Anda di halaman 1dari 8

ABORTUS

dr hj Erva Dharmawanti, SpOG


KONSEP DASAR ABORTUS
• PERDARAHAN PERVAGINA/FLUXUS PERVAG
HAMIL
1. UK <2OMGG[abortus, ket, molahidatidosa]
2. UK >20MGG[ antepartum bleeding]
NON HAMIL
Abortus  “suatu pengakhiran
kehamilan dengan cr apapunberat
Abortus  banyak janin<500gr atau uk <20 mgg”
definisi
KLASIFIKASI
• SPONTAN • OUE TERTUTUP
▫ OUE TERTUTUP A.AB. IMMINENS
▫ OUE TERBUKA a) proses awal
keguguran
• SENGAJA b) Mules -, flek+
▫ APC ABORTUS B.AB. COMPLETE
INFEKSIOSASEPSIS a) Perdarahan –
• HISTEREKTOMI b) Mules -

• OUE TERBUKA
1. AB. INSIPIENS
2. AB. INCOMPLETE
KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI
•  Pada awal abortus terjadilah perdarahan
 Missed Abortion ialah berakhirnya dalam desidua basalis  nekrosis jaringan
suatu kehamilan sebelum 20 minggu, disekitarnya merupakan benda asing dalam
namun keseluruhan hasil konsepsi itu uterus Keadaan ini menyebabkan uterus
berkontraksi untuk mengeluarkan
tertahan dalam uterus selama 6 isinyamenyebabkan hasil konsepsi terlepas
minggu atau lebih.  sebagian atau seluruhnya,

• Pada kehamilan kurang dari 8 minggu hasil


konsepsi itu biasanya dikeluarkan seluruhnya
karena villi korialis belum menembus desidua
secara mendalam.

UnsafeAbortion (abortus tidak aman) • Pada kehamilan 8 - 14 minggu penembusan


ialah Upaya yang terminasi kehamilan sudah lebih dalam hingga plasenta tidak
dilepaskan sempurna dan menimbulkan
muda dimana pelaksana tindakan tersebut banyak perdarahan.
tidak mempunyai cukup keahlian dan
prosedur standar yang aman sehingga • Pada kehamilan lebih dari 14 minggu, janin
dapat membahayakan keselamatan jiwa dikeluarkan lebih dahulu daripada plasenta
pasien.
ETIOLOGI
1)   Abnormalitas embrio atau janin merupakan penyebab paling sering
untuk abortus dini dan kejadian ini kerapkali disebabkan oleh cacat kromosom.
2)   Abnormalitas uterus yang mengakibatkan kelainan kavum uteri atau halangan
terhadap pertumbuhan dan pembesaran uterus
3)   Kerusakan pada serviks akibat robekan yang dalam pada saat melahirkan
4)   Penyakit-penyakit maternal dan penggunaan obat, penyakit mencakup infeksi
virus akut dan panas tinggi.
5)   Trauma, hubungan seksual khususnya kalau terjadi orgasme, dapat
menyebabkan abortus pada wanita dengan riwayat keguguran yang berkali-kali.
6)   Faktor-faktor hormonal, misalnya penurunan sekresi progesteron diperkirakan
sebagai penyebab terjadinya abortus pada usia kehamilan 10-12 minggu.
7)   Sebab-sebab psikosomatik, stress dan emosi yang kuat diketahui dapat
mempengaruhi fungsi uterus lewat system hipotalamus-hipofise.
GEJALA KLINIS
• Nyeri abdomen bawah
•  OUE terbuka/tertutup
•  fluksus pervag
•  Lemah-lesu/anemia
•  Demam
•  Sekret vagina berbau ABORTUS
INFEKSIOSA
•  Sekret dan pus (nanah) dari serviks
• Nyeri lepas KET
• Nyeri goyang serviks
Penanganan Umum Abortus
1)   Lakukan penilaian awal menentukan kondisi pasien (gawat
darurat, komplikasi berat atau masih cukup stabil)
2)   Pada kondisi gawat daruratstabilisasi pasien sebelum melakukan
tindakan lanjutan (evaluasi medik atau merujuk)
3)   Penilaian medik tindakan di fasilitas kesehatan setempat atau
dirujuk ke rumah sakit.
4)   Bila pasien syok akibat perdarahan hebat, segera atasi
komplikasi tersebut Gunakan jarum infus besar (ukuran16 G atau
lebih besar) dan berikan tetesan cepat (1000-2000 ml dalam 2 jam
pertama) larutan garam fisiologis atau  Ringer Laktat.
6)   Periksa kadar Hb, golongan darah ,hbsag,hiv rapid tes
7)   Ingat : kemungkinan kehamilan ektopik pada pasien hamil mudah
dengan syok berat.
8)   Bila terdapat tanda-tanda sepsis, berikan antibiotika yang sesuai.
9)   Temukan dan hentikan dengan segera sumber perdarahan
10)  Lakukan pemantauan ketat tentang kondisi pasca tindakan dan
perkembangan lanjutan.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai