Judul Materi
“Peran Elektromedis Pada Pengelolaan Alat Elektromedik
Maternal Neonatal Dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan
Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir dalam rangka Percepatan
Penurunan AKI dan AKN”
pelayanan elektromedik
TUJUAN KHUSUS
Mampu Menjelaskan
1 2 3 4
MAMPU MENJELASKAN MAMPU MAMPU MELAKSANAKAN MAMPU
LANDASAN YURIDIS MEMAHAMI PENGELOLAAN MENERAPKAN
KONSEP ALAT KESEHATAN STANDAR MUTU
PENDAMPINGAN PELAYANAN
MATERI POKOK & SUB MATERI POKOK
A. LANDASAN YURIDIS
B. KONSEP PENDAMPINGAN
C. MUTU PELAYANAN ELEKTROMEDIK
D.MELAKSANAKAN PELAYANAN
ELEKTROMEDIS
TUGAS DAN WEWENANG
ALUR PELAYANAN
LANDASAN YURIDIS ELEKTROMEDIS
10
UU No. 13/2003 PERKA BKN
KETENAGAKERJAAN NO.8/2013
UU LEMBAGA UU KEMENTERIAN
TEKNIS TEKNIS
SDM KOMPETEN
PP 11/2017
PP 67/2019
UU 38
Tahun 2014
UU 4
Tahun 2019
PMK 605
Tahun 2008
267
K 1 04
KM un 20
Tah
AS PA K
PMK 54
Tahun 2015
STANDAR
PMK 43
ACUAN
Tahun 2019
PMK 03
Tahun 2020
PERMENPAN
28
Tahun 2013
1
K5 4
PM 201
un
Tah 2 0
KMK
31 4/ 2 0
PMK
RJAAN
Tahun 2015
PMK 45
KETENAGAKE
135/2019
Tahun 2015
KM
PMK 65
Tahun 2016
UU No.36 tahun 2009 tentang
Kesehatan (pasal 5 angka 2)
Setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan
yang aman, bermutu, dan terjangkau
Mahasiswa bidang kesehatan vokasi dan profesi (masa akhir Uji kompetensi untuk mencapai standar kompetensi
01 pendidikan) mengikuti uji kompetensi 03 lulusan yang memenuhi standar kompetensi kerja
Dilaksanakan oleh perguruan tinggi bekerjasama dengan Standar kompetensi kerja disusun oleh Organisasi
02 organisasi profesi, lembaga pelatihan atau lembaga sertifikasi 04 profesi dan konsil masing-masing nakes ditetapkan
terakreditasi oleh menteri
Pengakuan kompetensi kerja dilakukan melalui sertifikasi Untuk melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja dibentuk
02 kompetensi kerja
04 badan nasional sertifikasi profesi yang independen
UU No 44 Tahun 2009 Tentang RUMAH SAKIT
Bagian Kesebelas
Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan
Pasal 39
Pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan diselenggarakan
untuk melindungi masyarakat dari bahaya yang disebabkan oleh
penggunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang tidak
memenuhi persyaratan mutu dan atau keamanan dan atau
kemanfaatan.
Yang terbaru :
Bagian Kelimabelas
Pengamanan dan Penggunaan Sediaan Farmasi dan Alat
Kesehatan
Pasal 98
Sediaan farmasi dan alat kesehatan harus aman,
berkhasiat/bermanfaat, bermutu dan terjangkau.
UU No 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
(Lanjutan…..)
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 7
(1) Rumah Sakit harus memenuhi persyaratan lokasi,bangunan,
prasarana, sumber daya manusia, kefarmasian, dan peralatan.
Bagian Ketujuh
Peralatan
Pasal 16
(1) Persyaratan peralatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat
(1) meliputi peralatan medis dan nonmedis harus memenuhi standar
pelayanan, persyaratan mutu, keamanan, keselamatan dan laik pakai.
UU No 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
(Lanjutan…..)
Bagian ketiga
Akreditasi
(1) Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit
wajib dilakukan akreditasi secara berkala minimal 3(tiga) tahun
sekali
(2) Akreditasi Rumah Sakit sebagaimana dimaksud pada ayat(1)
dilakukan oleh lembaga independen baik dari dalam maupun dari
luar negeri berdasarkan standar akreditasi yang berlaku
(3) lembaga independen sebagaimana dimaksud pada ayat(2)
ditetapkan oleh Menteri
Kompetensi dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN
20
Materi 4 : STANDAR PROFESI
STANDART PROFESI ELEKTROMEDIS
KONSEP PENDAMPINGAN ELEKTROMEDIS
22
Fungsi dan Peran Pendamping
a. Fungsi Pendamping
1. Fungsi Pencegahan
2. Fungsi pemulihan
3. Fungsi Pengembangan
b. Peran pendamping
1. Pelayanan terhadap KLIEN
2. Kerjasama dengan pihak terkait
3. Membentuk jaringan kemitraan dengan pihak terkait
4. Pelaporan tugas pendampingan
Proses Pendampingan
• Kontak awal, merupakan tahap pertama dimana pendamping berhubungan dengan klien, klien yang
mendatangi pendamping untuk meminta bantuan pertolongan atau pendamping yang mendatangi klien.
• Pengungkapan dan pemahaman masalah (Assesment), merupakan penilaian atau penafsiran terhadap
situasi dan orang-orang yang terlibat di dalamnya.
• Pendefinisian masalah, pada tahapan ini akan menghasilkan suatu pendefinisian masalah namun
tahapan ini bukanlah suatu hal yang sederhana.Sering terdapat perbedaan pandangan tentang masalah
yang dihadapi antara klien dengan pendamping.
• Penentuan tujuan Penentuan tujuan akan lebih efektif jika ada pembagian proses, dimana klien
mempunyai tanggung jawab utama untuk memutuskan kebutuhan-kebutuhan yang akan dan perlu
dipenuhi serta bagaimana mewujudkannya.
• Penentuan rencana intervensi, merupakan pencarian alternatif-alternatif pemecahan masalah sehingga
intervensinya akan lebih jelas.
• Penciptaan suatu kontrak, hal ini ditujukan untuk menciptakan kesepakatan mengenai keterlibatan di
dalam memahami tujuan kerjasama, metode dan prosedur yang ditempuh, dan mendefinisikan peranan
dan tugas pendamping serta peranan dan tugas-tugas klien.
• Evaluasi, dimana suatu kegiatan yang dilakukan maka ada kemungkinan terjadi kesalahan baik kesalahan
yang dilakukan oleh klien maupun yang dilakukan oleh pendamping.
• Terminasi dilaksanakan ketika tujuan telah dicapai dan pelayanan telah lengkap
PENDAMPING
Jumlah Tim Penguji sekurang – kurangnya berjumlah tiga orang
1 Pusat
3 Provinsi
4 Kabupaten/Kota
26
PMK Nomor 34 Tahun 2017
Akreditasi Rumah Sakit Asesmen dilakukan Profesional
Pemberi Asuhan (PPA) yang
kompeten dan berwenang
Pasal 2 Akreditasi Bertujuan Untuk :
SNARS
kompetensinya
Meningkatkan profesionelisme Rumah Sakit Indonesia di mata
Internasional.
Standar Pelayanan
Standar Akreditasi Kesehatan JKN
Fasyankes Sesuai
1. Permenkes No. 12
Standar 1. PMK No.71 Tahun
Tahun 2012
1. Permenkes 56 2013 juncto PMK
2. Pedoman
Tahun 2014 (RS) No.99 Tahun 2015
Akreditasi
2. Permenkes 75 2. Permenkes No 28
Puskesmas
Tahun 2014 (PKM) Tahun 2014
3. Pedoman
3. Permenkes No 9
Akreditasi
Tahun 2014 (Klinik)
Fasyankes lainnya
PENDAMPINGAN
Standar
• Suatu harapan mutu faktor input-proses-output yang diinginkan
yang di buat secara tertulis atau yang disepakati sebagai bagian dari
sistem pengawasan mutu (quality monitoring).
PEMBERLAKUAN
K/L TEKNIS
MANDATORI/WAJIB
K/L TERKAIT
1. Keamanan,
2. Keselamatan,
3. Kesehatan,
SKKK 4. Lingkungan hidup dan/atau Pada bidang profesi atau pekerjaan
5. Potensi perselisihan dalam perjanjian yang memiliki posisi strategis dalam
perdagangan dan jasa meningkatkan daya saing nasional
PENGEMBANGAN PROGRAM
DIKLAT
DIKLAT
KUALIFIKASI
AKREDITASI LEMBAGA DIKLAT
OKUPASI
KLASTER
PENGEMBANGAN SKEMA
SERTIFIKASI UNIT KOMP
SERTIFIKASI
LISENSI LEMBAGA SERTIFIKASI
PENGEMBANGAN SDM
SERTIFIKASI SURVEILANS
BANG
REKRUITMEN
KARIR
Terbatasnya akses masyarakat terhadap Elektromedis
Kerangka
Pemenuhan
PEMBINAAN/PENGAWASAN/PENGEDALIAN
KOMPONEN KOMPETENSI
KOMPETENSI • KNOWLEDGE :
Kemampuan memahami,
menganalisa dan
mengintegrasikan fakta dan
informasi yang berkaitan
dengan aspek teknis pekerjaan.
SKILL
• SKILL :
Kemampuan melaksanakan
tugas sesuai dengan prosedur
dan kinerja yang ditetapkan
ATTITUDE KNOWLEDGE secara akurat, konsisten dan
ekonomis
• ATTITUDE :
Kemampuan untuk
menampilkan sikap dan tingkah
Sinergitas KSA dalam
laku yang impresif terhadap
pelaksanaan pekerjaan
orang lain/pelanggan, dalam
melaksanakan tugasnya.
TIGA INDIKATOR PROFESI
Organisasi
Profesi
RDH-IKATEMI 37
TIGA PILAR PROFESI
Standar
Pelayanan
Standar
Standar
Kompetensi
Pendidikan
Standar
Kurikulum Pendidikan
Kurikulum Pelatihan
RDH-IKATEMI 38
Tenaga Perekam Medis dan Informasi Kesehatan
Menuju Tenaga Kesehatan Profesional
DUNIA PENDIDIKAN DUNIA KERJA
Dik. Bid. Kesehatan
SKKNI
Sertifikasi Pendidikan &
Sertifikasi Kompetensi Registrasi/Lisensi Personil
Pelatihan
LEMBAGA PENDIDIKAN & LSP OTORITAS KOMPETEN
LEMBAGA PELATIHAN
Sertifikasi Elektromedis
SERTIFIKASI SERTIFIKASI
KOMPETENSI LULUSAN KOMPETENSI KERJA
• Peserta merupakan
• Peserta merupakan Lulusan Elektromedis yang
Pendidikan Tinggi
Elektromedik DIII, DIV telah/masih bekerja
• Dilakukan melalui Uji • Dilakukan melalui Asesmen
Kompetensi Elektromedik
Kompetensi sejak tahun 2018
• Untuk menjamin kompetensi
• Dilakukan hanya 1 kali untuk sesuai bidang Elektromedik
memperoleh STR
• Oleh Lembaga Sertifikasi
• Oleh pendidikan tinggi k Profesi sekarang di LSP
Elektromedik Kesehatan
KEWAJIBAN
PEJABAT FUNGSIONAL KESEHATAN
Melaksanakan tugas
KEWAJIBAN
MENGIKUTI
Mengumpulkan bukti fisik hasil KETENTUAN LAINNYA !
pelaksanaan kegiatan
pelayanan/pekerjaan sehari-hari sebagai
dasar untuk pengumpulan angka kredit
PELATIHAN
Pelatihan merupakan proses pembelajaran
untuk meningkatkan kompetensi, kinerja,
profesionalisme dan menunjang
pengembangan karir dengan meminimalisir
“gap kompetensi” SDM/ peserta latih
dalam melaksanakan tugas & fungsinya.
PENENTUAN JENJANG &
KUALIFIKASI
KUALIFIKASI
KOMPETENSI SEKTORAL
KKNI SEKTOR
JENJANG 9 AHLI UTAMA
* * * * * ATTITUTE
* * * * JENJANG 5 TEKNISI/ANALIS
SKILLS
* * * * * * * * * TEKNISI/ANALISIS
JENJANG 4 JUNIOR
* * * * * * * * *
OPERATOR/PELAKSANA
JENJANG 3 SENIOR
* * * * * * * * *
JENJANG 2 OPERATOR/PELAKSANA
* * * * * * * * *
ASISTEN OPERATOR/
JENJANG 1 PELAKSANA
KLASTER OKUPASI
MELAKSANAKAN PELAYANAN ELEKTROMEDIS
46
Alur Pelayanan
Proses Pelayanan
SKEMA Teknologi
Pemeliharaan Peralatan Life Support
Menengah
SERTIFIKASI
Peralatan Diagnostik
Perbaikan Teknologi
Peralatan Terapi Sederhana
Jaringan listrik
Instalasi air
1. LAPORAN INSTALASI
2. LAPORAN PEMANTAUAN
3. LAPORAN PEMELIHARAAN
4. LAPORAN KALIBRASI
4. LAPORAN PENGHAPUSAN
Materi 4 : Pelaporan & Penyusunan
dokumen
TATA LAPORAN
1. KONDISI UMUM
2. KPI (SPM)
3. PERMASALAHAN
4. SOLUSI
Pengetahuan tentang ……
Pengetahuan tentang …….
Wawancara Komitmen sebagai ……..