Anda di halaman 1dari 16

SOSIALISASI

Puskesmas Padasuka Kota Cimahi


Agustus 2020
Apa Itu
S TUNTING
S TUNTING adalah :

Tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan anak


(orang) lain pada umumnya diumur yang sama.

Stunting ditentukan melalui


pengukuran Panjang atau
Tinggi Badan untuk dinilai
berdasarkan indikator status
gizi PB/TB menurut U.
KEJADIAN
STUNTING
DI DUNIA DAN
INDONESIA
Status Gizi Balita
Hasil BPB Agustus 2019 Dan Februari 2020
Di Wilayah Kerja Puskesmas Padasuka
160
142
140 128 Meningkat 20 Orang Dalam
120 Jangka Waktu 6 Bulan
100
80
60
60 50
40
  Sangat Pendek 2019
20 12 13 Sangat Pendek 2020
4  
0 Pendek 2019
0  
PADASUKA SETIAMANAH   Pendek 2020
Jumlah Anak Stunting Hasil BPB Februari 2020
Di Wilayah Kerja Puskesmas Padasuka

20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
18 8 4A 1 A 7A 9 20 3A 6B 14 1 6A 0A 12 16 11 3A 4B 0B 15 17 9A 2A 5A 1B 3B 3B 9B 2B 5B 7B
2 1 1 1 1 2 1 1

Diatas rata-rata kelurahan (>5 anak)


Dibawah rata-rata kelurahan (<5 anak)
Lebih mudah anak stunting
terkena penyakit mengalami masalah
degenerative perkembangan
(obesitas dan kognitif (nalar atau
terserang proses berpikir,) dan
diabetes mellitus) psikomotor (gerakan,
koordinasi jasmani,
motorik dan
Kemampuan kemampuan fisik)
kognitif otak yang
kurang dan
kecenderungan
mudah sakit maka
daya saing jadi lebih Kesulitan
rendah. menguasai
sains dan
Pada anak berprestasi
perempuan yang dalam olahraga
stunting akan
meningkatkan
masalah komplikasi
kehamilan saat
dirinya dewasa.
faktor TEORI BLUM DALAM
LINGKUNGAN PENYEBAB
(sosial, ekonomi,
politik, budaya),
STUNTING

faktor PERILAKU
faktor GENETIK
GAYA HIDUP (life
(keturunan)
style),

faktor PELAYANAN
KESEHATAN (jenis
cakupan dan
kualitasnya)
Penyebab Stunting
Ditiap Daur Hidup Manusia
BAYI
• Tidak terlaksananya inisiasi menyusu dini (IMD),
gagalnya pemberian air susu ibu (ASI)
eksklusif /penyapihan dini
• Kuantitas, kualitas, dan keamanan pangan yang
diberikan saat pemberian makanan pendamping
ASI (MP ASI)
BALITA
• Kurangnya asupan zat gizi pada balita (makan
kurang bergizi, masih fokus pada karbohidrat)
• Untuk kecukupan protein, 31,9% balita
mengalami defisit protein dan 14,5% mengalami
defisit ringan
• Infeksi berulang akibat sanitasi dan personal
hygine (kebersihan) yang jelek
REMAJA
• Kondisi kesehatan dan gizi wanita sebelum
kehamilan ibu yang masih remaja,
• Anemia pada remaja putri
• Merokok
Usia kehamilan ibu yang terlalu muda (< 20 tahun)
DEWAS berisiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah (BBLR).
A Bayi BBLR mempengaruhi 20% terjadinya stunting.
Kondisi kesehatan dan gizi ibu saat kehamilan serta
setelah persalinan.
Faktor lainnya pada ibu yang mempengaruhi
adalah postur tubuh ibu (pendek), jarak kehamilan
yang terlalu dekat, serta asupan nutrisi yang kurang
pada saat kehamilan.
faktor LINGKUNGAN (sosial, ekonomi, politik, budaya),

• Kondisi ekonomi erat kaitannya dengan kemampuan dalam memenuhi


asupan yang bergizi dan pelayanan kesehatan untuk ibu hamil dan balita.
• Akses terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi yang buruk dapat
meningkatkan kejadian penyakit infeksi. Berdasarkan konsep dan definisi
MDGs, rumah tangga memiliki akses sanitasi layak apabila fasilitas
sanitasi yang digunakan memenuhi syarat kesehatan antara lain dilengkapi
dengan leher angsa, tanki septik (septic tank)/Sistem Pengolahan Air
Limbah (SPAL), yang digunakan sendiri atau bersama.
upaya untuk
Penanggulangan Stunting
mencegah dan mengurangi
upaya
untuk mencegah dan
gangguan secara tidak mengurangi gangguan secara
langsung Langsung

Intervensi Intervensi
gizi sensitif gizi spesifik

Berkontribusi 70% dalam Berkontribusi 30% dalam


penanggulangan stunting penanggulangan stunting

Melibatkan berbagai sektor seperti umumnya dilakukan di


ketahanan pangan, ketersediaan air bersih dan sektor kesehatan
sanitasi, penanggulangan kemiskinan, pendidikan,
sosial, dsb
STUNTING
mengancam
ANAK dan CUCU
kita

What Can We
Do Today ?

Anda mungkin juga menyukai