Anda di halaman 1dari 17

PENGERTIAN KOTA

Disusun Oleh:
Ludovicus Manditya Hari Christanto,
S,Si, M.Sc
KONSEP KOTA
Yuridis administrasi
Fisik morfologi
Jumlah penduduk
Kepadatan penduduk
Fungsinya dalam suatu organic
region
Sosio kultural
YURIDIS ADMINISTRASI
• Kota adalah suatu daerah tertentu dalam wilayah
tertentu dalam wilayah negara dimana keberadaannya
diatur oleh Undang-Undang (peraturan tertentu), daerah
tersebut dibatasi oleh batas-batas administratif yang
jelas yang keberadaannya diatur oleh Undang-Undang
(peraturan tertentu) dan ditetapkan berstatus sebagai
kota dan berpemerintahan tertentu dengan segala hak
dan kewajibannya dalam mengatur wilayah
kewenangannya (Lihat ilustrasi 1).
Ilustrasi 1
Walaupun mempunyai kenampakan kedesaan
tetapi secara yuridis administratif termasuk kota
karena terletak di dalam administrasi kota misal
persawahan di Karangwaru Kota Yogyakarta
FISIK MORFOLOGI
 Kota adalah daerah tertentu dengan karakteristik pemanfaatan
lahan non pertanian, pemanfaatan lahan yang sebagian besar
tertutup oleh bangunan baik bersifat residensial maupun non
residensial (secara umum tutupan bangunan/building
coverage, lebih besar dari pada tutupan vegetasi/vegetation
coverage), kepadatan bangunan khususnya perumahan yang
tinggi, pola jaringan jalan yang kompleks, dalam satuan
permukiman yang kompak dan relatif lebih besar dari satuan
permukiman kedesaan di sekitarnya (Lihat ilustrasi 2 dan 3).
Ilustrasi 2
 Walupun secara administratif termasuk
dalam wilayah desa tetapi karena
mempunyai kenampakan fisik kekotaan
maka secara fisik morfologi termasuk kota.
Ilustrasi 3
 Kenampakan fisik kedesaan yang

membedakan dengan daerah perkotaan secara


fisik morfologi
JUMLAH PENDUDUK
 Kota adalah daerah tertentu dalam
wilayah negara yang mempunyai
aglomerasi jumlah penduduk minimal yang
telah ditentukan dan penduduk tersebut
bertempat tinggal pada satuan
permukiman yang kompak (Lihat ilustrasi
4).
Ilustrasi 4
Batasan Penduduk Minimal Kota
No Negara Batasan Penduduk Minimal
1 Swedia (1971) 200
2 Denmark (1971) 200
3 Australia (1961) 1000
4 Tasmania (1971) 750
5 Chilie (1971) 1000
6 Kenya (1971) 2000
7 Argentina (1971) 2000
8 Canada (1971) 2000
9 U.S.A (1971) 2500
10 Mexico (1971) 2500
11 Ghana (1971) 5000
12 Nederland (1971) 5000
13 India (1971) 5000
14 Swis (1971) 10000
15 Spanyol (1971) 10000
16 Turki (1971) 10000
17 Jepang (1971) 30000
18 Korea (1971) 40000
Ilustrasi 4
Batasan Penduduk Minimal Kota (Lanjutan)

No Negara Batasan Penduduk Minimal

19 Indonesia Ada beberapa versi :


(1) Menurut UU.1948/22 (Staatsvorming Ordonantie/SVO, Staatsblad 22/1948):
Kota Kecil: Kurang dari 100000;
Kota Otonom (Kotapraja): sekitar 100000
Kota besar: lebih dari 100000.
(1) UU1957/1
Kotapraja minimal 50000
(1) Balai Planologi Bandung (Menurut Prof.Hadinoto):
Kota berpenduduk minimal 400000
Kepadatan minimal 125/km persegi
Diameter permukiman minimal 6-7 km
(1) UU 1965 / 18
Kotapraja : 50000 – 75000
Kotamadya : >75000 – 100.000
Kotaraya : > 100000
KEPADATAN PENDUDUK
 Kota adalah suatu daerah dalam wilayah
negara yang ditandai oleh sejumlah
kepadatan penduduk minimal tertentu,
kepadatan penduduk tersebut tercatat
dan teridentfikasi pada satuan
permukiman yang kompak.
FUNGSINYA DALAM SUATU ORGANIC
REGION
 Kota adalah suatu wilayah tertentu yang

berfungsi sebagai pemusatan kegiatan yang


beraneka ragam dan sekaligus berfungsi
sebagain simpul kegiatan dalam peranannya
sebagai kolektor dan distributor barang dan
jasa dari wilayah hinterland yang lebih luas
SOSIO KULTURAL
Kota adalah sebuah bentang budaya yang
ditimbulkan oleh unsur-unsur alami dan
non alami dengan gejala pemusatan
penduduk yang cukup besar dan corak
kehidupan yang bersifat heterogen dan
materialistis dibandingkan dengan daerah
belakangnya .
PERBEDAAN KOTA DAN DESA
(M. SALEH AMIRUDDIN)
N Aspek Rural Rurban Urban
o
Pedukuhan Pedesaan Semi kota Kota

1 Mata Tani Tani Campuran Non agraris


pencaharian
2 Kepadatan Sangat rendah Agak rendah Rendah Tinggi
penduduk
3 Kebutuhan Sangat Sederhana Mulai Kompleks
sederhana berkembang
4 Tempat kerja Dekat Sekitar Campuran Terpisah
5 Cara kehidupan Gotong royong Gotong royong Transisi Formal (tidak
sosial mutlak)

6 Komunikasi Jalan kaki Jalan kaki dan Campuran Kompleks


alat angkut
sederhana
7 Bult up area Sporadis Sporadis Agak kompak Kompak
PERBEDAAN DESA DAN KOTA
(LARRY NELSON)
No Unsur Pembeda Desa Kota

1 Mata pencaharian Agraris, homogen Non agraris, terpisah


2 Ruang kerja Terbuka/lapangan Tertutup
3 Musim/cuaca Penting/menentukan Tidak penting
4 Keahlian/ketrampilan Umum dan menyebar Spesialisasi dan mengelompok
5 Rumah dengan tempat Dekat (relatif) Jauh/terpisah (relatif)
kerja
6 Kepadatan penduduk Rendah Tinggi
7 Kepadatan rumah Rendah Tinggi
8 Kontak sosial Frekuensi rendah Frekuensi tinggi
PERBEDAAN DESA DAN KOTA
(LARRY NELSON)
N Unsur Pembeda Desa Kota
o
9 Stratifikasi sosial Sederhana Kompleks
10 Lembaga-lembaga Terbatas Kompleks
11 Kontrol sosial Adat/tradisi berperan Adat/tradisi tidak berperan besar,
besar tetapi UU/peraturan tertulis
berperan besar
12 Sifat masyarakat Gotong royong Patempbayatan (geselschaft)
(gemeincchaft/paguy
uban)
13 Mobilitas Rendah Tinggi
penduduk
14 Status sosial Stabil Tidak stabil (contoh dari segi
kesejahteraanya dan mata
pencahariannya)
BATAS ADMINISTRASI DAN FISIK
 Batas fisik morfologi tidak selalu berhimpitan
dengan batas yuridis administrasi
 Apabila batas fisik morfologi jauh dari batas yuridis
administratif maka disebut under boundaries city.
 Kebalikannya disebut over boundaries city
 Bila berimpit disebut true boundaries city

Anda mungkin juga menyukai