Anda di halaman 1dari 65

PENDAMPINGAN ELEKTROMEDIS

DALAM PROGRAM NEONATAL DAN


MARTENATAL
DPP IKATAN ELEKTROMEDIK INDONESIA (IKATEMI)
Materi 4 : Rabu, 23 Desember Waktu 13.00 - 16.00

Judul Materi
“Peran Elektromedis Pada Pengelolaan Alat Elektromedik
Maternal Neonatal Dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan
Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir dalam rangka Percepatan
Penurunan AKI dan AKN”

SEKRETARIS UMUM DPP IKATEMI


Raudah, AMATEM SKM
081319817668
Materi 4 : Rabu, 23 Desember 2020 13.00 -
16.00Belakang :
Latar

“Penyebab kematian ibu :


1. Eklampsia (33,1%)
2. Perdarahan obstetrik (27%)
3. Komplikasi non-obstetrik (15,7%)
4. Komplikasi obstetrik lainnya (12%)
5. Infeksi pada kehamilan (6%) dan penyebab lainnya (4,8%).”
Materi 4 : Rabu, 23 Desember 2020 13.00 -
16.00Belakang :
Latar

“Penyebab kematian neonatal :


1. Komplikasi intraparum (28,3%)
2. Gangguan respiratori dan kardiovaskular (21,3%)
3. Komplikasi bayi berat lahir rendah (BBLR)
4. Prematuritas (19%)
5. Kelainan bawaan (14,8%)
6. Infeksi 7,3%
7. Penyebab lainnya (8,2%)
8. Tetanus neonatorum (1,2%).
Materi 4 : Rabu, 23 Desember 2020 13.00 -
16.00Belakang :
Latar
Materi
pelatihan 04
Setelah mengkuti mata pelatihan
ini,

Elektromedis mampu memahami


proses pendampingan
program neonatal &
TUJUAN martenatal dan
PEMBELAJARAN didampingi dapat meningkatkan
Elektromedis di RSUD yang

pelayanan elektromedik
TUJUAN KHUSUS
Mampu Menjelaskan
1 2 3 4
MAMPU MENJELASKAN MAMPU MAMPU MELAKSANAKAN MAMPU
LANDASAN YURIDIS MEMAHAMI PENGELOLAAN MENERAPKAN
KONSEP ALAT KESEHATAN STANDAR MUTU
PENDAMPINGAN PELAYANAN
MATERI POKOK & SUB MATERI POKOK

A. LANDASAN YURIDIS
B. KONSEP PENDAMPINGAN
C. MUTU PELAYANAN ELEKTROMEDIK
D.MELAKSANAKAN PELAYANAN
ELEKTROMEDIS
 TUGAS DAN WEWENANG
 ALUR PELAYANAN
LANDASAN YURIDIS ELEKTROMEDIS

10
UU No. 13/2003 PERKA BKN
KETENAGAKERJAAN NO.8/2013

UU LEMBAGA UU KEMENTERIAN
TEKNIS TEKNIS

SDM KOMPETEN

UU No. 23/2014 UU No. 5/2014


PEMERINTAHAN DAERAH ASN
PERMENDAGRI
NO.2/2013
UU 13
Tahun 2003
UU 29 Tahun
2004
36
UU 2009
un
Tah
2 012
PEPRE 012
S 8 /
17/2
UU 36
Tahun 2014

PP 11/2017
PP 67/2019
UU 38
Tahun 2014
UU 4
Tahun 2019
PMK 605
Tahun 2008
267
K 1 04
KM un 20
Tah
AS PA K
PMK 54
Tahun 2015

STANDAR
PMK 43

ACUAN
Tahun 2019
PMK 03
Tahun 2020
PERMENPAN
28
Tahun 2013
1
K5 4
PM 201
un
Tah 2 0
KMK
31 4/ 2 0
PMK

RJAAN
Tahun 2015
PMK 45

KETENAGAKE
135/2019
Tahun 2015

KM
PMK 65
Tahun 2016
UU No.36 tahun 2009 tentang
Kesehatan (pasal 5 angka 2)
Setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan
yang aman, bermutu, dan terjangkau

UU No.36 tahun 2014 tentang


Tenaga Kesehatan (pasal 21)

Mahasiswa bidang kesehatan vokasi dan profesi (masa akhir Uji kompetensi  untuk mencapai standar kompetensi
01 pendidikan) mengikuti uji kompetensi 03 lulusan yang memenuhi standar kompetensi kerja

Dilaksanakan oleh perguruan tinggi bekerjasama dengan Standar kompetensi kerja disusun oleh Organisasi
02 organisasi profesi, lembaga pelatihan atau lembaga sertifikasi 04 profesi dan konsil masing-masing nakes  ditetapkan
terakreditasi oleh menteri

UU No.13 tahun 2003 tentang


Ketenagakerjaan (pasal 18)
Tenaga kerja berhak memperoleh pengakuan kompetensi Sertifikasi kompetensi kerja dapat pula diikuti oleh tenaga
kerja setelah mengikuti pelatihan kerja yang di selenggarakan kerja yang telah berpengalaman
01 lembaga pelatihan kerja pemerintah, lembaga pelatihan kerja 03
swasta, atau pelatihan di tempat kerja

Pengakuan kompetensi kerja dilakukan melalui sertifikasi Untuk melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja dibentuk
02 kompetensi kerja
04 badan nasional sertifikasi profesi yang independen
UU No 44 Tahun 2009 Tentang RUMAH SAKIT

Bagian Kesebelas
Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan
Pasal 39
Pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan diselenggarakan
untuk melindungi masyarakat dari bahaya yang disebabkan oleh
penggunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang tidak
memenuhi persyaratan mutu dan atau keamanan dan atau
kemanfaatan.
Yang terbaru :
Bagian Kelimabelas
Pengamanan dan Penggunaan Sediaan Farmasi dan Alat
Kesehatan
Pasal 98
Sediaan farmasi dan alat kesehatan harus aman,
berkhasiat/bermanfaat, bermutu dan terjangkau.
UU No 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
(Lanjutan…..)
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 7
(1) Rumah Sakit harus memenuhi persyaratan lokasi,bangunan,
prasarana, sumber daya manusia, kefarmasian, dan peralatan.

Bagian Ketujuh
Peralatan
Pasal 16
(1) Persyaratan peralatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat
(1) meliputi peralatan medis dan nonmedis harus memenuhi standar
pelayanan, persyaratan mutu, keamanan, keselamatan dan laik pakai.
UU No 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
(Lanjutan…..)
Bagian ketiga
Akreditasi
(1) Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit
wajib dilakukan akreditasi secara berkala minimal 3(tiga) tahun
sekali
(2) Akreditasi Rumah Sakit sebagaimana dimaksud pada ayat(1)
dilakukan oleh lembaga independen baik dari dalam maupun dari
luar negeri berdasarkan standar akreditasi yang berlaku
(3) lembaga independen sebagaimana dimaksud pada ayat(2)
ditetapkan oleh Menteri
Kompetensi dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN

Pasal 68 ayat (1) dan (2)


• PNS diangkat dalam pangkat dan jabatan tertentu pada Instansi Pemerintah.
• Pengangkatan PNS dalam jabatan tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan
perbandingan objektif antara kompetensi, kualifikasi, dan persyaratan yang dibutuhkan oleh jabatan
dengan kompetensi, kualifikasi, dan persyaratan yang dimiliki oleh pegawai.

Pasal 69 ayat (1)


• Pengembangan karier PNS dilakukan berdasarkan kualifikasi, kompetensi, penilaian kinerja, dan kebutuhan
Instansi Pemerintah

Pasal 72 ayat (1)


• Promosi PNS dilakukan berdasarkan perbandingan objektif antara kompetensi, kualifikasi, dan persyaratan
yang dibutuhkan oleh jabatan, penilaian atas prestasi kerja, kepemimpinan, kerja sama, kreativitas, dan
pertimbangan dari tim penilai kinerja PNS pada Instansi Pemerintah, tanpa membedakan jender, suku,
agama, ras, dan golongan
 Setiap pegawai ASN memiliki hak dan
kesempatan untuk mengembangkan
kompetensi
 Dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan,
seminar, kursus, dan penataran
 Dievaluasi oleh Pejabat yang Berwenang (PyB)
dan digunakan sbg salah satu dasar dalam
pengangkatan jabatan dan pengembangan karier
 Setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun
rencana pengembangan kompetensi
tahunan yang tertuang dalam rencana
kerja anggaran tahunan instansi masing-masing

UU No 5 Thn 2014 ttg Pasal 70 UU ASN ayat (1) – (6)

Aparatur Sipil Negara

20
Materi 4 : STANDAR PROFESI
STANDART PROFESI ELEKTROMEDIS
KONSEP PENDAMPINGAN ELEKTROMEDIS

22
Fungsi dan Peran Pendamping
a. Fungsi Pendamping
1. Fungsi Pencegahan
2. Fungsi pemulihan
3. Fungsi Pengembangan
b. Peran pendamping
1. Pelayanan terhadap KLIEN
2. Kerjasama dengan pihak terkait
3. Membentuk jaringan kemitraan dengan pihak terkait
4. Pelaporan tugas pendampingan
Proses Pendampingan
• Kontak awal, merupakan tahap pertama dimana pendamping berhubungan dengan klien, klien yang
mendatangi pendamping untuk meminta bantuan pertolongan atau pendamping yang mendatangi klien.
• Pengungkapan dan pemahaman masalah (Assesment), merupakan penilaian atau penafsiran terhadap
situasi dan orang-orang yang terlibat di dalamnya.
• Pendefinisian masalah, pada tahapan ini akan menghasilkan suatu pendefinisian masalah namun
tahapan ini bukanlah suatu hal yang sederhana.Sering terdapat perbedaan pandangan tentang masalah
yang dihadapi antara klien dengan pendamping.
• Penentuan tujuan Penentuan tujuan akan lebih efektif jika ada pembagian proses, dimana klien
mempunyai tanggung jawab utama untuk memutuskan kebutuhan-kebutuhan yang akan dan perlu
dipenuhi serta bagaimana mewujudkannya.
• Penentuan rencana intervensi, merupakan pencarian alternatif-alternatif pemecahan masalah sehingga
intervensinya akan lebih jelas.
• Penciptaan suatu kontrak, hal ini ditujukan untuk menciptakan kesepakatan mengenai keterlibatan di
dalam memahami tujuan kerjasama, metode dan prosedur yang ditempuh, dan mendefinisikan peranan
dan tugas pendamping serta peranan dan tugas-tugas klien.
• Evaluasi, dimana suatu kegiatan yang dilakukan maka ada kemungkinan terjadi kesalahan baik kesalahan
yang dilakukan oleh klien maupun yang dilakukan oleh pendamping.
• Terminasi dilaksanakan ketika tujuan telah dicapai dan pelayanan telah lengkap
PENDAMPING
Jumlah Tim Penguji sekurang – kurangnya berjumlah tiga orang

1 Pusat

2 Instansi Kementerian/Lembaga Selain Kemenkes

3 Provinsi

4 Kabupaten/Kota

5 UPT Kementerian Kesehatan RSUP/RSUD/PKM


MUTU PELAYANAN ELEKTROMEDIS

26
PMK Nomor 34 Tahun 2017
Akreditasi Rumah Sakit Asesmen dilakukan Profesional
Pemberi Asuhan (PPA) yang
kompeten dan berwenang
Pasal 2 Akreditasi Bertujuan Untuk :

Meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit dan melindungi


keselamatan pasien Rumah Sakit
Meningkatkan perlindungan bagi masyarakat, sumber daya SDM Kesehatan yang
tersertifikasi kompetensi sesuai
manusia di Rumah Sakit dan Rumah Sakit sebagai institusi
dengan wewenang dan
Mendukung program Pemerintah dibidang kesehatan;

SNARS
kompetensinya
Meningkatkan profesionelisme Rumah Sakit Indonesia di mata
Internasional.

Komite Akreditasi Rumah Sakit


Meningkatkan mutu pelayanan
(KARS) Rumah Sakit dan melindungi
keselamatan pasien Rumah
Sakit
Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit
(SNARS) 27
HUBUNGAN PEMENUHAN STANDAR SPA DAN AKREDITASI
DENGAN KESIAPAN FASYANKES DALAM PELAKSANAAN JKN

Pemenuhan SPA, SDM Fasyankes Memenuhi


& Manaj Sesuai Persyaratan JKN
Terakreditasi
Standar

Standar Pelayanan
Standar Akreditasi Kesehatan JKN
Fasyankes Sesuai
1. Permenkes No. 12
Standar 1. PMK No.71 Tahun
Tahun 2012
1. Permenkes 56 2013 juncto PMK
2. Pedoman
Tahun 2014 (RS) No.99 Tahun 2015
Akreditasi
2. Permenkes 75 2. Permenkes No 28
Puskesmas
Tahun 2014 (PKM) Tahun 2014
3. Pedoman
3. Permenkes No 9
Akreditasi
Tahun 2014 (Klinik)
Fasyankes lainnya

Perizinan, Registrasi Akreditasi Kredensialing

Pemda (Kab/Kota/Prov) Kemenkes


BPJS
Kemenkes Pemerintah Daerah
Asosiasi Fasilitas
Komisi Akreditasi
MUTU PELAYANAN ELEKTROMEDIS

MUTU DIMENSI DIMENSI


tik yang • Effectiveness : pelayanan yg
• Suatu karakteris • Efficacy : pelayanan yg
diberikan dgn cara yg benar,
harus dipenuhi diberikan menunjukan
a ada berdasar I P, & dpt mencapai
sepenuhnya tanp manfaat & hasil yg diinginkan
 kekurangan sedik
itpun
sby) • Accessibility : pelayanan yg
hsl yg diinginkan
(zero defect). (Cro • Timelines : pelayanan yg
diberikan dpt diakses oleh diberikan tepat waktu
han
• Mutu adalah kepatu yang membutuhkan • Safety : pelayanan yg diberikan
ng telah
terhadap standar ya • Efficiency : pelayanan yg
aman
, 1984)
ditetapkan (Crosby diberikan dilakukan dgn • Technical competence : tenaga
nuhi
efisien yg memberikan pelayanan
• Mutu adalah meme • Acceptability : pelayanan yg
utuhan mempunyai kompetensi tehnis
bahkan melebihi keb diberikan dpt diterima oleh
nggan
dan keinginan pela yg dipersyaratkan
luruh pengguna / yg membutuhkan
melalui perbaikan se
lanjutan
proses secara berke
(Zimmerman)

PENDAMPINGAN
Standar
• Suatu harapan mutu faktor input-proses-output yang diinginkan
yang di buat secara tertulis atau yang disepakati sebagai bagian dari
sistem pengawasan mutu (quality monitoring).

• Pernyataan yang dapat diterima dan disepakati tentang sesuatu


(produk, barang/jasa, proses, kegiatan) yang dipergunakan untuk
mengukur atau menilai

• Suatu tingkat mutu yang relevan terhadap sesuatu


• Kelompok Standar Manajemen Rumah Sakit BAB 4.Manajemen
Fasilitas dan Keselamatan Standar Akreditasi RS
 Maksud dan tujuan MFK 8
 Standar MFK 8 Elemen Penilaian MFK 8
Peralatan Medis Rumah Sakit mempunyai
 Untuk menjamin peralatan
regulasi pengelolaan
medis dapat digunakan peralatan medis yang
 Rumah Sakit dan layak pakai maka digunakan rumah sakit
merencanakan dan rumah sakit perlu 1. Ada daftar inventaris dan
an
mengimplementasik melakukan : identifikasi risiko untuk
– Melakukan inventarisasi
program untuk peralatan medis
seluruh peralatan medis yg
n
inspeksi, uji coba da – Melakukan pemeriksaan
digunakan di rumah sakit
pemeliharaan peralatan medis secara
2. Ada bukti peralatan medis
n
peralatan medis da
diperiksa secara teratur
teratur 3. Peralatan medis diuji fungsi
n
mendokumentasika – Melakukan uji fungsi
sejak baru dan sesuai
hasilnya peralatan medis sesuai dengan umur, penggunaan
penggunaan dan dan rekomendasi pabrik
ketentuan pabrik 4. Ada program pemeliharaan
– Melakukan pemeliharaan
preventif dan kalibrasi
preventif dan kalibrasi 5. Staf yang kompeten
PENDAMPINGAN
melaksanakan kegiatan ini
Membersihkan (Cleaning) Memeriksa (Inspection) Memperbaiki (Repair)
Membersihkan (Cleaning)
• Bagaimana cara • Berdasarkan Bila terdapat kerusakan-
melakukan pekerjaan pengalaman yang lalu. kerusakan pada bagian
tersebut • Berdasarkan sifat unit instalasi sedemikian
• Kapan pekerjaan operasinya. rupa sehingga kondisi unit
tersebut dilakukan • Berdasarkan instalasi tersebut dapat
• Alat bantu apa saja yang rekomendasi dari pabrik mencapai standard semula
diperlukan dengan usaha dan biaya
• Hal-hal apa saja yang yang wajar.
harus dihindari dalam
melakukan pekerjaan
tersebut
PENERAPAN STANDAR KOMPETENSI

PEMBERLAKUAN
K/L TEKNIS
MANDATORI/WAJIB
K/L TERKAIT
1. Keamanan,
2. Keselamatan,
3. Kesehatan,
SKKK 4. Lingkungan hidup dan/atau Pada bidang profesi atau pekerjaan
5. Potensi perselisihan dalam perjanjian yang memiliki posisi strategis dalam
perdagangan dan jasa meningkatkan daya saing nasional

PENGEMBANGAN PROGRAM
DIKLAT
DIKLAT
KUALIFIKASI
AKREDITASI LEMBAGA DIKLAT
OKUPASI
KLASTER
PENGEMBANGAN SKEMA
SERTIFIKASI UNIT KOMP
SERTIFIKASI
LISENSI LEMBAGA SERTIFIKASI

PENGEMBANGAN SDM
SERTIFIKASI SURVEILANS
BANG
REKRUITMEN
KARIR
Terbatasnya akses masyarakat terhadap Elektromedis

Kerangka
Pemenuhan

CAKUPAN KESEHATAN SEMESTA


Kinerja Elektromedis
Elektromedis Gap Produktivitas : Insentif yang layak, Sistem jenjang karier, sistem merit
dalam Cakupan
Kesehatan Kompetensi Elektromedis Gap Kompetensi : pelatihan pre-servis dan in-servis, Binwas, tubel,
Semesta PPDS, fellowship

Distribusi Elektromedis Gap Distribusi : Insentif untuk meningkatkan Retensi di


daerah tidak diminati, redistribusi

Ketersediaan Elektromedis Gap Jumlah dan Jenis Elektromedis :


Perencanaan dan Investasi yang adekuat

Akses masyarakat terhadap SDM Kesehatan


PEMENUHAN STANDAR

PENGELOLAAN ALAT ELEKTROMEDIK

PERIZINAN STR/SIP  Elektromedis

AKREDITASI  SDMK kompeten

PEMBINAAN/PENGAWASAN/PENGEDALIAN
KOMPONEN KOMPETENSI
KOMPETENSI • KNOWLEDGE :
Kemampuan memahami,
menganalisa dan
mengintegrasikan fakta dan
informasi yang berkaitan
dengan aspek teknis pekerjaan.
SKILL
• SKILL :
Kemampuan melaksanakan
tugas sesuai dengan prosedur
dan kinerja yang ditetapkan
ATTITUDE KNOWLEDGE secara akurat, konsisten dan
ekonomis
• ATTITUDE :
Kemampuan untuk
menampilkan sikap dan tingkah
Sinergitas KSA dalam
laku yang impresif terhadap
pelaksanaan pekerjaan
orang lain/pelanggan, dalam
melaksanakan tugasnya.
TIGA INDIKATOR PROFESI

Organisasi
Profesi

Standar Kode Etik


Profesi Profesi

RDH-IKATEMI 37
TIGA PILAR PROFESI

Standar
Pelayanan

Standar
Standar
Kompetensi
Pendidikan

Standar
Kurikulum Pendidikan
Kurikulum Pelatihan
RDH-IKATEMI 38
Tenaga Perekam Medis dan Informasi Kesehatan
Menuju Tenaga Kesehatan Profesional
DUNIA PENDIDIKAN DUNIA KERJA
Dik. Bid. Kesehatan

DIK IJAZAH SERT REGIST

Penilaian Uji Kompetensi


Pencapaian Ijin Kerja
Kompetensi
- PPK
( Hsl belajar )
UU No. 36/2009, tentang Kesehatan,
UU No.20/2003, Sisdiknas UU No.44/2009, tentang Rumah Sakit,
UU No.12/2012, Dikti UU No. 36/2014, ttg Tenaga Kesehatan
39 RDH-IKATEMI
KETERPADUAN SERTIFIKASI KOMPETENSI PROFESI
PENDIDIKAN & SERTIFIKASI REGISTRASI/
PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI LISENSI PROFESI
KOMPETENSI KERJA

MENGEMBANGKAN MEMASTIKAN MEMASTIKAN


KOMPETENSI
DAN KESESUAIAN UNTUK
MEMELIHARA TUJUAN PENERAPAN
KOMPETENSI WAJIB

SKKNI
Sertifikasi Pendidikan &
Sertifikasi Kompetensi Registrasi/Lisensi Personil
Pelatihan
LEMBAGA PENDIDIKAN & LSP OTORITAS KOMPETEN
LEMBAGA PELATIHAN
Sertifikasi Elektromedis

SERTIFIKASI SERTIFIKASI
KOMPETENSI LULUSAN KOMPETENSI KERJA

• Peserta merupakan
• Peserta merupakan Lulusan Elektromedis yang
Pendidikan Tinggi
Elektromedik DIII, DIV telah/masih bekerja
• Dilakukan melalui Uji • Dilakukan melalui Asesmen
Kompetensi Elektromedik
Kompetensi sejak tahun 2018
• Untuk menjamin kompetensi
• Dilakukan hanya 1 kali untuk sesuai bidang Elektromedik
memperoleh STR
• Oleh Lembaga Sertifikasi
• Oleh pendidikan tinggi k Profesi sekarang di LSP
Elektromedik Kesehatan
KEWAJIBAN
PEJABAT FUNGSIONAL KESEHATAN

Melaksanakan tugas
KEWAJIBAN

pokok Mencatat dan menginventarisir

KEWAJIBAN PEJABAT FUNGSIONAL

MENGIKUTI
Mengumpulkan bukti fisik hasil KETENTUAN LAINNYA !
pelaksanaan kegiatan
pelayanan/pekerjaan sehari-hari sebagai
dasar untuk pengumpulan angka kredit

Tugas lain yang


diperintahkan
oleh atasan
Kebijakan Pelatihan

PELATIHAN
Pelatihan merupakan proses pembelajaran
untuk meningkatkan kompetensi, kinerja,
profesionalisme dan menunjang
pengembangan karir dengan meminimalisir
“gap kompetensi” SDM/ peserta latih
dalam melaksanakan tugas & fungsinya.
PENENTUAN JENJANG &
KUALIFIKASI
KUALIFIKASI
KOMPETENSI SEKTORAL
KKNI SEKTOR
JENJANG 9 AHLI UTAMA

PETA KOMPETENSI JENJANG 8 AHLI MADYA

JENJANG 7 AHLI MUDA


* * * * * * * * *
TEKNISI/ANALIS
* * * *KNOWLED
*GE * * * * JENJANG 6 SENIOR

* * * * * ATTITUTE
* * * * JENJANG 5 TEKNISI/ANALIS
SKILLS

* * * * * * * * * TEKNISI/ANALISIS
JENJANG 4 JUNIOR
* * * * * * * * *
OPERATOR/PELAKSANA
JENJANG 3 SENIOR
* * * * * * * * *
JENJANG 2 OPERATOR/PELAKSANA
* * * * * * * * *
ASISTEN OPERATOR/
JENJANG 1 PELAKSANA
KLASTER OKUPASI
MELAKSANAKAN PELAYANAN ELEKTROMEDIS

46
Alur Pelayanan
Proses Pelayanan

 Proses pelayanan elektromedis merupakan rangkaian


kegiatan yang dilakukan oleh seorang elektromedis
dalam melakukan pelayanannya
Area Fungsi
Pemantauan
Fungsi Peralatan Radiologi

Peralatan Bedah Dan


Anastesi Teknologi
Pengoperasian Tinggi
Peralatan
Laboratorium Klinik

SKEMA Teknologi
Pemeliharaan Peralatan Life Support
Menengah
SERTIFIKASI

Peralatan Diagnostik

Perbaikan Teknologi
Peralatan Terapi Sederhana

Pengujian Dan Peralatan sterilisasi


Kalibrasi
Sarana Pendukung
Bangunan
Lokasi menyatu dengan fasilitas pelayanan kesehatan
Mudah dicapai dari semua unit di fasilitas pelayanan kesehatan
dan perkantoran
Akses keluar masuk areal fasilitas pelayanan kesehatan
Sirkulasi udara dan penerangan baik
Ruangan:
1. Ruang pimpinan
2. Ruang kerja staf fungsional
3. Ruang pengujian dan kalibrasi
4. Ruang penyimpanan suku cadang dan peralatan
5. Ruang administrasi dan dokumentasi teknis
Prasarana Pendukung
Jaringan komunikasi

Jaringan listrik

Instalasi gas medis

Instalasi air

Instalasi pembuangan limbah


Peralatan Kerja
Peralatan kerja pemeliharaan dan perbaikan

Peralatan kerja pengujian dan kalibrasi

Peralatan kerja administrasi

Peralatan norma kesehatan dan keselamatan kerja


Materi 4 : Evaluasi & Penyusunan
dokumen
SKKNI
Materi 4 : Pelaporan & Penyusunan
dokumen
SKKNI
Materi 4 : Pelaporan & Penyusunan
dokumen
“TUJUAN PELAPORAN ADALAH UNTUK MEMBUAT
SUATU KAJIAN YANG DIGUNAKAN SEBAGAI
DASAR PERENCANAAN DI TAHUN BERIKUTNYA”
INPUT (PROFIL)  Proses  OUTPUT
(INTERVENSI)
Materi 4 : Pelaporan & Penyusunan
dokumen
JENIS LAPORAN :

1. LAPORAN INSTALASI

2. LAPORAN PEMANTAUAN

3. LAPORAN PEMELIHARAAN

4. LAPORAN KALIBRASI

4. LAPORAN PENGHAPUSAN
Materi 4 : Pelaporan & Penyusunan
dokumen
TATA LAPORAN

1. KONDISI UMUM

2. KPI (SPM)

3. PERMASALAHAN

4. SOLUSI

4. RENCANA TINDAK LANJUT


Rencana Tindak Lanjut

1. Pengalaman pendampingan pada


1 bulan desember 2020
2. Materi Pelatihan 2 hari
 Persiapan pendamping dan yang
2 didampingi sesuai materi 1
 Tugas google form materi 2
 Tugas Materi 3
 Desiminasi hasil pelatihan ini
dengan TIM elektromedis di RS
 RTL 5 M yang akan diusulkan ke
pihak terkait
Adakah yang
perlu kita
diskusikan
lagi
Mekanisme Pendampingan Elektromedis
 Kualifikasi Pendidikan: Linier sesuai ……
 Pengalaman Kerja sesuai ……
 Pengalaman sebagai Tim ……
Portofolio  Keikutsertaan dalam Tim …..
 Keaktifan di Organisasi Profesi: Tingkat Pusat, Daerah dan Cabang

 Pengetahuan tentang ……
 Pengetahuan tentang …….
Wawancara  Komitmen sebagai ……..

 Rencana Saudara sebagai Pendamping


 Komitmen Saudara sebagai Pendamping
 Integritas Saudara sebagai Pendamping
Penulisan  Saran dan Harapan Saudara terkait Pendamping
www.themegallery.com
PENDAMPINGAN,

• Pusat yang Membidangi …


• Unit Pembina
Rangkuman • Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Kementerian
Kesehatan
• Unit yang Membidangi …..Kesehatan
Kementerian/Lembaga pemerintah non Kementerian
selain Kementerian Kesehatan\
• Dinas Kesehatan Provinsi
• Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota
• Instansi/ fasilitas pelayanan kesehatan/ fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya ….
Semoga Bermanfaat

Dewan Pengurus Pusat


Ikatan Elektromedis Indonesia
Kampus Jurusan Teknik Elektromedik Poltekkes Kemenkes Jakarta II
Jl. Hang Jebat III Blok F3 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12120
Tel. 021 7233627 Fax. 021 7261723

Anda mungkin juga menyukai