Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL METODELOGI

PENELITIAN
“ STUNTING”

Anika maryesti
Darmila andriani
Ferisa sri andriyani
Indah zulfani
Melinda meriska
Monica zelviana
Putri aprillia firdas
Radhatul husna
Surya ningsih
ANALISA SITUASI :
a. Harapan : angka prevalensi stunting dibawah 20%
b. Kenyataan : angka prevalensi stunting di atas 20%

1. Kesenjangan secara kualitatif dan kuantitatif :

a. Kualitatif : Prevalensi stunting tahun 2018 pada beberapa provinsi di


Indonesia dikategorikan masih tinggi, salah satunya provinsi Sumatera Barat.
Kuantitatif

b. Kuantitatif : Angka prevalensi stunting di Sumatera Barat pada tahun 2016


sebesar 25,6% (kemenkes, 2017). Menurut Pemantauan Status Gizi balita,kejadian
ini mengalami peningkatan pada tahun 2017 sebesar 30,6%, yang dikategorikan
pendek 21,3% dan sangat pendek 9,3% (Kemenkes, 2018).
Prevalensi Stunting Pasaman Barat Tahun 2017 lebih tinggi dari rata-rata
Provinsi (30,6%) maupun rata-rata Nasional (29,6) yaitu sebesar 32,09%.Pada
tahun 2018 prevalensi stunting tertinggi di Sumatera Barat adalah Pasaman Barat
yaitu 32,1%.
2. Perumusan Masalah :

Apakah ada hubungan status ekonomi dan asupan makanan dengan


kejadian stunting pada anak balita umur 06-59 bulan di Puskesmas Ophir
Kabupaten Pasaman Barat tahun 2020?

3. Judul Penelitian :

HUBUNGAN STATUS EKONOMI DAN ASUPAN MAKANAN DENGAN


KEJADIAN STUNTING PADA ANAK BALITA UMUR 06-59 BULAN DI
PUSKESMAS OPHIR KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN 2020.
4. Tujuan umum penelitian :

Untuk mengetahui hubungan status ekonomi dan


asupan makanan dengan kejadian stunting pada
anak balita umur 06-59 bulan di Puskesmas Ophir
Kabupaten Pasaman Barat tahun 2020.

5. Tujuan khusus penelitian :


c. Diketahuinya status ekonomi orang
a. Diketahui kejadian stunting tua pada anak balita umur 06-59 bulan di
pada anak balita umur 06-59 Puskesmas Ophir Kabupaten Pasaman
bulan di Puskesmas Ophir Barat tahun 2020
Kabupaten Pasaman Barat
tahun 2020 d. Diketahui hubungan antara status
ekonomi dengan stunting pada anak balita
b. Diketahuinya asupan makanan umur 06-59 bulan di Puskesmas Ophir
pada anak balita umur 06-59 tahun 2020
bulan di Puskesmas Ophir
Kabupaten Pasaman Barat e. Diketahui hubungan antara asupan
tahun 2020 makanan dengan stunting pada anak balita
umur 06-59 bulan di Puskesmas Ophir
tahun 2020
a. Stunting
b. Status ekonomi
c. Asupan
Kerangka teori :
INPUT PROSES OUTPUT

Asupan

Penyebab Pertumbuhan
Langsung terganggu

Infeksi Stunting
Penurunan
produktifitas saat
dewasa
Penyebab tidak
langsung
Penurunan Fungsi
Status Pelayanan intelektual
Pola asuh
ekonomi Kesehatan
Rentan
Ketersediaan Terhadap penyakit
pangan
Kerangka Konsep :

Status ekonomi

STUNTING

Asupan
TERIMA KASIH

ADA YANG INGIN BERTANYA ?

Anda mungkin juga menyukai