LAPORAN
PERTANGGUNGJAWABAN (LPJ)
BANTUAN OPERASIONAL
SEKOLAH (BOS)
SUSUNAN LAPORAN
PERTANGGUNGJAWABAN
A. RKAS
B. REKENING KORAN
C. BUKU KAS UMUM
D. BUKU KAS PEMBANTU PAJAK
E. BUKTI-BUKTI PEMBAYARAN/BELANJA
F. BUKTI SETORAN PAJAK
A. RKAS
Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah yang selanjutnya disingkat RKAS secara umum
adalah biaya dan pendanaan program atau kegiatan untuk 1 (satu) tahun anggaran baik yang
bersifat strategis ataupun yang diterima dan dikelola langsung oleh Sekolah
B. REKENING KORAN
Rekening koran didapatkan melalui Bank tempat menyimpan rekening Sekolah.
Tanggal penarikan uang pada rekening koran harus disesuaikan dengan tanggal penerimaan
uang pada Buku Kas Umum.
Setiap bulan rekening koran harus dicetak.
C. BUKU KAS UMUM Bukti
No. Tanggal Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo
Transaksi
1. Sisa saldo bulan lalu…..
2. Penyetoran Pajak………
PENJELASAN
Buku Pembantu Pajak digunakan untuk mencatat pungutan/potongan yang
dilakukan oleh Bendahara serta pencatatan penyetoran ke kas negara sesuai
dengan ketentuan perundangan.
Bendahara Sekolah mencatat kewajiban perpajakan yang dipotong/dipungut
atas transaksi belanja yang dilakukan.
Nilai Potongan/pungutan pajak didasarkan pada bukti kwitansi.
Setiap akhir bulan Buku Pembantu Pajak ini ditutup secara tertib dan ditanda
tangani oleh Bendahara dan Kepala Sekolah.
E. BUKTI-BUKTI
PEMBAYARAN/BELANJA
JENIS-JENIS PEMBAYARAN/BELANJA TERDIRI DARI :
HONORARIUM
BELANJA BARANG DAN JASA
PERJALANAN DINAS
DLL
HONORARIUM TERDIRI
DARI :
Kwitansi
Daftar Penerima Honorarium
BELANJA BARANG DAN JASA
TERDIRI DARI :
Kwitansi
Faktur (Dari toko)
Order Pesanan
Berita Acara Pemeriksaan Barang (Untuk Belanja > 50 juta)
Berita Acara Penerimaan Barang
Untuk Belanja Makan minum (disertai Absensi/Daftar Hadir, Notulen
Rapat, Undangan Rapat apabila belanja makan minum rapat)
Photo dokumentasi
Contoh Format Faktur
Tempat dan tanggal
Kepada :
di -
Tempat
BON/FAKTUR No. …………………..
BANYAK HARGA JUMLAH
BARANG NAMA BARANG MERK/TYPE
SATUAN HARGA
Nama Pengusaha
Contoh Format Order
ORDER PEMBELIAN (OP)
Nomor :
Tanggal :
Kepada Yth. :
Alamat :
Untuk :
Kepentingan :
Nama Pejabat
Nama Pengusaha
NIP.
BELANJA PERJALANAN DINAS
TERDIRI DARI :
SPT (Surat Perintah Tugas) yang terdiri dari :
• Nomor Surat
• Dasar
• Nama Yang Diperintahkan
• Urusan Tugas
• Tempat, Tanggal dan Lamanya bertugas
Kwitansi Pembayaran
SPPD (Surat Perintah Perjalanan Dinas)
Laporan Perjalanan Dinas
Bukti Tiket Taxi (Untuk Perjalanan Dinas Luar Daerah) dan Boarding Pass (Untuk
Perjalanan Dinas Luar Daerah Menggukanan Angkutan Udara)
Contoh SPPD (SURAT PERINTAH PERJALANAN DINAS) Lembar I
Contoh SPPD (SURAT PERINTAH PERJALANAN DINAS) Lembar II
Contoh Laporan Perjalanan Dinas
F. PAJAK PADA PENGELOLAAN
KEUANGAN BANTUAN OPERASIONAL
SEKOLAH (BOS)
Terdiri dari :
PPh Pasal 21
PPN (PAJAK PERTAMBAHAN NILAI)
PAJAK RESTORAN/MAKAN MINUM
PPH PASAL 21
(PERATURAN PEMERINTAH RI NOMOR 80
TAHUN 2010)
Pada Pasal 4 Ayat (1) dan (2) menjelaskan :
(1) Pajak Penghasilan Pasal 21 yang terutang atas penghasilan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat
(2) berupa honorarium atau imbalan lain dengan nama apapun yang menjadi beban APBN atau APBD,
dipotong oleh Bendahara pemerintah yang membayarkan honorarium atau imbalan lain tersebut;
(2) Pajak Penghasilan Pasal 21 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersifat final dengan tarif :
a. Sebesar 0% (nol persen) dari jumlah bruto honorarium atau imbalan lain bagi PNS Golongan I dan
II, Anggota TNI dan Anggota POLRI Golongan Pangkat Tantama dan Bintara, dan Pensiunannya;
b. Sebesar 5% (lima persen) dari jumlah bruto honorarium atau imbalan lain bagi PNS Golongan III,
Anggota TNI dan Anggota Polri Golongan Pangkat Perwira Pertama dan Pensiunannya;
c. Sebesr 15% (lima belas persen) dari jumlah bruto honorarium atau imbalan lain bagi PNS
Golongan IV, Anggota TNI dan Anggota Polri Golongan Pangkat Perwira Menengah dan Perwira
Tinggi, dan Pensiunannya.
PPN (PAJAK PERTAMBAHAN
NILAI)
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 231/PMK.03/2019
Pasal 18 ayat (1) huruf a yang berbunyi sebagai berikut :
“Pembayaran yang jumlahnya paling banyak Rp. 2.000.000,00 (Dua juta rupiah)
tidak termasuk jumlah PPN atau PPN dan PPnBM yang terutang, dan bukan
merupakan pembayaran yang dipecah dari suatu transaksi yang nilai sebenarnya
lebih dari Rp. 2.000.000,00 (Dua juta rupiah)”
UNDANG-UDANG NOMOR 7 TAHUN 2021
Pasal 4 ayat (2) yang berbunyi sebagai berikut :
“Ketentuan ayat (1) dan ayat (3) Pasal 7 diubah, ditambahkan 1 (satu)
ayat, yakni ayat (4), serta penjelasan ayat (21 Pasal 7 diubah sebagaimana
tercantum dalam penjelasan pasal demi pasal sehingga Pasal 7 berbunyi
sebagai berikut :
Pasal 7
(1) Tarif Pajak Pertambahan Nilai yaitu:
a. sebesar 11% (sebelas persen) yang mulai berlaku pada tanggal 1
April 2022;
b. sebesar l2% (dua belas persen) yang mulai berlaku paling lambat
pada tanggal 1 Januari 2025.”
TATA CARA PERHITUNGAN PAJAK PPN DAN PPH PASAL 22
Sebelum masuk perhitungan PPN dan PPh Psl 22 harus di hitung dulu DPP.
DPP = NILAI BELANJA x 100/(100+11)
DPP = NILAI BELANJA x 100/111
*)DPP adalah Dasar Pengenaan Pajak
PPN = DPP x 11%
PPh Psl 22 = DPP x 1,5%
Contoh :
Pembelian Alat Tulis Kantor senilai Rp. 5.000.000,-
DPP = 5.000.000 x 100/111
DPP = 4.504.505
PPN = 4.504.505 x 11% PPh Psl 22 = 4.504.505 x 1,5%
PPN = 495.495 PPh Psl 22 = 67.568
PAJAK RESTORAN/MAKAN MINUM
(PERATURAN DAERAH KAB. TAPANULI SELATAN NOMOR 16
TAHUN 2010)
Pasal 10 yang menyatakan :
“Dasar pengenaan Pajak Restoran adalah jumlah pembayaran yang diterima atau yang seharusnya
diterima restoran.”
“Besaran pokok Pajak Restoran yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 11 dengan dasar pengenaan pajak sebagaimana dimaksud dalam pasal 10.”
TERIMA KASIH