0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan19 halaman
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang hipertensi atau tekanan darah tinggi, termasuk definisi, klasifikasi, faktor risiko, gejala, cara mencegah, prinsip diet, makanan yang dianjurkan dan dihindari bagi penderita hipertensi.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang hipertensi atau tekanan darah tinggi, termasuk definisi, klasifikasi, faktor risiko, gejala, cara mencegah, prinsip diet, makanan yang dianjurkan dan dihindari bagi penderita hipertensi.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang hipertensi atau tekanan darah tinggi, termasuk definisi, klasifikasi, faktor risiko, gejala, cara mencegah, prinsip diet, makanan yang dianjurkan dan dihindari bagi penderita hipertensi.
FAKTOR RISIKO HIPERTENSI FAKTOR RISIKO YANG TIDAK FAKTOR RISIKO YANG DAPAT DAPAT DIUBAH: DIUBAH: • Usia • Merokok • Riwayat keluarga • Kurang makan buah dan sayur • Jenis kelamin • Konsumsi garam natrium berlebih • Berat badan berlebih • Kurang aktivitas fisik • Konsumsi alkohol • Dislipidemia • Stres APA SAJA GEJALA HIPERTENSI? • Sakit Kepala • Rasa berat di tengkuk • Keletihan, napas pendek, sesak napas, terengah-engah, nyeri dada • Telinga berdenging • Sulit tidur • Pandangan kabur AYO CEGAH HIPERTENSI DENGAN PERILAKU CERDIK! Cek kesehatan secara berkala Enyahkan asap rokok Rajin aktivitas fisik Diet seimbang Istirahat cukup Kelola stress PRINSIP DIET HIPERTENSI 1. Makanan beraneka ragam mengikuti pola gizi seimbang 2. Jenis dan komposisi makanan disesuaikan dengan kondisi penderita MAKANAN YANG DIANJURKAN • Karbohidrat, protein nabati dan hewani, sayuran dan buah- buahan yang banyak mengandung serat dan tinggi kalium. • Makanan yang diolah tanpa atau sedikit menggunakan garam natrium, vetsin, kaldu bubuk. • Sumber protein hewani: penggunaan daging/ ayam/ ikan paling banyak 100 gram/ hari. Telur ayam/ bebek 1 butir/ hari. • Susu segar maksimal 200 ml/ hari. MAKANAN YANG DIANJURKAN Sumber • Beras merah, roti, gandum, jagung, ubi, karbohidrat kentang, singkong
Sumber protein • Daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit,
hewani ikan, susu rendah lemak, putih telur
Sumber protein • Tahu, tempe
nabati
Sayuran • Sayuran segar
Buah-buahan • Pisang, pepaya, anggur, apel, jambu
Sumber lemak • Minyak, santan encer
MAKANAN YANG DIBATASI • Sayuran dan buah yang diawetkan • Garam dapur, vetsin, soda kue, kecap, terasi, petis, taucom, saus, dll Pemakaian garam dapur tidak lebih dari ½ sendok teh/ hari MAKANAN YANG DIHINDARI • Otak, ginjal, paru, jantung, daging kambing • Makanan yang diolah menggunakan garam natrium: • Biscuit, krakers, cake dan kue lain yang dimasak dengan garam dapur atau soda kue. • Krupuk, kripik, dan makanan kering yang asin
• Makanan yang diawetkan:
• Dendeng, abon, corned beef, daging asap, ham, ikan asin, ikan pindang, sarden kaleng, teri kering, dan makanan lain yang diawetkan dengan garam. • Margarin, mentegam minuman bersoda dan makanan lain yang tinggi garam. • Alkohol BIASAKAN MEMBACA LABEL MAKANAN! Rendah 120 mg per 100 g
NATRIUM Sangat 40 mg per 100 g
atau rendah SODIUM Bebas 5 mg per 100 g CARA MENGATUR DIET • Rasa tawar dapat diperbaiki dengan menambah gula merah, gula pasir, bawang merah, bawang putih, jahe, kencur, salam, dll • Makanan lebih enak ditumis, digoreng, dipanggang, walaupun tanpa garam. • Bubuhkan garam saat diatas meja makan, gunakan garam beryodium (30-80 ppm), tidak lebih dari ½ sendok teh/hari. • Dapat menggunakan garam yang mengandung rendah natrium. CONTOH MENU PAGI SIANG MALAM NASI NASI NASI TELUR BUMBU IKAN PEPES AYAM PANGGANG BALADO SAMBAL GORENG OSENG-OSENG TAHU TUMIS BUNCIS KERING TEMPE CABE HIJAU SAYUR BENING BAYAM CAH SAYUR JAM 10.00 (SELINGAN) BUAH : PEPAYA BUAH : JERUK MANIS JUS BUAH JAM 20.00 : BUAH TERIMAKASIH “Kesehatan tampak berharga setelah kita kehilangannya”