Anda di halaman 1dari 39

SANITASI HYGIENE

DAN
KESELAMATAN KERJA
 1. Apa Yang Dimaksud Dengan Sanitasi Hygiene
Dan Keselamatan Kerja

 2. Apa Tujuan Dan Manfaat Dari Sanitasi Hygiene


Dan Keselamatan Kerja

 3. Mengapa Sanitasi Hygiene Diperlukan Dalam


Kehidupan Sehari-hari

 4. Apa Bedaanya sanitasi dan hygiene


 Sanitasi, Hygiene, dan Keselamatan Kerja adalah
mata kuliah yang membahas tentang suatu usaha
pencegahan penyakit (preventif) yang
menitikberatkan kegiatannya pada usaha-usaha
kesehatan lingkungan hidup manusia. Hotel yang
saniter akan sangat menunjang dalam
memberikan kepuasan kepada para
pengunjungnya.
Identitas Mata kuliah

 Nama Mata kuliah: Sanitasi, Hygiene dan K3


 Kode Mata kuliah : KB322
 Kelompok Mata kuliah: MK Keahlian Inti Prodi
 Bobot sks : 2 SKS
 Jenjang : S1
 Semester :1
 Prasyarat :-
 Status (wajib/ pilihan) : Wajib
Deskripsi Matakuliah

 Mata kuliah ini merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa S1


Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, setelah
mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan memahami
tentang:
 Kebijakan pemerintah mengenai perlindungan terhadap
keselamatan kerja, Konsep Hygiene dan Keselamatan Kerja, Jenis-
jenis Mikoroorganisme terkait dengan struktur, pertumbuhan dan
pengaruhnya terhadap kesehatan dan keselamatan. Prinsip sanitasi,
hygiene dan keselamatam kerja , Mamfaat sanitasi, hyigien dan
keselamatan kerja di tempat kerja, standar kesehatan dan
keselamatan kerja, pencegahan kecelakaan kerja, resiko
kecelakaan kerja, manajemen keselamatan kerja, alat-alat
pengaman, peraturan ketenaga kerjaan, hak dan kewajiban pekerja
dan jaminan sosial bagi tenaga kerja.
Capaian Pembelajaran Matakuliah (CPMK)

S : Mampu
1 menghargai kebersihan dan menjaga keselamatan kerja dalam berinteraksi secara efektif dengan
1 lingkungan
. social dan alam semesta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia .
1

P : Mampu
1 mendeskripsikan mengenai kebijakan pemerintah tentang perlindungan terhadap kesehatan dan keselamatan kerja.
5 .

    Mampu
2 mendeskrisikan konsep samitasi, hygine dan keselamatan kerja di sektor industri, laboratorium dan dalam
kehidupan
. keluarga.

    Mampu
3 mendeskripsikan jenis-jenis mikroorganisme dan prinsip-prinsip sanitasi, hygiene dan keselamatan kerja dalam
praktek
. bidang pendidikan Kesejahteraan Keluarga.

    Mampu
4 menjelaskan manfaat sanitasi, hygine dan keselamatan kerja di tempat kerja dan jenis-jenis kecelakaan kerja,
pencegahan
. kecelakaan kerja, dan resiko kecelakaan kerja di sektor industri, laboratorium dan keluarga.

    Mampu
5 mendeskripsikan kesehatan kerja meliputi persyaratan ruang kerja dan penyakit akibat kerja serta prosedur
membersihkan peralatan kerja dan ruang area kerja.
Deskripsi Rencana Pembelajaran

1. Ruang lingkup perkuliahan


2. Sumber hukum peraturan Sanitasi, Hygiene dan
Keselamatan kerja dan Sumber hukum peraturan sistem
kesehatan dan keamanan pada proses pekerjaan
3. Konsep Sanitasi dan Hygiene
4. Pentingnya Keselamatan Kerja
5. Penggunaan dan seleksi Alat Pelindung Diri (APD)
Personal Protection tools
6. Jenis-jenis mikrooragnisme terkait dengan pertumbuhan dan
pengaruhnya terhadap kesehatan
7. Undang-undang Kesehatan dan keselamatan Kerja8
8. Definisi Kondisi Kerja.Kondisi Fisik, psikologis , dan
Kondisi Sementara dari Lingkungan Kerja
 9Jenis-jenis kecelakaan kerja
 Faktor-faktor yang mempengaruhi kecelakaan kerja
dan Upaya penanganan kecelakaan kerja
 10Jenis –jenis pekerjaan pada suatu organisasi
 11. Pengertian P3K
 Fungsi Pertolongan Pertama pada kecelakaan
 Langkah-langkah dasar pertolongan pertama
 Praktek P3K
 12. Presentasi laporan
 hasil observasi
Daftar Rujukan
 Bagyono. (2004). Mengikuti Prosedur Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan di Tempat Kerja. Jakarta:
Pesona Wisata Klaten.

 Encyclopedia of Occupational Healt and Safety. Volume I.A-K, ILO, Genewa , 1971

 Himpunan Perundang-undangan Ketenagakerjaan I, Departemen Tenaga Kerja Transkop, Jakarta, 1977

 Nurseha. (2005). Mengikuti Prosedur K3 dalam Bekerja. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan.

 Putu.S. (2009). Kesehatan dan Keselamatan dalam Bekerja. {online}. Tersedia


http://catatan.multyply.com/jurnal/44.Php (25 Februari 2010)

 Soedjono (2000). Keselamatan Kerja jilid 1. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

 Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Badan Pelatihan dan Produktivitas 2008 Pusat Pelatihan Kerja
Industri dan Manufaktur, Bandung Jawa Barat.

 Maman, Somantri. (2009). K3 dan hukum Ketenaga Kerjaan, Jurusan Pendidikan Elektro FPTK UPI

 Lisnawaty Simanjuntak (2013), Bahan Ajar Sanitasi, Hygiene dan Keselamatan Kerja. Diklat Tingkat
Lanjutan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang Bisnis dan
Pariwisata.
TUGAS

 1. PEKERJAAN SOSIAL
 2. AKOMODASI PERHOTELAN
 3. PRAKARYA
 4. ILMU KELUARGA
PEKERJAAN SOSIAL

 1. PANTI ASUHAN
 2. DAY CARE
 3. SEKOLAH FORMAL, INFORMAL DAM
NON FORMAL
 4. REMAJA /KARANG TARUNA
 5. PANTI WERDHA
 6. LEMBAGA2 SOSIAL LAINNYA
AKOMODASI PERHOTELAN

 1. KAMAR HOTEL
 2. DAPUR HOTEL
 3. HALAMAN HOTEL
 4. RESTORAN
PRAKARYA

 1. INDUSTRI KERAJINAN
ILMU KELUARGA

 LINGKUNGAN KELUARGA ;
 1. MAKANAN
 2. PAKAIAN
 3. LINGKUNGAN RUMAH DAN HALAMAN
 4. RUANG2 DALAM RUMAH
 5. DAPUR
 6. KAMAR
APA YANG HARUS DI BUAT

 1. MEMBUAT ANALISA PEKERJAAN


 2. MEMBUAT BAHAN AJAR
 3. MEMBUAT MEDIA BERUPA VIDEO
 Sanitasi adalah suatu usaha pencegahan penyakit
yang menitik beratkan kegiatan pada usaha
kesehatan lingkungan hidup manusia.

 Sanitasi adalah upaya kesehatan dengan cara


memelihara dan melindungi kebersihan
lingkungan dari subyeknya. Misalnya
menyediakan air yang bersih untuk keperluan
mencuci tangan, menyediakan tempat sampah
untuk mewadahi sampah agar tidak dibuang
sembarangan (Depkes, 2004)
 Hygiene adalah upaya kesehatan dengan cara
memelihara dan melindungi kebersihan
subjeknya seperti mencuci tangan dengan air
bersih dan sabun untuk melindungi kebersihan
tangan, mencuci piring untuk kebersihan piring,
membuang bagian makanan yang rusak untuk
melindungi keutuhan makanan secara
keseluruhan.
 Hygiene dan sanitasi tidak dapat dipisahkan satu
dengan yang lain karena erat kaitannya.
 Misalnya hygiene sudah baik karena mau
mencuci tangan, tetapi sanitasinya tidak
mendukung karena tidak cukup tersedia air
bersih, maka mencuci tangan tidak sempurna.)
 Higiene dan sanitasi merupakan hal yang penting dalam
menentukan kualitas makanan dimana Escherichia coli
sebagai salah satu indikator terjadinya pencemaran
makanan yang dapat menyebabkan penyakit akibat
makanan (food borne diseases). E.coli dalam makanan dan
minuman merupakan indikator terjadinya kontaminasi
akibat penanganan makanan dan minuman yang kurang
baik.

 Minimnya pengetahuan para penjaja makanan mengenai


cara mengelola makanan dan minuman yang sehat dan
aman, menambah besar resiko kontaminasi makanan dan
minuman yang dijajakannya (Ningsih, 2014
 Perihal kesehatan cukup mudah untuk dipahami, akan tetapi
masih banyak orang yang sakit karena kurangnya pengetahuan
tentang arti kesehatan ataupun karena lalai.

 Dalam bidang pelayanan, segala kebutuhan yang diperlukan


telah tersedia, seperti pelayanan akomodasi, restoran, bar,
fitness center, transportasi, dsb.

 Semua fasilitas ini tidak hanya menampilkan mutu, cita rasa


masakan, dan kenyamanan saja, akan tetapi faktor yang sangat
penting adalah menyangkut kenyamanan dan kepastian atau
jaminan kebersihan untuk kesehatan sesuai tujuan orang
menikmati fasilitas tersebut demi kelangsungan hidupnya
yaitu “hygiene dan sanitasi” (kesehatan dan kebersihan).
 Oleh karena itu, pengelolaan seluruh fasilitas
yang ditawarkan secara profesional haruslah
sesuai dengan aturan kesehatan yang berlaku,
sehingga pengguna jasa mendapatkan
kenikmatannya sendiri dengan jaminan
kesehatan. Dengan demikian, usaha bisnis seperti
hotel, restoran, dan katering bersaing dalam
kualitas atau mutu pelayanan, yang mencakup
kebersihan sebagai jaminan kesehatan
 Pada akhirnya terjadilah dalam usaha bisnis
hotel, restoran dan catering persaingan dalam
kualitas atau mutu pelayanan yang mencakup
kebersihan sebagai jaminan kesehatan.
 Ada pepatah yang mengatakan “Men Sana In
Corpore Sano”, yang artinya dalam tubuh yang
sehat, akan terdapat jiwa yang sehat.
 Akan tetapi masih banyak juga orang yang sakit dan
biasanya karena pola hidup mereka sendiri yang
kurang baik dan kebiasaan yang kurang baik
sehingga dapat melemahkan dan merusak tubuh.
Perihal kesehatan cukup mudah untuk dipahami,
akan tetapi masih banyak orang yang sakit karena
kurangnya pengetahuan tentang arti kesehatan
ataupun karena lalai.
 Wisatawan adalah pengunjung yang selalu membutuhkan segala sesuatu
harus selalu tersedia, misalnya adanya pelayanan akomodasi atau hotel,
restoran atau katering, bar, fitness center atau pusat kebugaran, tempat
hiburan, fasilitas komunikasi, jasa transportasi, dan sebagainya.

 Selain itu, faktor yang paling penting dalam memenuhi kebutuhan


wisatawan adalah memberikan kenyamanan dan kepastian kebersihan
untuk kesehatan sesuai tujuan wisatawan dalam menikmati fasilitas
tersebut demi kelangsungan hidupnya yaitu “sanitasi, hygiene, dan
keselamatan.”

 Oleh karena itu, dalam mengelola seluruh fasilitas perhotelan sebaiknya
dilaksanakan secara profesional, baik bagi karyawan hotel sendiri
maupun jasa pengguna atau wisatawan agar mendapatkan kenikmatan
jaminan kesehatan dan keselamatan.
Pengertian Sanitasi
 Sanitasi adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang menitikberatkan kegiatan pada usaha kesehatan
lingkungan hidup manusia.

 Upaya menjaga pemeliharaan agar seseorang, makanan, tempat kerja atau peralatan agar hygienis (sehat) dan
bebas pencemaran yang diakibatkan oleh bakteri, serangga, atau binatang lainnya.

 Menurut Dr.Azrul Azwar, MPH, sanitasi adalah cara pengawasan masyarakat yang menitikberatkan kepada
pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang mungkin mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.

 Menurut Ehler & Steel, sanitation is the prevention od diseases by eliminating or controlling the environmental
factor which from links in the chain of tansmission.

 Menurut Hopkins, sanitasi adalah cara pengawasan terhadap factor-faktor lingkungan yang mempunyai
pengaruh terhadap lingkungan.

 Dari beberapa pengertian tersebut di atas, dapat dimaknai bahwa yang dimaksud dengan sanitasi adalah suatu
usaha pencegahan penyakit yang menitikberatkan kegiatannya kepada usaha-usaha kesehatan lingkungan
hidup manusia. Sedangkan hygiene adalah bagaimana cara orang memelihara dan juga melindungi diri agar
tetap sehat.
Pengertian Hygiene

Kata “hygiene” berasal dari bahasa Yunani yang artinya ilmu untuk membentuk dan
menjaga kesehatan (Streeth, J.A. and Southgate,H.A, 1986).
 Dalam sejarah Yunani, Hygiene berasal dari nama seorang Dewi yaitu Hygea (Dewi
pencegah penyakit). Arti lain dari Hygiene ada beberapa yang intinya sama yaitu:
Ilmu yang mengajarkan cara-cara untuk mempertahankan kesehatan jasmani, rohani
dan social untuk mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi.
 Suatu pencegahan penyakit yang menitikberatkan pada usaha kesehatan
perseorangan atau manusia beserta lingkungan tempat orang tersebut berada.
 Keadaan dimana seseorang, makanan, tempat kerja atau peralatan aman (sehat) dan
bebas pencemaran yang diakibatkan oleh bakteri, serangga, atau binatang lainnya.
 Menurut Brownell, hygine adalah bagaimana caranya orang memelihara dan
melindungi kesehatan.
 Menurut Gosh, hygiene adalah suatu ilmu kesehatan yang mencakup seluruh factor
yang membantu/mendorong adanya kehidupan yang sehat baik perorangan maupun
melalui masyarakat.
 Menurut Prescott, hygiene menyangkut dua aspek
yaitu:
- Yang menyangkut individu (personal hygiene)
- Yang menyangkut lingkungan (environment)
 Hygiene is a concept related to medicine as well as
to personal and professional care practices related
to most aspects of living although it is most often
associated with cleanliness and preventative
measures.
Pengertian
 Kesehatan Kerja
Menurut Suma’mur (1976) kesehatan kerja
merupakan spesialisasi ilmu kesehatan/kedokteran
beserta prakteknya yang bertujuan agar
pekerja/masyarakat memperoleh derajat kesehatan
setinggi-tingginya baik fisik, mental, maupun sosial
dengan usaha preventif atau kuratif terhadap
gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor
pekerjaan dan lingkungan kerja serta terhadap
penyakit umum
 Keselamatan Kerja/ Occupational Safety

Secara filosofi: suatu pemikiran dan upaya untuk


menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik
jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja khususnya
dan manusia pada umumnya serta hasil budaya dan
karyanya.
secara keilmuan: suatu pengetahuan dan
penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan
terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Kesehatan dan Keselamatan
Kerja
 Menurut Mangkunegara (2002) Keselamatan dan
kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan
upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah
tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada
umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju
masyarakat adil dan makmur.
Faktor yang mempengaruhi status
Kesehatan seseorang (Blum, 1981)
 Lingkungan berupa lingkungan fisik
(alami,buatan), kimia (Organik/anorganik,logam,
debu), biologik (virus, bakteri, mikroorganisme),
dan sosial budaya (ekonomi, pendidikan,
pekerjaan)
 Perilaku; sikap, kebiasaan, tingkah laku
 Pelayanan kesehatan
 Genetik
Indikator Penyebab
Keselamatan Kerja
 Keadaan tempat lingkungan kerja, yang meliputi:
› Penyusunan dan penyimpanan barang-barang yang
berbahaya yang kurang diperhitungkan keamanannya.
› Ruang kerja yang terlalu padat dan sesak
› Pembuangan kotoran dan limbah yang tidak pada
tempatnya.
 Pemakaian peralatan kerja, yang meliputi:
› Pengaman peralatan kerja yang sudah usang atau rusak.
› Penggunaan mesin, alat elektronik tanpa pengaman yang
baik Pengaturan penerangan.
Ruang Lingkup K3

 Ruang lingkup berlakunya keselamatan kerja


adalah di segala tempat kerja baik di darat, di
alam tanah, dipermukaan air, didalam air maupun
di udara (Pasal 2 UU 1/1970 Tentang
Keselamatan Kerja)
Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan
dan kesehatan kerja baik secara fisik, sosial, dan
psikologis.
 Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja
digunakan sebaik-baiknya selektif mungkin.
 Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya.
 Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan gizi pegawai.
 Agar meningkatkan kegairahan, keserasian kerja,
dan partisipasi kerja.
 Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang
disebabkan oleh lingkungan atau kondisi kerja.
 Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi
Syarat-syarat keselamatan kerja (Pasal 3 ayat
(1) UU 1/1970 tentang Keselamatan Kerja)

 Mencegah dan mengurangi kecelakaan.


 Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran.
 Mancegah dan mengurangi bahaya peledakan.
 Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri
pada waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain
yang berbahaya.
 Memberi pertolongan pada kecelakaan.
 Memberi alat-alat perlindungan diri pada para
pekerja.
 Mencegah dan mengendalikan timbul atau
menyebar luasnya suhu, kelembaban, debu,
kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca,
sinar atau radiasi, suara dan getaran.
 Mencegah dan mengendalikan timbulnya
penyakit akibat kerja baik phisik maupun psikis,
peracunan, infeksi dan penularan.
 Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.
 Menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang
baik.
 Menyelenggarakan penyegaran udara yang
cukup.
 Memelihara kebersihan, kesehatan dan
ketertiban.
 Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat
kerja, lingkungan cara dan proses kerjanya.
 Mengamankan dan memperlancar pengangkutan
orang, binatang, tanaman atau barang.
 Mengamankan dan memelihara segala jenis
bangunan.
 Mengamankan dan memperlancar pekerjaan
bongkar muat, perlakuan dan penyimpanan
barang.
 Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.
Pentingnya K3
Indonesia hingga saat ini masih memiliki tingkat
keselamatan kerja yang rendah jika dibandingkan
dengan negara-negara maju yang telah sadar betapa
penting regulasi dan peraturan tentang keselamatan
dan kesehatan kerja ini untuk diterapkan. Pentingnya
aturan keselamatan dan kesehatan kerja atau yang
biasa disingkat dengan K3 diterapkan dengan baik
untuk meminimalisir kemungkinan-kemungkinan
buruk yang tidak dapat diprediksi.

Anda mungkin juga menyukai