Anda di halaman 1dari 34

PENERAPAN MEDIA VIRTUAL LAB UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL

BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KIMIA DI KELAS X SMK NEGERI 2 REJANG
LEBONG
(Quasi Eksperimental)

ARIF NURIMAM WIBOWO


A1F012038

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2018
Latar Belakang

Kegiatan pembelajaran Perbaikan


berpusat pada guru Pendidikan

Tidak semua sakolah Kurikulum 2013


dapat melakukan • K.D Pengetahuan
praktikum • K.D Keterampilan
Virtual Lab

Hasil Observasi
Next
Hasil Observasi Awal di SMK Negeri 2 Rejang Lebong pada 25 Juli 2018
No Tolak Ukur Observasi Hasil Observasi
1 Metode yang Ceramah
digunakan
2 Pusat pembelaran Pembelajaran berpusat pada guru
3 Aktivitas belajar siswa Dominan mencatat materi ajar guru sembari
mendengarkan guru mengajar
4 Metode selingan yang Diskusi kelompok, pada diskusi ini masih banyak
digunakan guru siswa yang kurang memperhatikan pembelajaran
yang diberikan oleh guru dan asik bermain sendiri
yang dikarenakan pembelajaran yang kurang
menarik
5 Sumber Belajar Buku ajar
6 Kondisi Lab. Kimia Minim alat dan bahan praktikum
7 Kondisi praktikum Siswa jarang melakukan praktikum kimia, dalam
proses pembelajaran dominan materi ajar tanpa
praktikum.
Rerata Ketuntasan Belajar Siswa Kelas X tahun ajaran 2017/2018
Semester Pertama materi ajar Struktur Atom

Jumlah
Nilai rata-rata
Jumlah Siswa
No Siswa Kelas ketuntasan belajar Keterangan
Siswa Lulus Tidak
siswa
Lulus
1 Xm 74 14 Siswa 10 Siswa Total siswa
24 orang

Back
Batasan Masalah

Penelitian dilakukan pada siswa kelas X Teknik Komputer Jaringan (TKJ) SMK Negeri 2
Rejang Lebong tahun ajaran 2018/2019

Materi pembelajaran kimia pada penelitian ini adalah struktur atom

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen

Keaktifan belajar diperoleh dari lembar angket dan hasil belajar siswa diperoleh dari hasil
pre-test dan postest

Media ajar yang digunakan adalah media virtual lab dengan media “ChemEX 3D”
Rumusan Masalah
• Bagaimana penerapan media virtual lab
“ChemEX 3D” dapat digunakan untuk
meningkatkan aktivitas belajar kimia di SMK
Negeri 2 Rejang Lebong kelas X?
• Bagaimana penerapan media virtual lab
“ChemEx 3D” dalam meningkatkan hasil
belajar kimia di SMK Negeri 2 Rejang Lebong
kelas X?
Manfaat Penelitian

Peneliti Sekolah

Guru
Tinjauan Pustaka
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
 Belajar adalah suatu proses suatu usaha yang
dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
 Pembelajaran merupakan aktivitas yang paling
utama. Ini berarti bahwa keberhasilan pencapaian
tujuan pendidikan banyak bergantung pada
bagaimana proses pembelajaran dapat berlangsung
secara efektif.
Aktivitas Siswa dalam Belajar

Pembelajaran merupakan
suatu aktivitas belajar dan
aktivitas mengajar.

 Aktivitas mengajar menyangkut peranan guru dalam hal membangun


komunikasi yang harmonis antara mengajar dan belajar.
 Mengajar adalah proses membimbing untuk mendapatkan pengalaman
belajar.
 Aktivitas belajar adalah kegiatan atau kesibukan yang dilakukan seseorang
siswa dalam suatu pembelajaran yang sedang berlangsung.
 Proses aktivitas belajar harus melibatkan aspek fisik dan psikis peserta
didik, baik jasmani maupun rohani sehingga perubahan perilakunya dapat
terjadi secara cepat, tepat, mudah, dan benar. Belajar merupakan proses
dalam diri individu yang bernteraksi dengan lingkungan untuk
mendapatkan perubahan dalam perilakunya.
Adapun indikator aktivitas-aktivitas belajar menurut
Syaiful Bahri Djamarah, yaitu:

• Mendengarkan adalah salah satu aktivitas belajar


• Memandang adalah mengarahkan penglihatan ke suatu obyek
• Meraba, membau dan mengecap adalah indera manusia yang dapat
dijadikan sebagai alat untuk kepentingan belajar.
• Menulis dan mencatat merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari
aktivitas belajar
• Membaca adalah aktivitas yang paling banyak dilakukan selama belajar di
sekolah dan di perguruan tinggi
• Membuat ikthisiar atau ringkasan dan menggaris bawahi
• Mengamati tabel-tabel, diagram-diagram, dan bagan-bagan
• Mengingat adalah menimbulkan kembali hal yang telah lampau
• Latihan atau praktek merupakan konsep penyatuan usaha mendapatkan
kesan dengan cara berbuat.
Menurut Sardiman secara aplikatif indikator dari aktivitas
belajar dapat dipaparkan sebagai berikut:

• Aktivitas fisik, meliputi:


- Rajin mencatat
- Mendengarkan pelajaran dengan seksama
- Rajin membaca
- Rajin mengerjakan tugas
- Rajin mengikuti pelajaran
- Bertanya hal-hal yang tidak dimengerti
- Menjawab dengan benar
- Mengatur waktu belajar dengan baik

• Aktivitas psikis, meliputi:


- Berfikir sesuai dengan nalarnya sendiri
- Rajin menghafal materi pelajaran
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Faktor Internal
Moh Uzer Usman dan Lilis Setiawati (1993:10), Faktor internal terdiri dari tiga
yaitu:
• Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh.
Seperti: mengalami sakit, cacat tubuh, atau perkembangan yang tidak sempurna.
• Faktor Psikologis, baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh, terdiri atas:
o Faktor intelektif yang meliputi faktor potensial, yaitu kecerdasan dan bakat
serta faktor kecakapan nyata, yaitu prestasi yang miliki.
o Faktor non-intelektif yaitu unsure-unsur kepribadian tertentu seperti sikap,
kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, dan penyesuaian diri.
• Faktor kematangan fisik maupun psikis.

Sedangkan Darwyansyah, Dkk (2009:54) mengemukakan bahwa faktor internal


terdiri atas :
 Keadaan jasmani yang segar,
 Kebutuhan rasa aman,
 Kebutuhan kemampuan atau kematangan,
 Minat.
Faktor Eksternal
• Faktor sosial yang terdiri atas:
 Lingkungan keluarga, seperti:cara mendidik anak, suasana keluarga,
pengertian orang tua, keadaan sosial ekonomi keluarga, latar belakang
budaya.
 Lingkungan sekolah, seperti faktor guru, sarana dan prasarana, cuaca.
 Lingkungan masyarakat, meliputi: media masa, teman bergaul,
kegiatan lain, cara hidup lingkungan.
 Lingkungan kelompok.
• Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi dan
kesenian.
• Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah dan fasilitas belajar.
• Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan. (Moh Uzer Usman dan Lilis
Setiawati, 2009:10)
Media Pembelajaran Virtual Lab
Media Virtual adalah media yang
menggunakan multimedia atau
inovasi e-learning. Pembelajaran
berbasis masalah dapat
menggunakan fasilitas e-learning
secara kolaboratif dalam proses
pemecahan masalah.
Virtual Lab “Chemistry Ex 3D (ChemEx 3D)”

Siddharth Chovatiya.

Aplikasi ini dapat diperoleh dari


google play untuk android.
Aplikasi ini memiliki basik operasi
android 4.1 yang dapat
dikomunikasikan ke media komputer
dengan spesifikai minimum RAM 2Gb
sistem operasi winows 7 dan terinstal
emulator android, sehingga dapat
dinikmati siswa secara bersama
menggunakan LCD projector / infocus
pada pembelajaran kimia di kelas
nantinya.
Ex 3 D
Ch em
Aplikasi laboratorium kimia!
Visualisasi struktur atom Temperature Window

Tabel Periodik Lab kimia


Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman proses belajar (Nana Sudjana, 2011:22). Secara umum, hasil
belajar selalu dipandang sebagai perwujudan nilai yang diperoleh siswa melalui
proses pembelajaran.

• Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:3) meraka menyebutkan bahwa:


Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan
tindak mengajar. Hasil belajar tidak akan pernah dihasilkan selama
seseorang tidak melakukan kegiatan belajar. Kenyataan menunjukkan
bahwa untuk mendapatkan hasil belajar yang baik tidak semudah yang
dibayangkan tetapi harus didukung oleh sebuah kemauan dan minat
dalam belajar serta program pengajaran yang baik.
 
• Menurut Oemar Hamalik (2006:30), hasil belajar adalah bila seseorang
telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut,
misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi
mengerti.
Metode pembelajaran yang
diberikan guru tidak
menarik dan membosankan

Aktivitas belajar siswa dalam Hasil belajar siswa dalam


pelajaran kimia rendah pelajaran kimia rendah

Kerangka Berpikir Pembelajaran kimia


dengan media Virtual
Lab

Tahapan dalam
pembelajaran

Tes Hasil
Pembelajaran

Aktivitas belajar siswa meningkat


Hasil belajar siswa meningkat 
Penelitian Relevan
Erwina Amalia Juita (2012), dalam penelitiannya pengaruh penggunaan laboratorium virtual
terhadap sikap ilmiah dan hasil belajar kimia siswa sma pada pokok bahasan larutan penyangga
menyatakan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar pada siswa yang diajar menggunakan
laboratorium virtual dengan signifikansi 0.019, terdapat peningkatan aspek kognitif dengan
nilai rerata gain 0.826.

Eko Sumargo (2014), dalam penelitiannya penerapan media laboratorium virtual (phet) pada
materi laju reaksi dengan model pengajaran langsung menyatakan bahwa terdapat perbedaan rata-
rata yang signifikan antara pre-test dan postes pada kelas eksperimen maupun kontrol. Aktivitas
siswa selama pembelajaran dikategorikan tinggi. Pendapat siswa tentang pembelajaran didapatkan
sejumlah 87.72% siswa mengatakan media PhET adalah hal baru.

Hendra Jaya (2012), dalam penelitiannya pengembangan laboratorium virtual untuk kegiatan
paraktikum dan memfasilitasi pendidikan karakter di smk menyatakan bahwa (1) laboratorium virtual
dapat mendukung kegiatan praktikum di laboratorium yang bersifat interaktif, dinamis, animatif, dan
berlingkungan virtual sehingga tidak membosankan dan dapat mendukung keinginan pengguna untuk
mempelajari dan memahami materi pelajaran produktif di SMK. (2) laboratorium virtual dapat
meningkatkan kompetensi siswa SMK dari segi kognitif (minds-on), dan psikomotorik. (3) laboratorium
virtual dapat memfasilitasi pendidikan karakter siswa SMK.
Hipotesis
• Ha : Terdapat peningkatan keaktifan belajar siswa dengan
penerapan media virtual lab ChemEx 3D pada siswa kelas X di
SMK Negeri 2 Rejang Lebong
• H0 : Tidak terdapat peningkatan keaktifan belajar siswa dengan
penerapan media virtual lab ChemEx 3D pada siswa kelas X di
SMK Negeri 2 Rejang Lebong
• Ha : Terdapat peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan
media virtual lab ChemEx 3D pada siswa kelas X di SMK Negeri 2
Rejang Lebong
• H0 : Tidak terdapat peningkatan hasil belajar siswa dengan
penerapan media virtual lab ChemEx 3D pada siswa kelas X di
SMK Negeri 2 Rejang Lebong
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis Penelitian Eksperimen semu
(quasi-
experimental
research)

Virtual Lab
ChemEx 3D
Waktu & Tempat Penelitian

Waktu
• Semester Ganjil tahun ajaran 2018/2019
• Pada materi Struktur Atom
• Jadwal penelitian disesuaikan dengan
kesepakatan dengan guru yang mengajar

Tempat
X TKJ SMK N 2 Rejang Lebong di jalan Duku
Ulu Kecamatan Curup Timur Kabupaten
Rejang Lebong.
Populasi dan Sampel

Populasi
Menurut Arikunto (2010) populasi adalah
keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam
penelitian ini adalah siswa kelas X Semester Ganjil
pada SMK Negeri 2 Rejang Lebong tahun ajaran
2018/2019.

Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
(Sugiyono, 2012). Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X TKJ Semester
Ganjil pada SMK Negeri 2 Rejang Lebong tahun ajaran 2018/2019 yang berjumlah
35 siswa.
Variabel Penelitian
• Variabel bebas (variabel independen)
 Pembelajaran dengan penerapan media
Virtual Lab “ChemEx 3D”.

• Variabel terikat (variabel dependen)


Variable terikatnya adalah keaktifan belajar
siswa dan hasil belajar siswa.
Desain Penelitian
Disini peneliti melakukan penelitian dengan
membandingkan keaktifan belajar dan hasil
belajar siswa sebelum penggunaan media virtual
lab dan setelah penggunaan media virtual lab.
Prosedur Penelitian

Pendahuluan
Peneliti
Memilih kelas
melakukan yang akan diteliti
survei ke sekolah

Menetapkan kelas
yang akan diteliti Mengambil data
yaitu kelas X SMK pembelajaran
Negeri 2 Rejang sebelumnya
Lebong
Pelaksanaan

Pre-test ChemEx 3D Pos-test Angket

Akhir
Pada tahap ini data yang didapat dari kelas dan angket diolah dan dianalisis
dengan uji statistik untuk melihat perbedaan signifikan dari keaktifan belajar
siswa dan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen, kemudian menarik
kesimpulan terhadap penelitian.
Instrumen Penelitian
Tes adalah suatu teknik pengukuran yang didalamnya
terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan, atau
serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau
dijawab oleh responden.

Tes
Angket berdasarkan Depdikbud tahun 1975 adalah
suatu alat pengumpul data yang berupa
serangkaian pertanyaan yang diajukan pada
responden untuk mendapat jawaban.

Lembar Angket
Dokumentasi disini dimaksudkan untuk
melengkapi data penunjang penelitian seperti
halnya foto selama proses pembelajara
berlangsung.
Dokumentasi
Teknik Analisa Data
Data tes hasil belajar dianalisis berdasarkan Kriteria ketuntasan
belajar klasikal, dimana proses belajar mengajar secara klasikal
dikatakan tuntas apabila ≥85% siswa memperoleh nilai ≥72
(ketentuan SMK Negeri 2 Rejang Lebong tahun ajaran 2018/2019)
Data tes analisa dengan mengunakan rumus sebagai berikut:

Nilai Rata-rata
X=
Ket:
= Jumlah nilai yang diperoleh
X = Nilai rata-rata
N= Jumlah siswa
Uji Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap
pertanyaan-petanyaan yang ada di dalam rumusan
masalah.
Adapun hipotesis dari penelitian ini adalah:
H0 : µ1 = µ2 (tidak beda)
Ha : µ1 ≠ µ2 (berbeda)

Keterangan:
Ha : Terdapat peningkatan keaktifan belajar siswa dengan penerapan media virtual lab
chemEx 3D pada siswa kelas X di SMK Negeri 2 Rejang Lebong
H0 : Tidak terdapat peningkatan keaktifan belajar siswa dengan penerapan media virtual lab
chemEx 3D pada siswa kelas X di SMK Negeri 2 Rejang Lebong
Ha : Terdapat peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan media virtual lab chemEx
3D pada siswa kelas X di SMK Negeri 2 Rejang Lebong
H0 : Tidak terdapat peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan media virtual lab
chemEx 3D pada siswa kelas X di SMK Negeri 2 Rejang Lebong.
DAFTAR PUSTAKA
A.M, Sardiman. 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Arifin, Zainal. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Bandung : PT Remaja Rosda Karya

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik,, Jakarta : PT Rineka Cipta

Arnold D. 2000. Computer Aided Instruction. On Line at http://autocww.colorado.edu diakses pada 18

Agustus 2018

Arsyad A. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Babateen, Huda Mohammad. 2011. ” The role of Virtual Laboratories in Science Education” 2011 5 th

International Conference on Distance Le arning and Education IPCSIT vol.12. IACSIT Press, Singapore

Chan C. 2009. Evaluating learning experiences in virtual laboratory training through student perceptions: a

case study in Electrical and Electronic Engineering at the University of Hong Kong. Journal of the Higher

Education Academy Engineering Subject Centre 4, (2): 10. On Line at www.engin education.htm diakses

pada 19 Agustus 2018

Chovatiya, Siddharth. 2018. Virtual Lab Chemistry Ex 3D. On Line at google play

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.SiddharthChovatiya.ChemEx3D&hl=in diakses pada 19

Agustus 2018
Darwyansyah, dkk. 2009. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Litera Nusantara.

Dimyati & Mudjiono, 2006. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta,

Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta,

Dobrzanski LA & Honysz R. 2010. The idea of material science virtual laboratory. Journal of

Achievements in Materials and Manufacturing Engineering 42 (1-2):196-203. On Line at

www.journalamme.org diakses pada 19 Agustus 2018

Domingues L, Rocha I, Dourado F, Alves M & Ferreira EC. 2010. Virtual laboratorios in (bio)

chemical engineering education. Journal Education for Chemical Engineers 5 (2010):e22-227. On

Line at www.elsevier.com diakses pada 18 Agustus 2018

Fathurrohman, pupus dan Sobry Sutikno. 2007. Strategi Dalam Mengajar : Melalui Penanaman

Konsep Umum dan Konsep Islami. Bandung : Refika Aditama

Hamalik, Oemar. 2006. Proses Belajar Mengajar, Bandung: Bumi Aksara

Huang C. 2004. Virtual Labs: E-Learning untuk besok. Jurnal Plos Biology 2 (6): 157. On Line at

http://googletranslate.htm diakses pada 19 Agustus 2018


Jian, Brown DJ & Billet E. 2005. Development of a virtual laboratory experiment for biology. European

Journal of Open, Distance and E-learning 1 (195):1-8. On Line at http://www.eurodl.org diakses

pada 19 Agustus 2018

Juita, Erwina Amalia. 2012. Pengaruh Penggunaan Laboratorium Virtual Dan Laboratorium Real

Terhadap Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar Kimia Siswa Sma Pada Pokok Bahasan Larutan Penyangga.

Masters thesis, UNIMED. online http://digilib.unimed.ac.id/3586/ diakses pada 25 Agustus 2018

Karweit M. 2010. A Virtual Engineerings/ Science Laboratory Course John Hopskin University. On Line at

http://www.jhu.edu diakses pada 17 Agustus 2018

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Kimia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Kemendikbud.

Purwanto, 2011. Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka Belajar,

Putra, Sitiatava Rizema. 2013. Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains. Diva Press. Jogjakarta.

Rusman. 2013. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Santyasa IW. 2007. Landasan Konseptual Media Pembelajaran. Universitas Pendidikan Ganesha. Banjar

Angkan Klungkung

Setiadi, R. & Muflika, A. A. 2012. Eksplorasi pemberdayaan courseware simulasi PhET untuk

membangun keterampilan proses sains siswa SMA. Jurnal Pendidikan Kimia, 17(2), 258-270
Simbolon, D. H., & Sahyar. 2015. Pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis eksperimen riil
dan laboratorium virtual terhadap hasil belajar fisika siswa. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan,
Subramanian R & Marsic I. 2001. ViBe: Virtual Biology Experiments. On Line at
http://www10.org/cdrom/papers/513.html diakses pada 18 Agustus 2018
Sudjana, Nana. 2009. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algensindo
Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya,
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sumargo, Eko. 2014. Penerapan Media Laboratorium Virtual (Phet) Pada Materi Laju Reaksi Dengan Model
Pengajaran Langsung. Publisher: Chemistry Department, Faculty of Mathematics and Natural
Sciences, Surabaya State University online http://jurnalmahasiswa.unes a.ac.id/index.php/journal-of-
chemical- education/article/view/7112 diakses pada 25 Agustus 2018
Suyatna. 2009. Efektifitas Penggunaan Software Platetec pada Pembelajaran Dinamika Bumi. On Line at
http://pustakailmiah.unila.ac.id diakses pada 18 Agustus 2018
Trianto. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Tim Prestasi Pustaka
Usman, Moh Uzer dan Lilis Setiawati, 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar, Bandung:
Remaja Rosdakarya

Anda mungkin juga menyukai