suatu perjanjian antara dua belah pihak. Pihak pertama memiliki kewajiban
membayar iuran dan pihak kedua memberikan jamnan kepada pihak
pertama. Jaminan tersebut diberikan kepada pihak pertama sesuai dengan
kesepakatan barang apa saja yang akan dilindungi.
Pengertian Asuransi (Syariah)
BOOM!
Manfaat Asuransi Syariah
Berdasarkan keterangan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa hukum daripada asuransi ialah masih dalam perbincangan
para ulama, karena permasalahan halal haram asuransi sebelumnya tidak ada dalil ayat ataupun hadis yang menyebutkannya secara
detail. Namun, walaupun demikian kita bisa melihat beberapa hasil ijtihad pendapat ulama yang menurut akal atau logika mendekati
kebenaran, misalnya, sepertipendapat Muhammad Abu Zahrah yang mengatakanbahwa “asuransi dibolehkan/halalkan apabila
bersifat social dan dilarang/haramkan apabila pelaksanaannya bersifatkomersial”. Hal ini dikarenakan bahwa jika asuransi
dilaksanakan secara social maka tidak pihak yang merasa dirugikan melainkan saling menguntungkan antara lain sebagai salah satu
tempat untuk berinvestasi. Sedangkan, jika asuransi dilaksanakan secara komersial maka banyak pihak yang akan dirugikan dan hal
ini dapat dikategorikan kedalam perjudian yang dapat merugikan sebelah pihak.
Dan juga kita sebagai umat islam yang berpegangteguh dan patuh terhadap al-Qur’an, Hadis dan juga parapemimpin (ulama)
yang taat kepada Allah SWT. Maka sepantasnya lah kita menghargai dan mengikuti pendapat Ulama agar supaya kita tidak
terombang-ambing oleh pendapat-pendapat selain mereka yang dapat menjerumuskan kita kearah yang tidak benar (sesat).Dan
disamping itu, kita sebagaimanusia yang diberikan akal dan pikiran, dengan akal tersebut kita dapat membedakan mana yang baik
dan mana yang buruk, maka hendaklah kita selalu menggunakannya dalam setiap kali menghadapi masalah.