Anda di halaman 1dari 31

SESI - 7

MEKANISME PASAR ISLAMI

Oleh :
Abd Wahid Mongkito
Permintaan, Penawaran dan Regulasi
Tingkat Harga
 Menurut Adiwarna, Abu Yusuf menegaskan bahwa:
Perubahan harga  penambahan dan pengurangan
produksi

Bang Adi -- KELIRU


Permintaan, Penawaran dan Regulasi
Tingkat Harga
 Abu Yusuf mengatakan :
“Tidak ada batasan tertentu tentang murah dan mahal yang dapat
dipastikan. Hal tersebut ada yang mengaturnya. Prinsipnya tidak
bisa diketahui. Murah, bukan karena melimpahnya makanan,
demikian juga mahal bukan disebabkan oleh kelangkaan makanan.
Murah dan mahal merupakan ketentuan Allah. Terkadang,
makanan berlimpah tetapi tetap mahal, dan terkadang makanan
sangat sedikit tetap murah”. (Kitab Al-Kharaj hal.48)
Permintaan, Penawaran dan Regulasi
Tingkat Harga
 Seharusnya :
Permintaan dan Penawaran  Tingkat Harga
Thomas Aquinas Vs Ibn Taimiyyah
tentang Harga Pasar
Thomas Aquinas Ibn Taimiyyah

Pasar Kompetitif Pasar Kompetitif

Tidak boleh ada penipuan Tidak boleh ada penipuan

Pagu harga – dari sisi penjualan Pagu harga – dari sisi penjual dan pembeli
Penetapan Harga – Ibn Taimiyyah
 Harga ditentukan oleh kekuatan permintaan dan
penawaran.
 Bila seluruh transaksi sudah sesuai aturan, kenaikan
harga yang terjadi merupakan kehendak Allah 
Adam Smith menyebutnya Invisible Hands
Penetapan Harga – Ibn Taimiyyah
 Harga juga ditentukan oleh tingkat kepercayaan
terhadap orang-orang yang terlibat dalam transaksi.
Penetapan Harga – Ibn Khaldun
 Penduduk kota memiliki suplai bahan pokok melebihi
kebutuhannya sehingga harga bahan pokok di kota
besar relatif lebih murah.
 Suplai bahan pokok di kota kecil relatif lebih kecil,
karena itu orang-orang khawatir kehabisan makanan,
sehingga harganya relatif lebih mahal.
Penetapan Harga – Ibn Khaldun
 Permintaan terhadap barang-barang pelengkap akan
meningkat sejalan dengan berkembangnya kota dan
berubahnya gaya hidup, atau dalam bahasa
ekonominya :
Disposable income meningkat  MPC terhadap barang mewah
meningkat  permintaan terhadap barang mewah meningkat 
harga barang mewah meningkat.
Penetapan Harga – Ibn Khaldun
 Pada sisi penawaran, akibat pajak dan pungutan
lainnya,  biaya produksi meningkat  harga naik
“Bea Cukai biasa dan bea cukai lainnya dipungut atas bahan
makanan di pasar-pasar dan di pintu-pintu kota demi raja, dan
para pengumpul pajak menarik keuntungan dari transaksi bisnis
untuk kepentingan mereka sendiri. Karenanya, harga di kota lebih
tinggi daripada di padang pasir”.
Penetapan Harga – Ibn Khaldun

 Keuntungan yang wajar  mendorong tumbuhnya


perdagangan.
 Keuntungan yang sangat rendah  pedagang
kehilangan motivasi  membuat lesu perdagangan.
 Keuntungan yang sangat tinggi  permintaan
konsumen lemah  melesukan perdagangan.
Penetapan Harga – Ibn Khaldun
 Pengaruh naik dan turunnya penawaran terhadap
harga :
“Ketika barang-barang yang tersedia sedikit, harga-harga
akan naik. Namun, bila jarak antar kota dekat dan aman
untuk melakukan perjalanan, akan banyak barang yang
diimpor sehingga ketersediaan barang akan melimpah, dan
harga-harga akan turun”.
Mekanisme Pasar dalam Islam
 Penentuan harga dilakukan oleh kekuatan-kekuatan
pasar, yaitu kekuatan permintaan dan penawaran.
 Pertemuan permintaan dan penawaran tersebut
haruslah terjadi secara sukarela, tidak ada pihak yang
merasa terpaksa untuk melakukan transaksi pada
tingkat harga tertentu (lihat Qs 4:29).
Mekanisme Pasar dalam Islam
 Monopoly, Duopoly, oligopoly tidak dilarang, selama
mereka tidak mengambil keuntungan diatas
keuntungan normal.
Mekanisme Pasar dalam Islam
 Islam mengatur agar persaingan di pasar dilakukan
dengan adil.
 Setiap bentuk yang dapat menimbulkan ketidak
adilan dilarang :
 Talaqqi Rukban, Transaksi Najasy
 Mengurangi timbangan, menyembunyikan barang
cacat.
 Ikhtikar, Ghaban Faahisy
Intervensi Pasar versi Ibn Taimiyyah
 Bila penyebab perubahan harga adalah perubahan
pada demand dan supply  mekanisme pengadilan:
market intervension.
 Bila penyebab perubahan harga adalah distorsi
terhadap demand dan supply  mekanisme
pengendalian: menghilangkan distorsi, termasuk
penentuan price intervention.
Intervensi Pasar di Zaman Rasul

 Harga gandum naik di Madinah  Rasul melakukan


impor dari Mesir.
Intervensi Pasar di zaman Rasul
 Kaum Quraisy melakukan blokade ekonomi terhadap
ummat Islam selama 3 tahun  Ummat Islam tinggal di
lembah Abu Thalib Makkah.
 Ummat Islam hanya keluar dari lembah untuk belanja
sedikit, dibulan-bulan Haram, ketika perdamaian
berlaku di seluruh Jazirah Arab.
 Kaum Quraisy memasang harga tinggi diatas harga
pasar. Untuk membuat harga itu, Abu Lahab sendiri
membeli barang dengan harga lebih tinggi.
Intervensi Pasar di Khulafaur
Rasyidin
 Harga-harga naik di Madinah  Umar bin Khattab
melakukan impor dari Mesir  harga-harga turun.
 Karena rendahnya daya beli kaum Muslimin  Umar
Bin Khattab mengeluarkan sejenis cek yang dibagikan
kepada mereka yang berhak.
Intervensi Harga: Ceiling Price
 Islam menentang intervensi harga.
 Ceiling Price  Excess demand  Pasar gelap,
korupsi dan kolusi.
 Ceiling price 
 Consumer surplus bertambah
 Produser surplus berkurang
 Dead weight loss
Intervensi Harga: Ceiling Price

 Ceiling Price  transfer surplus dari produsen ke


konsumen  adanya pihak yang terzalimi.
 Rasulullah SAW menolak melakukan intervensi harga
selama kekuatan pasar berjalan rela sama rela tanpa
ada yang melakukan distorsi.
Intervensi Harga: Ceiling Price
 Diriwayatkan dari Anas, bahwa Rasulullah SAW
mengatakan :
Harga pernah mendadak naik pada masa Rasulullah SAW.
Para sahabat mengatakan: Wahai Rasulullah tentukan harga
untuk kita. Beliau menjawab: “Allah itu sesungguhnya
penentu harga, penahan dan pencurah serta pemberi rezeki.
Aku mengharapkan dapat menemui Tuhanku dimana salah
seorang dari kalian tidak menuntutku karena kezaliman
dalam hal darah dan harta”. (HR Tirmidzi dan Abu Dawud)
Intervensi Harga: Floor Price

 Floor Price  Excess Supply  Pasar gelap, korupsi


dan kolusi.
 Floor Price 
 Producer surplus bertambah
 Cosumer surplus berkurang
 Dead weight loss
Intervensi Harga: Floor Price

 Floor Price  transfer surplus dari konsumen ke


produsen  adanya pihak yang terzalimi.
 Rasulullah SAW menolak melakukan intervensi harga
selama kekuatan pasar berjalan rela sama rela tanpa
ada yang melakukan distorsi.
Intervensi Harga Islami
 Umar bin Khattab ketika mendatangi suatu pasar dan
menemukan bahwa Hatib bin Abi Balta’ah menjual
anggur kering pada harga dibawah harga pasar. Umar
r.a. langsung menegurnya : “Naikkan hargamu atau
tinggalkan pasar kami”
Argumen bolehnya intervensi harga
 Intervensi harga menyangkut kepentingan
masyarakat, yaitu melindungi penjual dalam hal profit
margin dan pembeli dalam hal purchasing power.
 Bila tidak dilakukan intervensi harga, penjual dapat
menaikkan harga dengan cara ikhtikar atau ghaban
faa-hisy. Dalam hal ini, penjual menzalimi si pembeli.
Argumen bolehnya intervensi harga
 Pembeli biasanya mewakili masyarakat yang lebih
luas, sedangkan penjual mewakili kelompok
masyarakat yang lebih kecil. Sehingga price
intervention berarti pula melindungi kepentingan
masyrakat yang lebih luas.
Ibn Taimiyyah’s Price
 Price intervension yang zalim: celling price dan floor
price
 Price intervension yang adil: bila tidak menimbulkan
aniaya terhadap penjualan dan pembelian.
Ibn Taimiyyah’s Price
3 keadaan dimana price intervention harus dilakukan :
1. Produsen tidak mau menjual barangnya kecuali
dengan harga yang lebih tinggi, padahal konsumen
membutuhkan barang tersebut  pemerintah dapat
memaksa penjual itu untuk menjual barangnya
dengan harga yang adil.
Ibn Taimiyyah’s Price
2. Produsen menawarkan harga yang terlalu tinggi,
sedangkan konsumen meminta harga yang terlalu
rendah  Pemerintah menengahinya (intervensi)
dengan mengadakan musyawarah yang difasilitasi
oleh pemerintah.
Ibn Taimiyyah’s Price
3. Pemilik jasa, misalnya tenaga kerja, yang menolak
bekerja kecuali pada harga yang berlaku, padahal
masyarakat membutuhkan jasa tersebut, maka
pemerintah dapat menetapkan harga yang wajar
(reasonable price) dan memaksa pemilik jasa untuk
memberikan jasanya.

Anda mungkin juga menyukai