Anda di halaman 1dari 13

GA NA L IS I S

MEN S
I GM A K A S U
ST AN
MIL D E N G
IBU HA
HIV AIDS
Mutiara Putri Allolangi 200110023
Natasia Fiadelvia Hiroh 200110024
Nining Sudrianti 200110025
DEFINISI
Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan virus menyerang dan
melemahkan sistem kekebalan tubuh manusia dalam melawan infeksi. Sebagai
virus yang merusak dan menurunkan fungsi dari sel imun, orang yang terinfeksi
virus HIV secara bertahap akan menjadi imunodefisiensi. Tahap akhir dari infeksi
virus HIV disebut dengan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS).

Sedangkan AIDS atau Acquired Immune Deficiency Sindrom merupakan


kumpulan gejala penyakit akibat menurunnya system kekebalan tubuh
yang disebabkan oleh retrovirus yaitu HIV yang menyebabkan
penurunan sistem kekebalan tubuh secara simtomatis ata asimtomatis
ETIOLOGI

i beberapa
AIDS disebabkan oleh virus yang mempunya
ilmiahnya
nama yaitu HT II, LAV, RAV. Yang nama
V ) yang
disebut Human Immunodeficienc Virus (HI
rovirus
berupa agen viral yang dikenal dengan ret
itas yang
yang ditularkan oleh darah dan punya afin
misikan
kuat terhadap limfosit T. Virus ini ditrans
u produk
melalui kontak intim (seksual), darah ata
adalah
darah yang terinfeksi. Penyebab infeksi
human
golongan virus retro yang disebut
immunodeficiency virus (HIV).
pengaruh HIV/AIDS pada kehamilan

Penularan HIV-1 dapat terjadi di dalam rahim (intrauterin), pada saat


persalinan (intrapartum), atau postnatal melalui menyusui. Bukti transmisi
dalam rahim yaitu terjadi dalam 8 minggu kehamilan, infeksi berasal dari
deteksi HIV-1, dimana virus di isolasi yang diambil dalam spesimen janin
dan jaringan plasenta, didapatkan sekitar 20% -60% dari bayi yang
terinfeksi pada saat lahir.

Paparan janin terhadap virus dalam cairan serviko-vaginal diperkirakan


sangat berperan. Selain itu, laporan terbaru menunjukkan bahwa cara
persalinan dapat mempengaruhi tingkat transmisi. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa pecahnya ketuban lebih dari 4 jam dapat
meningkatkan risiko penularan HIV , Kontribusi masing-masing transmisi
dari keseluruhan tampaknya belum menunjukkan bahwa penularan di
dalam rahim jarang terjadi dan sebagian besar infeksi terjadi pada saat
persalinan atau pada akhir kehamilan.
Faktor Yang Mempengaruhi Transmisi HIV dari Ibu ke
Janin
01 03
FAKTOR FAKTOR JANIN
VIRUS

04 02
FAKTOR BAYI FAKTOR
MATERNAL
MANIFESTASI KLINIS

Gejala HIV/AIDS Pada awalnya, seseorang yang terkena virus HIV


umumnya tidak menunjukkan gejala yang khas (asimtomatik).
Penderita hanya mengalami demam selama 3-6 minggu, tergantung
dari daya tahan tubuh saat mendapatkan kontak virus HIV
tersebut. Setelah kondisi mulai m embaik, orang yang terkena virus
HIV akan tetap sehat dalam beberapa tahun. Namun demikian,
perlahan-lahan kekebalan tubuhnya mulai menurun sehingga jatuh
sakit karena serangan demam yang berulang .

Manifestasi klinis yang tampak dibagi menjadi 2, yaitu:


1. Manifestasi Klinis Mayor
2. Manifestasi Klinis Minor
Patofisiologi

Tubuh mempunyai suatu mekanisme untuk membasmi suatu infeksi dari


benda asing, misalnya : virus, bakteri, bahan kimia, dan jaringan asing dari
binatang maupun manusia lain. Mekanisme ini disebut sebagai tanggap
kebal (immune response) yang terdiri dari 2 proses yang kompleks yaitu :
Kekebalan humoral dan kekebalan cellmediated. Virus AIDS (HIV)
mempunyai cara tersendiri sehingga dapat menghindari mekanisme
pertahanan tubuh. “beraksi” bahkan kemudian dilumpuhkan.

Virus AIDS (HIV) masuk ke dalam tubuh seseorang dalam keadaan bebas
atau berada di dalam sel limfosit.

HIV kemudian mengubah fungsi reseptor di permukaan sel T helper


sehingga reseptor ini dapat menempel dan melebur ke sembarang sel lainnya
sekaligus memindahkan
Patofisiologi

Dengan menggunakan enzim yang dikenal sebagai reverse transcriptase,


HIV akan melakukan pemrograman ulang materi genetik dari sel T4 yang
terinfeksi untuk membuat doublestranded DNA (DNA utas-ganda). DNA
ini akan disatukan ke dalam nukleus sel T4 sebagai sebuah provirus dan
kemudian terjadi infeksi yang permanen. Cara Penularan HIV / AIDS dari
Ibu ke Anak Penularan HIV dari ibu ke anak terjadi karena wanita yang
menderita HIV / AIDS sebagian besar masih berusia subur, sehingga
terdapat resiko penularan infeksi yang terjadi pada saat kehamilan
(Richard, et al., 1997). Selain itu juga karena terinfeksi dari suami atau
pasangan yang sudah terinfeksi HIV / AIDS karena sering berganti-ganti
pasangan dan gaya hidup. Penularan ini dapat terjadi dalam 3 periode:
1. Periode kehamilan
2. Periode persalinan
3. Periode Post Partum
IL YANG TERDIAGNOSA
KASUS STIGMA DAN DISKRIMINASI BIDAN PADA IBU HAM
HIV/AIDS DI KOTA MAKASSA R

ya sikap dan reaksi negative


Awal munculnya stigma dan diskriminasi di sebabkan masih kuatn
maupun berbagai program
terhadap orang dengan Human Immunodeficiency Virus (HIV) positif
peningkatan kualitas hidup
yang terkait dengannya. Akibatnya penanggulangan HIV maupun
orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) mengalami banyak hambatan pula.
ini bidan karena diawali
Adanya stigma dan diskriminasi oleh petugas kesehatan dalam hal
HIV/AIDS adalah penyakit
public stigmanya yang menganggap bahwa ibu hamil yang terinfeksi
terinfeksi HIV/AIDS
yang mengancam jiwa, takut tertular HIV/AIDS serta ibu hamil yang
sebagai hasil dari pelanggaran moral
Dampak kepada penderita
ung
muncul lah self stigma yang mengganggap bahwa dia tidak bertangg
jawab atas ibu hamil yang terinfeksi HIV/AIDS sehingga hal itu yang
a di
menyebabkan merasa tidak berharganya ibu hamil dan takut berad
lingkungannya yang selama ini berinteraksi dengannya.

stigma dan diskriminasi terhadap penderita HIV


AIDS akan berdampak terhadap upaya pencegahan HIV seperti ibu
hamil akan enggan untuk melakukan tes HIV karena takut akan
dan
mendapatkan stigma dan diskriminasi apabila hasil tesnya positif
ibu hamil menarik diri dari sosial dan lingkungannya.
Dampak kepada program pengobatan pasien
yang
Begitupun dengan felt or perceived stigma dari petugas kesehatan
an kesehatan,
menyebabkan ibu hamil HIV/AIDS tidak dapat mengakses layan
memelihara
sehingga menghambat usaha pencegahan dan perawatan dengan
kebisuan dan penyangkalan tentang HIV/AIDS.
oleh ibu hamil
Diskriminasi dalam bentuk tokenisme diskriminasi yang diterima
sampah yang
yang terdiagnosa HIV/AIDSyaitu juga seperti tempat pembuangan
yang
masih dibedakan, pelayanan yang berbeda serta alat pelindung diri
terdiagnosa
berlebihan dan tidak diberikannya imunisasi TT pada ibu hamil yang
HIV/AIDS.
Bagaimana cara mengurangi stigma pada pasien HIV
ab utama dari infeksi HIV/AIDS. Ibu hamil
Hingga saat ini, perilaku seseorang masih dianggap sebagai penyeb
misalnya perilaku seks bebas. Ini salah
dengan HIV/AIDS seringkali dicap berperilaku negatif di masa lalu,
at seseorang enggan menunjukkan
satu stigma negatif yang kerap muncul di masyarakat sehingga membu
bahwa ia merupakan ODHA yang perlu
secara terus menerus seumur hidupnya.
mengakses pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pengobatan ARV
negati f ini pula yang mengurangi bahkan
Konsumsi ARV masih menjadi salah satu layanan PMTCT. Stigma
n HIV/AIDS.
meniadakan dukungan sosial dari masyarakat untuk ibu hamil denga
memahami HIV/AIDS itu sendiri, seperti
menghilangkan stigma terhadap orang dengan HIV/AIDS adalah
tubuh seperti darah, cairan pada organ
mengetahui bahwa virus HIV hanya dapat tertular melalui cairan
wajib menggunakan APD atau alat
reproduksi, dan ASI. Untuk menjaga keamanan, petugas kesehatan
n yang berhubungan dengan cairan tubuh
pelindung diri yang sesuai dengan standar saat melakukan tindaka
pasien dengan HIV/AIDS, seperti menga mbil darah pasien.
orang dengan HIV/AIDS. Salah satu caranya
Selain itu, penting untuk menjaga komunikasi yang baik terhadap
tar negatif atau seakan memandang
adalah menanggapi dengan sewajarnya dan tidak memberikan komen
rendah
Menurut Manuaba (2007) dalam pemer iksaan kehamilan upaya yang penting dilakukan selain memberikan
pelayanan pemeriksaan dan perawatan yang
a ibu hamil. Hal tersebut dikarenakan masa
diperlukan, penting juga untuk dilakukan pemberian edukasi kepad
kehamilan merupakan masa dimana seorang wanita
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai