Anda di halaman 1dari 19

Selasa, 04 Januari 2022

UNIVERSITAS PGRI WIRANEGARA (UNIWARA)

Dosen Pengampu Mahasiswa

Dr. Dyah Werdiningsih M.Pd. Zohana Hanif Saputri


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Pengembangan modul sebagai upaya untuk meningkatkan hasil


belajar dan menetapkan materi berdasarkan konteks situasi yang
ada di sekolah. Modul merupakan substansi komponen yang
diajarkan kepada siswa yang tertuang pada permendiknas
Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standard Kualifikasi Akademik
dan Kompetensi. Program pembelajaran dapat terlaksana secara
sistematis, lebih terarah apabila tersedia pedoman materi yang
jelas untuk memudahkan guru dalam melaksanakan pengajaran.
Mengacu pada silabus sekolah menengah pertama mata pelajaran
Bahasa Indonesia tahun 2013. Kompetensi dasar 3.11
Mengidentifikasi informasi tentang legenda daerah setempat yang
dibaca dan didengar. 4.11 Menceritakan kembali isi legenda daerah
setempat. 3.12 Menelaah struktur dan kebahasaan legenda daerah
setempat yang dibaca dan didengar, dan 4.12. Memerankan isi
legenda daerah setempat yang dibaca dan didengar. Pengembangan
modul pewarisan sastra lisan daerah melalui teks cerita legenda
dikalangan generasi muda
1.2 Rumusan Masalah

Rumusan Masalah Umum

Bagaimanakah pengembangan modul pembelajaran sastra lisan teks cerita


legenda daerah untuk siswa kelas VII SMP/Mts di Pasuruan ?

Rumusan Masalah Khusus

1. Bagaimanakah analisis kebutuhan modul sastra lisan teks legenda


daerah untuk siswa kelas VII SMP/Mts di Pasuruan?
2. Bagaimanakah proses pengembangan modul sastra lisan teks legenda
daerah untuk siswa kelas VII SMP/Mts di Pasuruan?
3. bagaimanakah hasil uji coba pengembangan modul sastra lisan teks
legenda daerah untuk siswa kelas VII Mts/SMP di Pasuruan?
4. Bagaimanakah uji efektifitas pengembangan modul sastra lisan teks
legenda daerah untuk siswa kelas VII SMP/Mts di Pasuruan?
1.3 Tujuan Pengembangan

Mendeskripsikan analisis kebutuhan modul sastra lisan teks


1 cerita legenda daerah untuk siswa kelas VII SMP/MTs di
Pasuruan

Mendeskripsikan proses pengembangan modul sastra


2 lisan teks cerita legenda daerah untuk siswa kelas VII
SMP/MTs di Pasuruan

Mendeskripsikan proses hasil uji coba pengembangan


3 modul sastra lisan teks cerita legenda daerah untuk
siswa kelas VII MTs/SMP di Pasuruan

Mendeskripsikan uji efektifitas pengembangan modul


4 sastra lisan teks cerita legenda daerah untuk siswa kelas
VII SMP/MTs di Pasuruan
1.4 Spesifikasi Produk

Modul pembelajaran dengan Sastra lisan teks


cerita legenda daerah untuk siswa kelas VII
SMP/MTs di Pasuruan ini disajikan dalam bentuk
cetak (hard copy)

Modul pembelajaran dengan Sastra lisan teks


cerita legenda daerah Pasuruan ini dicetak dalam
ukuran kertas A4.

Isi modul pembelajaran ini terdiri dari uraian


teori, lembar kerja dan evaluasi sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia teks cerita legenda daerah
Pasuruan untuk siswa kelas VII SMP/MTs di
Pasuruan.

Modul pembelajaran yang disusun dapat


digunakan sebagai media pembelajaran di dalam
kelas dengan atau tanpa bimbingan guru maupun
di luar kelas secara mandiri
1.5 Manfaat Pengembangan

MANFAAT
TEORITIS

1. Bagi Kepala
4. Peneliti lainnya
Sekolah
MANFAA
T
PRAKTIS

3. Bagi Siswa 2. Bagi Guru


1.6 Asumsi

Pengembangan modul pembelajaran teks cerita


legenda merupakan salah satu langkah untuk
memudahkan siswa memahami pembelajaran
mengenai teks legenda di Pasuruan

Pengembangan modul pembelajaran teks legenda ini


diharapkan dapat membantu siswa dalam meningkatkan
hasil belajar.
Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian Kesastraan  Tradisi Lisan (Oral


Tradition)  Tradisi Lisan dan Masyarakat (Folklores).
1.7 Ruang Lingkup & Keterbatasan
Keterbatasan

1. Bahan ajar yang dikembangkan terbatas pada modul


pembelajaran bahasa Indonesia berbasis pengalaman.
2. Materi yang dipilih terbatas pada materi menulis teks legenda
Pasuruan. Pemilihan materi sesuai dengan kurikulum 2013 mata
pelajaran bahasa Indonesia SMP/MTs di semester Ganjil.
3. Subjek penelitian ini terbatas pada siswa kelas VII MTs ABU
AMR Tambakrejo Kecamatan Pasrepan Kabupaten Pasuruan
disesuaikan dengan struktur program tahunan dan program
semester mata pelajaran di MTs ABU AMR.
1.8 Definisi Istilah

1. Pengembangan 2. Modul

3. Pembelajaran 4. Cerita Legenda


BAB II
KAJIAN KEPUSTAKAAN

2.1 Penelitian Pengembangan

2.2 Bahan Ajar Cetak

2.3 Modul Pembelajaran

2.4 Teks Legenda

2.5 Sastra Lisan

2.6 Penelitian Relevan


BAB III
METODE PENGEMBANGAN

3.1 Model Pengembangan


Model Penelitian ini adalah sebuah penelitian pengembangan
Research and Development (R&D). Model pengembangan
yang digunakan dalam penelitian model 4-D yang disarankan
oleh Thiagarajan dan Semmel (1974).

1. Define

4. Disseminate. 2. Design

3. Develop
3.2 Prosedur Pengembangan

Menganalisis Kebutuhan Guru & Siswa

Menganalisis Permasalahan

Menganalisis Kompetensi Dan Tujuan

Merancang Produk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Merancang Pengembangan Produk Bahan Ajar (Modul)

Validasi Ahli & Validasi Pengguna Produk Bahan Ajar (Modul)

Melaksanakan Uji Lapangan Pengembangan Produk Bahan Ajar

Revisi Produk Bahan Ajar (Modul)

Desiminasi Produk Bahan Ajar (Modul)


3.3 Uji Coba Produk

Pengembangan Modul

Guru menilai penerimaan mengenai peningkatkan


efisien dan efektivitas pembelajaran, baik waktu, dana
fasilitas, maupun tenaga guna mencapai tujuan secara
optimal

Menilai Penerimaan Siswa Bahan Ajar (Modul)

Model Pembelajaran integratif


3.3.1 Desain Uji Coba

Uji Kelayakan

Uji Coba Penggunaan


3.3.2 Subjek Uji Coba

1. Subjek uji hasil pengembangan modul


pembelajaran pada satuan rencana pelaksanaan
pembelajaran

2. Subjek uji hasil pengembangan bahan ajar


(modul)

3. Subjek uji coba penggunaan modul, yaitu


siswa kelas VII di mts ABU AMR
3.3.3 Jenis Data

Uji kelayakan model pembelajaran pada modul menghasilkan data kualitatif


yang didapat dari hasil daftar cek kelayakan pada setiap butir kriteria.

Uji kelayakan bahan ajar menghasilkan data kuantitatif dan kualitatif.


Data kuantitatif berupa data hasil penilaian pada setiap kriteria
kelayakan. Data kualitatif berupa koreksi dan saran

Uji coba penggunaan menghasilkan data-data fisik berupa bukti hasil kerja
siswa. Selain itu didapat pula data kualitatif yang menunjukkan kendala
penggunaan
3.3.4 Instrumen Pengumpul Data

1. Instrumen analisis
kebutuhan bahan ajar
(modul)

5. Instrumen uji coba


2. Instrumen peneliti
bahan ajar cetak

4. Instrumen uji coba 3. Instrumen Ahli &


modul pembelajaran Pengguna
3.3.5 Teknik Analisis Data

Cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti


untuk mengumpulkan data

7. Revisi Bahan Ajar


1. Observasi 6. Uji lapangan
(Modul)

5. Validasi Ahli & 8. Desiminasi Bahan


2. Survei
Pengguna Ajar (Modul)

4. Merancang
pengembangan teks
3. Angket
cerita legenda
Pasuruan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai