Anda di halaman 1dari 20

AKM

(ASESMEN KOMPETENSI MINIMUM)


AKM merupakan penilaian kompetensi mendasar
yang diperlukan oleh semua siswa untuk mampu
mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi
positif pada masyarakat.

Terdapat dua kompetensi mendasar yang diukur


AKM, yaitu Literasi Membaca dan Numerasi.
Asesmen Literasi Membaca bertujuan untuk memahami, menggunakan,
mengevaluasi, dan merefleksikan berbagai jenis teks untuk menyelesaikan masalah dan
mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia agar
dapat berkontribusi dalam masyarakat. 

Asesmen Numerasi bertujuan untuk mengukur kemampuan berpikir menggunakan


konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari
pada berbagai jenis konteks yang relevan sebagai warga Indonesia dan warga dunia.
Komponen AKM Literasi Membaca

I. Konten
Komponen konten pada literasi membaca mengacu pada berbagai jenis teks yang digunakan, yaitu :
a. Teks informasi: Teks yang bertujuan memberikan fakta, data, dan informasi untuk
pengembangan wawasan serta ilmu pengetahuan yang bersifat ilmiah.
b. Teks fiksi: Teks yang bertujuan memberikan pengalaman hiburan, cerita, dan perenungan bagi
pembaca.

II. Konteks
Komponen Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) konteks berkaitan erat dengan aspek kehidupan atau
situasi pada konten yang digunakan.
Komponen konteks pada literasi membaca dibagi menjadi tiga, yaitu :
a. Personal: berkaitan dengan kepentingan diri secara pribadi.
b. Sosial Budaya: berkaitan dengan kepentingan antar individu, budaya dan isu kemasyarakatan.
c. Saintifik: berkaitan dengan isu, aktivitas, serta fakta ilmiah baik yang telah dilakukan maupun
futuristik.
Komponen AKM Literasi Membaca

III. Tingkat Kognitif


Komponen AKM yang terakhir yaitu proses kognitif berkaitan dengan cara berpikir yang dibutuhkan oleh
siswa dalam menyelesaikan masalah atau soal.
Pada aspek literasi membaca tingkat kognitif dibagi menjadi tiga level, yaitu :
a. Menemukan informasi: Meliputi kemampuan mencari, mengakses, serta menemukan informasi
tersurat dari wacana.
b. Interpretasi dan integrasi: Kemampuan memahami informasi tersirat atau tersurat, memadukan
interpretasi antar bagian teks untuk menghasilkan inferensi.
c. Evaluasi dan refleksi: Kemampuan menilai kredibilitas, kesesuaian maupun keterpercayaan teks,
serta mampu mengaitkan isi teks dengan hal lain di luar teks.
Komponen AKM Numerasi

I. Konten
komponen konten pada numerasi menekankan pada :
a. Bilangan: Kemampuan yang meliputi representasi, sifat urutan, dan operasi beragam jenis
bilangan (cacah, bulat, pecahan, desimal).
b. Pengukuran dan Geometri: Kemampuan untuk mengenal bangun datar, termasuk menggunakan
volume dan luas permukaan dalam kehidupan sehari-hari. Serta pemahaman tentang pengukuran
panjang, berat, waktu, volume dan debit, serta satuan luas menggunakan satuan baku.
c.  Data dan Ketidakpastian: Kemampuan pemahaman, interpretasi, serta penyajian data maupun
peluang.
d.  Aljabar: Kemampuan tentang persamaan dan pertidaksamaan, relasi dan fungsi (termasuk pola
bilangan), serta rasio dan proporsi.
Komponen AKM Numerasi

II. Konteks
Komponen Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) konteks berkaitan erat dengan aspek kehidupan atau
situasi pada konten yang digunakan.
Komponen konteks pada numerasi dibagi menjadi tiga, yaitu :
a. Personal: berkaitan dengan kepentingan diri secara pribadi.
b. Sosial Budaya: berkaitan dengan kepentingan antar individu, budaya dan isu kemasyarakatan.
c. Saintifik: berkaitan dengan isu, aktivitas, serta fakta ilmiah baik yang telah dilakukan maupun
futuristik.
Komponen AKM Numerasi

III. Tingkat Kognitif


Komponen AKM yang terakhir yaitu proses kognitif berkaitan dengan cara berpikir yang dibutuhkan oleh
siswa dalam menyelesaikan masalah atau soal.
Pada aspek numerasi, tingkat kognitif dibagi menjadi tiga level, yaitu :
a. Pemahaman: Kemampuan memahami fakta, prosedur, serta alat matematika.
b. Penerapan: Kemampuan menerapkan konsep matematika dalam situasi nyata yang bersifat rutin.
c.  Penalaran: Bernalar dengan konsep matematika untuk menyelesaikan masalah bersifat non rutin.
Ragam Bentuk Soal AKM
1. Pilihan ganda, siswa hanya dapat memilih satu jawaban benar dalam
satu soal.
2. Pilihan ganda kompleks, siswa dapat memilih lebih dari satu jawaban
benar dalam satu
3. Menjodohkan, siswa menjawab dengan dengan cara menarik garis
dari satu titik ke titik lainnya yang merupakan pasangan pertanyaan
dengan jawabannya.
4. Isian
singkat, siswa dapat menjawab berupa bilangan, kata untuk
menyebutkan nama benda, tempat, atau jawaban pasti lainnya.
5. Uraian, siswa menjawab soal berupa kalimat-kalimat untuk
menjelaskan jawabannya.
MENGGOSOK GIGI
Apakah dengan menggosok gigi semakin lama dan semakin keras gigi kita akan semakin
bersih?
Peneliti dari Inggris menjawab tidak. Mereka sudah mencoba berbagai alternatif, dan akhirnya
menemukan cara yang sempurna untuk menggosok gigi. Cukup menggosok gigi selama 2
menit, tanpa harus menggosok dengan keras, akan memberikan hasil terbaik. Menggosok
terlalu keras akan membahayakan email gigi dan gusi kita tanpa melepaskan sisa makanan
dan plak yang menempel di gigi kita.
Bente Hansen, seorang pakar di bidang menggosok gigi, mengatakan bahwa cara yang paling
baik untuk memegang sikat gigi adalah seperti kita memegang pulpen. “Dimulai dari satu
sudut dan gosok seluruh barisan gigi,” Jangan lupa menggosok lidah! Pada lidah biasanya
terkandung banyak bakteri yang dapat menyebabkan bau mulut.

“Menggosok Gigi” adalah artikel yang diambil dari majalah Norwegia.


Gunakan bacaan “Menggosok Gigi” untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut
Pertanyaan 1 :
Jenjang Level 4 (Kelas 7 & 8)
Konten Teks Informasi

Konteks Saintifik

Kompetensi Memahami (interpret and integrate)

Subkompetensi Menyusun inferensi, membuat koneksi dan prediksi


baik teks tunggal maupun teks jamak Rincian
kompetensi Menyimpulkan kejadian, prosedur,
gagasan atau konsep berdasarkan informasi rinci di
dalam teks informasi yang sesuai jenjangnya.

Rincian kompetensi Menyimpulkan kejadian, prosedur, gagasan atau


konsep berdasarkan informasi rinci di dalam teks
informasi yang sesuai jenjangnya.

Bentuk soal Pilihan Ganda

Artikel ini menceritakan tentang apa?


A. Cara terbaik untuk menggosok gigi.
B. Jenis sikat gigi yang terbaik untuk digunakan.
C. Pentingnya gigi yang sehat.
D. Perbedaan cara menggosok gigi.

PENSKORAN
Nilai Penuh Tidak Ada Nilai
Kode 1 : A Cara terbaik untuk menggosok gigi. Kode 0 : Jawaban lain.
Kode 9 : Kosong
Jenjang Level 4 (Kelas 7 & 8)
Konten Teks Informasi

Konteks Saintifik

Kompetensi Menemukan Informasi (Access and Retrieve)

Subkompetensi
Pertanyaan 2 : Mengakses dan mencari informasi dalam teks

Rincian kompetensi Menemukan informasi tersurat (siapa, kapan, di


Apakah yang direkomendasikan oleh peneliti dari Inggris ?
mana, mengapa, bagaimana) pada teks sastra atau
teks informasi yang terus meningkat sesuai
A. Menggosok gigi sesering mungkin.
B. Jangan pernah mencoba untuk menggosok lidah kita.
C. Jangan menggosok gigi terlalu keras.
D. Gosoklah lidah lebih sering dari menggosok gigi.

PENSKORAN
Nilai Penuh Tidak Ada Nilai
Kode 1 : C Jangan menggosok gigi terlalu keras Kode 0 : Jawaban lain.
Kode 9 : Kosong
jenjangnya.
Bentuk soal Pilihan Ganda
Jenjang Level 4 (Kelas 7 & 8)
Konten Teks Informasi

Konteks Saintifik
Pertanyaan 3 :
Kompetensi Menemukan Informasi (Access and Retrieve)

Subkompetensi Mengakses dan mencari informasi dalam teks

Rincian kompetensi Menemukan informasi tersurat (siapa, kapan, di


mana, mengapa, bagaimana) pada teks sastra atau
Pertanyaan 3 : teks informasi yang terus meningkat sesuai
jenjangnya.
Bentuk soal Esai
Menurut Bente Hansen, mengapa kita harus menggosok lidah kita? …………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………..
PENSKORAN

Nilai Penuh
Kode 1 : Merujuk pada bakteri ATAU menghilangkan bau mulut ATAU keduanya.
Peserta didik dapat menjawab dengan kata-kata sendiri atau mengutip langsung
dari bacaan.
- Untuk menghilangkan bakteri.
- Lidah kita bisa mengandung bakteri.
- Bakteri
- Karena dapat menghilangkan bau mulut kita.
- Bau mulut.
- Untuk menghilangkan bakteri dan menghindarkan kita dari bau mulit
- Lidah mengandung banyak bakteri yang bisa menyebabkan bau mulut.
- Bakteri dapat menyebabkan bau mulut

Tidak Ada Nilai


Kode 0 : Jawaban lain.
Kode 9 : Kosong
Jenjang Level 4 (Kelas 7 & 8)
Konten Teks Informasi

Konteks Saintifik

Kompetensi
Pertanyaan 1. MENGGOSOK GIGI Mengevaluasi dan merefleksi (Evaluate and reflect)

Subkompetensi
Pertanyaan 4 :
Merefleksi isi wacana untuk pengambilan keputusan,
menetapkan pilihan, dan mengaitkan isi teks
terhadap pengalaman pribadi
Rincian kompetensi Merefleksi pengetahuan baru yang diperoleh dari
Mengapa pulpen dibahas pada bacaan di atas?
A. Untuk membantu kita mengerti cara memegang sikat gigi.
B. Karena kita memulai pada salah satu sudut menggunakan pulpen dan sikat gigi
teks sastra atau teks informasi terhadap
pengetahuan yang dimiliknya yang terus meningkat
C. Untuk menunjukkan berbagai cara untuk menggosok gigi.
D. Karena menggosok gigi harus kita lakukan secara serius seperti kita sedang menulis.
PENSKORAN

sesuai jenjangnya.
Nilai Penuh Tidak Ada Nilai
Kode 1 : A Untuk membantu kita mengerti cara memegang sikat gigi. Kode 0 : Jawaban lain.
Kode 9 : Kosong

Bentuk soal Pilihan Ganda


Perhatikan info grafis berikut !

Berdasarkan infografis tersebut, tugas PPKI adalah


A. mempersiapkan pemindahan kekuasaan dan proklamsi kemerdekaan
B. merumuskan dasar negara Pancasila dan rancangan Undang-Undang Dasar
C. mempersiapkan pemindahan kekuasaan dan merumuskan berbagai perangkat awal yang dibutuhkan
setelah kemerdekaan
D. merumuskan dasar negara Pancasila dan UUD, serta menyelidiki dan mempelajari usaha-usaha
persiapan kemerdekaaan Indonesia
Perhatikan tabel data pelanggaran tata tertib berikut !
Pada saat diberlakukan PTMT ( Pembelajaran Tatap Muka Terbatas ) di sekolah, tercatat pelanggaran tata tertib sebagai berikut :

No Jenis Pelanggaran Jumlah Siswa


1 Lengan baju dilipat 10
2 Sepatu berwarna-warni 15
3 Rambut gondrong 2
4 berkerumunan 25
Jumlah 52

Berdasarkan tabel data tersebut, jika jumlah keseluruhan siswa di sekolah adalah 384, berapa prosentase
anak yang melakukan pelanggaran tata tertib ….
A. 2,60 %
B. 3,90 %
C. 6,51 %
D. 13,54 %
PENTINGNYA BEROLAHRAGA

  Kita sering kali melakukan olahraga. Bahkan, orang-orang di sekitar kita juga sering menyarankan kita untuk melakukan aktivitas tersebut. Rupanya, ada
keterkaitan antara berolahraga dengan kesehatan fisik dan mental, misalnya terkait dengan perkembangan tubuh dan interaksi sosial.
Perlu diketahui bahwa olahraga bermanfaat dalam mencegah risiko berbagai penyakit. Saat tubuh jarang melakukan olahraga, lemak akan menumpuk di
dalam tubuh sehingga dapat berujung pada terjadinya obesitas. Namun, dengan berolahraga secara teratur, tumpukan lemak yang ada di dalam tubuh bisa
terbakar. Selain itu, saat berolahraga, terjadi kontraksi otot-otot tubuh yang menyebabkan cairan getah bening dapat mengalir dengan lancar. Cairan getah
bening merupakan cairan yang mengandung sel-sel darah putih yang berkaitan dengan sistem pertahanan tubuh. Berbeda dengan pembuluh darah, cairan
getah b
Selain manfaat tersebut, olahraga juga dapat meningkatkan perkembangan tubuh. Aktivitas yang dilakukan selama olahraga akan membantu tubuh untuk
lebih cepat berkembang. Ketika berolahraga, terjadi kontraksi otot-otot yang menyebabkan otot lebih terlatih dan akan berkembang dengan baik. Selain itu,
aktivitas olahraga yang diiringi gizi seimbang juga dapat membuat metabolisme tubuh menjadi lebih lancar karena hormon pertumbuhan bekerja lebih
maksimal.ening ini tidak mengalir karena kontraksi jantung, tetapi karena kontraksi otot-otot yang melekat pada rangka tubuh kita.
Selain bermanfaat bagi kesehatan fisik, olahraga juga dapat meningkatkan interaksi sosial. Ketika olahraga dilakukan dalam kelompok, misalnya saat
bermain sepak bola, basket, dan futsal, terjadi proses perkenalan dengan orang lain, baik dengan orang di dalam tim maupun di luar tim. Selain itu, terjadi
proses saling bekerja sama saat bermain atau bertanding. Adanya kompetisi yang sehat dalam permainan olahraga tersebut juga membuat kita menjadi
lebih jujur. Akhirnya, kita menjadi terbiasa dalam melakukan interaksi sosial.
SumberApriantono, Tommy. 2018. "Mengapa Kita Harus Berolahraga?". Anakbertanya. Diakses 26 Maret 2021.
https://anakbertanya.com/mengapa-kita-harus-berolahraga/
Selain berolahraga, hal yang perlu kita lakukan untuk menjaga kesehatan fisik dan mental adalah ....  
Catatan : Jawaban bisa lebih dari satu

Mengurangi makan makanan penyebab obesitas

Meningkatkan interaksi sosial dan sikap saling bekerja sama

Mengurangi makanan berprotein dan berlemak tinggi

Memakan makanan bergizi seimbang
State Whether the statements are true (T) or false (F)

Match the expression in column A with its purpose in column B

Which sentences are use to express regret ? (you may give a tick (√) to more than one sentence)

Anda mungkin juga menyukai