Kelompok 8
Anicah Sovianti
Anisa Iswara
Hoirinawati
Novia Rahmawati
M Ripaldi
Selviana Nurianto
Definisi sistem tubuh
Sistem organ merupakan sekumpulan organ
yang bekerja sama untuk melakukan fungsi-
fungsi yang lebih kompleks.
Dalam melaksanakan kerja sama ini, setiap
organ tidak bekerja sendiri-sendiri, tetapi
saling bergantung dan saling memengaruhi
satu sama lain.
Anatomi sistem tubuh
1. Sistem saraf
Sistem saraf memiliki dua bagian utama,
yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi
yang diperlukan untuk mengkoordinasikan
seluruh bagian tubuh.
2. Sistem reproduksi
- Anus
4. Sistem Musculoskeletal
Tugas utama sistem limfatik adalah Seperti sistem saraf, sistem endokrin
membuat dan menggerakkan getah dalam sistem organ juga berperan pent-
bening. Cairan yang mengandung ing dalam tubuh manusia karena dapat
sel darah putih dan membantu tubuh mengeluarkan hormon ke dalam darah.
melawan infeksi.
Sesuai dengan giliran, hormon ini
Sistem limfatik juga mendukung mengatur jaringan dan fungsi tubuh yg
sistem pembuangan dengan berbeda-beda. Sebagai contoh, mengatur
mengeluarkan kelebihan cairan, sistem metabolisme hingga fungsi
protein, lemak, bakteri dan zat-zat seksual.
lainnya yang tidak dibutuhkan oleh
tubuh.
8. Sistem Urinary 9. Sistem Integument
Sistem urinari atau ekskretori Sistem integumen ini adalah sistem pada
berperan dalam menyaring darah anatomi yang paling unik dalam tubuh
dan membuang racun dari dalam manusia, yaitu kulit. Kulit adalah organ
jaringan tubuh. Sistem ini terdiri terbesar sekaligus menjadi keseluruhan
dari empat organ penting, yaitu: sistem yang melindungi tubuh dari
- Ginjal, bakteri, virus, dan patogen lainnya.
- Saluran kemih (ureter), Sistem ini bekerja meliputi seluruh
- Kandung kemih, dan bagian permukaan kulit, termasuk
- Uretra. mengatur produksi kelenjar keringat,
akar rambut, kuku, dan kinerja saraf.
10. Sistem Peredaran Darah
Sistem kekebalan tubuh atau imun adalah pertahanan organ tubuh ter-
hadap bakteri, virus, dan patogen lainnya yang mungkin berbahaya. Organ
utamanya adalah kelenjar getah bening, sumsum tulang, limfa, kelenjar
gondok, tonsil, sel darah putih, dan kulit.
Patofisiologi Gagal Jantung, Gagal Nafas,
Nyeri
Definisi Gagal Jantung
Gagal Jantung Gagal jantung adalah keadaan patofisiologik dimana otot jantung tidak
mampu memompa cukup darah dari jantung untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi dan oksigen seluruh tubuh.
Etiologi Gagal Jantung
Penyebab gagal jantung yang terdapat di jantung antara lain :
Terjadinya gagal jantung dapat disebabkan :
a) Disfungsi miokard (kegagalan miokardial)
b) Beban tekanan berlebihan-pembebanan sistolik (systolic overload)
c) Beban volume berlebihan-pembebanan diastolic ( diastolic overload)
d) Peningkatan kebutuhan metabolic-peningkatan kebutuhan yang
berlebihan (demand overload)
e) Gangguan pengisian (hambatan input),
f) Kelainan Otot Jantung
g) Aterosklerosis Koroner
h) Hipertensi Sistemik/Pulmonal
i) Peradangan dan Penyakit Miokardium
j) Penyakit jantung
k) Faktor sistemik
Patofisiologi Gagal Jantung
Gagal napas dapat terjadi akibat adanya gangguan di sepanjang saluran pernapasan hingga ke
pusat saraf, seperti:
• Gangguan saraf yang mengontrol pusat napas seperti cedera saraf tulang belakang, stroke
• Kerusakan jaringan dan tulang di sekitar paru akibat kecelakaan ataupun penyakit
• Kelainan struktur tulang belakang yang dapat mempengaruhi tulang dan otot untuk bernapas
• Overdosis obat atau alkohol.
• Adanya penyakit paru seperti PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik), pneumonia, ARDS (acute
respiratory distress syndrome), emboli paru, dan fibrosis paru.
Gejala Gagal Nafas
Gejala yang tampak pada pasien dengan gagal napas adalah sebagai berikut:
• Sesak napas. Pada awal tahapan gagal napas, gejala yang dominan terlihat adalah sesak napas. Sesak
napas ini terjadi akibat rendahnya kadar oksigen dan tingginya kadar karbondioksida dalam darah.
• Bibir, kuku, dan kulit terlihat pucat. Rendahnya kadar oksigen menyebabkan bibir, kuku, dan kulit
penderitanya terlihat pucat.
• Penurunan kesadaran. Bila tidak segera tertangani, rendahnya kadar oksigen akan membuat otak tidak
dapat bekerja dengan baik. Padahal otak merupakan pusat kesadaran. Itulah sebabnya bila tidak segera
ditangani, pada akhirnya pusat kesadaran ini yang akan dikorbankan.
• Irama jantung tidak teratur (aritmia). Kekurangan oksigen pada otak akan menyebabkan penurunan
kesadaran, sedangkan pada jantung mengakibatkan ketidakteraturan irama jantung.
Patofisiologis Gagal Nafas
• Ketidakseimbangan Ventilasi Dan Perfusi
Paru normal memiliki rasio ventilasi dan perfusi (V/Q ratio) pada nilai tertentu.
• Right-To-Left Shunt
Pirau dari kanan ke kiri atau right-to-left shunt terjadi akibat sirkulasi paru (sirkulasi kanan) yang langsung
masuk ke sirkulasi sistemik (sirkulasi kiri) tanpa melewati alveolus sehingga darah tidak mengalami
oksigenasi.
• Gangguan Difusi
Pada keadaan seperti edema paru akut, terjadi gangguan pertukaran gas alveolus dengan sirkulasi paru.
• Hiperkapnia
Penyebab hiperkapnia pada gagal napas hiperkapnik secara garis besar ada dua, yaitu peningkatan
produksi karbon dioksida dan gangguan pembuangan karbon dioksida.
Definisi Nyeri
Menurut (Wahyudi & Abd.Wahid, 2016) : Nyeri adalah pengalaman sensori dan
pengalaman emosional yang tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan
jaringan yang aktual atau potensial yang dirasakan dalam kejadian dimana terjadi
kerusakan jaringan tubuh.
Skala Nyeri
Penilaian nyeri merupakan elemen yang penting untuk menentukan terapi nyeri yang efektif.Skala penilaian nyeri
dan keteranagan pasien digunakan untuk menilai derajat nyeri.Intensitas nyeri harus dinilai sedini mungkin
selama pasien dapat berkomunikasi dan menunjukkan ekspresi nyeri yang dirasakan.Penilaian terhadap
intensitas nyeri dapat menggunakan beberapa skala yaitu :