0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan24 halaman
Dokumen tersebut membahas dalil-dalil yang mendukung pendirian dan praktik asuransi syariah berdasarkan Al Quran, hadis Nabi, dan kaidah fiqih muamalah. Beberapa poin utama meliputi perintah Allah untuk mempersiapkan masa depan, menjalankan prinsip muamalah yang adil, saling bertanggung jawab, bekerja sama, dan melindungi sesama. Fatwa-fatwa kontemporer juga mendukung pendirian asuransi sy
Deskripsi Asli:
Materi Kuliah ke 3 tentang Dalil yang mendasari praktek Asuransi Syariah
Judul Asli
Materi Kuliah III Dalil yang melandasi Asuransi Syariah
Dokumen tersebut membahas dalil-dalil yang mendukung pendirian dan praktik asuransi syariah berdasarkan Al Quran, hadis Nabi, dan kaidah fiqih muamalah. Beberapa poin utama meliputi perintah Allah untuk mempersiapkan masa depan, menjalankan prinsip muamalah yang adil, saling bertanggung jawab, bekerja sama, dan melindungi sesama. Fatwa-fatwa kontemporer juga mendukung pendirian asuransi sy
Dokumen tersebut membahas dalil-dalil yang mendukung pendirian dan praktik asuransi syariah berdasarkan Al Quran, hadis Nabi, dan kaidah fiqih muamalah. Beberapa poin utama meliputi perintah Allah untuk mempersiapkan masa depan, menjalankan prinsip muamalah yang adil, saling bertanggung jawab, bekerja sama, dan melindungi sesama. Fatwa-fatwa kontemporer juga mendukung pendirian asuransi sy
DAN PRAKTEK ASURANSI SYARIAH SUB POKOK BAHASAN • PERINTAH ALLAH SWT DALAM AL QUR’AN • HADITS NABI • KAIDAH FIQIH MUAMALAH • FATWA-FATWA KONTEMPORER TENTANG ASURANSI PERINTAH ALLAH SWT DALAM AL QUR’AN
1. Perintah Allah untuk Mempersiapkan Hari
Depan Firman Allah swt dalam surat Al Hasyr : 18 “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuat untuk hari esok (masa depan). Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan” PERINTAH ALLAH SWT DALAM AL QUR’AN Karena itu, sebagian dari kita berusaha untuk menabung dan berasuransi sebagai persiapan untuk hari esok. – Menabung : upaya mengumpulkan dana untuk kepentingan mendesak atau kepentingan yang lebih besar kelak. – Berasuransi untuk berjaga-jaga jika suatu saat musibah datang menimpa. Atau menyiapkan diri jika tulang punggung keluarga tidak produktif lagi di usia tertentu atau ditakdirkan meninggal dunia. PERINTAH ALLAH SWT DALAM AL QUR’AN
2. Firman Allah tentang Prinsip Muamalah
“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu. Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya.” (Al Maaidah :1) PERINTAH ALLAH SWT DALAM AL QUR’AN
2. Firman Allah tentang Prinsip Muamalah
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.” (An Nisaa :58) PERINTAH ALLAH SWT DALAM AL QUR’AN
2. Firman Allah tentang Prinsip Muamalah
“Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah Termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.” (Al Maa’idah :90) PERINTAH ALLAH SWT DALAM AL QUR’AN
2. Firman Allah tentang Prinsip Muamalah
“Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.” (Al Baqarah :275)
“Hai orang-orang yang beriman,
bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa Riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman.” (Al Baqarah :278) PERINTAH ALLAH SWT DALAM AL QUR’AN 2. Firman Allah tentang Prinsip Muamalah “Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), Maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), Maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak Menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.” (Al Baqarah :279)
“dan tolong-menolonglah kamu dalam
(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” (Al Maa’idah :2) PERINTAH ALLAH SWT DALAM AL QUR’AN 2. Firman Allah tentang Prinsip Muamalah “Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, Maka berilah tangguh sampai Dia berkelapangan. dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” (Al Baqarah :280)
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah
kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama- suka di antara kamu..” (An Nisaa :29) PERINTAH ALLAH SWT DALAM AL QUR’AN 2. Firman Allah tentang Prinsip Muamalah “Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, Maka berilah tangguh sampai Dia berkelapangan. dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” (Al Baqarah :280)
“Maka jika sebagian kamu mempercayai
sebagian yang lain, hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya).” (Al Baqarah :283) PERINTAH ALLAH SWT DALAM AL QUR’AN
2. Firman Allah tentang Prinsip Muamalah
“Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezki hasil perniagaan) dari Tuhanmu” (Al Baqarah :198)
“Sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang
yang berserikat itu sebahagian mereka berbuat zalim kepada sebahagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh; dan Amat sedikitlah mereka ini” (Shaad :24) PERINTAH ALLAH SWT DALAM AL QUR’AN
2. Firman Allah tentang Prinsip Muamalah
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah[179] tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya” (Al Baqarah :282) PERINTAH ALLAH SWT DALAM AL QUR’AN 3. Perintah Allah untuk Saling Bertanggung Jawab Asuransi baik mutual atau bukan pada prinsipnya adalah untuk saling bertanggung jawab. Dalam Islam, memikul tanggung jawab dengan baik dan ikhlas adalah ibadah “Kedudukan persaudaraan orang beriman yang satu dengan yang lainnya ibarat satu tubuh , bila salah satu anggota tubuh sakit, maka akan dirasakan sakitnya oleh seluruh anggota tubuh lainnya ” (HR.Bukhari dan Muslim) PERINTAH ALLAH SWT DALAM AL QUR’AN 3. Perintah Allah untuk Saling Bertanggung Jawab “Seorang mukmin dengan mukmin lainnya dalam satu masyarakat ibarat bangunan, yang mana tiap bagian dalam bangungan itu mengukuhkan bagian lainnya” (HR.Bukhari dan Muslim) “Setiap orang dari kamu adalah pemikul tanggung jawab dan setiap kamu bertanggung jawab terhadap orang-orang yang ada di bawah tanggung jawabmu”. (HR.Bukhari dan Muslim) PERINTAH ALLAH SWT DALAM AL QUR’AN
3. Perintah Allah untuk Saling Bertanggung
Jawab “Seorang tidak dianggap beriman sehingga ia mengasihi saudaranya sebagaimana ia mengasihi diri sendiri” (HR.Bukhari)
“Barangsiapa yang tidak mempunyai
perasaan belas kasihan, maka ia juga tidak mendapat belas kasihan (dari Allah) ”. (HR.Bukhari dan Muslim) PERINTAH ALLAH SWT DALAM AL QUR’AN
4. Perintah Allah untuk Saling Bekerja Sama
dan Bantu Membantu
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam
(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran” (Al Maa’idah :2) PERINTAH ALLAH SWT DALAM AL QUR’AN 4. Perintah Allah untuk Saling Bekerja Sama dan Bantu Membantu
“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan
barat itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang- orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. mereka Itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka Itulah orang-orang yang bertakwa” (Al Baqarah :177) PERINTAH ALLAH SWT DALAM AL QUR’AN 4. Perintah Allah untuk Saling Bekerja Sama dan Bantu Membantu “Barangsiapa memenuhi hajat saudaranya, Allah akan memenuhi hajatnya” (HR. Bukhari, Muslim dan Abu Dawud) “Allah senantiasa menolong hamba selagi hamba itu menolong saudaranya” (HR. Ahmad dan Abu Dawud) Karena itu, dalam asuransi syariah, para peserta satu sama lain bekerja sama dan saling menolong melalui instrumen dana tabarru’. PERINTAH ALLAH SWT DALAM AL QUR’AN
5. Perintah Allah untuk Saling Melindungi
dalam Keadaan Susah “Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan” (Al Quraisy :4) “Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berdo’a,’Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa (selamat) ‘” (Al Baqarah :126) PERINTAH ALLAH SWT DALAM AL QUR’AN
5. Perintah Allah untuk Saling Melindungi
dalam Keadaan Susah “Sesungguhnya orang yang beriman ialah barangsiapa yang memberikan keselamatan dan perlindungan terhadap harta dan jiwa manusia” (HR. Ibnu Majah) “Demi diriku yang dalam kekuasaan Allah, tidaklah masuk surga orang-orang yang tidak memberikan perlindungan bagi tetangganya yang dalam kesusahan‘” (HR. Ahmad) HADITS-HADITS NABI saw TENTANG PRINSIP MUAMALAH “Ada tiga hal yang mengandung berkah, jual beli tidak secara tunai, muqaradhah (mudharabah) , dan mencampur gandum dengan jewawut untuk keperluan rumah tangga, bukan untuk dijual” (HR. Ibnu Maajah dan Shuhaib) “Perdamaian dapat dilakukan diantara kaum muslimin, kecuali perdamaian yang menghalalkan yang haram. Dan kaum muslimin terikat dengan syarat mereka, kecuali syarat yang menghalalkan yang haram atau mengharamkan yang halal ” (HR. Tirmidzi) HADITS-HADITS NABI saw TENTANG PRINSIP MUAMALAH “Sesungguhnya jual beli itu harus dilakukan atas dasar suka sama suka” (HR. Baihaqi dan Ibnu Maajah) “Tidak boleh membahayakan diri sendiri atau orang lain” (HR. Ibnu Maajah dan Daruqutni) “Barangsiapa mempekerjakan pekerja, beritahulah upahnya” (HR. Abu Razaq) “Berilah upah pekerja sebelum keringatnya kering” (HR. Ibnu Maajah ) KAIDAH FIQIH MUAMALAH “Pada dasarnya, semua bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali ada dalil yang melarangnya” “Menghindarkan mafsadat (kerusakan/ bahaya) harus didahulukan atas mendatangkan kemaslahatan” “Bahaya (beban berat) harus dihilangkan” “Dimana terdapat kemaslahatan, di sana terdapat hukum Allah” “Setiap utang piutang yang mendatangkan manfaat (bagi yang berpiutang, mughridh) adalah riba”