Anda di halaman 1dari 22

MATERI-MATERI DASAR ISLAM

8.
IBADAH DALAM ISLAM
LAILATUL IZZAH, M.PSI., PSIKOLOG
PENDAHULUAN
Ibadah ialah suatu tuntutan bagi setiap manusia.
Beribadah hanya kepada Allah adalah tujuan utama
penciptaan manuasia di alam raya ini.
Allah berfirman : "Dan tidak aku jadikan dan
manusia kecuali mereka memperhambakan diri
kepadaKu". Dan firman Allah lagi: " Wahai
manusia!sembahlah Tuhan kamu yang telah
menjadikan kamu dan menjadikan orang-orang
sebelum kamu. Mudah-mudahan kamu bertaqwa".
ASAL USUL KEJADIAN MANUSIA
 Dalam bukunya Al-Qardhawi menyebutkan bahwa seorang manusia
hendaknya bertanya kepada dirinya sendiri:
1.Siapakah aku? Dari manakah aku datang? Atau dalam ungkapan lain,
siapakah yang menciptakan aku?
2.Apakah kesudahanku selepas kewujudanku ini? Dan ke manakah aku
akan pergi selepas maut?
3.Kenapakah aku diwujudkan? Untuk apa? Atau apakah visi kehidupanku
ini?
Apabila ketiga pertanyaan ini dapat dijawab dengan baik, maka dirinya
akan mampu menjalani kehidupan ini dengan baik. Sebaliknya
kegagalannya menjawab pertanayaan ini akan mengakibatkannya
gagal menjalani kehidupan ini dengan baik baik di dunia maupuan
diakhirat nanti.
HAKIKAT IBADAH DALAM ISLAM

Makna Ibadah
 Ibadah dari segi bahasa: Menurut al-Qamus (‘abada):
Ketaatan.
Menurut kamus al-Shihah: Asal-usul ‘Ubudiyyah ialah
ketundukan dan kehinaan. Asal Ibadah: al-tazlil
(penghinaan).
 Ibadah dari segi istilah syara’: Menurut Syeikh
Muhammad Abduh ibadah ialah: Ketaatan dengan
puncak ketundukan. (Tafsir al-Manar: al-Fatihah)
 Ibn Taimiyyah menyatakan ibadah dalam Islam itu mengandungi unsur
ketundukan/ ketaatan yang digabungkan dengan unsur kecintaan.
 Ibadah dalam Islam mengandungi makna kemuncak ketundukan, puncak
ketaatan dan puncak kecintaan.
 Seorang hamba harus mencintai Allah SWT melebihi segala kecintaan yang lain.
Allah berfirman yang artinya: “Katakanlah (wahai Muhammad): Jika ibu bapa
(nenek moyang) kamu, anak-anak kamu, saudara-saudara
kamu (adik beradik), isteri-isteri kamu, harta-harta yang kamu kumpulkan,
perniagaan yang kamu takut kerugiannya dan tempat kediaman yang kamu
ridhai lebih enegkau cintai dibanding Allah dan Rasul-Nya dan juga jihad Fi
Sabillah, maka tunggulah sehingga Allah SWT mendatangkan urusan sesuai
dengan perintah-Nya.” (Surah al-Taubah: 24)
SALAH FAHAM TERHADAP KONSEP IBADAH

 Ada dua golongan manusia yang salah faham tanggap tentang konsep ibadah
 Golongan Pertama:
 Melampaui batas dalam mencintai Allah SWT, sehingga mendorongnya melakukan
sesuatu yang keluar dari makna ibadah, dan memasukkan manusia dalam lingkungan
Rububiyyah (ketuhanan) yang tidak layak bagi manusia. Bahkan ada yang melebihi
batasan para nabi dan para Rasul, contohnya adalah:
(1) Anggapan mempunyai kemampuan untuk mengeluarkan semua pengikutnya dari
neraka memasukkan mereka ke surga.
(2) Anggapan mempunyai kemampuan untuk menghalang (menyelamatkan) semua
pengikutnya dari memasuki neraka.
(3) Anggapan mendapat kelonggaran melaksanakan kewajiban syariat karena ia
dianggap hanya untuk golongan awam.
(4) Anggapan mencintai Allah SWT sehingga Allah SWT dianggap berada di dalam
sakunya atau dalam jubahnya sehinggakan Allah SWT dianggapnya berada
bersamanya sepanjang masa dan di dalam sakunya.
 Golongan kedua
 Golongan orientalis yang mencoba menggambarkani badah dalam Islam sebagai
ibadah yang berdiri atas dasar ketundukan dan ketaatan semata-mata tanpa
digandengkan dengan perasaan cinta dan rela.
 Mereka mengatakan bahwa umat Islam tidak mengenali unsur kecintaan dalam
ibadah, kecuali hanya apabila golongan Tasawwuf mengimportnya dari sumber asing
(agama Kristian dan agama-agama budaya).
 Pandangan ini juga menyimpang dari hakikat ibadah Islam. Dalam al-Quran dijelaskan
unsur kecintaan antara muslim dan Allah SWT dalam banyak tempat, di antaranya
ialah Allah berfirman artinya: “Dia (Allah) mencintai mereka dan mereka mencintai
Allah SWT” (Surah al-Maidah: 54.
 Nabi berSabda artinya: "Tidak beriman (yaitu tidak sempurna iman) salah seorang
diantara kamu sehingga Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai dari segala sesuatu selain
keduaduanya” [Hadis Muttafaq ‘alaihi]
Ibn al-Qayyim (Madarij al-Salikin: 99) berkata: Asal-
usul ibadah itu ialah kecintaan kepada Allah SWT,
bahkan mentauhidkan-Nya dengan kecintaan, dan
bahwa segala cinta itu hanya bagi Allah SWT, maka
janganlah dia (mukmin) mencintai orang lain selain-
Nya. Sesungguhnya dia hanya boleh mencintai
(orang lain) karena-Nya dan pada-Nya (pada
perkara yang diridhai Allah SWT).
RUANG LINGKUP IBADAH DALAM ISLAM

 1. Syumuliyah (Ibadah Merangkum Agama Seluruhnya)


 Ruang lingkup ibadah dalam Islam amat luas. Oleh karena manusia dicipta
supaya beribadah kepada Allah SWT, maka sudah tentu dalam Islam, seluruh
kegiatan manusia adalah ibadah kepada Allah SWT
 Ibn Taimiyyah (al-‘Ubudiyyah: 38) berkata: Ibadah ialah kata-nama yang
merangkumi segala sesuatu yang disukai oleh Allah SWT dan yang diridhai-
Nya baik perkataan, perbuatan, yang zahir dan batin. karena itulah; shalat,
zakat, puasa, haji, jujur dalam kata-kata, menunaikan amanah, melakukan
kebajikan kepada ibu bapa, menunaikan janji, amar maaruf, nahi mungkar,
berjihad menentang orang-orang kafir dan munafiqin, melakukan kebaikan
kepada tetangga, anak yatim, orang fakir miskin, doa, zikir dan bacaan al-
Quran, semuanya adalah ibadah.”
2. Ibadah Merangkumi Seluruh Aspek Kehidupan
 Ibadah Islam memenuhi seluruh ruang hidup seorag
Muslim dan mengatur kehidupan mereka seluruhnya, baik
dari cara atau adab makan minum, buang air, hingga
kepada cara membangun negara, politik pemerintahan,
keuangan dan ekonomi, urusan muamalat dan undang-
undang, serta dasar perhubungan antara bangsa baik saat
kondisi aman maupun saat terjadi peperangan.
3. Ibadah Merangkumi Seluruh Anggota Manusia
 Di antara keistimewaan ibadah Islam ialah bahwa ia merangkumi
seluruh anggota tubuh manusia. Karena itu ia merupakan
a. Ibadah Hati.
b. Ibadah Lidah.
c. Ibadah Pendengaran (Telinga).
d. Ibadah Penglihatan (Mata).
e. Ibadah Perasaan (Lidah/ Tangan).
f. g. Ibadah Tangan dan Kaki.
h. Ibadah Kemaluan.
KENAPA HARUS BERIBADAH?
 Mungkin ada orang akan bertanya: “Kenapa kita harus beribadah kepada Allah
SWT?
 KenapaAllah SWT mewajibkan atas manusia supaya beribadah kepada-Nya?
Sedangkah Dia adalah Tuhan terkaya dari ibadah itu, dan Dia tidak memerlukan
khidmat manusia terhadap-Nya? Apakah faedahnya kita beribadah kepada
Allah SWT?”
 Hakikatnya, Allah SWT tidak berkepentingan dari ibadahhamba-Nya.
 Dia juga tidak akan sengsara akibat keengganan hamba- dari menyembah-Nya.
Keagungan kerajaan-Nya tidak bertambah oleh sebab ibadah, zikir dan tahmid mereka
kepada-Nya.
 Dia adalah Tuhan yang Maha Kaya, dan kita adalah hamba-hamba-Nya yang fakir. Allah
berfirman yang artinya: “Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia
bersyukur untuk dirinya sendiri. Dan barangsiapa yang kufur, maka sesungguhnya
Tuhanku Maha Kaya dan Pemurah.” (Surah al-Naml: 40)
JADI TUJUAN IBADAH ADALAH
 1. Bahwa tujuan ibadah adalah meraih kemuliaan dari yang diibadahi.
 Hal keadaan manusia yang paling sempurna ialah apabila dia sibuk dengan beribadah
kepada Allah SWT, karena hatinya akan bersinar dengan cahaya Ilahiyyah. Lidahnya
akan mendapat kemuliaan dengan kemuliaan zikir dan bacaan al-Qur’an. Anggota-
anggotanya akan kelihatan indah dengan keindahan berkhidmat kepada Allah SWT
 Maka dengan kondisi seperti ini merupakan kemuliaan martabat insaniyyah dan
derajat kemanusiaan. Tercapainya martabat dan derajat ini adalah puncak
kebahagiaan manusia di dunia. Dan apabila puncak kebahagiaan di dunia sudah
diperoleh, maka sudah tentu ia juga akan memperoleh kebahagiaan yang paling
sempurna yaitu di akhirat kelak.
 Oleh karenanya, barangsiapa yang telah mencapai martabat dan derajat ini, hilanglah
segala kepenatan dan keberatan beribadah, dan niscaya dia akan memperoleh
halawah atau manisnya ibadah di dalam hatinya.
2. Ibadah adalah suatu amanah.
 Allah berfirman yang artinya: “Sesungguhnya Kami telah
bentangkan amanah ke atas langit, bumi dan gunung-
ganang, lalu mereka tidak sanggup memikulnya, dan
mereka takut menerimanya, lalu manusia memikulnya”.
 Menunaikan ibadah adalah suatu sifat kesempurnaan
yang disukai oleh jiwa.
 Menunaikan ibadah kepada Allah SWT adalah penunaian
separuh dari amanah, dan ia akan menjadi sebab kepada
penunaian separuh lainnya.
3. Kesibukan beribadah beribadah adalah suatu
perpindahan dari alam al-ghurur kepada alam al-
surur, ialah perpindahan dari alam tipu-daya
kepada alam suka-ria.
 Ia juga merupakan perpindahan dari kesibukan bersama
makhluk kepada kesibukan bersama Allah SWT.
 Hal ini sudah tentunya membawa kepada kelezatan dan
kegembiraan yang sempurna.
INTI IBADAH

Diantara inti ibadah sebagaimana yang digariskan oleh Dr.


Yusuf al-Qardhawi ialah (hal. 95–129):
• Ibadah sebagai makanan ruh
• Ibadah dan ‘Ubudiyyah jalan pembebasan manusia
• Ibadah sebagai ujian
• Ibadah adalah hak Allah SWT ke atas hamba-Nya
• Ibadah sebagai cara mendapat pahala
• Ibadah adalah matlamat bukan hanya cara (W asail)
• Ibadah sebagai cara pembersihan jiwa (bukan ‘Illah kepada
ibadah)
• Ibadah sebagai akhlak dan akhlak sebagai ibadah
KEISTIMEWAAN IBADAH DALAM ISLAM

Ibadah Islam adalah ibadah yang istimewa dan unik, serta


amat berbeda dari ibadah dalam agama lain. Ia bersifat
Rabbani, syumul, berseimbangan dan lain-lain.
Berikut dinukilkan beberapa keistimewaan tersebut:
1. Tiada tuhan yang disembah melainkan Allah SWT
2. Pembebasan ibadah dari perhambaan kepada pemuka
agama
3. Ikhlas sebagai asas diterimanya ibadah
4. Ibadah hanya dengan kaifiyyat yang disyara‘kan
5. Perimbangan antara ruh dan jasad
6. Mudah dan menghapuskan keletihan
HIKMAH IBADAH-IBADAH ISLAM

 1. shalat
Di sini, dipaparkan secara ringkas beberapa rahasia shalat. Di antaranya ialah:
• shalat sebagai penyuci dosa
• shalat sebagai cara menjaga kebersihan dan kecantikan
• shalat sebagai Riyadhoh Badaniyyah (senam jasmani)
• shalat sebagai sumber kekuatan roh
• shalat kekuatan akhlak

Peranan shalat berjemaah


• shalat jemaah sebagai simbol kesatuan masyarakat
• shalat jemaah sebagai latihan militer

Masjid dan peranannya dalam kehidupan


a. Masjid sebagai universitas umum
b. Masjid sebagai dewan parlemen tetap
c. Masjid sebagai dewan muktamar
d. Masjid sebagai medan latihan amali
e. Kebebasan
f. Persaudaraan
g. Persamaan
2.Puasa
Diantara hikmah puasa ialah:
(1) Meninggikan roh
(2) Memulihkan Kesehatan
(3) Mengawal Perasaan Menahan Hawa Nafsu
(4) Mengingat Nikmat Makanan Dan Minuman
(5) Mengingat Kesengsaraan Orang Miskin
3.Zakat
 inti zakat adalah
• Zakat sebagai sistem inovatif Allah SWT
• Zakat kewajiban orang kaya bukan sukarela
• Hak fakir miskin
• Hak masyarakat
• Hak Allah SWT
 Rahasia Zakat:
1. Rahsia pembersihan.
• Pembersihan jiwa orang kaya dari sifat kikir.
• Pembersihan jiwa fakir miskin daripada hasad dengki terhadap orang kaya.
• Pembersihan masyarakat dari faktor-faktor kehancuran, dan perpecahan
• Pembersihan harta itu sendiri .

2. Menyuburkan harta.
• Penyuburan jiwa oranga kaya.
• Penyuburan jiwa dan keperibadian fakir miskin.
• Penyuburan harta itu sendiri .
3. Pemeliharaan terhadap harta. Nabi bersabda: Artinya: “Pertahankanlah (Bentengilah)
harta-harta kamu dengan mengeluarkan zakat.”
4. Mewujudkan masyarakat penyayang.
5. Zakat sebagai cara menghilangkan jurang kekayaan dan kemiskinan. 
 5.Haji

a. Hubungan muslim dengan Baitullah al-Haram


b. Ka’bah lambang perpaduan umat
c. Haji sebagai penjaga kekuatan ruh
d. Haji sebagai latihan
e. Haji dan perniagaan
f. Persamaan, perpaduan Dan keamanan
g. Haji muktamar sedunia umat
h. Penyatuan Umat:
• Penyatuan perasaan.
• Penyatuan syiar/lambang.
• Penyatuan perkataan.
• Penyatuan asal usul.
• Penyatuan amal.

Anda mungkin juga menyukai