Struktur sosial
Status Position
Role
Status Set
Role Sets
Role Strain and Role Conflict
Network of positions
Status Positions
Tempat kita di suatu stuktur sosial
Bahasa
Teknologi
Sistem Nilai
Sistem Belief
Sistem Normatif
Pengetahuan
BAHASA
• Dengan bahasa, orang dapat mengembangkan
tulisan sehingga dapat menyimpan informasi dengan
lebih efektif dan dapat mengembangkan pola-pola
organisasi sosial.
• Melalui bahasa pula, orang dapat mengembangkan
matematika, logika, algoritma komputer.
• Bahasa memungkinkan perubahan sosial sehingga
dapat mempercepat, memperbesar dan meluaskan
relasi sosial
SISTEM TEKNOLOGI
• Pengorganisasian informasi dan pengetahuan untuk
mengontrol dan memanipulasi lingkungan
• Perkembangan teknologi memungkinkan
perkembangan masyarakat. Kita dapat memproduksi
dengan makin banyak, besar dan kompleks.
• Teknologi adalah faktor pendorong organisasi sosial
dengan proses transformasi yang diciptakannya
karena mempengaruhi relasi antar manusia.
• Sebagai contoh munculnya telepon mengubah
seluruh peradaban, khususnya relasi antar manusia
SISTEM NILAI
Sosialisasi Formal
Sosialisasi tipe ini terjadi melalui lembaga-Lembaga seperti
sekolah, organisasi formal, kantor dsb.
mempelajari
trin jangka panjang
system penghargaan
menunku peningatan
untuk mendorong
ketimpangan setelah
individu untuk
masa hunting ang
stratifikasi menempati posisi yang
pentng dan sulit untuk
diisi.(Davis&Moore)
gathering yang telah
dibalik dalam
masyarakat modern
sosial
Fungsi Stratifikasi Sosial :
Menurut Marx dan Weber : Stratifikasi menciptakan ketegangan dan
setidaknya berpotensi menghasilkan konflik diantara kelas-kelas sosial
dengan variasi sharing sumberdaya
Juga dapat dikatakan stratifikasi sebagai suatu kekuatan integratif dalam
masyarakat
Davis dan Moore (1945, dalam Turner, 1994) : Ketidaksetaraan sebagai cara
untuk memotivasi orang2 yang qualified untuk dilatih dan berkorban jika
diperlukan dalam rangka melakukan suatu fungsi yang penting dalam
masyarakat
Berdasarkan teori Evolutionary, Gerhard Lenski’s (1966, dalam Turner, 1994)
: stratifikasi merupakan hasil dari meningkatkan produksi ekonomi yang
menciptakan adanya surplus kesejahteraan melebihi batas yang diperlukan
Disorder, Deviance
dan Dissent
Masyarakat selalu mengalami kebuntuan antara kekuatan yang
mendorong terjadi ketertiban dan yang menyebabkan penyimpangan,
perbedaan pendapat, konflik, dan kekacauan
Forces of Disorder
Terdapat beberapa penyebab terjadinya kekacauan diantaranya:
1. Ukuran populasi : semakin besar populasi semakin sulit untuk
mendistribusikan sumber daya dan mengkoordinasikan aktivitas
2. Perbedaan Sosial : Perbedaan budaya, peran, tingkatan ekonomi,
agama, organisasi, komunitas, dan peran ekonomi
3. Ketidakadilan : Populasi yang besar dan orang-orang mengerjakan
pekerjaan yang berbeda sehinnga sebagian orang akan memiliki uang,
kekuasaan, dan prestise yang lebih dari yang lainnya.
Macro
Semakin besar kehidupan sosial, semakin berbeda
karakteristik masyarakat semakin potensial terjadi
Force of
ketidakadilan yang dapat menyebabkan perbedaan
pendapat, penyimpangan dan kekacauan. Sehingga perlu
adanya kontrol sosial yang bersifat makro untuk dapat
Social
mengaturnya.
Terdapat dua pandangan mengenai solusi untuk
Control
melakukan kontrol sosial, yaitu:
1. Regulasi pemerintah, sebagai kekuasan politik yang
disetujui oleh masyarakat melalui pilihan politiknya
2. “Invesible Hand of Order” atau yang lebih dikenal
sebagai mekanisme pasar, yang didasarkan pada
hukum penawaran dan permintaan.
Melakukan kontrol sosial dapat pula dilakukan
Micro-
dengan proses interaksi interpersonal yang
level
bersifat informal (interactionist Theory) yang
terdiri dari:
force of
Sosialisasi yang berasal dari kepribadian
social
Saling menyampaikan nilai, keyakinan dan norma
pribadi sehingga dapat menentukan ekpektaksi
control
dan standar tertentu ketika berinteraksi.
Sanksi yang timbal balik
Memberikan sinyal berupa gestur,cara berbicara,
cara melihat yang ditunjukan sebagai respon
terhadap perilaku yang dianggap
salah/menyimpang
Deviance adalah perilaku yang melanggar aturan yang telah ditetapkan.
Semakin masyarakat besar, kompleks dan terdiversifikasi, maka rates of deviance
akan meningkat
Kekuatan formal dan kekuatan informal di kontrol sosial menjadi inadekuat
Devianc
3. Teori interaksionis menekankan pemberian label kepada orang bahwa orang
tersebut “deviant” (co:criminal, pecandu) dapat membuat mereka berespon sesuai
dengan ekspektasi yang di labelkan kepada dirinya.
e
4. Teori utilitarian menekankan pada orang akan mempertahankan perilaku
penyimpangnnya karena didasarkan atas perhitungan biaya, investasi, keterlibatan,
dan keyakinannya. Perilaku dipertahankan karena ia mendapatkan keuntungan dari
perlakunya tersebut.
Dissent (Pemberontakan) adalah proses memobilisasi (pelanggaran kolektif)
yang bertujuan untuk memprotes ketidakadilan yang dirasakan.
Pemberontakan ini penyebab utamanya ketidakadilan, yang yang kemudian
keluhan atas ketidakadilan tersebut diintensifkan dg kondisi yang dapat
memfasilitasi diantaranya:
Hubungan sosial, jaringan, dan media komunikasi yang dimiliki untuk
menyebarkan keluhan tersebut.
Pemimpin sangat penting, yang memiliki kemampuan untuk
mengartikulasikan keluhan dan meyakinkan bahwa tindakan tersebut harus
dilakukan.
Keyakinan harus diartikulasikan sebagai symbol untuk menyatukan mereka
Perasaan kesenjangan harus ditingkatkan dengan membuat gap antara apa
Dissent
yang mereka terima dengan apa yang mereka harapkan
Ledakan Kolektif d
Beberapa teori yang menjelaskan mengenai ledakan kolektif dan perilaku
kerumunan diantaranya:
Teori contagion menekankan interaksi tatap muka antar individu dalam
membagi keluhan mereka.
Teori konvergensi menekankan seleksi pada diri individu yang rentan
terpengaruh terhadap situasi kerumunan yang besar,
Teori emergent norm menekankan bahwa melalui interaksi, orang
mengembangkan norma-norma dalam situasi kerumunan yang kemudian
digunakan untuk memandu perilaku mereka.
Perilaku kerumunan adalah inisiatif yang dipicu oleh insiden yang
membangkitkan keyakinan umum dalam mengekspresikan keluhan. Untuk
menjadi gerakan sosial yang efektif, orang-orang dalam kerumunan harus
memiliki sumber daya untuk mempertahankan kegiatan protes mereka.
SOCIAL CHANGE
Sumber-sumber Perubahan Sosial
1. Budaya
Teknologi : Sumber paling potensial adalah teknologi atau pengetahuan mengenai
bagaimana lingkungan dimanipulasi (Lenski, Lenski, and Nolan, 1991). Inovasi atau
perkembangan tekonologi punya kekuatan besar untuk menimbulkan perubahan di
masyarakat
Evaluative belief yaitu keyakinan manusia mengenai apa yang harus terjadi dan ada
di konteks sosial. Belief yang paling powerful adalah yang berkaitan dengan religi.
Adanya konsepsi baru mengenai supranatural maka struktur sosial yang dasar bisa
berubah.
2. Struktur Sosial
Sumber perubahan sosial dalam konteks struktur sosial adalah diantaranya
Inequality (ketidaksetaraan)
Subcultures
Institusi sosial
Demografi
Perubahan simbol budaya terjadi melalui dua proses, yaitu:
1. Diffusi : Penyebaran sistem simbol dari satu populasi ke populasi lainnya.
Ini terjadi untuk semua hasil budaya. Bahasa, nilai-nilai, belief, institutional norms,
teknologi adalah persoalan diffusi yg sekarang sangat mudah diamati.
2. Perubahan struktural
Ketika manusia menghadapi masalah dalam kehidupannya, ia akan menata ulang kegiatan
dan aktivitasnya sekalogus symbol-simbol budayanya.
Norma adalah aspek pertama yang berubah karena norma sebagai acuan dalam bertindak.
Selanjutnya belief yaitu apa yang seharusnya berlaku yang juga menyesuai dengan
perubahan pola relasi yang terjadi
Bila perubahan struktur sosial, norma dan belief cukup kuat dan menyebar, value juga
mungkin berubah.
Perubahan budaya dan struktur sosial terjadi timbal balik
Contoh : industrialisasi di negara berkembang