahyu Al-Qur‟an diterima Nabi SAW melalui malaikat Jibril, lalu beliau bacakan
kepada seluruh sahabat dan menyuruh mereka menulis dan menghafalnya, lantas
disebarkan kepada kaum muslimin dari generasi ke generasi sampai kepada kita saat
ini. Dengan periwatan semacam ini, maka mustahil terjadi pemalsuan, pengurangan
atau penambahan pada ayat-ayat Al-Qur‟an. Hal ini berbeda dengan periwayatan
Kitab suci Al-Qur‟an memiliki beberapa nama lain, diantaranya:
a. Adz-Dzikr, artinya peringatan
b. Al-Furqan, artinya pembeda antara yang hak dan yang batil.
c. Al-Kitab atau Kitabullah, artinya kumpulan wahyu dari Alloh
d. An-Nur, artinya cahaya
e. Al-Burhan, artinya bukti kebenaran dari Alloh.
ْ ْ ْ ْ ْ ْ يZm ْ \ ْ 6ن
ِآ ٍ ۚ ﴿ ﴾ \ِ ل
ق لَ َا
َ َ َ ُّ َ
ك \ 6
َ ك ل م
َ ُ
ۙ ﴿ ﴾ \
ل َ َ ّ ِ ّ َ َ ِ
م ك \
ل َ ّ ْ ْ ق ل خ ﴾ ﴿ ق ل خ يZ ْ \ ْ ل
ِ َ ِّ َ ِّ َ َ َ َ َ َ ِ
َ
ْ ْ
﴾﴿ۗ ل ْ ْ مi م اْ Z آZm ْا¤ ۙ م ل, ﴿,,﴾ ل ا
ّ َ م \ 6
ِ نZ ِ ل ا
ّ َم
َ َ َ َ َ َ َ َ ِ َ َ َ
Menurut pendapat yang popular, seluruh isi Al-Qur‟an terdiri dari 30 juz, 114
surat dan 6666 ayat, yang diawali dengan surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan surat An-
Nas.
Ketigapuluh juz tersebut diturunkan secara berangsur-angsur didalam dua periode
selama kurang lebih 23 tahun, atau tepatnya selama 22 tahun 2 bulan 22 hari.
a. Periode Makkah, yakni ketika Nabi Muhammad SAW menetap di kota Makkah selama
kurang lebih 13 tahun atau 12 tahun 5 bulan 13 hari. Yang turun sebanyak 91 surat
atau 2/3 dari keseluruhan surat Al-Qur‟an.
Ayat atau surat yang diturunkan di Makkah ini disebut ayat/surat Makkiyyah.
Adapun ciri-cirinya ialah :
1) Ayat/suratnya pada umumnya pendek-pendek
2) Ayatnya biasanya dimulai dengan: “Yaa Ayyuhan-naasu….” (Wahai manusia ….)
َ ُ ظف
ِ Zح َا ُ َل
َ
Z َ ّ ?ِ ل \ ل كZżَ َّ ا
َ ِّ َ
َ َ ُ حZ َّ ?
Artinya: “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Quran dan sesungguhnya Kami
benar-benar memeliharanya” (QS Al-Hijr [15]: 9)
g. Isi kandungannya selalu up to date, sesuai dengan situasi dan kondisi perubahan
jaman.
h. Ajaran Al-Qur‟an sesuai dengan fitrah dan kodrat manusia
i. Al-Qur'an merupakan petunjuk dan pedoman hidup manusia yang lengkap.
hidup (weltanschauung) yang lurus bagi seluruh umat manusia. Allah berfirman:
4. Al-Qur’an Sebagai Pedoman Hidup Manusia
ْ ْ ْ ْ ْ
َ اKitab
\َ ّ َ ُ ُهsuci
ِ Z ِاAl-Qur‟an \ص َّ ْ ا
َحZ َ ُ لmerupakan
َّ
َ iَ pedoman,
لi ِ ّ \َ ِżtuntunan,
ُ
بَ ش
ِ ّ \
ّ
ْ
ا ِآi َ ِتdan
petunjuk
ُ هِ يpandangan
م َي
َ ُ ُ َ َ
ً
َذ ه
َ \\ُ ا¤ل ل ِ اي ي َّ ? ً\ ك
\ل َ ب
,ِ ْي
َ ََ ِ ّ َ
Artinya: “Sungguh, Al Quran Ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan
َ اbahwa bagi
memberi kabar gembira kepada orang-orang mu'min yang mengerjakan amal saleh
mereka ada pahala yang besar,” (QS Al-Isra‟ [17] : 9)
Tidak dapat disangkal, bahwa di dunia ini banyak pandangan hidup hasil
pemikiran manusia, seperti Pancasila (pandangan hidup bangsa Indonesia), marxisme,
liberalisme, materialisme, hedonisme dan lain-lain. Namun pedoman hidup Al-Qur‟an
jauh lebih unggul dan sempurna.
Perhatikan perbandingan berikut ini:
George Bernard Shaw (1856 – 1951), seorang pemikir, filsuf, sosiolog dan penulis
buku terkenal dari Inggris mengakui kebersihan Al-Qur‟an dan kebagusan Islam :
“Agama Islam cukup untuk mengobati penyakit kemanusiaan, dan orang yang
berkemajuan (modern) sekarang sudah mulai insaf akan hakekatnya. Berat sangkaanku
untuk mengatakan, bahwa dua abad kemudian, orang-orang akan berbondong-bondong
masuk Islam”. Dan katanya lagi, “Seperti Napoleon, saya pun lebih suka akan ajaran
Muhammad. Saya yakin bahwa seluruh emperium Inggris akan berakhir abad ini.
Pribadi Muhammad sangat agung. Saya kagumi dia dan saya menganut dia dalam
pandangan hidupnya. Selain saya menjunjung agama yang dibawa Muhammad setinggi-
tingginya, karena gaya hidup yang mengagumkan dari agama ini…”
Edward Gibbon, Sejarawan Inggris, berkata: “Al-Qur‟an adalah sebuah kitab
keagamaan; kitab kemajuan, kenegaraan, persaudaraan, kemahkamahan dan undang-
undang. Al-Qur‟an mengandung isi yang lengkap mulai dari urusan ibadat, ketauhidan,
sampai urusan duniawi… Sebab itu, Al-Qur‟an sangat besar perbedaannya dengan Bibel.
Bibel tidak ada keterangan tentang aturan-aturan yang berkaitan dengan keduniaan.
Yang ada didalam Bibel hanya cerita dan dongeng belaka”.
Benarkah ramalan Gerorge Bernard Shaw akan menjadi kenyataan?. Hasil riset
tentang perkembangan agama-agama di dunia selama 50 tahun, antara tahun 1934-1984,
oleh Keiyh W. Stump menunjukkan, bahwa agama-agama yang grafik perkembangannya
mengalami kenaikan ialah: Protestan 57%, Budha 63%, katholik 70%, Hindu 117%,
Shinto 152% dan Islam 235%. Sedangkan yang mengalami penurunan : Yahudi 4%, Kong
Hu Chu 13% dan Kristen Ortodox 36%.
Robert Morey menyebutkan bahwa perkembangan Islam di Eropa Barat, Amerika
serikat dan Amerika utara sangat pesat: 1). Kaum muslimin di Perancis dan Jerman
sudah berjuta-juta. 2). Di Inggris, jumlah kaum muslimin lebih banyak dari Kristen Injili.
Banyak gereja Anglikan yag terbengkalai dibeli kaum muslimin, lalu dijadikan masjid. 3)
Di Amerika Utara jumlah kaum muslimin melebihi orang yahudi. Sedang di Amerika
Serikat, lebih dari 500 pusat kajian Islam didirikan dan saat ini jumlah kaum muslimin
lebih banyak daripada anggota gereja Episcopal. Sehingga menempatkan Islam sebagai
agama terbesar kedua di Amerika Serikat dan Kanada.
Sumber : dari buku Islam Dihujat : Menjawab buku The Islamic Invasion (karya Robert
Morey), Hj. Irena Handono, et al, 2004.
D. R A N G K U M A N
1. Iman kepada Kitab Alloh artinya yakin dan percaya bahwa Alloh benar-benar telah
menurunkan wahyu-Nya kepada para Nabi dan Rosul-Nya, untuk dijadikan sebagai
pedoman hidup bagi umat manusia, demi meraih kebahagiaan hidup di dunia dan
akhirat.
2. Kitab-kitab Suci Alloh sangat banyak jumlahnya. Kesemuanya wajib diimani sebagai
wahyu Allah dan bukannya sebagai karangan para Nabi dan Rosul. Namun yang
wajib diketahui namanya dan para Nabi yang menerimanya ialah 2 buah shuhuf
(milik Nabi Ibrahim dan Musa) dan 4 buah kitab yang meliputi :
Pedoman
No Nam Nabi Bahasa Sasaran Umat
Pegangan
a Penerima
Agama
Kitab
Ibrani Khusus
01 Taurat Musa a.s. Yahudi
/Hebrew Bani Israil
Ibrani Khusus
02 Zabur Dawud a.s. Yahudi
/Hebrew Bani Israil
Khusus
03 Injil Isa a.s. Nasrani Aramea
Bani Israil
Muhammad Seluruh bangsa
04 Al-Qur'an Islam Arab
SAW / umat manusia
3. Umat Islam dilarang mengimani kitab-kitab suci agama ardhi (budaya) dan beberapa
kitab suci agama Samawi selain Al-Qur'an yang sudah dipalsukan umatnya, seperti 4
kitab Injil yang menjadi pegangan agama Nasrani sekarang.
4. Tujuan Kitab-kitab Allah diturunkan adalah untuk dijadikan sebagai pedoman dalam
mengatasi berbagai problem hidup manusia, sehingga tercipta suatu kehidupan yang
tentram, teratur dan bahagia baik di dunia maupun di akhirat.
5. Al-Qur‟an merupakan Kitab Alloh yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
sebagai mu‟jizat terbesarnya, yang tertulis didalam mush-haf, diriwayatkan secara
mutawatir, dan membacanya dipandang sebagai ibadah.
6. Al-Qur‟an sebagai Kitab Allah terakhir yang menjadi mu‟jizat terbesar Nabi
Muhammad terjaga keasliannya sampai hari kiamat, yang memiliki banyak kelebihan
dan keistimewaan yang tidak dimiliki oleh kitab Taurot, Zabur dan Injil.
7. Al-Qur‟an yang terdiri dari 30 juz, 114 surat dan 6666 ayat ini diturunkan secara
berangsur-angsur selama kurang lebih 23 tahun atau tepatnya 22 tahun 2 bulan 22
hari. Isi kandungannya secara garis besar terangkum didalam surat Al-Fatihah.
8. Al-Qur‟an sebagai pedoman hidup yang lengkap, universal dan up todate mampu
mengantarkan manusia meraih kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.