Anda di halaman 1dari 9

PENGOPERASIAN UNIT DRYER

( PROSES DRYER LANJUTAN )

OLEH

ANTONI PARDEDE,SE

WAKIL MANAJEMEN PT.HOK TONG JAMBI

Disampaikan pada Diklat Three in One Angkatan LIX Tahun 2019 Operator
Pengolahan Bahan Olah Karet di Industri Crumb Rubber

05-06 November 2019


TAHAPAN PROSES PRODUKSI
Proses Basah Proses Kering
Uji Lab : PO,PRI dan
Penerimaan Bahan Pengecekan
Turun Blanket DIRT
Olah Kontaminasi

Pencucian I Tujuan : Mencacah Penggilingan &


dan membuang Penyeragaman (Mangel)
Pencacahan & Cacahan Max.15 kotoran Pengukuran hasil
Pencampuran Breaker CM Peremahan (Shredder) Remahan
Pengecekan
Kontaminasi Pengisian Trolley Isi Trolley 17-19 kg
Pencucian II per loyang
Pencacahan & Cacahan Tujuan : Mencacah Pemasakan / Pengeringan
Pengecekan :
Pencampuran Max.5cm dan membuang ( Dryer )
Kontaminasi, White Uji Lab: PO dan PRI
Hammermill kotoran
Spot
Pengecekan
Kontaminasi Timbangan, Press & Pemotongan Sample
Pencucian III
Pembungkusan 4 buah
Tujuan : Membuang Pengecekan : Potong
Penggilingan Blanket Penggilingan kotoran dan tengah 1 untuk setiap
(Mangel) 1,2,3,4,5 5x Pembentukan Blanket Uji Lab : 6 ball
DIRD,ASH,VM,PO,
Penggulungan Blanket PRI, Nitrogen,Money
(Troli Gulung) Viscositas
Uji Lab : PO,PRI dan Pengemasan
DIRT
Penjemuran Blanket Ketebalan Blanket Pengiriman Produk Jadi
Permasalahan Dalam Produksi SIR 11. Hasil Uji Dryer ( PO dan PRI )
Permasalahan atau kasus yang mungkin akan 12.Panas Bandella max.50 oC
dihadapi dalam proses Produksi SIR adalah : 13.Peralatan Kerja
1. Lama Jemur 14.Bentuk Bandella sesuai Ukuran
2. Hasil Uji Blanket Naik KGA
15.Suhu Bandella
3. HASIL Uji Blanket Turun KGA 16.Berat bandella ( 35 kg per ball )
4. Hasil Remahan ( butiran remahan ) 17.Beart Contoh Uji
5. Isi trolley
18.Pemakaian APD
6. Kebersihan Air 19.Kebersihan Lapangan
7. Suhu maupun waktu setting Dryer 20.Plastik pembungkus
8. Kontaminasi 21.Kemasan yang digunakan.
9. White Spot
22.Pemakaian Bahna Kimia
10.Kontaminasi besi 23.Kebrsihan Trolley
24.Berat Contoh Uji
Penanganan Masalah : 2. Pelaksanaan Tindakan Korektif

1. Pelaksanaan Tindakan Pencegahan Tindakan Korektif adalah untuk


menghilangkan ketidaksesuaian yang
Tindakan Pencegahan adalah tindakan yang
ditemukan atau situasi yang tidak dikehendaki
dilakukan untuk menghilangkan
( sudah terjadi )
ketidaksesuaian yang potensial potensial
diketemukan atau situasi yang tidak Tindakan Korektif dilakukan untuk mencegah

dikehendaki ( belum terjadi tetapi sudah terulangnya.

berpotensi untuk terjadi ) Jadi Tindakan Korektif dilakukan untuk mencegah


terulangnya ketidaksesuaian, sedangkan Tindakan
Tindakan Pencegahan dilakukan untuk
Pencegahan dilakukan untuk mencegah
mencegah terjadinya ketidaksesuaian.
terjadinya ketidaksesuaian.
Contoh Tindakan Pencegahan. Contoh Tindakan Korektif
Dalam Pelaksanaan Proses Produksi ( Dryer ).
Dari hasil pemeriksaan Terhadap Rool Mangel Terjadi White Spot pada Bandella dengan Ukuran > 5
Baris yang ke 4 sudah semestinya harus diganti. mm.
Tindakan Pencegahan : Apa Penyebapnya :
Segera mengganti Rool Mangel baris 5 supaya 1. Ketebalan Blanket tidak sesuai Persyaratan
tajam dan menghasilkan Blanket yang tidak 2. Lam Jemur tidak sesuai Persyaratan
Kasar. 3. Pisau Mangel tidak tajam sehingga pinggir
blanket terjadi gumpalan Karet.
4. Hasil Remahan Kasar
5. Isi trolley lebih dari ketentuan
6. Kesalahan dalam setting Suhu dan Waktu Dryer.
Dicari Fakta nyata dilapangan ( dari Catatan Mutu,
Blanket yang masih digantung di Kamar Jemur,
pengecekan Mangel)
Contoh Tindakan Korektif Maka Tindakan Korektif
Dalam Pelaksanaan Proses Produksi ( Dryer ). Terjadi 1. Pengecekan Rool Mangel ( tajam atau
White Spot pada Bandella dengan Ukuran > 5 mm.
sudah tumpul ).
Apa Penyebapnya :
2. Pengecekan Ketebalan Blanket Naik KGA
1. Ketebalan Blanket tidak sesuai Persyaratan
2. Lam Jemur tidak sesuai Persyaratan 3. Melakukan penajaman Mesin Cutter
3. Pisau Mangel tidak tajam sehingga pinggir blanket 4. Stel ulang Pisau Cutter
terjadi gumpalan Karet.
5. Pengontrolan Pisau Cutter secara Rutin
4. Hasil Remahan Kasar
6. Pengecekan Butiran-butiran Remahan.
5. Isi trolley lebih dari ketentuan
6. Kesalahan dalam setting Suhu dan Waktu Dryer.
Dicari Fakta nyata dilapangan ( dari Catatan Mutu,
Blanket yang masih digantung di Kamar Jemur,
pengecekan Mangel )
Dari hasil penyelusuran ternyata penyebap utama
adalah : HASIL REMAHAN KASAR
Contoh Tindakan Korektif

Dalam Pelaksanaan Proses Produksi ( Dryer ). Terdapat Dicari Fakta nyata dilapangan ( dari Catatan Mutu
Kontaminasi lebih dari 3 pada setiap Bandella. pencucian Bak,
Penyebapnya : Dari hasil penyelusuran ternyata penyebap utama
1. Proses Breaker ( hasil tidak sesuai persyaratan ) adalah : Air yang digunakan kotor dan keruh
menimbulkan Pasir halus.
2. Proses Hammermill ( hasil tidak sesuai persyaratan )
Maka Tindakan Korektif
3. Penanganan Kontaminasi pada area Proses Basah tidak
efektif 1. Membuat saringan
4. Air 2. Pengecekan Bak Penampungan air
5. Bak Pencucian tidak efektif membuang kotoran 3. Mengganti atau membuang seluruh air yang
( Over Flow ). ada dalam Bak penampungan
6. Air Pada Bak Pencucian tidak cukup. 4. Mencuci Bak sesuai Jatwal
7. Lapangan Tidak bersih 5. Melarang memakai air yang langsung dari
8. Tempat peristirahatan karyawan tidak bersih sungai.
9. Pencucian Bak
Contoh Tindakan Korektif Maka Tindakan Korektif
Dalam Pelaksanaan Proses Produksi ( Dryer ). 1. Melakukan pengecekan kualitas Pisau
Terjadi Kontaminasi Besi pada Bandella dengan
Ukuran > 5 mm. Cutter.
Apa Penyebapnya : 2. Pemasangan Mahnet secukupnya pada Bak
1. Bak Pencucian sudah keropos menyebapkan karat Pencucian Cutter.
besi. 3. Pengontrolan rutin apakan Mahnet yang
2. Penajaman Pisau Cutter dipasang berpungsi dengan sempurna.
3. Air 4. Sebelum pengasaan Pisau Cutter sisa Karet
4. dll yang adan di Bak Pencucian harus diambil
terlebih dahulu.
Dicari Fakta nyata dilapangan ( dari Catatan 5. Melakukan pencucian Bak sesuai Jatwal
penajaman Pisau Cutter ) atau setiap pergantian Aplusan.
Ddari hasil penyelusuran ternyata penyebap utama
adalah : Penajaman Pisau Cuter.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH SEMOGA
BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai