Abstrak
Analisis SWOT merupakan metode yang digunakan untuk mengevaluasi
lingkungan internal dan eksternal dari suatu organisasi yang mencakup: kekuatan dan
kelemahan; kesempatan dan ancaman. Analisis ini juga dapat digunakan untuk
membantu sebuah gereja menemukan kekuatan dan kelemahannya, serta kesempatan
dan ancaman yang berasal dari luar gereja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hasil
analisis SWOT terhadap terhadap pendidikan agama Kristen (PAK) dan implikasinya
bagi pertumbuhan Gereja Santapan Rohani Indonesia Jemaat Tomang. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Data penelitian diperoleh melalui
hasil wawancara terhadap pimpinan, aktivis, dan anggota jemaat Santapan Rohani
Indonesia Jemaat Tomang. Penelitian dibatasi pada program pendidikan agama Kristen
di Gereja Santapan Rohani Indonesia Jemaat Tomang, yaitu: Sekolah Minggu,
Katekisasi, dan Pendalaman Alkitab. Hasil penelitian adalah 1) Kekuatan program PAK
diperlihatkan melalui ketersediaan kurikulum dalam pengajaran di Sekolah Minggu;
penggunaan metode yang bervariasi dalam pengajaran katekisasi; antusiasme jemaat
dalam mengikuti Pendalaman Alkitab.; 2) Kelemahan program PAK adalah fasilitas
Sekolah Minggu yang masih kurang baik; ketidaksiapan anggota untuk mengikuti
jadwal katekisasi yang ditentukan oleh gereja; kurangnya minat membaca Alkitab
dalam bentuk cetak bisa membuka ruang untuk men-download Alkitab versi online
yang telah dikacaukan terjemahannya.; 3) Peluang atau kesempatan yang dimiliki
program PAK adalah relasi dengan lingkungan sekitar yang sangat baik; tersedianya
kesempatan untuk mengikuti kelas katekisasi; tersedianya kesempatan untuk mengikuti
pendalaman Alkitab.; 4) Ancaman atau tantangan yang dihadapi dalam program PAK
adalah adanya dampak negatif dari penggunaan gadget pada anak-anak sehingga
mengganggu fokus anak-anak dalam kegiatan Sekolah Minggu; tersedianya akses untuk
mendapatkan berbagai jawaban atas berbagai pertanyaan yang bisa saja merusak iman
dan pemahaman jemaat yang mengikuti katekisasi dan pendalaman Alkitab. Semua
hasil analisis SWOT tersebut berguna bagi penetapan strategi pertumbuhan gereja.
Kata Kunci: Analisis SWOT, Pendidikan Agama Kristen, Sekolah Minggu, Katekisasi,
Pendalaman Alkitab, Pertumbuhan Gereja
Abstract
SWOT analysis is a method used to evaluate the internal and external
environment of an organization which includes: strengths and weaknesses;
opportunities and threats. This analysis can also be used to help a church to discover its
strengths and weaknesses, as well as opportunities and threats that come from outside
the church. The purpose of this study was to determine the results of the SWOT analysis
208
Jurnal Shanan ISSN. 2722-4678 (Online)
Volume 4 Nomor 2 Oktober 2020 hal. 208-221 ISSN: 2549-8061 (Print)
on Christian religious education (CRE) and the implications for the growth of Gereja
Santapan Rohani Indonesia, Jemaat Tomang. The research method used is a qualitative
method. The research data were obtained through interviews with the leaders, activists,
and members of Gereja Santapan Rohani Indonesia, Jemaat Tomang. The research was
limited to the Christian religious education program in Gereja Santapan Rohani
Indonesia, Jemaat Tomang, namely: Sunday School, Catechism, and Bible Study. The
results of the study are: 1) The strength of the CRE program is shown by the availability
of the curriculum in Sunday School teaching; the use of a variety of methods in
catechism teaching; the enthusiasm of the congregation in participating in Bible study;
2) The weakness of the CRE program is that the Sunday School facilities are still
inadequate; unpreparedness of members to follow the catechism schedule set by the
church; a lack of interest in reading the Bible in printed version may open up space for
downloading an online version of the Bible that has been tampered with; 3)
Opportunities that the CRE program has is a very good relationship with the society;
availability of opportunities to take catechism classes; the availability of Bible Study
program every year; 4) Threats or challenges faced in the CRE program are the
negative impact of using gadgets on children so that it disturbs children's focus to
Sunday School activities; the availability of access to various doctrinal answers on
many online medias that could damage the faith and understanding. All the results of
this SWOT analysis are useful for determining the strategies of church growth.
dalam menerapkan strategi yang tepat. ditinjau dari sisi analisis SWOT. Hal ini
Analisis SWOT dalam kaitannya dengan disebabkan kurangnya evaluasi pada
PAK adalah analisis yang bertujuan untuk setiap program yang dijalankan gereja
mengetahui sejauh mana kekuatan dan sehingga tidak dapat dipahami strategi
kelemahan dari program-program PAK di yang seperti apa yang harus dilakukan
dalam gereja, serta peluang dan untuk menopang pertumbuhan gereja.
ancaman/tantangan yang dihadapi gereja Selama ini pemimpin jemaat hanya
dalam menjalankan program-program melaksanakan semua tugas tanpa
tersebut. Adalah penting untuk memperhatikan kekuatan dan kelemahan,
mengevaluasi pelaksanaannya supaya peluang dan ancaman/tantangan pada
jelas dan terukur hasilnya. Analisis program-program gereja yang dijalankan.
SWOT dapat menjadi alat secara efektif
untuk membangun strategi gereja yang Metode
lebih baik, sehingga dapat dilihat Penelitian ini menggunakan
pertumbuhan gereja tersebut. metode kualitatif. Menurut Sugiarto
Strategi gereja merupakan penelitian kualitatif adalah jenis
serangkaian proses perencanaan jangka penelitian yang temuan-temuannya tidak
pendek dan jangka panjang yang diperoleh melalui prosedur statistik atau
dilaksanakan secara berkesinambungan. bentuk hitungan lainnya dan bertujuan
Oleh karena itu dalam merumuskan
mengungkapkan gejala secara holistik-
strategi, gereja harus mempersiapkan kontekstual melalui pengumpulan data
secara baik agar setiap program kerja dari latar alami dengan memanfaatkan
yang dilaksanakan sesuai dengan tujuan diri peneliti sebagai instrumen kunci.4
yang diharapkan. Karena itu, perumusan Aminah & Roikan mengatakan bahwa
strategi perlu melalui suatu proses Penelitian kualitatif menghasilkan analisis
analitis. Dengan demikian, sinkronisasi yang lebih deskriptif daripada prediktif.
antara visi, misi, tujuan dan sasaran dapat Tujuannya adalah untuk memahami
tercapai. Sugiyanto menyebutkan bahwa secara mendalam sudut pandang subjek
perencanaan strategi mencakup: analisa penelitian.5 Penulis menyimpulkan bahwa
lingkungan, penetapan arah organisasi, penelitian kualitatif merupakan jenis
formulasi strategi, pengimplementasian
penelitian yang mengungkapkan gejala
strategi, dan pengendalian strategi.3 secara holistik-kontekstual dari sudut
Demikian pula gereja diharapkan pandang subjek penelitian melalui
membuat manajemen strategi guna pengumpulan data.
melihat hasil pada program-program yang
dibuat untuk mencapai pertumbuhan
Pembahasan
gerejanya. Sebagai contoh masalah dalam
penelitian yang dilakukan oleh peneliti di A. PAK Gereja
GSRI Tomang, terlihat jelas bahwa Pendidikan adalah salah satu tugas
program kerja yang dicanangkan dalam dan panggilan gereja. Hal ini menjadi satu
lingkup gereja tersebut sudah baik, tugas penting di mana menurut Calvin
tersusun secara sistematis, terprogram
secara akurat, tetapi di sisi lain belum 4
Eko Sugiarto, Menyusun Proposal Penelitian
tampak kekuatan dan kelemahan jika Kualitatif: Skripsi & Tesis (Yogyakarta: Suaka
Media, 2015), 8.
3 5
Sugiyanto Wiryoputro, Dasar-Dasar S. Aminah dan Roikan, Pengantar Metode
Manajemen Kristiani (Jakarta: BPK Gunung Penelitian Kualitatif Ilmu Politik (Jakarta:
Mulia, 2019), 37. Prenadamedia Group, 2019), 55.
210
Jurnal Shanan ISSN. 2722-4678 (Online)
Volume 4 Nomor 2 Oktober 2020 hal. 208-221 ISSN: 2549-8061 (Print)
pikiran dan kekuatan.16 Di dalam kegiatan terdiri dari hamba Tuhan, penatua jemaat,
pendalaman Alkitab ini terjadi sistem anggota jemaat dewasa, pemuda dan guru
komunikasi dua arah, sehingga anggota Sekolah Minggu. Deskripsi data hasil
dan pemimpin PA sama-sama mendapat penelitian mengenai analisis SWOT
pembelajaran yang baik. Karena itu dalam terhadap PAK gereja, khususnya: Sekolah
pelaksanaannya, Pendeta atau pemimpin Minggu, Katekisasi dan Pendalaman
PA terlebih dahulu memperhatikan hal- Alkitab disajikan secara ringkas dalam
hal yang harus disajikan kepada anggota bentuk tabel berikut:
kelompok PA. Hartono menyatakan
bahwa tujuan PA adalah: untuk B. SWOT Sekolah Minggu
mengarahkan jemaat agar tidak
Strength Weakness
sembarangan menafsirkan ayat dalam
Gereja memiliki Fasilitas dalam
Alkitab (2 Ptr. 1:20); menjaga motivasi
kurikulum. Sekolah Minggu
agar tidak dikotori oleh kehendak atau
dan SDM masih
keinginan memanipulasi (2 Tim. 4:1-5);
Pendekatan guru belum memadai
membawa hidup jemaat untuk
kepada anak
dikendalikan senantiasa oleh Roh Kudus,
sangat baik Ketidakhadiran anak
karena pemahaman Firman Tuhan adalah
ke Sekolah Minggu.
manifestasi dorongan Roh Kudus (2 Ptr.
Opportunity Threats
1:21); mendorong jemaat untuk memiliki
keberanian menyampaikan Firman Tuhan Relasi yang baik Gadget
(tidak selalu berkhotbah) dengan tidak dengan memengaruhi fokus
sembarangan menafsir tetapi berbicara masyarakat dan ketidakhadiran
berdasarkan fakta Alkitab yang sekitar gereja anak dalam ibadah.
dikendalikan Roh Kudus; membawa menjadi
jemaat menyadari betapa Alkitab sangat kesaksian yang
kaya akan pengajaran, berwibawa untuk baik
mengoreksi hidup, berkuasa untuk
memperbaiki kelakuan, mendidik dalam Keterlibatan
kebenaran, memperlengkapi untuk sekolah Minggu
perbuatan baik (2 Tim. 3:16-17). 17 dalam misi
Dengan penjelasan di atas, maka gereja.
PA merupakan salah satu kegiatan yang Dari tabel di atas, dapat dijelaskan
penting di dalam gereja untuk membantu bahwa Sekolah Minggu memiliki
anggota jemaat mengalami pertumbuhan kekuatan yaitu adanya kurikulum Sekolah
rohani yang lebih baik. Minggu dan kemampuan guru-guru
melakukan pendekatan kepada anak-anak
Hasil Penelitian yang sangat baik. Sementara sisi
kelemahan atau bagian yang perlu
A. Deskripsi Data ditingkatkan dalam Sekolah Minggu
Data penelitian diperoleh melalui adalah fasilitas Sekolah Minggu dan
wawancara terhadap 10 informan yang SDM (guru). Adapun peluang bagi
Sekolah Minggu adalah kesempatan
16
untuk menyampaikan kesaksian kepada
Handreas Hartono, „Kurikulum PAK yang lingkungan masyarakat, misalnya terlibat
Kontekstual Bagi Usia Lanjut dan Aktual‟, Jurnal
Teologi dan Agama Kristen 1.1 (2013), 11–21.
dalam melakukan pelayanan sosial ke
17
Hartono, „Kurikulum PAK yang Kontekstual panti asuhan, dll. Sementara itu, ancaman
Bagi Usia Lanjut dan Aktual‟, 11–21. atau tantangan yang dihadapi Sekolah
214
Jurnal Shanan ISSN. 2722-4678 (Online)
Volume 4 Nomor 2 Oktober 2020 hal. 208-221 ISSN: 2549-8061 (Print)
memilih jadwal kegiatan yang lebih menyampaikan berita tentang kasih dan
utama untuk diikuti. kebaikan Tuhan Yesus. Hal lain yang
Pemahaman akan isi Alkitab dan dapat digunakan adalah dengan terus
ajaran yang berguna untuk pembentukan meningkatkan kualitas kunjungan kepada
kehidupan yang berkarakter Kristiani pada semua anggota jemaat yang
haruslah menjadi fokus pendewasaan membutuhkan, namun tetap disesuaikan
jemaat. Pengetahuan yang benar tentang pada situasi dan kondisi.
Firman Tuhan dan ajaran Kristen akan Kematangan dan pendewasaan
melindungi setiap anggota jemaat dari karakter dan spiritualitas para pemuda
kemunduran dan kerusakan moral, dari gereja melalui program katekisasi
penyesatan, dan dari pemberontakan sebaiknya tidak hanya dikhususkan untuk
terhadap ajaran Tuhan. Karena itu, gereja mempersiapkan para anggota baptisan
harus memperkuat pengajaran melalui atau sidi dewasa, melainkan dapat terbuka
berbagai kegiatan PAK. Khusus di era juga bagi para anggota jemaat yang ingin
digital ini, ada begitu banyak hoax lebih dalam memahami pengajaran
menyangkut segala bidang, termasuk Firman. Bila dilihat pada tujuan katekisasi
bidang keagamaan. Terjemahan dan menurut Homrighausen dan Enklaar,
tafsiran atas ayat-ayat Alkitab juga begitu tujuan katekisasi adalah untuk mengajar
bervariasi di mana semuanya itu dapat kaum muda mengenai jalan keselamatan
diakses dengan mudah dan bebas melalui yang benar dan panggilan tiap-tiap orang
internet dan berbagai media sosial. Kristen terhadap gereja dan masyarakat.25
Penyesatan akan mudah mempengaruhi Itu artinya gereja perlu dan menggunakan
kehidupan jemaat bila anggota jemaat kesempatan untuk membuat program
kurang kuat dalam hal ajaran Kristen. katekisasi demi mewujudkan kerohanian
Karena itu, gereja harus mengantisipasi pemuda gereja sehingga mereka semakin
hal tersebut dengan menekankan mengerti ajaran Kristen yang kemudian
penggunaan Alkitab dalam bentuk cetak akan memperkuat iman mereka kepada
yang telah diterbitkan oleh Lembaga Yesus Kristus.
Alkitab Indonesia.
D. Ancaman (Threats)
C. Peluang (Opportunities) Untuk menghadapi ancaman atau
Gereja yang ingin semakin maju, tantangan masa kini dari perkembangan
harus mempersiapkan strategi. Relasi dan penggunaan teknologi digital, yang
yang baik dengan masyarakat sekitar berdampak pada pengalihan konsentrasi
merupakan peluang yang baik dalam para anggota jemaat, gereja dan para
memajukan pendidikan dan pengajaran orangtua perlu bekerja sama dalam
dalam gereja. Melalui cara demikian mendidik dan mengajar generasi anak-
semua program PAK dapat terlibat dalam anak hingga pemuda. Orang tua dapat
memberitakan kabar baik kepada sesama memberi arahan dan batasan kepada anak
sehingga mereka yang belum mengenal mengenai penggunaan gadget. Hal ini
Yesus Kristus dapat mengalami dan sangat penting karena banyak anak lebih
menyaksikan kebaikan melalui kontribusi senang bermain gadget daripada bermain
positif orang Kristen di tengah dalam permainan olahraga atau lainnya
masyarakat. Adapun strategi yang dapat dengan sesama anak karena anak-anak
digunakan untuk memajukan PAK di
gereja adalah melalui penggunaan media 25
Homrighausen dan Enklaar, Pendidikan Agama
atau teknologi digital yang mampu Kristen, 106.
218
Jurnal Shanan ISSN. 2722-4678 (Online)
Volume 4 Nomor 2 Oktober 2020 hal. 208-221 ISSN: 2549-8061 (Print)
220
Jurnal Shanan ISSN. 2722-4678 (Online)
Volume 4 Nomor 2 Oktober 2020 hal. 208-221 ISSN: 2549-8061 (Print)
221