Anda di halaman 1dari 15

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU NIFAS

DENGAN PREMATUR KONTRAKSI DI RUANG


KEBIDANAN RSUD PEMANGKAT
TAHUN 2017

OLEH :
AYU HANIFATUL MUSLIMAH
20146121141

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PONTIANAK
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI D-III
2017
BAB IV HASIL PENELITIAN
– Proses Asuhan Keperawatan
– Membandingkan proses keperawatan
teori dengan partisipan hasil penelitian

BAB V PENUTUP
– Kesimpulan
– Saran
KARAKTERISTIK PARTISIPAN

• Ibu dengan kehamilan < 37 minggu yang


sudah memiliki kontraksi
• Ibu Post partum dengan Prematur kontraksi
• Bersedia menjadi partisipan
• Memiliki kesadaran composmentis
• Pasien yang dirawat inap di RSUD Pemangkat
Asuhan Keperawatan pada Ny. M dan Ny. R

PENGKAJIAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN

INTERVENSI KEPERAWATAN

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

EVALUASI
PENGKAJIAN
No Ny. M Ny. R Kesimpulan

1 Pasien mengatakan nyeri Pasien mengatakan takut Pengkajian yang dilakukan terhadap
di daerah vagina. jika terjadi sesuatu pada Ny. M dan Ny. R telah sesuai dengan
P : nyeri di vagina bayinya tinjauan teoritis hanya saja terjadi
Q : seperti di tusuk-tusuk
  sedikit perbedaan. Dimana pada Ny.
R : di daerah vagina M terdapat 3 diagnosa aktual dan
S : skala nyeri 5 (sedang) Pasien mengatakan tidak pada Ny. R hanya 2 saja diagnosa
T : terus menerus mengetahui tentang aktual yang ditemukan saat
  prematur kontraksi pengkajian dilakukan.
Pasien mengatakan takut  
jika terjadi sesuatu pada Pasien mengatakan
bayinya ASInya belum lancar
 
Pasien mengatakan tidak  
mengetahui tentang TTV
prematur kontraksi TD : 100/70 mmHg
  N : 80x/menit
Pasien mengatakan R : 20x/menit
ASInya belum lancar T : 36,5o C
TTV
TD : 110/80 mmHg
N : 82x/menit
R : 20x/menit
T : 36,8o C
DIAGNOSA KEPERAWATAN
No Teori Ny. M Kesimpulan
1 Nyeri akut abdomen Nyeri akut Pada partisipan (Ny. M) mengeluh nyeri pada
berhubungan dengan berhubungan dengan daerah vaginanya setelah melahirkan karena di
kontraksi post episiotomi episiotomi sebesar 8 cm sehingga prioritas
partum
diagnosa adalah nyeri akut.

2 Ansietas Ansietas berhubungan Pada partisipan (Ny.M) mengatakan takut jika


berhubungan dengan dengan persalinan terjadi sesuatu pada bayinya karena pasien baru
persalinan prematur prematur dan melahirkan pertama kalinya. Maka dari itu
dan kemungkinan kemungkinan neonatus
neonatus prematur prematur peneliti mengangkat diagnosa ansietas sebagai
diagnosa kedua.

3 Defisiensi Defisiensi pengetahuan Pada partisipan (Ny.M) mengatakan tidak


pengetahuan berhubungan dengan mengetahui tentang prematur kontraksi. Maka
berhubungan dengan kurangnya informasi peneliti mengangkat diagnosa defisiensi
kurang informasi tentang prematur
mengenai persalinan kontraksi pengetahuan untuk dilakukan penkes kepada
prematur pasien tersebut.

4 Ketidakefektifan Pasien mengatakan ASInya belum lancar. Oleh


menyusui berhubungan sebab itu peneliti mengangkat diagnosa
dengan produksi ASI ketidakefektifan menyusui, karena seharusnya
belum lancar
bayi mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
No Teori Ny. R Kesimpulan
1. Nyeri akut Ansietas berhubungan Pada partisipan (Ny.R) pasien tersebut tidak
abdomen dengan persalinan mengeluhkan nyeri setelah persalinan. Karena pasien
berhubungan prematur dan tersebut tidak di episiotomi. Jadi peneliti mengangkat
dengan kontraksi kemungkinan neonatus diagnosa ansietas sebagai diagnosa pertama, karena
post partum prematur pasien tersebut takut jika terjadi sesuatu pada anaknya
dikarenakan persalinan belum cukup bulan.
2 Ansietas Defisiensi pengetahuan Pada diagnosa kedua Ny. R peneliti mengangkat
berhubungan berhubungan dengan diagnosa defisiensi pengetahuan karena pasien
dengan persalinan kurangnya informasi mengatakan tidak mengetahui tentang persalinan
prematur dan tentang prematur prematur.
kemungkinan kontraksi
neonatus prematur

3 Defisiensi Ketidakefektifan Pasien mengatakan pengeluaran ASI belum lancar,


pengetahuan menyusui berhubungan oleh sebab itu peneliti mengangkat diagnosa
berhubungan dengan produksi ASI ketidakefektifan menyusui sebagai diagnosa ketiga
dengan kurang belum lancar dalam kasus Ny. R ini.
informasi
mengenai
persalinan
prematur
INTERVENSI

Intervensi keperawatan yang direncanakan peneliti


selama tiga hari pada pasien Ny. M dan Ny. R dengan
prematur kontraksi yaitu sesuai dengan intervensi yang
ada dalam teori.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Dalam melakukan implementasi keperawatan pada kedua


partisipan, peneliti menyesuaikan dengan rencana yang telah
ditetapkan sebelumnya, dan sesuai dengan teori bahwa
implementasi merupakan bagian aktif dalam asuhan
keperawatan, yaitu perawat melakukan tindakan sesuai rencana
keperawatan. Implementasi yang dilakukan pada Ny. M dan
Ny. R dimulai pada tanggal 27 April 2017 yaitu melakukan
mengkaji karakteristik nyeri, mengkaji TTV, mengajarkan
teknik relaksasi, mengajarkan pasien tentang massage
payudara, menciptakan lingkungan yang nyaman, dan
memberikan obat sesuai dengan resep dokter.
EVALUASI

Berdasarkan hasil evaluasi pada Ny. M dan Ny.


R masalah nyeri akut, ansietas, defisiensi
pengetahuan dan ketidakefektifan menyusui
teratasi.
KESIMPULAN

• Pengkajian yang dilakukan terhadap Ny. M dan Ny. R


telah sesuai dengan tinjauan teoritis hanya saja
terjadi sedikit perbedaan.
• Diagnosa yang diangkat pada Ny. M yaitu 3 diagnosa
aktual sedangkan pada Ny. R 2 diagnosa aktual yang
dapat diangkat selama penelitian berlangsung
lanjutan…
• Pelaksanaan tindakan keperawatan pada Ny. M dan Ny. R
yaitu Ibu Nifas dengan prematur kontraksi dilaksanakan
sesuai dengan perencanaan asuhan keperawatan kondisi
pasien.
• Evaluasi dilaksanakan untuk memulai sejauh mana
keberhasilan implementasi yang telah dilaksanakan. Evaluasi
yang didapat dari kedua partisipan adalah semua diagnosa
teratasi
SARAN
• Bagi RSUD Pemangkat
Dapat melakukan asuhan keperawatan sesuai
dengan standar keperawatan, khususnya seorang
perawat/ bidan sangatlah penting untuk
menguasai pengkajian metode ini sehingga dapat
meningkatkan mutu asuhan keperawatan. Dengan
demikian dapat mempercepat proses
penyembuhan pasien.
• Bagi Jurusan Keperawatan Singkawang
- Menerapkan asuhan keperawatn minimal 3 hari agar dapat
mendapatkan hasil penelitian yang lebih maksimal lagi.
- Menetapkan waktu untuk penelitian agar penelitian dapat
dilaksanakan lebih fokus.

• Bagi Ibu
Meningkatkan pemeriksaan kehamilan secara berkala minimal 4
kali selama kurun kehamilan dan dimulai sejak umur kehamilan
muda

Anda mungkin juga menyukai