Anda di halaman 1dari 21

Rentang Irrigation Modernization Project

JICA Loan IP-573

SEMEN
TANAH

Arranged and presented


Nippon Koei and Associates
by A. TAKAOKA
Semen Tanah (1/3)
B-12.1 Umum
Pekerjaan semen tanah terdiri dari kombinasi tanah, semen portland, dan air dan harus
dicampur secara merata, dipadukan, dipadatkan, diselesaikan, dan dirawat seperti yang
ditentukan. Itu harus sesuai dengan garis, kemiringan, ketebalan, dan penampang yang
ditunjukkan pada Gambar.
Foto terkait Pekerjaan Semen Tanah
Foto terkait Pekerjaan Semen Tanah
Foto terkait Pekerjaan Semen Tanah
1. Pengaturan Alignment
2. Pemasangan patok (Penanda) di BC,
EC dan IP
3. Untuk menetapkan kesejajaran/
Pekerjaan alignment bangunan/ struktur atas
keseluruhan alignment
Persiapan 4. Jangan menetapkan alignment
(Survai Pengaturan) struktur tanpa pengaturan BC, EC dan
IP
5. Memastikan alignment desain atas
struktur eksisting
1) Menggali tanah yang longsor dan endapan di
dekatnya
2) Menyebarkan tanah yang digali dengan ketebalan
30cm di pondasi pada bagian perbaikan.
3) Semen disebar di atas tanah dan lapisan lain dari
bahan galian diletakkan pada lapisan sebelumnya.
4) Apabila kadar air tanah terdapat sisi kering,
METODE 5)
ditambahkan air
Menyebarkan semen di atas tanah dan untuk
KERJA mencampur tanah dan semen dengan excavator
bucket sampai tanah dan semen tercampur merata
SEMEN TANAH 6) Setelah pencampuran selesai, meletakkan semen
tanah segar pada dasar bagian yang geser/ longsor.
7) Selanjutnya memadatkan penyebaran semen tanah
segar.
8) Mengulangi prosedur di atas sampai semen tanah
mencapai puncak tanggul
9) Memangkas bidang miring sesuai kebutuhan
Longsor pada Bidang Miring

Longsor

Tahap Membuang tanah yang longsor

pekerjaan Pemotongan pada bagian yang

SEMEN TANAH
Longsor

Meratakan bahan yang digali


Proses Semen Tanah

Pencampuran Semen dan Tanah

Proses pekerjaan Semen Tanah


Perataaan dan pemadatan
Semen tanah

Perataan t=30cm dan Pemadatan

Tahap Pemadatan lapisan demi lapisan


dari semen tanah

pekerjaan Perataan t=30cm dan Pemadatan

SEMEN TANAH Perapihan pada bidang miring

Perapihan Bidang Miring


Spesifikasi Teknik Semen Tanah (1/8)
B-12.2 Rencana Kerja
Penyedia Jasa harus menyerahkan Pernyataan atas Metode terperinci yang
menjelaskan peralatan, prosedur, dan jadwal konstruksi yang diusulkannya. Prosedur
harus ditetapkan berdasarkan hasil uji timbunan yang dijelaskan kemudian dalam
spesifikasi ini. Rencana operasi harus mencakup hal-hal berikut, tetapi tidak terbatas
pada:
(1) Daftar personel pengawas termasuk nama dan pengalaman orang tersebut, peran
dan tanggung jawab utama mereka;
(2) Pengaturan peralatan dan tata letak penggunaan lokasi termasuk area penyimpanan,
jalan angkut, dan platform kerja;
(3) Metode konstruksi: Daftar peralatan dan kemampuan, tahapan konstruksi, tata letak,
kontrol tumpang tindih, bak atau bak pencampur, kontrol drainase, tumpahan,
limbah, dll,
(4) Rencana pengendalian mutu yang menjelaskan semua rencana inspeksi pengujian,
pengambilan sampel, formulir pelaporan, metode, orang yang bertanggung jawab
dan semua cara lain untuk memastikan kualitas pekerjaan; dan
(5) Jadwal: Jadwal bagan batang yang menunjukkan semua aktivitas dan durasi utama
berdasarkan Kontrak.
Spesifikasi Teknik Semen Tanah (2/8)
B-12.4 Desain Campuran Semen Tanah
Desain campuran semen tanah harus menentukan proporsi bahan untuk mencapai kuat tekan
yang diperlukan pada tingkat pemadatan yang ditentukan kemudian dalam spesifikasi ini. Kuat
tekan minimum semen tanah harus 100 kPa di lapangan. Oleh karena itu desain campuran
semen tanah harus ditentukan hingga mencapai kuat tekan 200 kPa di umur 28 hari di
laboratorium .
Penyedia Jasa harus melakukan pengujian kuat tekan (ASTM D1633) pada serangkaian benda
uji dengan berbagai kandungan semen dan air untuk menentukan desain campuran. Rancangan
campuran, hasil pengujian yang relevan dan dokumen pendukung harus diserahkan kepada
Engineer untuk disetujui. Merk semen dan lokasi sumber material tanah harus dicantumkan
dalam data desain campuran.

Kandungan semen harus lebih dari 50 kg/m³ dalam campuran semen tanah yang dipadatkan atau
seperti yang diperintahkan oleh Engineer.

Setelah campuran desain ditentukan, Penyedia Jasa harus menyiapkan batas kendali kekuatan
awal untuk memantau keluaran harian semen tanah. Pengambilan sampel Tujuh (7) hari juga
harus diambil untuk penerimaan akhir. Jumlah semen tanah yang ditentukan dengan pengujian
laboratorium harus terus dipantau sepanjang umur Proyek dengan modifikasi yang diperlukan
sesuai kondisi lapangan yang ada.
Spesifikasi Teknik Semen Tanah (3/8)
B-12.6 Persiapan Pondasi
Sebelum dimulainya penempatan semen tanah, area kerja harus diratakan, dibentuk
dan dipadatkan sesuai dengan garis dan gradasi yang ditunjukkan dalam Gambar. Area
kerja harus didukung peralatan konstruksi yang kuat. Vegetasi dan/atau bahan organik
harus disingkirkan dari areal yang akan ditutup dengan campuran semen tanah.
Segera sebelum penempatan campuran semen tanah, permukaan area kerja yang
dipadatkan harus dibasahi untuk mencapai kadar air yang sama seperti yang ditentukan
untuk semen tanah, dan harus dijaga tetap lembab sampai semen tanah ditempatkan.
Spesifikasi Teknik Semen Tanah (4/8)
B-12.7 Penyampuran
Peralatan pencampur harus memadai dalam melumat tanah dan menghasilkan campuran tanah,
semen, dan air yang membentuk keseragaman warna dan pada kelembapan yang diperlukan dan
kandungan semen yang menyeluruh.

Pencampuran semen tanah harus dilakukan di alat pencampur yang mudah dipindah atau
bergerak atau peralatan pencampur portable. Pabrik dapat berupa batch-plan atau tipe desain
yang menghasilkan produk berkelanjutan. Mixer harus berupa poros ganda dari pugmill,
revolving-blade, atau sistem rotary-drum. Peralatan pencampur harus dipasang pada backhoe
dengan pisau putar atau ember kerangka dengan ukuran mata jaring 100mm x 100mm. Fasilitas
untuk penyimpanan, penanganan dan proporsi bahan yang tidak tercampur secara efisien harus
disediakan di pabrik atau dengan peralatan.
Spesifikasi Teknik Semen Tanah (5/8)
=> Proses Penyampuran
Wadah pengadukan oleh peralatan,
bak pencampur/ baskom dan Mata
Pisau yang berputar atau skeleton
bucket backhoe harus disiapkan.
Bak/cekungan pencampur tersebut
berukuran 5m x 5m persegi dengan
kedalaman sekitar 1m untuk 10m³
pencampuran semen tanah.
Bak/cekungan penyampur dan ember
harus memiliki kapasitas yang cukup
untuk mencampur jumlah pekerjaan
yang diperlukan untuk pekerjaan
semen tanah sesuai dengan jadwal
pekerjaan.
Spesifikasi Teknik Semen Tanah (6/8)
=> Proses Penempatan
Bila waktu antara penyelesaian pemadatan pada suatu lapisan dan dimulainya
penempatan lapisan berikutnya lebih dari 2 jam, Penyedia Jasa harus membuat skarifikasi
pada permukaan semen tanah yang dicor.
Skarifikasi harus sedalam 2,5 cm pada jarak maksimum 30 cm kecuali disetujui lain oleh
Engineer, menggunakan peralatan dengan gigi pegas atau gigi paku, sapu bulu mekanis
yang terbuat dari logam tajam, atau peralatan serupa yang disetujui oleh Engineer.
Penyedia Jasa harus membersihkan permukaan yang tergores secara menyeluruh dengan
sikat listrik dengan air yang tidak merusak lebih lanjut semen tanah, atau metode lain
yang disetujui sebelum melanjutkan.
Seluruh permukaan yang dibersihkan kemudian harus dibasahi secara menyeluruh
sebelum lapisan semen tanah berikutnya ditempatkan. Campuran semen tanah yang
dihilangkan dengan cara skarifikasi, sapuan, penghalusan, atau pemangkasan lapisan
yang melebihi batas waktu yang ditentukan harus disingkirkan.
Spesifikasi Teknik Semen Tanah (7/8)
B-12.10 Pemadatan
Peralatan pemadatan harus mampu memadatkan campuran semen tanah secara merata sampai
kepadatan yang ditentukan. Itu tidak boleh memiliki kaki tamping atau tonjolan yang
menembus lapisan yang dipadatkan sebelumnya. Pemadatan hanya dengan roda alat
pengangkut bukanlah metode pemadatan yang dapat diterima.

Untuk penempatan campuran tanah semen pada bidang miring, pemadatan harus dilakukan
dengan pemasangan backhoe berbentuk khusus dengan fungsi getar yang akan diusulkan oleh
Penyedia Jasa dan disetujui oleh Engineer.

Campuran semen tanah harus dipadatkan secara merata untuk mencapai 90% dari kepadatan
kering maksimum. Kadar air campuran semen tanah sesaat sebelum pemadatan harus berada
pada sisi basah dari kadar air optimum dalam kisaran kepadatan kering yang memenuhi nilai
yang ditentukan. Kelembaban yang berlebihan harus dihindari untuk meminimalkan retakan
pengeringan. Kisaran kadar air yang dapat diterima dari campuran semen tanah adalah antara “-
2% kadar air optimum” dan “kadar air sisi basah sebesar 90% berat jenis kering dari berat jenis
kering maksimum”. Kadar air optimum dan kerapatan kering maksimum harus ditentukan
dengan uji kerapatan kelembapan (ASTM D 558) sebelum konstruksi.
Spesifikasi Teknik Semen Tanah (8/8)
B-12.15 Perlindungan dan Perawatan
(1) Melembabkan Permukaan Sambungan
Permukaan yang dipadatkan dari campuran semen tanah yang akan menerima lapisan atas
semen tanah harus dijaga tetap lembab sampai penempatan lapisan atas atau lapisan semen
tanah yang berdekatan. Penyedia Jasa tidak disyaratkan untuk menjaga kelembapan
tersebut lebih dari 7 hari, kecuali jika pelapisan ulang semen tanah tidak dilakukan dalam
waktu 7 hari sebagai akibat dari pekerjaan Penyedia Jasa.

B-12.18 Penutup tanah


(tidak menggali hingga garis tepi sepanjang belum pemasangan panel beton)
Semen tanah yang telah selesai harus ditutup dengan Lembaran Plastik Tahan Air, atau
sesuai instruksi khusus dari Engineer ditutup dengan Penutup Tanah setebal 0,5 m segera
setelah pelaksanaan pekerjaan semen tanah. Penutup Tanah tidak boleh mengandung
tunggul, semak, gulma, akar, rumput, dan bahan lain yang dapat membusuk. Bahan
penutup tanah harus disetujui oleh Engineer sebelum ditempatkan. Bahan tanah untuk
penutup tanah harus dipadatkan untuk mencapai 85 % dari kepadatan kering maksimum
standar Proctor. Prosedur pemadatan getar tidak boleh digunakan
1. Flat blade backet
2. Galian Awal (20cm di atas garis tepi)
3. Galian Garis Tepi (menggunakan Flat
blade backet)
Pondasi 4. Lembar plastik penutup
5. Penggalian saluran pembuang samping
Semen Tanah 6. Pengisi dari filter kerikil
Bentuk
Flat blade
backet
1. Setelah penggalian pondasi, terjadi aliran
Terjadinya rembesan
2. Apabila dijumpai aliran rembesan,
Aliran diperlukan penambahan saluran
rembesan di pembuang samping (fileter kerikil) dan
lubang resapan.
Pondasi 3. Untuk tiga lapisan permukaan,
penambahan under drain harus dipelajari
berdasarkan volume aliran rembesan
Rentang Irrigation Modernization Project

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai