Anda di halaman 1dari 19

SPESIFIKASI TEKNIS

Pembangunan Prasarana Pertanian

Kabupaten/Kota : Bengkayang
Satuan Kerja : Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bengkayang
Kegiatan : Pembangunan Prasarana Pertanian
Pekerjaan : Peningkatan Lanjutan JUT Tiga Berkat Desa Tiga Berkat Kecamatan
Lumar
Lokasi : Ds. Tiga Berkat Kec. Lumar Kab. Bengkayang Prov. Kalimantan Barat
Sumber Dana : APBD Dana Alokasi Umum (DAU)
Tahun Anggaran : 2023

A. URAIAN SPESIFIKASI TEKNIS


I. Umum

1) Latar Belakang
Dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya di Kabupaten
Bengkayang maka perlu didukung dengan pembangunan infrastrukturnya. Dengan
fasilitas infrastruktur yang baik diharapkan dapat menunjang peningkatan
kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Bengkayang yaitu daerah yang banyak
menghasilkan produk pertanian dan Perkebunan seperti Jagung, padi , getah, sawit
dll Berkaitan dengan hal tersebut diatas maka dipandang perlu meningkatkan
Infrastruktur Jalan Usaha Tani.
Adapun tujuan dari pelaksanaan Peningkatan Jalan Usaha Tani ini adalah :
 Untuk memperlancar pendistribusian bibit, pupuk serta saprodi ke lokasi
tanaman;
 Untuk memperlancar akses mobilitas kegiatan pertanian;
 Mempercepat pengiriman hasil panen ke masyarakat
 Menekan Alih Fungsi Lahan; serta
 Meningkatkan jiwa bercocok tanam ke patani yang aktif dan pasif

Lokasi kegiatan Peningkatan Jalan Usaha Tani yang dianggarkan oleh Dinas
Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bengkayang berlokasi di beberapa
tempat yang tersebar di Kabupaten Bengkayang, yang di biayai menggunakan
sumber dana APBD DAU Kabupaten Bengkayang Tahun 2023.

2) Lingkup Kegiatan
Lingkup kegiatan yang akan di laksanakan pada pekerjaan Peningkatan Jalan Usaha
Tani terdiri dari :
1. Pemasangan Papan Nama Proyek
2. Mobilisasi dan Demobilisasi Alat
3. Penerapan SMKK (Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi)
4. Pekerjaan Penyiapan Badan Jalan
5. Pekerjaan Timbunan Pilihan Dari Sumber Galian
6. Pekerjaan Perkerasan Telford
7. Pekerjaan Pasir Urug
a. Papan Nama Proyek
a) Penyedia Jasa wajib membuat dan memasang papan nama proyek minimun 2
(dua) buah dan ditempatkan pada lokasi-lokasi dan ditentukan Direksi,
b) Penyedia Jasa wajib memelihara dan merawat papan nama serta menjaga agar
tetap dalam keadaan baik sampai pada masa menyerahkan perkerjaan terakhir
kepada Direksi
c) Segala biaya yang timbul akibat pekerjaan tersebut sudah larut dalam harga
satuan pekerjaan lainnya.

b. Penerapan SMKK ( Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi )


Ketentuan umum penyelenggaraan pekerjaan konstruksi wajib memenuhi
ketentuan tentang keteknikan, keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja,
perlindungan tenaga kerja dan lingkungan, untuk mewujudkan tertib
penyelenggaraan pekerjaan konstruksi.Perlindungan tenaga kerja yang memuat
ketentuan tentang kewajiban para pihak dalam pelaksanaan K3 serta
Jamsostek.Dasar Hukum Pelaksanaan SMK3
a) Undang-undang No. 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
b) Permen PU No. 5 Tahun 2014 tentang Pedoman SMK3 Konstruksi
Bidang Pekerjaan Umum
c) PP No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan SMK3
d) Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Pekerjaan Umum
No.174/MEN/1986 dan No.104/KPTS/1986 tentang K3 di tempat
Kegiatan Konstruksi beserta Pedoman Pelaksanaan K3 Pada Tempat
Kegiatan Konstruksi
e) Permenakertrans No. 1 Tahun 1980tentang K3 Pada Konstruksi
Bangunan
f) Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
g) Permen PUPR02-2018

Penyedia Jasa diwajibkan menyediakan obat-obatan menurut


syarat-syarat pertolongan pertama pada kecelakaan (PPPK) yang selalu
dalam keadaan siap digunakan di lapangan untuk mengatasi segala
kemungkinan musibah bagi petugas dan pekerja di lapangan.
Penyedia Jasa wajib memasang papan informasi K3 ,Penyedia Jasa harus
menyediakan perangkat keselamatan kerja, antara lain berupa Helm
Pelindung, Masker , Sarung Tangan , Rompi Keselamatan, Sepatu
Keselamatan yang cukup dan sesuai serta mengambil tindakan
pencegahan yang diperlukan untuk perlindungan dan keselamatan umum,
Segala hal yang menyangkut jaminan sosial dan keselamatan pada
pekerja wajib diberikan penyedia Jasa sesuai dengan peraturan yang
berlaku.

c. Pekerjaan Mobilisasi Dan Demobilisasi


1. Sesuai persyaratan dalam Kontrak, maka Penyedia Jasa harus mengadakan
Mobilisasi peralatan yang akan dipakai dalam melaksanakan pekerjaan.
2. Biaya mobilisasi tersebut adalah biaya yang dibutuhkan untuk mendatangkan
alat berat ke dan dari lokasi pekerjaan.
3. Pembayaran untuk pekerjaan mobilisasi dan demobilisasi dilakukan lump
sump

3). Metode pelaksanaan

Semua pekerjaan yang diminta untuk dilaksanakan pada dokumen-dokumen


kontrak untuk semua tujuan yang bersangkutan, dan seperti yang diminta oleh
direksi, akan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat
yang diajukan disini akan berlaku kecuali bila untuk suatu item pekerjaan tertentu.

3.1 Penyiapan Badan Jalan

 Pembersihan dan pengupasan lahan untuk semua tanaman/pohon yang


berdiameter kurang dari 15 cm diukur 1 meter dari muka tanah, harus
dilaksanakan sampai batas- batas sebagaimana yang ditunjukkan dalam
Gambar atau sebagaimana diperintahkan Pengawas Pekerjaan. Di luar
daerah yang tersebut di atas, pembersihan dan pengupasan dapat dibatasi
sampai pemotongan tanaman yang tumbuh di atas tanah sebagaimana
yang diperintahkan oleh Pengawas Pekerjaan.
 Pada daerah galian, semua tunggul dan akar harus dibuang sampai
kedalaman tidak kurang dari 50 cm di bawah permukaan akhir dari tanah
dasar.
 Pada daerah di bawah timbunan, di mana tanah humus atau bahan yang
tidak dikendaki dibuang atau yang ditetapkan untuk dipadatkan, semua
tunggul dan akar harus dibuang sampai kedalaman sekurang-kurangnya 30
cm di bawah permukaan tanah asli atau 30 cm di bawah alas dari lapis
permukaan yang paling bawah.

3.2 Timbunan Pilihan Dari Sumber Galian

 Sebelum penghamparan timbunan pada setiap tempat, semua bahan yang


tidak diperlukan harus dibuang.
 Timbunan harus ditempatkan ke permukaan yang telah disiapkan dan
disebar dalam lapisan yang merata yang bila dipadatkan akan memenuhi
toleransi tebal lapisan yang disyaratkan, bilamana timbunan dihampar lebih
dari satu lapis, lapisan-lapisan tersebut sedapat mungkin dibagi rata
sehingga sama tebalnya.
 Segera setelah penempatan dan penghamparan timbunan, setiap lapis harus
dipadatkan dengan peralatan pemadat yang memadai dan disetujui sampai
mencapai kepadatan yang disyaratkan.
 Timbunan yang diklasifikasikan sebagai timbunan pilihan harus terdiri dari
bahan tanah atau batu yang memenuhi ketentuan, bila diuji sesuai dengan
SNI 03-1744-1989, timbunan pilihan harus memiliki CBR paling sedikit
10% kepadatan kering maksimum sesuai dengan SNI 03-1742-1989.
 Bahan timbunan pilihan dapat berupa pasir atau kerikil atau bahan berbutir
bersih lainnya dengan indeks plastisitas maksimum 6%.

3.3 Pasir Urug

 Pasir urug harus dibawa ke lokasi.


 Setelah tanah dasar disiapkan, selanjutnya pasang agregat tepi dan pasir
urug dihamparkan merata dan dipadatkan dengan tebal minimum 3 cm.

3.4 Perkerasan Telford


 Agregat/batu tepi dan agregat/batu pokok serta agregat/batu pengunci
harus dibawa ke lokasi.
 Agregat/batu pokok harus dipasang satu persatu batu dengan posisi
berdiri tegak dan rapat satu dengan yang lainnya di atas pasir urug.
Permukaan akhir agregat pokok harus cukup rata serta sesuai dengan
kemiringan melintang dan memanjang sesuai gambar rencana.
 Agregat/batu pengunci harus dihampar dan dibentuk dengan salah
satu metode yang disetujui sehingga dihasilkan ketebalan yang
merata dan tebal padat yang diperlukan dalam toleransi yang
disyaratkan.
 Operasi pemadatan dengan alat pemadat mekanis pada perkerasan
Telford, harus dimulai dari sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi
sedikit ke arah sumbu jalan, dalam arah memanjang. Pada bagian
yang ber”super elevasi”, pemadatan harus dimulai dari bagian yang
rendah dan bergerak sedikit demi sedikit ke bagian yang lebih tinggi.
Operasi pemadatan pada perkerasan Telford harus dilanjutkan sampai
seluruh rongga antara batu pokok terisi agregat pengunci secara merata
dan konstruksi perkerasan Telford tidak goyang.
 Direksi Pekerjaan dapat memerintahkan agar digunakan mesin gilas
beroda karet untuk pemadatan akhir bila mesin gilas statis beroda baja
dianggap mengakibatkan kerusakan atau degradasi berlebihan dari lapis
permukaan perkerasan Telford.

4) Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan Pekerjaan adalah 45 ( hari kalender)

5) Peralatan

Jumlah peralatan utama minimal yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan adalah
menggunakan alat Tandem Roller dengan Ketentuan seperti Tabel Di bawah ini:
No Uraian Kode Koefisien Satuan Keterangan

I ASUMSI
1 Menggunakan tenaga manusia dan alat berat
(cara semi mekanik)
2 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3 Kondisi jalan : sedang - baik
4 Jam kerja efektif per hari Tk 7,00 Jam
5 Tebal rata-rata telford t 0,15 Meter
6 Faktor kehilangan material
- Batu belah Fh1 1,05 -
- Batu pecah Fh2 1,05 -
8 Komposisi material telford (M3/ M2)
- Agregat pokok = 0,15 M3/M2 = BP2 68,18 %
- Agregat pengunci = 0,07 M3/M2 = BP3 31,82 %
0,22 M3/M3 100,00 %
9 Berat volume bahan
- Telford D1 1,23 Ton/M3
- Batu belah 1,40 D2 0,94 Ton/M3
- Batu pecah 1,85 D3 0,94 Ton/M3

II URUTAN KERJA
1 Permukaan tanah dasar dibersihkan dan diratakan
secara manual
2 Pasir alas dihampar secara manual pada tanah dasar
(dibayar terpisah)
3 Batu belah 10/15 dipasang sebagai batu tepi dan pokok
yang kemudian disusun berdiri diatas lapisan pasir
4 Batu pecah 3/5 sampai dengan 5/7 diisikan diantaranya
celah-celah batu belah 10/15 kemudian dipadatkan dengan
Tandem Roller sebanyak 6 lintasan
5 Selama pemadatan sekelompok pekerja melakukan
perapian, sehingga susunan batu dalam kondisi rapi dan
kokoh serta rata permukaannya

III PEMAKAIAN BAHAN, ALAT DAN TENAGA


1. BAHAN
- Agregat pokok = ((BP2 x 1 x D1)/D2) x Fh1 0,63 0,94 M3
- Agregat pengunci = ((BP3 x 1 x D1)/D3) x Fh2 0,22 0,44 M3
0,85 1,37 M3

2. ALAT
a TANDEM ROLLER
Kecepatan rata-rata v 1,50 Km/Jam
Lebar roda pemadat b 1,68 M
Lebar overlap bo 0,20 M
Lebar efektif pemadatan (be = b - bo) be 1,48 M
Jumlah lintasan n 6,00 Lintasan
Faktor efisiensi alat Fa 0,83
(v x 1000) x be x t x Fa
Kap. Produksi/ Jam = Q1 46,07 M3
n
Koefisien alat/ M3 = 1 : Q1 E16 0,0217 M3

Berlanjut ke halaman berikut...


No Uraian Kode Koefisien Satuan Keterangan

3. TENAGA
Produksi menentukan : Tandem Roller Q1 46,07 M3
Produksi tenaga kerja/ Jam (1 group) Q2 1,80 M3
Produksi tenaga kerja/ Hari = Tk x Q2 Qt 12,60 M3
Kebutuhan tenaga :
- Pekerja P 10,00 Orang
- Tukang T 1,00 Orang
- Mandor M 1,00 Orang
Koefisien tenaga/ M3
- Pekerja = (Tk x P ) : Qt L01 5,5556 Jam
- Pekerja = (Tk x T ) : Qt L02 0,5556 Jam
- Mandor = (Tk x M ) : Qt L04 0,5556 Jam

4. HARGA DASAR SATUAN UPAH, BAHAN DAN ALAT


Lihat lampiran.

5. ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN


Lihat perhitungan dalam FORMULIR STANDAR UNTUK
PEKERJAAN ANALISA MASING-MASING HARGA SATUAN.
Didapat Harga Satuan Pekerjaan:

Rp. 654.892,69 /M3

6. WAKTU PELAKSANAAN YANG DIPERLUKAN


Masa Pelaksanaan
…................
: Bulan

7. VOLUME PEKERJAAN YANG DIPERLUKAN


Volume Pekerjaan 211,48 M3

Berlanjut ke halaman berikut...


5) Pengukuran Hasil Kerja dan Pembayaran

1. Pengukuran Hasil Kerja

a. Pengukuran hasil kerja untuk keperluan pembayaran khususnya untuk


pekerjaan jalan diukur sesuai hasil pemeriksaan yang sudah selesai
dikerjakan dan diterima baik oleh pengawas Teknik. Pengukuran
harus digambar pada peta monitoring jalan yang disetujui oleh
pengawas.

2. Dasar Pembayaran
Pembayaran hasil pekerjaan jalan akan dibayar sesuai dengan hasil pengukuran
yang sudah selasai dikerjakan dan peta monitoring jalan (As Built Drawing), menurut
mata pembiayaan sebagai berikut:
b.
No. Mata
Uraian Pekerjaan Satuan
Pembayaran
a b c

Umum
1.a a. Papan Nama Proyek Lsm
1.b b. Mobilisasi dan Demobilisasi Lsm
Biaya Penerapan SMKK (Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi)
2.a a. Penyiapan RK3
- Pembuatan Manual, Prosedur Instruksi Kerja dan
Set
Ijin Kerja
2.b b. Sosialisasi dan Promosi K3
- Papan Informasi K3 Buah
2.c c. Alat Pelindung Kerja (APK)
- Rambu Peringatan Buah
- Rambu Larangan Buah
2.d d. Alat Pelindung Diri ( APD )
- Helm Pelindung ( Safety Helmet ) Buah
- Masker Kotak
- Sarung Tangan ( Safety Gloves ) Pasang
- Rompi Keselamatan Buah
- Sepatu Keselamatan ( Safety Shoes ) Pasang
2.e e. Asuransi
- BPJS Ketenagakerjaan dan Keselamatan Kerja Lsm
2.f f. Personil K3
- Petugas K3 Konstruksi OB
2.g g. Fasilitas Sarana Kesehatan
- Kotak P3K Buah
2.h h. Lain-lain Terkait Pengendalian Resiko K3
- Bendera K3 Buah
Pekerjaan Tanah
3.a a. Penyiapan Badan Jalan M2
3.b b. Timbunan Pilihan dari Sumber Galian M3
Pekerjaan Perkerasan Berbutir
SKh1 5.9.(1) a. Pekerasan Telford M3
SKh1 5.9.(2) b. Pasir Urug M3

6) Spesifikasi Peralatan Konstruksi

Peralatan yang harus di gunakan dalam pekerjaan Peningkatan Jalan Usaha Tani
bisa dilihat dalam Tabel di bawah ini:

No. Jenis Peralatan Jumlah Kapasitas

1 Tandem Roller 1 6.9 Ton


7) Spesifikasi Proses/Kegiatan

IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENGENDALIAN RESIKO


NO PENILAIAN RESIKO
JENIS/TIPE IDENTIFIKASI SKALA PENETAPAN PENGENDALIAN
DAMPAK TINGKAT
PEKERJAAN BAHAYA KEKERAPAN KEPARAHAN PRIORITAS RISIKO K3
RESIKO

PAPAN NAMA Kerusakan dan kecelakaan Memakai APD ( helm, sepatu safety,
A Tangan Terluka 1 1 1 3
PROYEK kerja sarung tangan,masker, dan kacamata kerja
.

Memakai APD ( helm, sepatu safety,


sarung tangan,masker, dan kacamata
kerja ), Melakukan
MOBILISASI Polusi udara, Alat berat Kecelakaan Kerja, pelatihan ,Menyediakan kantor, tempat
1 1 1 3
DEMOBILISASI terguling/terjatuh, Terganggunya Kesehatan, tinggal pekerja yang memenuhi syarat,
Kecelakaan lalu lintas. Terhentinya pekerjaan Menyediakan lahan, gudang dan bengkel
yang memenuhi syarat,Penggunaan APD
yang sesuai, Rambu dan Brikade
Pekerja dilengkapi atau menggunakan
Alat Pelingung Diri (APD) (Safety
PERKERASAN Terkena Batu Pecah Tangan terluka tertimpa batu Helmet, Masker, Safety shoes, Sarung
TELFORD pecah 1 1 1 3 Tangan), Memasang jenis rambu dan
B. semboyan K3-L sesuai dengan SOP
(Standard Operating Prosedure)

TABEL 1.IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, PENETAPAN PENGENDALIAN RISIKO K3


SASARAN KHUSUS PROGRAM
JENIS/TIPE
NO PENGENDALIAN RISIKO
PEKERJAAN JANGKA WA INDIKATOR PE
URAIAN TOLAK UKUR SUMBER DAYA MONITORING PENANGGUNG JAWAB
KTU NCAPAIAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
pekerja harus bekerja Tersedia instruksi Lulus test dan 1.Rambu dan Sebelum 100 % sesuai Checklis Pimpinan Teknik Pelaks
secara benar dan hati- kerja/tersedia paham menge barikade bekerja haru standart ana K3, Unit
PAPAN NAMA hati /penggunaan APD ya metode nai system 2. SDM sesuai s sudah leng pelatihan/HRD Inspekto
A
PROYEK ng sesuai kerja / pekerja keselamatan dengan kap m K3/ petugas
terkait telah mengik pekerjaan galia kebutuhan pengawas pelaksanaan
uti n tanah 3. Masker, sepat
pelatihan /seluruh u keselamat an,
lokasi diberi rambu pelindung
peringatan kepala

Melakukan pelatihan terhad Seluruh pekerja Lulus test dan 1.Rambu dan Sebelum 100 % sesuai Checklis Pimpinan Teknik Pelaks
pekerja Menempatkan petugas
terkait
pemandu
telah mengik paham menge barikade bekerja haru standart ana K3, Unit
lapangan dan memiliki surat uti pelatihan dan nai system 2. SDM sesuai s sudah pelatihan/HRD Inspekto
MOBILISASI
mudi, penyuluhan keselamatan dengan lengkap m K3/ petugas
DEMOBILISASI
pekerja harus bekerja secara benar dan tentang mobilis kebutuhan pengawas pelaksanaan
hati-hati /penggunaan APD yang ses asi 3. Masker, sepat
dan u keselamat an,
demobilisasi pelindung kepal

Tersedia instruksi Lulus test dan 1.Rambu dan Sebelum 100 % sesuai Checklis Pimpinan Teknik Pelaks
B PERKERASAN kerja/tersedia paham menge barikade bekerja haru standart ana K3, Unit
TELFORD pekerja harus bekerja metode nai system 2. SDM sesuai s sudah leng pelatihan/HRD Inspekto
secara benar dan hati- kerja / pekerja keselamatan dengan kap m K3/ petugas
hati /penggunaan APD ya terkait telah mengik pekerjaan galia kebutuhan pengawas pelaksanaan
ng sesuai uti n tanah 3. Masker, sepat
pelatihan /seluruh u keselamat an,
lokasi diberi rambu pelindung
peringatan kepala

Tabel 2. Penyusunan Sasaran dan Program


8) Spesifikasi Jabatan Kerja Konstruksi

I. PERSONIL MANAJERIAL
Personil Manajerial yang di persyaratkan adalah:

Jabatan Dalam Jumlah Pengalaman


No Sertifikat Kerja
Pekerjaan Orang Kerja
SKT Pelaksana Pekerjaan Jalan (TS
045) / Pelaksana Lapangan Pekerjaan
Jalan (TS 028) / Pelaksana Lapangan
Pekerjaan Jalan Level 2 (SIP.03.003.2) /
Pelaksana Tidak Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan
1. 1 Level 3 (SIP.03.004.3) / Pelaksana
Lapangan dipersyaratkan
Lapangan Pekerjaan Jalan
(SIP.03.002.4) / Pelaksana Lapangan
Pekerjaan Jalan Madya (SIP.03.003.5)

Sertifikat Pelatihan Petugas K3


Konstruksi / SKA Ahli Muda K3
Konstruksi (603) / Ahli Muda K3
Konstruksi (MPK.01.001.7) /Ahli Madya
Tidak K3 Konstruksi (MPK.01.002.8) /Personil
2. Petugas K3 1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
dipersyaratkan (MPK.01.003.4) /Petugas Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi
(MPK.01.001.3) /Petugas Keselamatan
Konstruksi (MPK.01.002.3)

Spesifikasi JaSpesifikasi Jabatan Personil Manajerial

N Jenis Jabatan Kompetensi Kerja Uraian Pekerjaan


O
1 Pelaksana  Memiliki SKT Pelaksana  Menerapkan pelaksanaan
pekerjaan jalan, SMK3 dan
sesuai dipersyaratkan
 Mampu menyelesaikan
pekerjaan berlingkup luas,
ketentuan pengendalian
memilih metode yang
lingkungan kerja sesuai
sesuai dari beragam pilihan
peraturan perundang-
yang sudah maupun belum
undangan yang berlaku
baku dengan menganalisis
 Melakukan persiapan
data, serta mampu
Lapangan pelaksanaan pekerjaan jalan
menunjukkan kinerja
 Melaksanakan pekerjaan
dengan mutu dan kuantitas
jalan
yang terukur; dan
 Membuat laporan
 Bertanggung jawab pada
pelaksanaan pekerjaan jalan
pekerjaan sendiri dan dapat
diberi tanggung jawab atas
pencapaian hasil kerja

kelompok.

2 Petugas K3  Memiliki Sertifikat  Mengidentifikasi peraturan


Pelatihan Petugas K3 perundang-undangan dan
Konstruksi standar K3 yang diperlukan
 Menguasai dan mampu  Melaksanakan konsultasi dan
membuat rencana komunikasi K3
Keselamatan dan  Mengidentifikasi dan
Kesehatan Kerja mengendalikan resiko bahaya

Lingkungan (K3L),  Menyusun sasaran dan


program K3 konstruksi
termasuk di dalamnya
 Melaksanakan penyuluhan
mengidentifikasi bahaya
tentang pelatihan K3
dan mengendalikannya
konstruksi
sesuai dengan
 Melaksanakan program
lingkup pekerjaan yang
pelatihan simulasi tanggap
menjadibebantugasnya;
darurat
dan
 Melakukan inspeksi K3
 Bertanggungjawab pada
konstruksi
pekerjaan sendiri dan
 Mengontrol tindakan dan
dapat diberitanggung
kondisi berbahaya
jawab atas pencapaian
 Melaporkan setiap
hasil kelompok
kecelakaan kerja
 Mengukur pencapaian
pelaksanaan rencana K3
konstruksi

9) PERSYARATAN KUALIFIKASI

No Ijin Usaha Kualifikasi Klasifikasi / Subklasifikasi


1. Sertifikat Badan Usaha Kecil asa Pelaksana Untuk Konstruksi Jalan
(SBU) Raya (Kecuali Jalan Layang), jalan, rel
kereta api, dan landas pacu bandara
(SI003) / Konstruksi Bangunan Sipil
Jalan (BS001)

10) GAMBAR KERJA

a) Penyedia Jasa wajib meneliti semua gambar dan Rencana Kerja dan syarat-
syarat (RKS) termasuk tambahan dan perubahannya yang dicantumkan
dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan
b) Bila gambar tidak sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS),
maka yang mengikat / berlaku adalah ketentuan yang ada dalam RKS. Bila
suatu gambar tidak cocok dengan gambar yang lain, maka gambar yang
mempunyai skala besar yang berlaku.
c) Bila perbedaan – perbedaan tersebut menimbulkan keraguan-keraguan
sehingga dalam pelaksanaan menimbulkan kesalahan, maka penyedia Jasa
wajib menanyakan kepada konsultan pengawas / Direksi dan Penyedia Jasa
harus mengikuti keputusannya.
d) Gambar kerja Terlampir
PENUTUP

1. Segala sesuatu yang belum tercantum dalam Spesifikasi Teknis ini pada penjelasan
kerja dan ternyata diperlukan akan dicantumkan dalam Berita Acara Penjelasan
Kerja.

2. Hal-hal yang timbul dalam pelaksanaan dan diperlukan penyelesaian di lapangan,


akan dibicarakan dan diatur oleh Direksi/Pengawas dengan Penyedia Jasa dan
bila diperlukan akan dibicarakan bersama Pemberi Tugas.

3. Penyedia Jasa dalam melaksanakan pekerjaan harus melengkapi dan menyediakan


peralatan- peralatan tambahan yang diperlukan, walaupun tidak digambarkan atau
disebutkan dalam rencana kerja dan syarat-syarat ini, sehingga dapat bekerja
dengan baik dan dapat dipertanggung jawabkan.

4. Segala kerusakan yang timbul akibat adanya pelaksanaan pekerjaan Peningkatan Jalan
Usaha Tani ini, misalnya kerusakan Tanam tumbuh akibat mobilisasi/demobilisasi
kendaraan/Alat maupun kerusakan yang lain yang nyata- nyata akibat pelaksanaan
pekerjaan ini, maka Penyedia Jasa wajib mengadakan perbaikan atas beban biaya
Penyedia Jasa.

Bengkayang, 31 Agustus 2023

Di buat Oleh :

Pejabat Pembuat Komitmen ( PPK )


Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
Kabupaten Bengkayang

Dr. YULIANUS, S.HUT.,M.Si


NIP. 19771101 200212 1 003

Anda mungkin juga menyukai