Anda di halaman 1dari 25

PATOFISIOLOGI SISTEM TUBUH

( Gagal Nafas, Gagal Jantung, dan Nyeri )


Dosen Pengampu : Bapak Budi Siswanto, S.Kep, Ners, M.Sc

Kelompok 8
Anicah Sovianti
Anisa Iswara
Hoirinawati
Novia Rahmawati
M Ripaldi
Selviana Nurianto
Definisi sistem tubuh
Sistem organ merupakan sekumpulan organ
yang bekerja sama untuk melakukan fungsi-
fungsi yang lebih kompleks.
Dalam melaksanakan kerja sama ini, setiap
organ tidak bekerja sendiri-sendiri, tetapi
saling bergantung dan saling memengaruhi
satu sama lain.
Anatomi sistem tubuh

Anatomi tubuh manusia memiliki struktur dan


fungsinya masing-masing yang terhubung
melalui sistem organ. Ada sekitar 11 sistem
organ dalam tubuh manusia untuk
keberlangsungan hidup.
Setiap sistem organ mempunyai struktur dan fungsi
tersendiridi antaranya adalah :

1. Sistem saraf
Sistem saraf memiliki dua bagian utama,
yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi
yang diperlukan untuk mengkoordinasikan
seluruh bagian tubuh.
 
2. Sistem reproduksi

- Sistem reproduksi wanita


ini adalah salah satu sistem organ wanita yang penting agar proses reproduksi berjalan dengan baik.
- Sistem reproduksi pria:
Sedangkan organ reproduksi pria adalah penis, skrotum dan testis.
3. Sistem Pencernaan

Bagian dari sistem pencernaan atau gastroin-


testinal pada anatomi tubuh manusia adalah:
- Mulut,
- Kerongkongan (esofagus),
- Lambung,
- Usus halus (usus dua belas jari, jejunum,
dan ileum),
- Usus besar, hingga

- Anus
4. Sistem Musculoskeletal

 Dalam anatomi tubuh manusia juga mempunyai sistem muskuloskeletal


yang terdiri dari sistem rangka dan otot. Sistem otot meliputi otot, tendon,
dan ligamen yang melekat pada tulang. Ada 206 tulang pada sistem rangka
tubuh manusia yang juga berfungsi memproduksi sel darah, menyimpan
mineral penting, dan memproduksi hormon.
 Maka dari itu, sistem rangka ini memberikan bentuk, struktur, atau postur
serta pendukung utama dari gerakan yang dihasilkan tubuh. Tak hanya itu
saja, anatomi organ tubuh juga memiliki 650 jaringan otot.
5. Sistem Pernapasan

Setiap jaringan dalam tubuh memerlukan oksigen agar dapat


berfungsi dengan baik melalui proses bernapas. Untuk itu, sis-
tem organ pernapasan pada tubuh manusia memungkinkan Anda
untuk menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida.

Ini terdiri dari paru-paru, bronkus, trakea, faring, juga rongga


hidung. Organ pernapasan juga berperan dalam indera penciu-
man hingga mengatur kesiembangan kadar pH.
6. Sistem Limfatik 7. Sistem Endokrin

Tugas utama sistem limfatik adalah Seperti sistem saraf, sistem endokrin
membuat dan menggerakkan getah dalam sistem organ juga berperan pent-
bening. Cairan yang mengandung ing dalam tubuh manusia karena dapat
sel darah putih dan membantu tubuh mengeluarkan hormon ke dalam darah.
melawan infeksi.
Sesuai dengan giliran, hormon ini
Sistem limfatik juga mendukung mengatur jaringan dan fungsi tubuh yg
sistem pembuangan dengan berbeda-beda. Sebagai contoh, mengatur
mengeluarkan kelebihan cairan, sistem metabolisme hingga fungsi
protein, lemak, bakteri dan zat-zat seksual.
lainnya yang tidak dibutuhkan oleh
tubuh.
8. Sistem Urinary 9. Sistem Integument

Sistem urinari atau ekskretori Sistem integumen ini adalah sistem pada
berperan dalam menyaring darah anatomi yang paling unik dalam tubuh
dan membuang racun dari dalam manusia, yaitu kulit. Kulit adalah organ
jaringan tubuh. Sistem ini terdiri terbesar sekaligus menjadi keseluruhan
dari empat organ penting, yaitu: sistem yang melindungi tubuh dari
- Ginjal, bakteri, virus, dan patogen lainnya.
- Saluran kemih (ureter), Sistem ini bekerja meliputi seluruh
- Kandung kemih, dan bagian permukaan kulit, termasuk
- Uretra. mengatur produksi kelenjar keringat,
akar rambut, kuku, dan kinerja saraf.
10. Sistem Peredaran Darah

Disebut juga sebagai sistem


kardiovaskular, sistem peredaran
darah terdiri dari organ jantung
yang memompa darah dan pembu-
luh darah yang mengalirkan
darah.

Ada dua jenis pembuluh darah,


yaitu arteri yang mengalirkan darah
dari jantung, dan vena yang
mengembalikan darah ke jantung.
11. Sistem Kekebalan Tubuh

 Sistem kekebalan tubuh atau imun adalah pertahanan organ tubuh ter-
hadap bakteri, virus, dan patogen lainnya yang mungkin berbahaya. Organ
utamanya adalah kelenjar getah bening, sumsum tulang, limfa, kelenjar
gondok, tonsil, sel darah putih, dan kulit.
Patofisiologi Gagal Jantung, Gagal Nafas,
Nyeri
 Definisi Gagal Jantung
 Gagal Jantung Gagal jantung adalah keadaan patofisiologik dimana otot jantung tidak
mampu memompa cukup darah dari jantung untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi dan oksigen seluruh tubuh.
 Etiologi Gagal Jantung
Penyebab gagal jantung yang terdapat di jantung antara lain :
Terjadinya gagal jantung dapat disebabkan :
a) Disfungsi miokard (kegagalan miokardial)
b) Beban tekanan berlebihan-pembebanan sistolik (systolic overload)
c) Beban volume berlebihan-pembebanan diastolic ( diastolic overload)
d) Peningkatan kebutuhan metabolic-peningkatan kebutuhan yang
berlebihan (demand overload)
e) Gangguan pengisian (hambatan input),
f) Kelainan Otot Jantung
g) Aterosklerosis Koroner
h) Hipertensi Sistemik/Pulmonal
i) Peradangan dan Penyakit Miokardium
j) Penyakit jantung
k) Faktor sistemik
 Patofisiologi Gagal Jantung

• Aterosklerosis koroner • Peradangan dan penyakit


mengakibatkan disfungsi miokardium degeneratif, kondisi
miokardium karena ini secara langsung merusak
terganggunya aliran darah otot jantung, menyebabkan
ke otot jantung. kontraktilitas menurun.

• Hipertensi sistemik atau


pulmonal (peningkatan
afterload) meningkatkan
beban kerja jantung
ANATOMI JANTUNG
FUNGSI JANTUNG
1. Memompa darah ke seluruh tubuh
2. Menampungnya Kembali setelah organ paru-paru membersihkan darah tersebut
3. Menyediakan oksigen darah untuk dialirkan ke seluruh tubuh
4. Membersihkan darah dari hasil metabolism
5. Menerima darah kotor dari vena dan memompa ke bilik kanan
PATOFISIOLOGI GAGAL JANTUNG
1. Definisi Gagal Jantung
 Definisi Gagal Nafas

 Gagal napas adalah kondisi dimana tubuh tidak mampu


mendapatkan oksigen yang cukup dan/atau tidak bisa
mengeluarkan CO2 dari dalam tubuh.
Etiologi Gagal Nafas

Gagal napas dapat terjadi akibat adanya gangguan di sepanjang saluran pernapasan hingga ke
pusat saraf, seperti:
• Gangguan saraf yang mengontrol pusat napas seperti cedera saraf tulang belakang, stroke
• Kerusakan jaringan dan tulang di sekitar paru akibat kecelakaan ataupun penyakit
• Kelainan struktur tulang belakang yang dapat mempengaruhi tulang dan otot untuk bernapas
• Overdosis obat atau alkohol.
• Adanya penyakit paru seperti PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik), pneumonia, ARDS (acute
respiratory distress syndrome), emboli paru, dan fibrosis paru.
Gejala Gagal Nafas

Gejala yang tampak pada pasien dengan gagal napas adalah sebagai berikut:
• Sesak napas. Pada awal tahapan gagal napas, gejala yang dominan terlihat adalah sesak napas. Sesak
napas ini terjadi akibat rendahnya kadar oksigen dan tingginya kadar karbondioksida dalam darah.

• Bibir, kuku, dan kulit terlihat pucat. Rendahnya kadar oksigen menyebabkan bibir, kuku, dan kulit
penderitanya terlihat pucat.

• Penurunan kesadaran. Bila tidak segera tertangani, rendahnya kadar oksigen akan membuat otak tidak
dapat bekerja dengan baik. Padahal otak merupakan pusat kesadaran. Itulah sebabnya bila tidak segera
ditangani, pada akhirnya pusat kesadaran ini yang akan dikorbankan.

• Irama jantung tidak teratur (aritmia). Kekurangan oksigen pada otak akan menyebabkan penurunan
kesadaran, sedangkan pada jantung mengakibatkan ketidakteraturan irama jantung.
Patofisiologis Gagal Nafas
• Ketidakseimbangan Ventilasi Dan Perfusi
Paru normal memiliki rasio ventilasi dan perfusi (V/Q ratio) pada nilai tertentu.

• Right-To-Left Shunt
Pirau dari kanan ke kiri atau right-to-left shunt terjadi akibat sirkulasi paru (sirkulasi kanan) yang langsung
masuk ke sirkulasi sistemik (sirkulasi kiri) tanpa melewati alveolus sehingga darah tidak mengalami
oksigenasi.

• Fraksi Oksigen Rendah


Rendahnya oksigen yang diinspirasi lebih sering ditemukan pada orang-orang pada dataran tinggi.

• Gangguan Difusi
Pada keadaan seperti edema paru akut, terjadi gangguan pertukaran gas alveolus dengan sirkulasi paru.

• Hiperkapnia
Penyebab hiperkapnia pada gagal napas hiperkapnik secara garis besar ada dua, yaitu peningkatan
produksi karbon dioksida dan gangguan pembuangan karbon dioksida.
Definisi Nyeri

Menurut (Wahyudi & Abd.Wahid, 2016) : Nyeri adalah pengalaman sensori dan
pengalaman emosional yang tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan
jaringan yang aktual atau potensial yang dirasakan dalam kejadian dimana terjadi
kerusakan jaringan tubuh.
Skala Nyeri

Penilaian nyeri merupakan elemen yang penting untuk menentukan terapi nyeri yang efektif.Skala penilaian nyeri
dan keteranagan pasien digunakan untuk menilai derajat nyeri.Intensitas nyeri harus dinilai sedini mungkin
selama pasien dapat berkomunikasi dan menunjukkan ekspresi nyeri yang dirasakan.Penilaian terhadap
intensitas nyeri dapat menggunakan beberapa skala yaitu :

• Skala Nyeri Deskriptif


• Numerical Rating Scale (NRS) (Skala numerik angka)
•Faces Scale (Skala Wajah)
Nyeri Berdasarkan Patofisiologis
• Nyeri Nosiseptif/Nyeri Inflamasi
• Nyeri yang timbul akibat adanya stimulus mekanis terhadap nosiseptor.
• Nyeri Neuropatik
• Nyeri yang timbul akibat disfungsi primer pada sistem saraf
• Nyeri Idiopatik
• Nyeri dimana kelainan patologik tidak dapat ditemukan
• Nyeri Psikologik
• Bersumber dari emosi/psikis dan biasanya tidak disadari

Anda mungkin juga menyukai