Anda di halaman 1dari 11

TRANSMISI SABUK V-BELT

NAMA : SASONO HARIS PRABOWO


NIM : 2141270008
PENGERTIAN SABUK V-BELT

• Sabuk-V atau V-belt adalah salah satu transmisi penghubung yang terbuat dari karet dan mempunyai
penampang trapesium. Dalam penggunaannya sabuk-V dibelitkan mengelilingi alur puli yang berbentuk V
pula. Bagian sabuk yang membelit pada puli akan mengalami lengkungan sehingga lebar bagian dalamnya akan
bertambah besar.
• Sabuk-V banyak digunakan karena sabuk-V sangat mudah dalam penangananya dan murah harganya. Selain itu
sabuk-V juga memiliki keungulan lain di mana sabuk-V akan menghasilhan transmisi daya yang besar pada
tegangan yang relatif rendah serta jika dibandingkan dengan transmisi roda gigi dan rantai, sabuk-V bekerja
lebih halus dan tak bersuara. Sabuk-V selain juga memiliki keungulan dibandingkan dengan transmisi-transmisi
yang lain, sabuk-V juga memiliki kelemahan di mana sabuk-V dapat memungkinkan untuk terjadinya slip.
PENGERTIAN TRANSMISI SABUK-V

• BELT (SABUK) digunakan untuk mentransmisikan daya dari poros yang satu ke poros yang lainnya melalui puli
yang berputar dengan kecepatan berbeda.
• Transmisi sabuk v digunakan bila diinginkan transmisi antara dua poros yang terpasang terpisah,tidak mudah
selip,tetapi masih memungkinkan untuk selip jika beban berlebihan untuk menghindari kerusakan yang lebih
parah. Pada transmisi ini pemindahan daya (putaran dan torsi) terjadi karena gesekan antara bidang baji pada
sabuk dan pulinya, sehingga memerlukan pemilihan, perakitan, dan perawatan yang benar supaya dapat
mentransmisikan daya secara optimal. Aplikasi sabuk V pada kendaraan dapat dijumpai pada alternator, mesin
AC, kipas radiator, dan untuk mesin-mesin di bengkel seperti pada mesin bor, mesin bubut, mesin frais, dsb.
Transmisi sabuk V yang sederhana terdiri dari dua puli dan satu sabuk V. Bahan sabuk V adalah karet yang
diperkuat dengan serat-serat berbentuk tali yang menahan gaya tarik dan bagian luarnya terbuat dari kain terpal
yang tahan aus.
PROSES PEMASANGAN SABUK-V

1. Pastikan kondisi dudukan motor penggerak atau shaft tension V belt kendor agar dalam pemasangan V belt lebih mudah.
2. Kemudian masukkan atau pasang V belt pada alur Pulley yang ada di benda kerja mesin satu persatu.
3. Kemudian masukkan ujung atau sisi V belt satunya pada Pulley motor penggerak.
4. Jika tension V belt terlalu pendek dan susah masuk ke pulley, maka gunakanlah alat bantu obeng atau sejenisnya untuk
mencongkel V belt agar masuk ke alur Pulley.
5. Masukkan ujung obeng pada celah antara V belt dengan pulley.
6. Kemudian dorong atau putar pulley agar obeng terbawa putaran V belt.
7. Selanjutnya congkelkan ujung obeng ke arah masuk agar V belt masuk ke alur Pulley.
8. Lakukan hal tersebut untuk V belt lainnya dengan hati - hati dan waspada agar terhindar dari potensi bahaya terjepit.
HAL HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
KETIKA PEMASANGAN SABUK-V
1. Poros harus lurus agar tarikan pada belt seimbang
2. Jarak poros tidak terlalu dekat agar sudut kontak pada roda yang kecil sebesar mungkin
3. Jarak poros jangan terlalu jauh agar belt tidak terlalu berat
4. Belt yang terlalu panjang akan bergoyang, dan bagian pinggir sabuk cepat rusak
5. Tarikan yang kuat supaya bagian bawah, dan sabuk yang kendor di atas agar sudut
kontak bertambah besar.
6. Jarak minimum antar poros adalah 1.5 sampai 2 kali diameter puli yang besar .
PROSES MELEPAS SABUK-V

1. Kendorkan terlebih dahulu tension V -Belt dengan cara kendorkan roll tension atau motor drive V belt itu
sendiri.
2. Setelah tension V - Belt kendor, kemudian keluarkan V - Belt dari alur Pulley dengan cara masukkan atau
congkel V - belt ke arah keluar pada pulley menggunakan obeng min atau alat sejenisnya.
3. Setelah ujung obeng min masuk ke celah antara V - Belt dengan alur pulley, kemudian Putar V belt atau
pulley dengan tangan ke arah maju atau ke dalam agar ujung Obeng terbawa putaran V belt.
4. Selama Ujung Obeng ikut terbawa putaran pulley V belt, kemudian congkelkan keluar ujung Obeng agar
V belt keluar dari alur Pulley.
5. Lakukan hal serupa terhadap semua V belt, karena biasanya jumlah V belt pada pulley lebih dari 1 pieces.
HAL HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
KETIKA MELEPAS SABUK-V DARI PULLEY
1. Awas ada potensi bahaya telapak tangan terjepit oleh V belt dan pulley.
2. Awas ada potensi bahaya jari tangan terjepit putaran pulley.
3. Awas ada potensi bahaya badan terbentur pulley dan body motor penggerak.
4. Cara pemasangan maupun pelepasan V belt dari alur pulley tentunya berbeda - beda tergantung kondisi dari V belt dan pulley itu sendiri.
5. Namun pada intinya, bagaimana caranya agar V belt tersebut bisa di pasang dan di lepas dari Pulley dengan tetap memperhatikan keselamatan
kerja dan tidak merusak kondisi V belt dan Pulley.
6. Pemasangan dan cara melepas V belt tersebut merupakan salah satu Tugas dan Tanggung jawab Teknisi Mekanik di dalam pabrik Industri.
7. Penggantian V belt ini di karenakan karena kondisi V belt yang sudah rusak seperti retak - retak, Sudah usang atau keras, V belt putus, dan lain
sebagainya.
8. V belt merupakan salah satu komponen atau onderdill mesin produksi yang harus di perhatikan, karena V belt merupakan salah satu onderdill
yang berperan penting pada proses mesin produksi.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SABUK-V

Kelebihan :
1. satu putus ganti semua
2. dalam pemakaian beberapa sabuk kondisi sabuk harus sama
3. tidak bisa digunakan untuk merubah putaran
4. tidak bisa beroperasi pada keadaan yang berminyak
  Kelemahan :
5. faktor slip besar karena puli yang datar
6. kecepatan yang ditransmisikan tidak besar
7. tidak dapat meneruskan putaran dengan perbandingan yang tepat
8. tidak dapat bekerja pada tempat yang berminyak dan kotor
TANDA TANDA KERUSAKAN PADA SABUK-V

1. Penyetelan telah habis dan sabuk masih kendor


2. kelenturan telah melebihi batas yang diizinkan
3. Terdapat keausan pada salah satu sisi sabuk yang mungkin disebabkan karena misalignment puli
4. Keretakan pada sabuk
5. Sabuk putus
6. Sabuk sobek
7. Terdapat keausan yang ada di diding samping sabuk
8. Rusak pada bagian bawah sabuk

Anda mungkin juga menyukai