Anda di halaman 1dari 10

Rukun Iman

Menurut Syekh Nawawi al-Bantani


(Kajian Kitab Kasyifah al-Saja, h. 38-61)
Ahmad Fadhil
Forum Pengajian Bani Alfan Lawang Malang
Pertemuan 9, Minggu, 19 Desember 2021
Pengertian iman
 Secara etimologis: membenarkan suatu berita, baik yang dibawa oleh Nabi
Saw atau selainnya.
 Secara terminologis: membenarkan semua berita (ajaran) yang berasal dari
Nabi Saw yang berkaitan dengan ajaran-ajaran agama yang mendasar.
 Membenarkan: bisikan/suara hati yang berasal dari kepastian baik kepastian
ini berasal dari dalil/argumentasi/pengetahuan atau berasal dari taklid.
 Bisikan/suara hati: penerimaan diri terhadap ajaran Nabi Saw.

Muhammad Nawawi al-Bantani, Kasyifah al-Saja, terj. Zainal Arifin Yahya, Pustaka Mampir, h. 38.
Lima tingkatan iman
 Imam taklid: memastikan kebenaran perkataan orang lain tanpa
mengetahui dalilnya.
 Iman ilmu: mengetahui doktrin akidah dengan dalilnya dalam level
yakin, tapi hati masih belum benar-benar “melihat” kebesaran Allah.
 Iman sadar: mengenal Allah dengan mendisiplinkan hati untuk selalu
“melihat” kebesaran Allah (muraqabah/’ayn al-yaqin).
 Iman yakin: “melihat” Allah pada segala sesuatu (musyahadah/haqq al-
yaqin).
 Iman hakiki: larut dalam cinta kepada Allah.
 Manusia dituntut untuk beriman pada level 1 atau 2. Level 3-5 dapat
diperoleh oleh orang-orang yang diistimewakan Allah.

Muhammad Nawawi al-Bantani, Kasyifah al-Saja, terj. Zainal Arifin Yahya, Pustaka Mampir, h. 39.
Iman kepada Allah
 Secara umum: yakin bahwa Allah Mahasempurna.
 Secara rinci: yakin bahwa Allah itu ada, kadim, kekal,
berbeda dengan makhluk, tidak membutuhkan apa pun,
berkuasa, berkehendak, Mahatahu, Mahahidup,
mendengar, melihat, dan berbicara.
 Kesempurnaan iman dengan tidak menanyakan “di
mana”, “bagaimana”, “kapan”, dan “berapa” Allah.

Muhammad Nawawi al-Bantani, Kasyifah al-Saja, terj. Zainal Arifin Yahya, Pustaka Mampir, h. 40-41.
Iman kepada malaikat
 Malaikat adalah jisim yang berunsur cahaya yang lembut, tidak
berjenis kelamin, tidak dilahirkan, tidak makan, minum, dan
tidur; tidak ditaklif, akan wafat pada hari Kiamat kecuali Jibril,
Israfil, Mikail, dan Izrail, tidak dihisab; dapat memberi syafaat.
 Jumlahnya sangat banyak. Ada yang nama dan tugasnya
disebutkan, ada yang disebutkan tugasnya saja.
 Jibril hadir pada kematian orang yang menjaga wudu.

Muhammad Nawawi al-Bantani, Kasyifah al-Saja, terj. Zainal Arifin Yahya, Pustaka Mampir, h. 42-44.
Iman kepada kitab suci
 Percaya bahwa kitab-kitab itu adalah wahyu Allah kepada rasul-
rasul-Nya.
• Wahyu: Tertulis di lauh, terdengar, terlihat, dari balik tirai, mimpi, ilham,
lewat Jibril baik seperti suara lonceng maupun Jibril menemui nabi dalam
wujud manusia.
• Kitab suci itu berupa buku, berdasarkan pendapat masyhur berjumlah 104, tapi
sangat mungkin lebih.
• Wajib mengenal empat kitab suci: Taurat, Zabur, Injil, Al-Qur’an.
• Pelajari isi Shuhuf Ibrahim dan Taurat Musa (h. 47-50).

Muhammad Nawawi al-Bantani, Kasyifah al-Saja, terj. Zainal Arifin Yahya, Pustaka Mampir, h. 44-47.
Iman kepada rasul
 Empat sifat rasul: Jujur dalam semua ucapan mereka baik dalam
penyampaian risalah maupun ucapan sehari-hari; maksum/amanah; tabligh;
dan cerdas.
 Nabi tidak wajib menyampaikan wahyu, tapi harus mengabarkan kepada
umatnya bahwa ia adalah nabi agar dihormati.
 Tidak perlu menyebutkan jumlah pasti nabi dan rasul.
 Umat Islam wajib beriman kepada semua nabi dan rasul, bukan kepada
Nabi Muhammad Saw saja, terutama kepada 25/26 orang.
 Ulul Azmi: paling sabar dalam menanggung beban dakwah.

Muhammad Nawawi al-Bantani, Kasyifah al-Saja, terj. Zainal Arifin Yahya, Pustaka Mampir, h. 50-54.
Iman kepada Hari Akhir
 Hari Akhir meliputi banyak hal di antaranya kebangkitan kembali,
perhitungan amal, pembalasan amal berupa surga dan neraka, dll.
 Disebut Hari Akhir karena tidak ada malam/siang lagi setelahnya atau
karena tiada hari lagi di dunia setelahnya.
 Berawal dari tiupan kedua hingga tiada batasnya, atau hingga seluruh
manusia tetap di surga/neraka.
 Nama lainnya: Hari Kiamat. Panjang Hari Kiamat bagi orang kafir
50.000 tahun, sedangkan bagi orang mukmin tidak lebih Panjang dari
dua rakaat salat sunnah.

Muhammad Nawawi al-Bantani, Kasyifah al-Saja, terj. Zainal Arifin Yahya, Pustaka Mampir, h. 54-56.
Iman kepada Qadha dan Qadar
 Percaya bahwa Allah telah menetapkan dan menghendaki kebaikan dan keburukan sebelum
menciptakan makhluk.
 Percaya bahwa Allah bahwa segala sesuatu yang telah dan akan terjadi berdasarkan
ketetapan dari Allah.
 Secara etis, keburukan tidak dikaitkan kepada Allah.
 Adab Khidhir: merusak perahu adalah kehendaknya (al-Kahf: 79), mengganti anak
durhaka dengan anak salih adalah kehendak dirinya dan Allah (al-Kahf: 81), melindungi
harta anak yatim adalah kehendak Allah (al-Kahf: 82).
 Adab Ibrahim: semua kebaikan seperti penciptaan, pemberian hidayah, memberikan
makanan dan minuman, semuanya dia kaitkan kepada Allah; sedangkan keburukan berupa
sakit dia nisbahkan kepada dirinya sendiri (al-Syu’ara: 78-80).

Muhammad Nawawi al-Bantani, Kasyifah al-Saja, terj. Zainal Arifin Yahya, Pustaka Mampir, h. 56-61.
 Iman taklid, walaupun kuat, tapi berdosa?
 Iman dengan ilmu. Ilmu adalah buah karya pikir manusia

Anda mungkin juga menyukai