ASURANSI
Akhmad Zaeni
Sub Pokok Bahasan
Ir. Muhammad Syakir Sula, AAIJ, FIIS, selaku praktisi dan sekaligus ahli
asuransi jiwa dan asuransi syariah, setelah memperhatikan beberapa
pendapat ulama terdahulu baik yang menghalalkan maupun
mengharamkan, menyimpulkan :
1. Asuransi sebagai suatu konsep atau sistem, tanpa melihat kepada
cara-cara dalam merealisasikan dan mempraktekkan konsep dan atau
sistem itu, sangat relevan dengan tujuan-tujuan umum syariah yang
diserukan oleh nash-nash juz’i nya. Karena konsep dan sistem
asuransi sesunggunya mirip ta’awun yang telah diatur dengan rapi.
Meletakkan yang Halal dan Haram pada
Tempatnya
Menurut Syakir Sula, tidak ada ikhtilaf dalam kebolehan asuransi
menurut makna tersebut. Ikhtilaf kemudian terjadi, ketika melihat
akad-akad yang dilangsungkan oleh perusahaan-perusahaan asuransi
konvensional yang kita kenal sekarang ini.
2. Dapat dibuktikan secara pasti bahwa kontrak-kontrak yang digunakan
dalam sistem operasional dan praktik-praktik asuransi konvensional
saat ini, tidak terlepas dari praktik-praktik gharar, maisir dan riba.
Ketiga hal ini sudah merupakan bagian tidak terpisahkan dalam
praktik asuransi
3. Telah dipahami bersama bahwa adanya tujuan dan maksud serta
perencanaan yang baik, memang disyaratkan. Tetapi bukan berarti
semua cara/jalan untuk mencapai tujuan dan maksud tersebut
diperbolehkan. Kita telah memahami bahwa tujuan-tujuan dan
maksud-maksud syariah harus dicapai dan diwujudkan dengan jalan-
jalan yang tidak diharamkan. Karena jika ditempuh dengan cara atau
jalan yang diharamkan, maka tujuan dan maksud syara’ yang lain
akan diabaikan.
Meletakkan yang Halal dan Haram pada
Tempatnya
4. Konsep asuransi yang disyariatkan Islam untuk mewujudkan ta’awun,
tadhamun atau takaful adalah konsep asuransi yang dilakukan
dengan cara dimana di dalamnya terdapat akad-akad tabarru’.
5. Konsep asuransi yang ideal menurut kaidah-kaidah hukum Islam
adalah asuransi yang dikelola dengan sistem mutual (saling
menjamin) dan asuransi sosial.
6. Kosep asuransi syariah yang dikembangkan di beberapa negara saat
ini, seperti Sudan, Malaysia, Indonesia, Brunei, Timur Tengah dan
beberapa negara nonmuslim lainnya, sebenarnya belum merupakan
konsep asuransi ideal yang benar-benar sesuai yang diinginkan syara.
Akan tetapi, konsep ini merupakan konsep antara sambil terus
melakukan pengkajian dan perbaikan, menuju konsep asauransi yang
ideal.
7. Asuransi alternatif yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah adalah
asuransi ta’awuni, tadhamun dan takafuli yang di dalam
operaionalnya dapat mengeleminasi adanya unsur gharar, maisir dan
riba.