Anda di halaman 1dari 9

Kualitas alat ukur

(Instrumen)
Modul 5 KB 1
Validitas dan Reliabilitas Hasil Pengukuran
OLEH
TIA OKTARIAINI
857021764
Validasi dan Rehabilitasi Hasil
Pengukuran

Hasil bidikan mengenai sasaran daerah


lingkaran yang paling dalam atau yang paling
mendekati lingkaran yang dalam hasil bidikan peserta
didik dapat mengenai daerah di lingkaran paling
dalam akan memperoleh skor tertinggi dan peroleh
skor tersebut semakin berkurang jika hasil bidikannya
semakin jauh dari sasaran. Hasil yang sama dapat
terjadi pasa saat mengukur hasil belajar peserta didik.
A. Apakah Validasi itu?

Alat ukur yang baik adalah alat


ukur yang dapat dengan tepat
mengukur apa yang ingin anda
ukur. Mengukur hasil belajar
peserta didik maka dituntut untuk
menggunakan alat ukur (dalam hal
ini tes) yang tepat untuk mengukur
hasil belajar yang diharapakan
pada peserta didik.
Contoh dalam kehidupan sehari-hari ada 2 jenis timbangan:
Timbangan Neraca Timbangan duduk

Walaupun kedua jenis timbangan tersebut sama-sama dapat


berfungsi untuk berat tetapi timbangan tersebut neracalah yang
akan memberikan hasil penimbangan lebih tepat.
Karena timbangan neraca mempunyai ketelitian yang lebih tinggi.
Jika dibandingkan dengan timbangan yang duduk, hasil
penimbangan berat dengan timbangan neraca dikatakan
mempunyai keteepatan (validitas) yang tinggi dalam menghasilkan
timbangan yang akurat/ketepatan dibandingkan dengan timbangan
duduk.
Pengertian validitas

Pengertian validitas mengacu pada ketepatan interpretasi


yang dibuat dari hasil pengukuran atau evaluasi (Grounlound
danLinn, 1990)
Secara umum validitas dibagi menjadi 3 jenis validitas yaitu:
1.Validitas isi (content validity)
2.Validitas konstrak (construcct Validity)
3.Validitas yang dikaitkan dengan kriteria tertentu (criterion
related validity)
B. Apakah Reabilitas itu?

Dalam menyusun sebuat tes yang baik ada dua hal yang
akan perlu diperhatikan yaitu validitas dan reliabilitas.
Hasil dari pengukuran yang reliable (tetap, konsisten,
stabil) hasil-hasil pengukuran yang berhubungan dengan
beberapa aspek fisik seperti mengukur panjang pada
meja, tinggi lemari, berat badan dan tinggi badan
biasanya menghasilkan reliabilitas yang sangat tinggi.
Konsep reliabilitas dalam arti stabilitas tes. Ada 2
macam konsep reliabilitas yaitu konsep relibitas dalam
arti equivalent tes dan konsep reliabilitas dalam arti
konsistensi internal.
c. Bagaimana hubungan antara validitas
dan reliabilitas?

•Validitas mengacu pada ketepatan hasil pengukuran dan


reliabitas mengacu pada ketetapan hasil yang akan diperoleh
dari suatu pengukuran
•Ketetapan hasil dalam pengukuran (reliabilitas) sangat
diperlukan memperoleh alat ukur yang akan dapat
memberikan hasil pengukuran yang tepat (valid).
•Alat ukur yang mempunyai reliabilitas yang tinggi belum tentu
secara otomatis mempunyai validitas yang tinggi
•Reliabilitas yang dihasilkan oleh suatu alat ukur jika tidak
dibarengi dengan tingginya validitas dapat memberikan
informasi yang salahtentang apa yang ingin diukur pada
peserta didik.
D. Bagaimana meningkatkan
reliabilitas tes?
Reliabilitas suatu tes dapat ditingkatkan dengan menambah
jumlah butir ke dalam tes yang mungkin menjadi pertanyaan
untuk peserta didik. Penambahan butir soal pada tes akan
meningkatkan relibilitas jika butir soal yang akan ditambahkan
adalah buti-buti soal yang homogen dengan buti soal yang
ada. Butir soal dalam homogen dengan butir soal yang akan
mengukur hal yang sama dengan butir soal yang sudah ada.
Penambahan butir soal tidak akanmenaikan reliabilitas tes jika
buti soal yang ditambahkan tidak homogendenga butir soal
yang telah ada.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai