Anda di halaman 1dari 15

Update Registrasi SISRUTE

dan Indikator MONEV SISRUTE

Pertemuan Bimtek SISRUTE Prov. Kalimantan Selatan


Banjarmasin, 14 Juni 2022

dr. Hadi Siswoyo, M.Epid


Tim Kerja Sistem Rujukan
Direktorat Tata Kelola Pelayanan Kesehatan
Dirjen Pelayanan Kesehatan
Pentingnya Sistem Rujukan secara Online

• Angka kematian ibu (AKI) yang


• Menurut Perhimpunan Dokter
tinggi yakni 305 per 100.000 • Serangan jantung membutuhkan
Spesialis Saraf Indonesia
• Penyebab utama karena penanganan sedini mungkin. Kunci
(Perdossi), waktu 4,5 jam
preeklamsia/eklampsia & utama, golden period, 6-12 jam
merupakan golden hour untuk
perdarahan. pasca serangan jantung.
mengurangi risiko kematian
• Faktor delay ke RS >2 jam • Sebab, otot jantung yang tidak
cacat saat serangan stroke
• Bisa dicegah dg meningkatkan mendapat aliran darah selama 6-12
• Bisa dicegah dengan
sistem rujukan scr online jam akan rusak secara permanen
meningkatkan sistem rujukan
• Kegawatdaruratan maternal spt • Bisa dicegah dengan meningkatkan
online
perdarahan (HAP HPP), ggn sistem rujukan online
jantung, kejang, dan sesak napas.
Perubahan pada RPMK
RPMK akan menggantikan PMK No.01/2012 tentang Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan
POIN PERUBAHAN PMK No.01/2012 RPMK
Melaksanakan Pasal 42 UU NO. 44/2009 RUMAH SAKIT dan Pasal
Melaksanakan Pasal 42 UU NO. 44/2009 RUMAH SAKIT
Amanah 55 ayat (8) Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 Tentang
Jaminan Kesehatan

Pelayanan kesehatan dilakukan secara Berjenjang sesuai dengan Pelayanan kesehatan dilakukan berdasarkan Kemampuan Fasilitas
Pelaksanaan Rujukan kebutuhan medis pasien dimulai dari pelayanan kesehatan tingkat Pelayanan Kesehatan dengan mempertimbangkan kebutuhan
pertama medis pasien

Kompetensi dan Daya Tampung fasilitas pelayanan Kesehatan,


Kemampuan Fasilitas
Klasifikasi Rumah Sakit (Kelas A, B, C, D) Jenis dan Tingkatan Pelayanan Kesehatan Perorangan, pelayanan
Pelayanan Kesehatan Paliatif
Kriteria Rujukan dan Kriteria Rujukan berbasis digital, sudah ditentukan Tata laksana
Rujuk Balik Berbasis Penyakit oleh 13 Organisasi Profesi sebanyak 1.155 Kode Diagnosis
Digital dan tata Belum Diatur Penyakit (temasuk Program nasional Maternal dan Neonatal),
Laksana Penyakit yang sebagai guideline agar rujukan tepat, cepat dan sesuai sasaran
mengalami rujukan sesuai kebutuhan medis pasien..

Dilakukan secara online melalui Sistem Rujukan Terintegrasi


Sistem Rujukan (SISRUTE) berbasis Teknologi Informasi, Bridging semua aplikasi
Terintegrasi Secara Belum Diatur sistem pelayanan Kesehatan (Siranap, RSONLINE, SISDMK dan
Online ASPAK) dan pembiayaan Kesehatan, Surat Rujukan Online,
Elektronik Resume Medik Online, Telemedicine Online

Rujukan program merupakan pelayanan kesehatan prioritas


Rujukan Program Belum Diatur mendukung program prioritas nasional yaitu terhadap 9 Prioritas
Penyakit dengan beban biaya tinggi dan kematian tinggi.

3
PERMASALAHAN SISTEM RUJUKAN

• Ketidakpastian faskes tempat tujuan


rujukan Meningkatkan angka
• Pasien/Keluarga Pasien sendiri kecacatan dan
mencari informasi faskes tujuan kematian pasien
rujukan
• Penolakan pasien yang di rujuk pada
saat sdh sampai di faskes
• Informasi data rujukan yang tidak Teknologi
akurat/lengkap Informasi
SISRUTE
• Ketidaksiapan dan Keterlambatan SOLUSI..? Sistem Rujukan
dalam penanganan pasien di faskes Terintegrasi
penerima rujukan
• Terjadinya penumpukan pasien rawat
jalan karena distribusi rujukan pasien
belum merata
• Belum optimal pemanfaatan teknologi
informasi pada sistem rujukan
PERUBAHAN SISTEM RUJUKAN DARI BERJENJANG
BERDASARKAN KELAS RS MENJADI BERBASIS KOMPETENSI
Kebututuhan Medis
Pasien
RUMAH SAKIT UMUM K
/ KHUSUS KELAS A
O Jenis Pelayanan
kesehatan Sistem Rujukan
J
RUMAH SAKIT M Berbasis
UMUM / KHUSUS Kompetensi :
E
N KELAS B
P Jenis tenaga
kesehatan
• RS Kompetensi
J
A E •
Paripurna
RS Kompetensi
N RUMAH SAKIT Bangunan,
G
UMUM / KHUSUS T prasarana dan •
Utama
RS Kompetensi
R
KELAS C E Peralatan Madya
• RS Kompetensi
U
J N Sediaan obat dan Dasar
RUMAH SAKIT BMHP
S
U
K
A
UMUM KELAS D
N I Sistem Informasi
FKTP Rujukan
Dampak Perubahan Sistem Rujukan Menggunakan Landasan
Kompetensi dan Daya Tampung Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Mendekatkan Menghilangkan Menghilangkan


Akses Pelayanan Kesehatan Jenjang Pelayanan Kesehatan Penumpukan Pasien (Distribusi Pasien)
• Kemudahan mendapatkan akses
• Rujukan tidak berdasarkan • Pembatasan jumlah pasien di satu
faskes sesuai kebutuhan klinis pasien
kelas RS tapi sesuai faskes berdasarkan daya tambung
• Pasien dapat memilih faskes yang
kompetensi yg dimiliki faskes faskes
terdekat sesuai kompetensi yg
• Setiap RS dapat meningkatkan • Pasien terdistribusi ke faskes secara
dibutuhkan
kompetensi tanpa dibatasi merata sesuai kompetensi faskes
• Jarak tempuh faskes relatif lebih
kelas RS
dekat
SE Dirjen Yankes Nomor
HK.02.02/I/1161/2022

Tentang

Implementasi Penggunaan
Aplikasi Sistem Rujukan
Terintegrasi (SISRUTE)
Dalam Penyelenggaraan
Rujukan Pelayanan
Kesehatan Perorangan
Sosialisasi SE DIRJEN YANKES Tentang Sosialisasi SE DIRJEN YANKES Tentang Implementasi
Implementasi SISRUTE dan Simulasi aktivasi Sisrute kepada seluruh Rumah Sakit dan Fasilitas
SISRUTE kepada Dinkes Provinsi dan Pelayanan Kesehatan se Indonesia pada tanggal 8
Kabupaten/Kota pada tanggal 7 April 2022 April 2022
Update Registrasi
Sisrute
No Fasyankes Sudah Registrasi

1 RSU 1931

2 RSIA 234

3 Klinik 1719

4 PKM 4372

5 RSK 1

6 RSGM 19

Public Savety Center


7 144
(PSC)
Data Sisrute terupdate 10

Prov. Kalimantan Selatan


13 Kab/Kota

Jumlah Puskesmas 237


Puskesmas teregistrasi 126
Puskesmas Pemanfaatan 1
Jumlah RS 53
RS Teregistrasi 25
RS Pemanfaatan 8

Data Sisrute Juni 2022


10 Besar Diagnosis Penyakit Terbanyak

• C/ BALI 2022 • C/ BALI 2022

10 Besar Diagnosis Maternal : 10 Besar Diagnosis UGD :


1. KPD 1. Fraktur
2. Prolong Fase aktif 2. Cedera Kepala
3. Prolong Fase Laten > 12 jam 3. CVA
4. Bayi Besar 4. Penurunan Kesadaran
5. Retensio Plasenta 5. Vertigo
6. BBLR 6. Jantung
7. Fase Laten dg Hipertensi 7. Covid 19
8. Fase Laten dg Covid 19 8. PPOK
9. Kala II lama 9. Kejang
10.Anemia 10.Hipoglikemia
Bimtek SISRUTE

• Registrasi SISRUTE • Pemanfaatan SISRUTE

• Didampingi tim pengembang • Simulasi menggunakan data


• Menggunakan pengaman dari rujukan kemarin
BSSN Sotya • Memasukan data rujukan
• Email atau Telegram • Sampai mendapat respon dari
RS tujuan rujukan
• Coba kembali bbrp kasus
rujukan

7/25/22 12
Indikator Monev Sisrute

• S  specific • Jumlah Fasilitas Pelayanan Kesehatan


Monev dilakukan oleh :
• M Measurable 1. Dinkes Prov yang sudah tergabung dalam SISRUTE
2. Dinkes Kab Kota • Jumlah Fasilitas Pelayanan Kesehatan
• A  Achievable 3. Fasyankes yang belum tergabung dalam SISRUTE
• R  Relevant • Jumlah Fasilitas Pelayanan Kesehatan
yang sudah menggunakan SISRUTE
• T  Time Bound • Jumlah Fasilitas Pelayanan Kesehatan
yang belum tergabung dalam SISRUTE
• Respon Time dari Rumah Sakit dalam
menjawab permintaan rujukan
• 10 diagnosa penyakit terbanyak yang
dirujuk (UGD, RJ, Maternal)
KESIMPULAN

1. Penyelenggaraannya Sisrute membutuhkan komitmen dari pusat


(Kemenkes dan BPJS) maupun daerah (provinsi, kab/kota,
fasyankes dan nakes).
2. Percepatan interoperabilitas (Bridging) antara SISRUTE dengan P
Care.
3. Dalam peningkatan keamanan data pada aplikasi Sisrute,
Kemenkes sdh melakukan penyesuaian dengan rekomendasi dan
pengujian dari BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara).
4. Selanjutnya untuk implementasi kembali perlu dilakukan Bimtek
utk registrasi ulang (new registrasi user) disertai simulasi
pemanfaatannya.

Anda mungkin juga menyukai