Anda di halaman 1dari 18

MINI RISET

JUMLAH KASUS
STUNTING DAN
PENANGANANNYA
DI WILAYAH
MEDAN
Oleh
• David Josh D'praisely Lesilolo – 5233240034
• Dea Lova Br Tarigan – 5231240001
• Laila Inayatillah Lubis – 5233540014
• Pasha Aprilia Saragih – 5233540009
• Pasha Gempani Sinaga – 5233240047
• Putri Indriani Suhanda – 5231240010
• Rachel naftalia situngkir – 5233540006
• Santaria Naibaho – 5233240039
• Valencia Novelin Sijabat – 5233540011
• Yumna Alifya Rahman – 5233240019

Dosen Pengampu:
1. Dr. Saronom Silaban M.Pd
2. Hardi Firmansyah S.Si, M.Si
3. M. Edwin Fransiari M.K.M
01.
Pengertian
Stunting
Stunting

Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka
waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak.
Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga
lebih rendah dibandingkan anak - anak seusianya. Tidak jarang masyarakat
menganggap kondisi tubuh pendek merupakan faktor genetika dan tidak ada
kaitannya dengan masalah kesehatan. Faktanya, faktor genetika memiliki pengaruh
kecil terhadap kondisi kesehatan seseorang dibandingkan dengan faktor lingkungan
dan pelayanan kesehatan. Biasanya, stunting mulai terjadi saat anak masih berada
dalam kandungan dan terlihat saat mereka memasuki usia dua tahun.
Definisi stunting mengalami perubahan
Menurut WHO (2015), stunting adalah
gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi
berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar.

Selanjutnya menurut WHO (2020) stunting adalah pendek atau sangat pendek berdasarkan
panjang / tinggi badan menurut usia yang kurang dari -2 standar deviasi (SD) pada kurva
pertumbuhan WHO yang terjadi dikarenakan kondisi irreversibel akibat asupan nutrisi yang
tidak adekuat dan/atau infeksi berulang / kronis yang terjadi dalam 1000 HPK.

Jadi dapat disimpulkan bahwa stunting merupakan gangguan pertumbuhan yang


dialami oleh balita yang mengakibatkan keterlambatan pertumbuhan anak yang tidak sesuai
dengan standarnya sehingga mengakibatkan dampak baik jangka pendek maupun jangka
panjang
02.
Data Stunting di
Suatu
Kecamatan
Berdasarkan data SSGI trend dan target penurunan stunting untuk tahun 2020-2024
mengalami penurunan sesuai target mulai dari 26,9 pada tahun 2020 dan turun kembali mencapai 25,8%
pada tahun 2021. Sehingga penurunan yang terjadi sekitar 2,0 % (Kemenkes RI, 2021). Dari ke 34
provinsi di Indonesia terdapat 27 provinsi yang masuk dalam kategori kronis akut stunting yang dimana
Provinsi Sumatera Utara masuk dalam kategori tersebut sebesar 30,1%
(Faujia et al.,2022).

Kota Medan merupakan Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara yang dijuluki kota Metropolitan dan Kota
terbesar ketiga di Indonesia setelah DKI Jakarta dan Surabaya. Bahkan Kota Medan dijadikan Role
Model Untuk Percontohan dalam Penurunan Angka Stunting dibawah 14%
(Humas BKPK, 2023).

Dengan adanya kasus Stunting tersebut, maka Pemerintah Kota membentuk Tim
Percepatan Penanggulangan Stunting (TPPS) berdasarkan Surat Keputusan Percepatan Penanggulangan
Stunting Nomor: 440/30.K. tentang penetapan pelaksanaan intervensi penanggulangan stunting terpadu
di Kota Medan. Hal itu dilakukan sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2022.
Berdasarkan Hasil data Stunting tahun 2021 Kota Medan memiliki prevalensi stunting sebesar 19,9%.
Faktor penyebab
Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah
meningkatnya kasus stunting
Kota Medan
di Kecamatan Medan Belawan

Faktor penyebab meningkatnya kasus stunting di Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Medan
Kecamatan Medan Belawan yang tak lain karena dalam mendukung Program Penurunan angka Stunting
asupan gizi yang kurang secara terusmenerus dan di Indonesia maka Pemerintah Daerah Kota Medan
jangkau yang panjang, ini terjadi karena sang ibu mengeluarkan Peraturan daerah No.18 tahun 2020
sering mengalami penyakit yang terus menerus Tentang Konvergensi Percepatan Pencegahan Stunting
sehingga pola asuhan yang dilakukan sang ibu kepada di Kota Medan. Didalam Peraturan Daerah tersebut
balita tidak baik. Selain faktor ibu hamil yang tidak dijelaskan bahwa Pemerintah Kota Medan bertanggung
sehat dapat menjadi salah satu faktor penyebab jawab untuk Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang
meningkatnya kasus stunting di wilayah ini. Selain cerdas, sehat dan produktif yang dilakukan dengan cara
faktor yang sudah disebutkan tadi terdapat beberapa memperbaiki gizi optimal secara terus menerus
faktor lain yang dapat meningkatkan kasus stunting di (Gurning et al., 2021).
wilayah ini adalah anemia, kekurangan vitamin D, dan
kekurangan asam folat
(Satriawan, 2018; WHO, 2018).
Hasil dari Upaya yang dilakukan oleh
Pemerintah Kota Medan

Angka balita stunting di Kota Medan mengalami penurunan drastis.


Tercatat penimbangan balita di tahun 2022 bulan Februari sebanyak 550
balita menderita stunting, bulan Agustus ditahun yang sama jumlah balita
stunting turun di angka 364 balita. Kemudian di bulan Februari tahun 2023
angka stunting kembali turun menjadi 298 balita. Jumlah balita stunting di
Kota Medan secara umum mengalami penurunan dari tahun 2022 sampai
tahun 2023. Jika dilihat dari angka prevalensi di tahun 2022 bulan
Februari, prevalensi stunting di angka 0,46 persen. kemudian turun di
angka 0,31 persen pada bulan Agustus. Di tahun 2023 bulan Februari
angka prevalensi stunting kembali turun di angka 0,19 Persen.
03.
Ciri – Ciri
Stunting
1. Tinggi Badan Lebih Pendek dari Usia Seharusnya
Anak yang mengalami stunting biasanya memiliki tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan dengan anak sebaya
mereka.

2. Berat Badan Lebih Ringan dari Usia Seharusnya


Stunting juga dapat mempengaruhi berat badan anak, sehingga berat badan mereka kurang dari yang diharapkan untuk
usia mereka.

3. Pertumbuhan Kepala yang Terlambat


Kepala anak yang mengalami stunting mungkin tidak tumbuh sesuai perkembangan usianya.

4. Keterlambatan perkembangan fisik dan kognitif


Anak yang mengalami stunting cenderung mengalami keterlambatan dalam perkembangan fisik dan kognitif mereka,
seperti kemampuan berbicara, berjalan, dan berpikir.

5. Gangguan Kesehatan yang Sering Terjadi


Anak dengan stunting lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit karena sistem kekebalan tubuh mereka mungkin lemah
akibat kekurangan gizi.

6. Kemungkinan Tingkat Kebugaran yang Rendah


Anak dengan stunting cenderung memiliki tingkat kebugaran fisik yang lebih rendah.
04.
Penyebab
Stunting
1.Kurang Gizi pada Anak
➢ Kurangnya asupan nutrisi, seperti protein, vitamin, mineral, dan zat besi, yang diperlukan untuk pertumbuhan optimal.
➢ Gizi buruk selama masa kehamilan dan menyusui, yang dapat memengaruhi pertumbuhan janin dan bayi.

2. Infeksi dan Penyakit


➢ Infeksi kronis atau berulang, seperti diare, infeksi pernapasan, atau penyakit parasit, dapat mengganggu penyerapan nutrisi
pertumbuhan anak.

3. Kualitas Air dan Sanitasi


➢ Akses terbatas terhadap air bersih dan sanitasi yang buruk dapat meningkatkan risiko infeksi dan diare, yang berkontribusi
pada stunting.

4. Praktik Pemberian Makan


➢ Pemberian makan yang tidak sesuai dengan usia anak atau kurangnya pemberian ASI eksklusif pada bayi dapat berdampak
negatif pada pertumbuhan mereka.

5. Kesehatan Ibu
➢ Kesehatan ibu yang buruk, seperti kurang gizi atau usia kehamilan yang terlalu muda, dapat memengaruhi pertumbuhan jan
dalam kandungan.
6. Faktor Lingkungan
➢ Lingkungan yang tidak sehat, seperti sanitasi buruk, kepadatan penduduk tinggi, atau kebersihan yang rendah, dapat
meningkatkan risiko infeksi yang berkontribusi pada stunting.

7. Faktor Sosial dan Ekonomi:


➢ Kemiskinan, ketidaksetaraan ekonomi, dan akses terbatas ke layanan kesehatan dan gizi dapat menjadi faktor penyebab
stunting.

8. Faktor Genetik:
➢ Faktor genetik juga dapat memengaruhi tingkat pertumbuhan fisik anak, meskipun biasanya bukan penyebab utama
stunting.

9. Kualitas Perawatan Kesehatan:


➢ Kurangnya akses atau kualitas perawatan kesehatan yang buruk dapat menghambat diagnosis dan penanganan masalah
pertumbuhan pada anak.

10. Faktor Budaya dan Pengetahuan:


➢ Praktik makan, perawatan anak, dan pengetahuan orang tua tentang gizi dan kesehatan anak dapat memengaruhi risiko
stunting.
KESIMPULAN
Stunting adalah kondisi di mana pertumbuhan fisik dan perkembangan anak terhambat karena
kekurangan gizi atau masalah nutrisi dalam jangka waktu yang panjang. Kesimpulan dari
stunting adalah bahwa kondisi ini dapat memiliki dampak serius pada kesehatan dan
perkembangan anak, termasuk gangguan kognitif, penurunan daya tahan tubuh, dan masalah
kesehatan lainnya. Pencegahan stunting melalui gizi yang baik dan perawatan kesehatan yang
penting untuk memastikan anak-anak tumbuh sehat dan berkembang dengan baik.

Zat gizi memegang peranan penting dalam dua tahun pertama kehidupan. Pertumbuhan dan
perkembangan sel-sel otak memerlukan zat gizi yang adekuat. Dengan keadaan tersebut
bahwasannya pada batita stunting usia 1-3 tahun memerlukan perhatian khusus dalam
pengendlian gizi guna untuk memperhatikan perkembangan motoriknya, karena dalam
perkembangan motorik batita usia 1-3 tahun dengan stunting dipengaruhi zat gizi yang
memegang peranan penting dalam dua tahun pertama kehidupan.
REKOMENDASI

Hasil diskusi ini diharapkan menambah wawasan


pengetahuan terkait stunting yang ada di daerah
medan, Dan dapat memberikan masukan kepada
pembaca mengenai penyebab dan cara mengatasi
stunting pada bayi.
DAFTAR PUSAKA
http://jurnal.um-tapsel.ac.id/index.php/martabe/article/view/8511

https://portal.pemkomedan.go.id/berita/angka-stunting-kota-medan-turun-drastis__read2934.html

https://
www.nutriclub.co.id/artikel/tumbuh-kembang/1-tahun/ciri-ciri-stunting?gclid=Cj0KCQjwpc-oBhCGARIsAH6ote_Q2u3dK863t
mpAixyCGNpYurevZGpU00uptWn0OakdK9pD34emaogaAqnvEALw_wcB&gclsrc=aw.ds

https://genbest.id/articles/10-penyebab-stunting-pada-anak-jangan-anggap-sepele

https://ejournal.urindo.ac.id/index.php/kesehatan/article/download/511/555

https://media.neliti.com/media/publications/497073-none-b02c5e8e.pdf

http://kesmas.ulm.ac.id/id/wp-content/uploads/2019/02/BUKU-REFERENSI-STUDY-GUIDE-STUNTING_2018.pdf

https://bkim.jatengprov.go.id/10-cara-mengatasi-stunting-pada-anak/

https://www.halodoc.com/artikel/perlu-diwaspadai-ini-5-dampak-stunting-pada-anak

file:///C:/Users/USER/Downloads/198-Article%20Text-586-1-10-20201118%20(2).pdf
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai