Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS SWOT TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN (PAK)

DAN IMPLIKASINYA BAGI STRATEGI PERTUMBUHAN GEREJA


SANTAPAN ROHANI INDONESIA JEMAAT TOMANG

Benalia Hulu1 & Desi Sianipar2


Universitas Kristen Indonesia1,2
ulubenalia@gmail.com,1 desi.sianipar07@gmail.com2

Abstrak
Analisis SWOT merupakan metode yang digunakan untuk mengevaluasi
lingkungan internal dan eksternal dari suatu organisasi yang mencakup: kekuatan dan
kelemahan; kesempatan dan ancaman. Analisis ini juga dapat digunakan untuk
membantu sebuah gereja menemukan kekuatan dan kelemahannya, serta kesempatan
dan ancaman yang berasal dari luar gereja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hasil
analisis SWOT terhadap terhadap pendidikan agama Kristen (PAK) dan implikasinya
bagi pertumbuhan Gereja Santapan Rohani Indonesia Jemaat Tomang. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Data penelitian diperoleh melalui
hasil wawancara terhadap pimpinan, aktivis, dan anggota jemaat Santapan Rohani
Indonesia Jemaat Tomang. Penelitian dibatasi pada program pendidikan agama Kristen
di Gereja Santapan Rohani Indonesia Jemaat Tomang, yaitu: Sekolah Minggu,
Katekisasi, dan Pendalaman Alkitab. Hasil penelitian adalah 1) Kekuatan program PAK
diperlihatkan melalui ketersediaan kurikulum dalam pengajaran di Sekolah Minggu;
penggunaan metode yang bervariasi dalam pengajaran katekisasi; antusiasme jemaat
dalam mengikuti Pendalaman Alkitab.; 2) Kelemahan program PAK adalah fasilitas
Sekolah Minggu yang masih kurang baik; ketidaksiapan anggota untuk mengikuti
jadwal katekisasi yang ditentukan oleh gereja; kurangnya minat membaca Alkitab
dalam bentuk cetak bisa membuka ruang untuk men-download Alkitab versi online
yang telah dikacaukan terjemahannya.; 3) Peluang atau kesempatan yang dimiliki
program PAK adalah relasi dengan lingkungan sekitar yang sangat baik; tersedianya
kesempatan untuk mengikuti kelas katekisasi; tersedianya kesempatan untuk mengikuti
pendalaman Alkitab.; 4) Ancaman atau tantangan yang dihadapi dalam program PAK
adalah adanya dampak negatif dari penggunaan gadget pada anak-anak sehingga
mengganggu fokus anak-anak dalam kegiatan Sekolah Minggu; tersedianya akses untuk
mendapatkan berbagai jawaban atas berbagai pertanyaan yang bisa saja merusak iman
dan pemahaman jemaat yang mengikuti katekisasi dan pendalaman Alkitab. Semua
hasil analisis SWOT tersebut berguna bagi penetapan strategi pertumbuhan gereja.

Kata Kunci: Analisis SWOT, Pendidikan Agama Kristen, Sekolah Minggu, Katekisasi,
Pendalaman Alkitab, Pertumbuhan Gereja

Abstract
SWOT analysis is a method used to evaluate the internal and external
environment of an organization which includes: strengths and weaknesses;
opportunities and threats. This analysis can also be used to help a church to discover its
strengths and weaknesses, as well as opportunities and threats that come from outside
the church. The purpose of this study was to determine the results of the SWOT analysis

208
Jurnal Shanan ISSN. 2722-4678 (Online)
Volume 4 Nomor 2 Oktober 2020 hal. 208-221 ISSN: 2549-8061 (Print)

on Christian religious education (CRE) and the implications for the growth of Gereja
Santapan Rohani Indonesia, Jemaat Tomang. The research method used is a qualitative
method. The research data were obtained through interviews with the leaders, activists,
and members of Gereja Santapan Rohani Indonesia, Jemaat Tomang. The research was
limited to the Christian religious education program in Gereja Santapan Rohani
Indonesia, Jemaat Tomang, namely: Sunday School, Catechism, and Bible Study. The
results of the study are: 1) The strength of the CRE program is shown by the availability
of the curriculum in Sunday School teaching; the use of a variety of methods in
catechism teaching; the enthusiasm of the congregation in participating in Bible study;
2) The weakness of the CRE program is that the Sunday School facilities are still
inadequate; unpreparedness of members to follow the catechism schedule set by the
church; a lack of interest in reading the Bible in printed version may open up space for
downloading an online version of the Bible that has been tampered with; 3)
Opportunities that the CRE program has is a very good relationship with the society;
availability of opportunities to take catechism classes; the availability of Bible Study
program every year; 4) Threats or challenges faced in the CRE program are the
negative impact of using gadgets on children so that it disturbs children's focus to
Sunday School activities; the availability of access to various doctrinal answers on
many online medias that could damage the faith and understanding. All the results of
this SWOT analysis are useful for determining the strategies of church growth.

Keywords: SWOT Analysis, Christian Religious Education, Sunday School, Catechism,


Bible Study, Growth of Church

Pendahuluan dapat dipakai untuk mengevaluasi setiap


kegiatan dan dapat meningkatkan kinerja
Peningkatan kualitas suatu
dari setiap sumber daya manusia (SDM)
organisasi dengan program kerja yang
yang terlibat langsung dalam kegiatan
memiliki strategi yang tepat akan
menghasilkan mutu organisasi tersebut. tersebut. Menurut Rangkuti, analisis
SWOT dalam konteks bisnis adalah
Gereja adalah organisasi yang memiliki
analisis yang memperhatikan hal-hal
program kerja yang bertujuan untuk
internal, yaitu kekuatan (strengths) dan
meningkatkan kualitas iman setiap
kelemahan (weaknesses), serta hal-hal
anggotanya. Setiap program yang
eksternal kesempatan (opportunities) dan
dijalankan seharusnya memiliki strategi
ancaman (threats) yang dihadapi dalam
yang tepat sehingga dapat berdampak
dunia bisnis.1 Erwin Suryatama
pada pertumbuhan gereja. Karena itu, hal
menjelaskan analisis SWOT berfungsi
yang harus diperhatikan oleh gereja
sebagai dashboard pada produk atau
adalah pentingnya melakukan evaluasi
jasa.2 Jika dilakukan dengan benar, maka
terhadap berbagai program yang telah
dapat membantu sebuah perusahaan
dijalankan sehingga dapat mengukur
kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman yang dihadapi oleh gereja. Salah 1
Freddy Rangkuti, Analisis SWOT: Teknik
satu teknik evaluasi yang dapat digunakan Membedah Kasus Bisnis (Jakarta: Gramedia
dalam mengevaluasi program-program Pustaka Utama, 2019), 20.
2
gereja adalah Analisis SWOT. Analisis Erwin Suryatama, Lebih Memahami Analisis
SWOT adalah salah satu metode yang SWOT dalam Bisnis (Surabaya: Kata Pena, 2018),
31.
209
Analisis SWOT Terhadap PAK....

dalam menerapkan strategi yang tepat. ditinjau dari sisi analisis SWOT. Hal ini
Analisis SWOT dalam kaitannya dengan disebabkan kurangnya evaluasi pada
PAK adalah analisis yang bertujuan untuk setiap program yang dijalankan gereja
mengetahui sejauh mana kekuatan dan sehingga tidak dapat dipahami strategi
kelemahan dari program-program PAK di yang seperti apa yang harus dilakukan
dalam gereja, serta peluang dan untuk menopang pertumbuhan gereja.
ancaman/tantangan yang dihadapi gereja Selama ini pemimpin jemaat hanya
dalam menjalankan program-program melaksanakan semua tugas tanpa
tersebut. Adalah penting untuk memperhatikan kekuatan dan kelemahan,
mengevaluasi pelaksanaannya supaya peluang dan ancaman/tantangan pada
jelas dan terukur hasilnya. Analisis program-program gereja yang dijalankan.
SWOT dapat menjadi alat secara efektif
untuk membangun strategi gereja yang Metode
lebih baik, sehingga dapat dilihat Penelitian ini menggunakan
pertumbuhan gereja tersebut. metode kualitatif. Menurut Sugiarto
Strategi gereja merupakan penelitian kualitatif adalah jenis
serangkaian proses perencanaan jangka penelitian yang temuan-temuannya tidak
pendek dan jangka panjang yang diperoleh melalui prosedur statistik atau
dilaksanakan secara berkesinambungan. bentuk hitungan lainnya dan bertujuan
Oleh karena itu dalam merumuskan
mengungkapkan gejala secara holistik-
strategi, gereja harus mempersiapkan kontekstual melalui pengumpulan data
secara baik agar setiap program kerja dari latar alami dengan memanfaatkan
yang dilaksanakan sesuai dengan tujuan diri peneliti sebagai instrumen kunci.4
yang diharapkan. Karena itu, perumusan Aminah & Roikan mengatakan bahwa
strategi perlu melalui suatu proses Penelitian kualitatif menghasilkan analisis
analitis. Dengan demikian, sinkronisasi yang lebih deskriptif daripada prediktif.
antara visi, misi, tujuan dan sasaran dapat Tujuannya adalah untuk memahami
tercapai. Sugiyanto menyebutkan bahwa secara mendalam sudut pandang subjek
perencanaan strategi mencakup: analisa penelitian.5 Penulis menyimpulkan bahwa
lingkungan, penetapan arah organisasi, penelitian kualitatif merupakan jenis
formulasi strategi, pengimplementasian
penelitian yang mengungkapkan gejala
strategi, dan pengendalian strategi.3 secara holistik-kontekstual dari sudut
Demikian pula gereja diharapkan pandang subjek penelitian melalui
membuat manajemen strategi guna pengumpulan data.
melihat hasil pada program-program yang
dibuat untuk mencapai pertumbuhan
Pembahasan
gerejanya. Sebagai contoh masalah dalam
penelitian yang dilakukan oleh peneliti di A. PAK Gereja
GSRI Tomang, terlihat jelas bahwa Pendidikan adalah salah satu tugas
program kerja yang dicanangkan dalam dan panggilan gereja. Hal ini menjadi satu
lingkup gereja tersebut sudah baik, tugas penting di mana menurut Calvin
tersusun secara sistematis, terprogram
secara akurat, tetapi di sisi lain belum 4
Eko Sugiarto, Menyusun Proposal Penelitian
tampak kekuatan dan kelemahan jika Kualitatif: Skripsi & Tesis (Yogyakarta: Suaka
Media, 2015), 8.
3 5
Sugiyanto Wiryoputro, Dasar-Dasar S. Aminah dan Roikan, Pengantar Metode
Manajemen Kristiani (Jakarta: BPK Gunung Penelitian Kualitatif Ilmu Politik (Jakarta:
Mulia, 2019), 37. Prenadamedia Group, 2019), 55.
210
Jurnal Shanan ISSN. 2722-4678 (Online)
Volume 4 Nomor 2 Oktober 2020 hal. 208-221 ISSN: 2549-8061 (Print)

sebagaimana dimuat dalam buku Robert membuat orang memahami tujuan


R. Boehlke, PAK dapat diartikan sebagai hidup dan harapan-harapannya.8
pemupukan akal orang-orang percaya dan Jadi PAK bertujuan untuk
anak-anak mereka dengan Firman Allah memuridkan dan mendewasakan setiap
di bawah bimbingan Roh Kudus melalui orang percaya di segala usia baik muda
sejumlah pengalaman belajar. Hal ini atau tua, sehingga dalam kehidupan
dimaksudkan agar para anggota jemaat mampu berperan sebagai murid Kristus
mengalami pertumbuhan rohani yang yang kuat imannya, bertanggung jawab
berkesinambungan dan semakin dan bermanfaat bagi masyarakat di
mendalam.6 Dengan demikian, melalui sekitarnya.
PAK iman bertumbuh dan direfleksikan
dalam tindakan kasih dan pengabdian. B. Sekolah Minggu
Tujuan PAK sesungguhnya adalah
mewujudkan gereja Yesus Kristus di Pengajaran dalam gereja adalah
dunia dan untuk dunia. bagian dari PAK dengan tujuan
Selanjutnya, Homrighausen dan memampukan orang-orang hidup sebagai
Enklaar menyatakan bahwa PAK adalah orang-orang Kristen, yakni hidup sesuai
tugas gereja dan hanya gereja yang tepat iman Kristen.9 Lingkungan gereja adalah
untuk melaksanakannya.7 Hal ini sesuai salah satu tempat yang baik bagi
dengan apa yang dikatakan dalam Efesus pengajaran PAK, karena jemaat
4:11-12 bahwa Tuhan telah memberikan dibimbing dengan pengajaran yang benar
rasul-rasul, nabi-nabi, pemberita- agar semakin bertumbuh imannya kepada
pemberita Injil, gembala-gembala dan Kristus. Pada dasarnya gereja adalah agen
pengajar-pengajar untuk memperlengkapi pendidikan bagi warganya (anggota
orang-orang percaya bagi pekerjaan gereja), guna membimbing ke arah
pelayanan dan bagi pembangunan tubuh kedewasaan iman kepada Yesus Kristus.
Kristus. Menurut Homrighausen dan Enklaar,
Demikian pula dikatakan oleh PAK bertujuan supaya semua anggota
Desi Sianipar bahwa PAK Gereja jemaat dididik menjadi pandai dan mahir
berperan dalam memberikan bimbingan dalam perkara-perkara iman dan kelakuan
mengenai pentingnya iman, agama, dan Kristen; bahkan menjadi orang yang
spiritualitas yang dapat memberi makna bertanggung jawab melayani Tuhan di
pada manusia di masa ketidakpastian; dalam gereja dan di masyarakat umum.10
membuat orang memahami dunianya; Salah satu bentuk PAK di gereja adalah
memberi pedoman bagi manusia Sekolah Minggu.
bagaimana menjalani kehidupan;
memotivasi orang untuk berjuang dan
menata kehidupannya; memotivasi orang 8
Desi Sianipar, “Peran Pendidikan Agama Kristen
untuk bertahan dalam situasi sulit; dan di Gereja dalam Meningkatkan Ketahanan
Keluarga”. Jurnal Shanan Vol. 4 no. 1 (Maret
2020): 77-78. Diakses 20 Oktober 2020.
http://ejournal.uki.ac.id/index.php/shan/article/vie
6
Robert R. Boehlke, Sejarah Perkembangan w/1769.
9
Pikiran & Praktek Pendidikan Agama Kristen: Thomas H. Groome, Christian Religious
Dari Plato Sampai Ignatius Loyola (Jakarta: BPK Education - Pendidikan Agama Kristen: Berbagi
Gunung Mulia, 2016), 413. Cerita dan Visi Kita (Jakarta: BPK Gunung Mulia,
7
E.G Homrighausen dan I.H Enklaar, Pendidikan 2017), 48.
10
Agama Kristen (Jakarta: BPK Gunung Mulia, Homrighausen dan Enklaar, Pendidikan Agama
2018), 21. Kristen, 98.
211
Analisis SWOT Terhadap PAK....

Program Sekolah Minggu pada perkembangan fisik, moral, karakter


zaman sekarang sudah mendapatkan dan spiritual anak-anak sehingga
perhatian yang besar di semua gereja. mereka dapat bertumbuh sebagai
Mereka juga berupaya merancang pribadi-pribadi yang mengasihi
kurikulum, menyediakan alat peraga dan Tuhan, sesama, dan lingkungannya.
berbagai metode mengajar yang kreatif. - Proses belajar-mengajar.
Di beberapa gereja biasanya pengajarnya Penekanannya adalah perubahan
diutamakan dari lulusan sekolah teologi tingkah laku pada anak-anak (ranah
atau mahasiswa sekolah teologi. PAK kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Sekolah Minggu dikelola dengan sangat Menurut Andar Ismail dalam teori
serius. Hal ini didasarkan pada taksonomi tujuan instruksional dari
pemahaman bahwa anak-anak begitu Bloom menyebutkan tiga ranah yang
penting dan berharga di mata Tuhan harus diperhatikan dalam diri anak,
Yesus. Dalam Injil Markus 10:13-16 sehingga dapat membantu melihat
dinyatakan bahwa Yesus ingin anak-anak perkembangan iman secara lebih
kecil itu dibawa kepada-Nya dan jangan menyeluruh, yaitu cognitive domain,
ada seorang pun yang menghalang- affective domain, and psychomotoric
halangi mereka untuk datang kepada domain.12 Artinya ketiga ranah adalah
Yesus. Homrighausen dan Enklaar acuan bagi guru Sekolah Minggu
menjelaskan bahwa tujuan PAK kepada untuk melihat perubahan pada setiap
anak-anak adalah supaya mereka anak.
mengenal Allah sebagai pencipta seluruh - Metode atau alat bantu. Kelancaran
alam ini dan Yesus Kristus sebagai dalam proses belajar-mengajar
penebus, pemimpin dan penolong membutuhkan metode dan alat bantu.
mereka; supaya mereka mengerti Metode adalah cara untuk
kedudukan dan panggilan mereka selaku menyampaikan pembelajaran yang
anggota gereja Tuhan; supaya mereka baik pada anak-anak Sekolah Minggu.
mengasihi sesamanya dan diri sendiri; Guru dapat menggunakan metode,
supaya mereka insaf akan dosa-dosa misalnya ceramah, tanya jawab,
mereka dan mau bertobat; serta suka bermain peran, diskusi. Demikian
belajar Alkitab dan terlibat dalam juga alat bantu dapat membantu
kebaktian jemaat.11 Untuk mencapai keberhasilan dalam proses belajar-
tujuan PAK kepada anak-anak, maka mengajar, misalnya dengan
gereja merancang kegiatan pelayanan memberikan atau menggunakan
Sekolah Minggu dengan baik. simbol-simbol, gambar, audio visual,
video.
1. Kurikulum Sekolah Minggu - Evaluasi. Dalam evaluasi guru dapat
melakukan percakapan dan
Kurikulum Sekolah Minggu harus pengamatan tentang sikap dan
Alkitabiah. Hal-hal yang diperhatikan tindakan anak-anak.
dalam kurikulum Sekolah Minggu adalah
materi, proses belajar-mengajar, metode
dan alat bantu serta evaluasi.
- Materi. Materi harus mencakup
berbagai hal yang dibutuhkan untuk
12
Andar Ismail, Ajarlah Mereka Melakukan:
11
Homrighausen dan Enklaar, Pendidikan Agama Kumpulan Karangan Seputar Pendidikan Agama
Kristen, 122. Kristen, 135.
212
Jurnal Shanan ISSN. 2722-4678 (Online)
Volume 4 Nomor 2 Oktober 2020 hal. 208-221 ISSN: 2549-8061 (Print)

2. Guru Sekolah Minggu. pengajaran katekisasi. Secara etimologis


kata katekisasi berasal dari kata Yunani
Guru Sekolah Minggu adalah
katekhein yang berarti memberitahukan,
gembala bagi murid-muridnya. Dia
menjelaskan, memberi pengajaran. Istilah
bertanggung jawab atas hidup rohani
katekhein muncul dalam beberapa ayat
mereka; dia wajib membina dan
Alkitab Perjanjian Baru, dan memiliki
memajukan hidup rohani mereka.13 Hal
pengertian yaitu diajarkan (Luk. 1:4),
penting lainnya adalah guru Sekolah
pengajaran dalam jalan Tuhan (Kis.
Minggu harus menyampaikan Firman
18:25), mengajar (Kis. 21:21) dan diajar
Tuhan sehingga kehidupan setiap anak
(Rm. 2:18). Marinus mengemukakan
bisa diubahkan oleh anugerah Allah.
bahwa katekisasi merupakan pengajaran,
Dalam hal ini guru Sekolah Minggu harus
pendalaman dan pendidikan sehingga
memiliki konsep yang benar ketika
seseorang mampu berkembang menuju
memutuskan menjadi guru Sekolah
pada kedewasaan iman kepada Yesus
Minggu, yaitu untuk menanamkan Injil
Kristus.14 Homrighausen dan Enklaar
Kristus kepada setiap murid yang dilayani
mengatakan bahwa tujuan utama dari
dan membimbing mereka menjadi murid
katekisasi adalah mengajar kaum muda
Kristus.
mengenai jalan keselamatan yang benar
Guru Sekolah Minggu yang baik
dan panggilan tiap-tiap orang Kristen
setidaknya memiliki tiga hal penting
terhadap gereja dan masyarakat.15 Dapat
sebelum mengajar, yaitu: memiliki sikap
disimpulkan bahwa katekisasi adalah
yang benar artinya dia bertanggung jawab
program pendidikan yang dilakukan oleh
atas panggilannya sebagai seorang guru;
gereja untuk mempersiapkan generasi
memiliki persiapan diri sendiri
muda menjadi jemaat dewasa, yang
(berhubungan dengan kesehatan fisik dan
mandiri sesuai dengan iman yang
mental, kerohanian yang baik, dan pandai
dimiliknya.
bergaul); serta persiapan pelajaran
(berhubungan waktu-waktu tertentu untuk
belajar, program khusus untuk belajar). D. Pendalaman Alkitab
Pendalaman Alkitab (PA) adalah
3. Sarana Prasarana Sekolah Minggu membimbing anggota gereja sebagai
pengikut Kristus yang dewasa dan setiap
Sarana prasarana Sekolah Minggu
anggota gereja memiliki pemahaman
adalah bagian yang memperlancar
Kitab Suci yang benar. Bagian pelaksana
pelaksanaan PAK Sekolah Minggu. Itu
ini adalah orang-orang yang terlebih
artinya gereja harus menyediakan fasilitas
dahulu mengerti dan mempelajari firman
yang diperlukan untuk pembelajaran.
Tuhan dengan benar. Hartono
Sarana dan prasarana yang diperlukan
menjelaskan bahwa PA merupakan
mencakup antara lain: ruangan yang
sebuah kegiatan yang dilakukan oleh
memadai, media, keperluan alat tulis,
jemaat dipimpin oleh seorang Pendeta
absensi, listrik, internet, dan lain-lain.
atau pemimpin gereja yang berkompeten
untuk memimpin pendalaman Alkitab
C. Katekisasi
secara objektif yang melibatkan hati,
Salah satu bentuk pengajaran PAK
14
yang dilakukan di gereja adalah Marinus Telaumbanua, Ilmu Kateketik: Hakikat,
Metode dan Peserta Katekese Gerejawi (Jakarta:
Obor, 1999), 4.
13 15
Homrighausen dan Enklaar, Pendidikan Agama Homrighausen dan Enklaar, Pendidikan Agama
Kristen, 164. Kristen, 107.
213
Analisis SWOT Terhadap PAK....

pikiran dan kekuatan.16 Di dalam kegiatan terdiri dari hamba Tuhan, penatua jemaat,
pendalaman Alkitab ini terjadi sistem anggota jemaat dewasa, pemuda dan guru
komunikasi dua arah, sehingga anggota Sekolah Minggu. Deskripsi data hasil
dan pemimpin PA sama-sama mendapat penelitian mengenai analisis SWOT
pembelajaran yang baik. Karena itu dalam terhadap PAK gereja, khususnya: Sekolah
pelaksanaannya, Pendeta atau pemimpin Minggu, Katekisasi dan Pendalaman
PA terlebih dahulu memperhatikan hal- Alkitab disajikan secara ringkas dalam
hal yang harus disajikan kepada anggota bentuk tabel berikut:
kelompok PA. Hartono menyatakan
bahwa tujuan PA adalah: untuk B. SWOT Sekolah Minggu
mengarahkan jemaat agar tidak
Strength Weakness
sembarangan menafsirkan ayat dalam
Gereja memiliki Fasilitas dalam
Alkitab (2 Ptr. 1:20); menjaga motivasi
kurikulum. Sekolah Minggu
agar tidak dikotori oleh kehendak atau
dan SDM masih
keinginan memanipulasi (2 Tim. 4:1-5);
Pendekatan guru belum memadai
membawa hidup jemaat untuk
kepada anak
dikendalikan senantiasa oleh Roh Kudus,
sangat baik Ketidakhadiran anak
karena pemahaman Firman Tuhan adalah
ke Sekolah Minggu.
manifestasi dorongan Roh Kudus (2 Ptr.
Opportunity Threats
1:21); mendorong jemaat untuk memiliki
keberanian menyampaikan Firman Tuhan Relasi yang baik Gadget
(tidak selalu berkhotbah) dengan tidak dengan memengaruhi fokus
sembarangan menafsir tetapi berbicara masyarakat dan ketidakhadiran
berdasarkan fakta Alkitab yang sekitar gereja anak dalam ibadah.
dikendalikan Roh Kudus; membawa menjadi
jemaat menyadari betapa Alkitab sangat kesaksian yang
kaya akan pengajaran, berwibawa untuk baik
mengoreksi hidup, berkuasa untuk
memperbaiki kelakuan, mendidik dalam Keterlibatan
kebenaran, memperlengkapi untuk sekolah Minggu
perbuatan baik (2 Tim. 3:16-17). 17 dalam misi
Dengan penjelasan di atas, maka gereja.
PA merupakan salah satu kegiatan yang Dari tabel di atas, dapat dijelaskan
penting di dalam gereja untuk membantu bahwa Sekolah Minggu memiliki
anggota jemaat mengalami pertumbuhan kekuatan yaitu adanya kurikulum Sekolah
rohani yang lebih baik. Minggu dan kemampuan guru-guru
melakukan pendekatan kepada anak-anak
Hasil Penelitian yang sangat baik. Sementara sisi
kelemahan atau bagian yang perlu
A. Deskripsi Data ditingkatkan dalam Sekolah Minggu
Data penelitian diperoleh melalui adalah fasilitas Sekolah Minggu dan
wawancara terhadap 10 informan yang SDM (guru). Adapun peluang bagi
Sekolah Minggu adalah kesempatan
16
untuk menyampaikan kesaksian kepada
Handreas Hartono, „Kurikulum PAK yang lingkungan masyarakat, misalnya terlibat
Kontekstual Bagi Usia Lanjut dan Aktual‟, Jurnal
Teologi dan Agama Kristen 1.1 (2013), 11–21.
dalam melakukan pelayanan sosial ke
17
Hartono, „Kurikulum PAK yang Kontekstual panti asuhan, dll. Sementara itu, ancaman
Bagi Usia Lanjut dan Aktual‟, 11–21. atau tantangan yang dihadapi Sekolah
214
Jurnal Shanan ISSN. 2722-4678 (Online)
Volume 4 Nomor 2 Oktober 2020 hal. 208-221 ISSN: 2549-8061 (Print)

Minggu adalah penggunaan gadget yang Kelemahan dari program ini


lebih menarik perhatian para murid adalah ketidaksiapan anggota untuk
Sekolah Minggu. mengikuti jadwal yang ditentukan oleh
gereja. Adapun peluang bagi program
C. SWOT Katekisasi Katekisasi ini adalah gereja memiliki
kesempatan untuk menyelenggarakan
Strength Weakness
program katekisasi tiap tahun yang
Syarat anggota Tidak terlaksana
seharusnya dimanfaatkan oleh anggota
mengikuti kelas katekisasi
jemaat. Ancaman yang dijumpai adalah
katekisasi jelas. secara rutin
dengan adanya perkembangan teknologi
dan ilmu pengetahuan di era digital
Materi pengajaran
memungkinkan anggota jemaat untuk
tersedia dengan
bebas mencari jawaban di luar pengajaran
baik.
gereja.
Menggunakan
D. SWOT Pendalaman Alkitab
metode bervariasi
Opportunity Threats Strength Weakness
Gereja dapat Tersedianya akses Adanya Anggota jemaat
mengadakan kelas yang seluas- antusiasme yang kurang
katekisasi tiap luasnya untuk anggota jemaat berminat untuk
tahun bagi mencari dan yang tinggi untuk membaca Alkitab
anggota jemaat mendapatkan membaca Alkitab dalam bentuk
jawaban doktrinal
setiap hari. cetak. Hal ini bisa
di luar gereja
membuka ruang
melalui berbagai
media sehingga untuk men-
bisa saja membuat download Alkitab
jemaat versi online yang
mendapatkan telah dikacaukan
jawaban yang salah terjemahannya
dan tidak sesuai Opportunity Threats
dengan ajaran Tersedianya Pengaruh teknologi
gereja. kesempatan untuk digital terhadap
Katekisasi adalah program mengikuti anggota jemaat
penguatan iman anggota jemaat melalui
pendalaman mengurangi
pengajaran. Kekuatan yang ditemukan
Alkitab di gereja konsentrasi
pada program ini antara lain: sebelum
menjadi anggota kelas katekisasi, anggota anggota jemaat
jemaat haruslah memenuhi sejumlah untuk mendapatkan
persyaratan, yaitu: sudah menyatakan pengajaran secara
iman kepada Yesus Kristus, sudah cukup langsung dari
usia (menurut aturan dalam gereja), gereja
memiliki komitmen untuk memenuhi Dari tabel di atas dapat dijelaskan
jadwal pertemuan yang ditentukan oleh bahwa kekuatan dari program
gereja. Kekuatan lain adalah pengajar Pendalaman Alkitab adalah terkait dengan
menyediakan materi yang alkitabiah dan fungsinya untuk meningkatkan
menggunakan metode yang bervariasi. kerohanian jemaat melalui pembelajaran
215
Analisis SWOT Terhadap PAK....

Firman Tuhan. kebanyakan anggota tempat berpacu.18 Istilah kurikulum pada


jemaat senang membaca dan zaman Romawi Kuno mengandung
mempraktikkan Firman Tuhan dalam pengertian sebagai suatu jarak yang harus
kehidupan mereka setiap hari. Akan tetapi ditempuh oleh pelari dari garis start
kelemahan dari program ini adalah sampai garis finish. Kurikulum
banyak anggota jemaat yang lebih merupakan jembatan mencapai titik akhir
menyukai Alkitab Elektronik ketimbang dalam pendidikan dengan disertai
Alkitab cetak. Hal ini bisa membuka perolehan suatu ijazah. Menurut
ruang bagi para anggota jemaat untuk pandangan modern yang dikemukakan
men-download atau mengakses Alkitab oleh Caswel dan Campbell, kurikulum
yang terjemahannya telah dikacaukan merupakan pengalaman atau sesuatu yang
orang lain. Bila anggota jemaat belum nyata terjadi dalam proses pendidikan.19
sepenuhnya menguasai isi Alkitab, Pada lingkungan gereja, kurikulum
mereka tidak bisa membedakan mana Sekolah Minggu merupakan panduan
terjemahan yang benar dan salah. Karena yang terarah dan digunakan untuk
itu, program ini seharusnya mendorong mencapai visi dan misi gereja. Campbell
anggota jemaat untuk menggunakan Wyckoff dalam bukunya Theory and
Alkitab cetak yang disahkan oleh Design of Christian Education
Lembaga Alkitab Indonesia. Curriculum menyatakan bahwa
Ada pun peluang bagi pelaksanaan kurikulum adalah alat komunikasi yang
program ini adalah ketersediaan gereja direncanakan dengan sangat hati-hati,
untuk menyelenggarakan Pendalaman yang digunakan oleh gereja dalam bidang
Alkitab bagi anggota jemaat. Ancaman pengajarannya agar iman dan hidup
atau tantangan yang dihadapi gereja Kristen dapat dikenal, diterima dan
dalam kaitan dengan pelaksanaan hidup.20 Dalam konteks Sekolah Minggu,
program pendalaman Alkitab adalah kurikulum adalah susunan bahan Alkitab
penggunaan gadget dan berbagai media yang mencakup materi/isi Alkitab, media
online mengambil alih perhatian dan mengajar, aktivitas belajar, dan tujuan
mengganggu konsentrasi jemaat dalam pembelajaran bagi kegiatan belajar
memperoleh pengajaran langsung dari mengajar di Sekolah Minggu.
gereja. Dalam mempertahankan kualitas
kurikulum Sekolah Minggu, perlu
Analisis Data dilakukan evaluasi menyeluruh.
A. Kekuatan (Strengths) Tujuannya adalah untuk mengetahui
keberhasilan pelaksanaan kurikulum dan
Penggunaan kurikulum Sekolah untuk meningkatkan hal-hal yang masih
Minggu perlu terus ditingkatkan agar belum sesuai dengan harapan gereja
pendidikan terhadap anak-anak semakin terhadap Sekolah Minggu. Sesuai dengan
hari semakin berkualitas. Kurikulum penjelasan Andar Ismail, penggunaan
merupakan pedoman dari suatu kurikulum sebagai keseluruhan
pendidikan dan pengajaran. Tanpa pengalaman belajar, dihasilkan untuk
kurikulum, pendidikan tidak jelas
arahnya. Secara etimologis, curriculum 18
berasal dari bahasa Yunani, curir yang Soleh Hidayat, Pengembangan Kurikulum Baru
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2017), 19.
artinya pelari dan curere yang berarti 19
Hidayat, Pengembangan Kurikulum Baru, 21.
20
Kurikulum di Sekolah Minggu,
https://pepak.sabda.org/24/may/2001/anak_kuriku
lum_di_sekolah_minggu. diakses 15 Juni, 2020.
216
Jurnal Shanan ISSN. 2722-4678 (Online)
Volume 4 Nomor 2 Oktober 2020 hal. 208-221 ISSN: 2549-8061 (Print)

melaksanakan kegiatan yang terencana B. Kelemahan (Weaknesses)


dan bertujuan.21 Artinya melalui Fasilitas atau sarana prasarana
kurikulum, gereja harus terus sangatlah penting dalam menunjang
meningkatkan pelayanan yang lebih keberhasilan pendidikan dan pengajaran.
efektif untuk memenuhi setiap kebutuhan Setiap program pendidikan
anak Sekolah Minggu. Peningkatan membutuhkannya. Secara khusus dalam
kurikulum harus dilakukan bukan hanya program Sekolah Minggu, gereja perlu
pada program Sekolah Minggu, tetapi menyediakan ruang belajar yang dapat
untuk semua program PAK di gereja.
digunakan oleh kelompok anak
Penggunaan metode yang berdasarkan usia; juga perlu menyediakan
bervariasi dalam pembelajaran dalam ruangan guru Sekolah Minggu untuk
setiap program pendidikan di gereja digunakan untuk mempersiapkan
adalah sangat penting. Menurut Edison, pembelajaran, tempat penyimpanan
metode adalah cara kerja yang teratur, perlengkapan bahan ajar dan alat tulis
dapat digunakan dalam melaksanakan lainnya, ruang di mana bisa menjadi
suatu pekerjaan agar tercapai sesuai perpustakaan kecil, dan alat media
dengan yang dikehendaki.22 Dalam hal lainnya. Walz menyebutkan bahwa
ini, para pengajar Sekolah Minggu, fasilitas Sekolah Minggu yang memadai
Katekisasi, dan Pendalaman Alkitab harus penting untuk diperhatikan demi menjaga
selalu berupaya menguasai berbagai
keperluan Sekolah Minggu dan
metode mengajar yang kreatif dalam khususnya salah satu cara untuk
menyampaikan pengajaran Firman Tuhan memotivasi anak untuk hadir ke Sekolah
untuk mencapai tujuan program Minggu.24 Hal ini penting untuk
pendidikan tersebut. diperhatikan oleh gereja dalam
Antuasiasme para anggota jemaat menunjang terlaksananya program dan
dalam membaca Alkitab adalah sesuatu pembelajaran yang sudah direncanakan.
yang harus dipertahankan. Karena Alkitab Pengaturan jadwal pembelajaran
adalah Firman Allah, maka melalui merupakan hal yang mempengaruhi
pengajaran, para pengajar harus kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan
menyadarkan para anggota jemaat tentang program pendidikan di gereja. Jadwal
pentingnya memiliki pengetahuan
yang tidak dapat memenuhi kebutuhan
Alkitab. Kecintaan pada Alkitab harus anggota jemaat akan membuat program
juga dibuktikan melalui kesetiaan pendidikan yang disediakan gereja tidak
membaca, menghayati, dan bisa dimanfaatkan oleh para anggota
menerapkannya dalam kehidupan setiap jemaat. Karena itu, pertama-tama gereja
hari sesuai dengan apa yang dinyatakan perlu melibatkan para anggota jemaat
dalam Mazmur 119:105 bahwa Firman dalam menetapkan jadwal pengajaran.
Tuhan adalah pelita dan terang bagi Kedua, gereja perlu menumbuhkan
kehidupan.23 kesadaran bagi para anggota jemaat
menyangkut komitmen dan prioritas
kegiatan yang mempengaruhi
pertumbuhan karakter dan spiritualitas
21
Ismail, Mendidik Warga Gereja Melalui Seri mereka. Dengan demikian, mereka dapat
Selamat, 194.
22
F. Thomas Edison, 52 Metode Mengajar
24
(Bandung: Kalam Hidup, 2017), 16. Edgar Walz, Bagaimana Mengelola Gereja
23
Alkitab Edisi Studi (Jakarta: Lembaga Alkitab Anda? Pedoman bagi Pendeta dan Pengurus
Indonesia, 2015). Awam (Jakarta: Gunung Mulia, 2008), 46.
217
Analisis SWOT Terhadap PAK....

memilih jadwal kegiatan yang lebih menyampaikan berita tentang kasih dan
utama untuk diikuti. kebaikan Tuhan Yesus. Hal lain yang
Pemahaman akan isi Alkitab dan dapat digunakan adalah dengan terus
ajaran yang berguna untuk pembentukan meningkatkan kualitas kunjungan kepada
kehidupan yang berkarakter Kristiani pada semua anggota jemaat yang
haruslah menjadi fokus pendewasaan membutuhkan, namun tetap disesuaikan
jemaat. Pengetahuan yang benar tentang pada situasi dan kondisi.
Firman Tuhan dan ajaran Kristen akan Kematangan dan pendewasaan
melindungi setiap anggota jemaat dari karakter dan spiritualitas para pemuda
kemunduran dan kerusakan moral, dari gereja melalui program katekisasi
penyesatan, dan dari pemberontakan sebaiknya tidak hanya dikhususkan untuk
terhadap ajaran Tuhan. Karena itu, gereja mempersiapkan para anggota baptisan
harus memperkuat pengajaran melalui atau sidi dewasa, melainkan dapat terbuka
berbagai kegiatan PAK. Khusus di era juga bagi para anggota jemaat yang ingin
digital ini, ada begitu banyak hoax lebih dalam memahami pengajaran
menyangkut segala bidang, termasuk Firman. Bila dilihat pada tujuan katekisasi
bidang keagamaan. Terjemahan dan menurut Homrighausen dan Enklaar,
tafsiran atas ayat-ayat Alkitab juga begitu tujuan katekisasi adalah untuk mengajar
bervariasi di mana semuanya itu dapat kaum muda mengenai jalan keselamatan
diakses dengan mudah dan bebas melalui yang benar dan panggilan tiap-tiap orang
internet dan berbagai media sosial. Kristen terhadap gereja dan masyarakat.25
Penyesatan akan mudah mempengaruhi Itu artinya gereja perlu dan menggunakan
kehidupan jemaat bila anggota jemaat kesempatan untuk membuat program
kurang kuat dalam hal ajaran Kristen. katekisasi demi mewujudkan kerohanian
Karena itu, gereja harus mengantisipasi pemuda gereja sehingga mereka semakin
hal tersebut dengan menekankan mengerti ajaran Kristen yang kemudian
penggunaan Alkitab dalam bentuk cetak akan memperkuat iman mereka kepada
yang telah diterbitkan oleh Lembaga Yesus Kristus.
Alkitab Indonesia.
D. Ancaman (Threats)
C. Peluang (Opportunities) Untuk menghadapi ancaman atau
Gereja yang ingin semakin maju, tantangan masa kini dari perkembangan
harus mempersiapkan strategi. Relasi dan penggunaan teknologi digital, yang
yang baik dengan masyarakat sekitar berdampak pada pengalihan konsentrasi
merupakan peluang yang baik dalam para anggota jemaat, gereja dan para
memajukan pendidikan dan pengajaran orangtua perlu bekerja sama dalam
dalam gereja. Melalui cara demikian mendidik dan mengajar generasi anak-
semua program PAK dapat terlibat dalam anak hingga pemuda. Orang tua dapat
memberitakan kabar baik kepada sesama memberi arahan dan batasan kepada anak
sehingga mereka yang belum mengenal mengenai penggunaan gadget. Hal ini
Yesus Kristus dapat mengalami dan sangat penting karena banyak anak lebih
menyaksikan kebaikan melalui kontribusi senang bermain gadget daripada bermain
positif orang Kristen di tengah dalam permainan olahraga atau lainnya
masyarakat. Adapun strategi yang dapat dengan sesama anak karena anak-anak
digunakan untuk memajukan PAK di
gereja adalah melalui penggunaan media 25
Homrighausen dan Enklaar, Pendidikan Agama
atau teknologi digital yang mampu Kristen, 106.
218
Jurnal Shanan ISSN. 2722-4678 (Online)
Volume 4 Nomor 2 Oktober 2020 hal. 208-221 ISSN: 2549-8061 (Print)

merasakan daya tarik gadget lebih menanamkan nilai-nilai Kristen yang


menarik perhatian. Oleh sebab itu, para Alkitabiah bagi orang percaya di
pendidik dan pemimpin gereja perlu segala usia dan untuk
melakukan berbagai cara untuk menarik memperlengkapi murid sehingga
perhatian anak untuk tetap berfokus berkarakter Kristus, dan menjadi
ibadah dan pembelajaran yang baik. pribadi yang dewasa dalam iman dan
Selain itu, gereja dan para orang tua juga karakternya.
perlu bekerja sama untuk melakukan 2. Strategi pertumbuhan gereja adalah
bimbingan paska katekisasi dengan tujuan cara yang digunakan untuk mendidik
untuk memupuk pengajaran yang telah anggota gereja sehingga dapat
diberikan. memahami dan melakukan tugas dan
Penggunaan Alkitab elektronik tanggung jawabnya sebagai orang
melalui handphone tidaklah salah. Akan Kristen di tengah lingkungan
tetapi dibutuhkan kesadaran yang tinggi masyarakat.
untuk mengendalikan diri terhadap 3. Analisis SWOT terhadap PAK di
banyaknya godaan yang datang melalui GSRI Tomang dilakukan untuk
penggunaan handphone ketika diaktifkan. mengetahui sejauh mana kekuatan,
Ibadah dan belajar harus disertai dengan kelemahan, peluang, dan ancaman
sikap hormat kepada Tuhan. Karena itu, yang dihadapi gereja dalam
penting sekali jemaat memahami bahaya menjalankan berbagai program PAK
rohani yang ditimbulkan ketika seseorang di gereja sehingga jelas dan terukur
tidak mampu menguasai diri dalam pencapaiannya guna menetapkan
menggunakan handphone-nya saat ibadah strategi pertumbuhan gereja.
dan belajar Firman Tuhan. Salah satu 4. Hasil analisis SWOT terhadap PAK
bahayanya adalah jemaat tidak dapat dalam gereja, khususnya Sekolah
menyerap pembelajaran sepenuhnya Minggu, Katekisasi, Pendalaman
karena perhatiannya terbagi kepada Alkitab di Gereja Santapan Rohani
banyak hal yang dilihatnya pada berbagai Indonesia Jemaat Tomang adalah: 1)
media online yang terdapat dalam Kekuatan program PAK diperlihatkan
handphone-nya. Untuk menghindari melalui ketersediaan kurikulum dalam
penggunaan teknologi digital yang tidak pengajaran di Sekolah Minggu;
menghormati Tuhan, maka Jemaat perlu penggunaan metode yang bervariasi
diarahkan untuk menggunakan Alkitab dalam pengajaran katekisasi;
dalam bentuk cetak. antusiasme jemaat dalam mengikuti
Pendalaman Alkitab.; 2) Kelemahan
Kesimpulan program PAK adalah fasilitas Sekolah
Minggu yang masih kurang baik;
1. Analisis SWOT adalah metode
ketidaksiapan anggota untuk
evaluasi yang digunakan untuk
mengikuti jadwal Katekisasi yang
mengetahui kekuatan (strength) dan
ditentukan oleh gereja; kurangnya
kelemahan (weakness) serta
minat membaca Alkitab dalam bentuk
kesempatan (opportunity) dan
cetak bisa membuka ruang untuk
ancaman (threat) terhadap suatu
men-download Alkitab versi online
lembaga atau organisasi. Analisis
yang telah dikacaukan
SWOT juga dapat digunakan
terjemahannya.; 3) Peluang atau
mengevaluasi organisasi gereja.
kesempatan yang dimiliki program
2. PAK dalam gereja adalah program
PAK adalah relasi dengan lingkungan
pendidikan yang digunakan untuk
219
Analisis SWOT Terhadap PAK....

sekitar yang sangat baik; tersedianya untuk membimbing anak-anak dan


kesempatan untuk mengikuti kelas para pemuda setelah mendapatkan
katekisasi; tersedianya kesempatan pengajaran dari gereja dengan tujuan
untuk mengikuti pendalaman untuk memupuk pengajaran yang
Alkitab.; 4) Ancaman atau tantangan telah diberikan.; 8) Gereja perlu
yang dihadapi dalam program PAK menyadarkan para anggota jemaat
adalah adanya dampak negatif dari tentang bahaya dari ketidakmampuan
penggunaan gadget pada anak-anak mengendalikan diri dalam
sehingga mengganggu fokus anak- penggunaan gadget. Khusus dalam
anak dalam kegiatan Sekolah Minggu; konteks belajar Firman Tuhan dan
tersedianya akses untuk mendapatkan ibadah, jemaat diarahkan untuk
berbagai jawaban atas berbagai menggunakan Alkitab dalam bentuk
pertanyaan yang bisa saja merusak cetak bila tidak mampu menguasai
iman dan pemahaman jemaat yang diri dalam menggunakan gadget.
mengikuti katekisasi dan pendalaman
Alkitab. Referensi
5. Strategi yang dapat dikembangkan Alkitab Edisi Studi. Jakarta: Lembaga
untuk menunjang pertumbuhan Gereja Alkitab Indonesia, 2015.
Santapan Rohani Indonesia Jemaat
Tomang adalah: 1) Meningkatkan Aminah, S., dan Roikan, Pengantar
kualitas kurikulum semua program Metode Penelitian Kualitatif Ilmu
PAK di gereja dan mengadakan Politik. Jakarta: Prenadamedia
evaluasi terhadap semua kurikulum Group, 2019.
yang telah dijalankan.; 2) Para Boehlke, Robert R., Sejarah
pengajar Sekolah Minggu, Katekisasi, Perkembangan Pikiran & Praktek
dan Pendalaman Alkitab harus selalu Pendidikan Agama Kristen: Dari
berupaya menguasai berbagai metode Plato Sampai Ignatius Loyola.
mengajar yang kreatif dalam Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2016.
menyampaikan pengajaran Firman Edison, F. Thomas, 52 Metode Mengajar.
Tuhan sehingga tujuan pengajaran Bandung: Kalam Hidup, 2017.
dapat tercapai.; 3) Gereja Groome, Thomas H., Christian Regious
menyediakan ruang belajar yang dapat Education - Pendidikan Agama
digunakan oleh semua murid pada Kristen: Berbagi Cerita Dan Visi
segala usia dan ruang untuk persiapan Kita. Jakarta: BPK Gunung Mulia,
para pengajar.; 4) Gereja perlu 2017.
melibatkan para anggota jemaat dalam
Hartono, Handreas, „Kurikulum PAK
menetapkan jadwal pengajaran dan
yang Kontekstual Bagi Usia Lanjut
menumbuhkan kesadaran komitmen
Dan Aktual‟, Jurnal Teologi dan
dan prioritas untuk pertumbuhan
Agama Kristen 1.1 (2013), 11–21.
karakter dan spiritualitas; 5) Gereja
harus memperkuat pengajaran melalui Hidayat, Soleh, Pengembangan
berbagai kegiatan PAK untuk Kurikulum Baru. Bandung: PT
mengantisipasi berbagai hoax dan Remaja Rosdakarya, 2017.
penyesatan.; 6) Meningkatkan kualitas Homrighausen, E.G, dan I.H Enklaar,
layanan sosial gereja melalui program Pendidikan Agama Kristen. Jakarta:
PAK.; 7) Gereja perlu meningkatkan BPK Gunung Mulia, 2018.
kerja sama dengan para orang tua

220
Jurnal Shanan ISSN. 2722-4678 (Online)
Volume 4 Nomor 2 Oktober 2020 hal. 208-221 ISSN: 2549-8061 (Print)

Kurikulum di Sekolah Minggu, Suryatama, Erwin, Lebih Memahami


https://pepak.sabda.org/24/may/2001 Analisis SWOT Dalam Bisnis.
/anak_kurikulum_di_sekolah_mingg Surabaya: Kata Pena, 2018.
u. diakses 15 Juni, 2020. Telaumbanua, Marinus, Ilmu Kateketik:
Rangkuti, Freddy, Analisis SWOT: Teknik Hakikat, Metode dan Peserta
Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: Katekese Gerejawi. Jakarta: Obor,
Gramedia Pustaka Utama, 2019. 1999.
Sianipar, Desi, “Peran Pendidikan Agama Walz, Edgar, Bagaimana Mengelola
Kristen di Gereja dalam Meningkatkan Gereja Anda? Pedoman bagi
Ketahanan Keluarga”. Jurnal Shanan Pendeta dan Pengurus Awam.
Vol. 4 no. 1 (Maret 2020): 73-92. Jakarta: Gunung Mulia, 2008.
Diakses 20 Oktober 2020.
http://ejournal.uki.ac.id/index.php/shan/ Wiryoputro, Sugiyanto, Dasar-Dasar
article/view/1769. Manajemen Kristiani. Jakarta: BPK
Sugiarto, Eko, Menyusun Proposal Gunung Mulia, 2019.
Penelitian Kualitatif: Skripsi &
Tesis. Yogyakarta: Suaka Media,
2015.

221

Anda mungkin juga menyukai